Pembangunan mall termasuk dalam salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian bangsa. Pembukaan toko di mal akan menyerap lebih banyak tenaga kerja sehingga mengurangi tingkat pengangguran. Mal yang telah beroperasi juga turut serta memberikan sumbangan pajak kepada negara. Selain itu, hadirnya mal baru tentu akan memunculkan celah untuk peluang usaha dan memicu tumbuhnya usaha di sektor informal. Namun sayangnya, proyek pembangunan mall kerap kali menemukan kendala. Kendala yang muncul meliputi kurangnya anggaran, manajemen material yang tidak efisien, pembelian material yang tidak sesuai, hingga kurangnya pengawasan terhadap proyek.
Hal-hal tersebut wajib Anda perhatikan sebelum memulai pembangunan mall. Jika tidak, bukan tidak mungkin pembangunan mal menjadi terhambat atau bahkan terbengkalai. Tentunya Anda tidak ingin hal itu terjadi, bukan? Maka, segera tinggalkan pengelolaan dan pengawasan proyek yang masih Anda lakukan secara manual karena tidak efektif dan membutuhkan banyak tenaga. Dengan Sistem Konstruksi dari HashMicro akan memudahkan Anda dalam mengawasi perkembangan proyek secara real-time hanya dengan satu dashboard. Unduh skema harga perhitungan Sistem Hash Construction untuk mengetahui gambaran harga pengimplementasiannya.
Daftar Isi
Aspek yang Berpengaruh pada Pembangunan Mall
Sebelum membangun mal, ada tiga aspek yang menjadi bahan pertimbangan bagi pengembang. Ketiga hal tersebut sangat berpengaruh pada seberapa besar minat masyarakat. Berikut ini penjelasannya:
Aspek demografi
Aspek ini berkaitan dengan kependudukan yang dikategorikan berdasarkan pendidikan, usia, jenis kelamin, agama, etnisitas, dan lain sebagainya. Aspek-aspek tersebut sangat berpengaruh terhadap pembangunan mall karena memengaruhi target pasar dan tingkat daya beli. Sebelum membangun mal, tentukan target pasar terlebih dahulu. Targetkan produk kepada kelompok yang lebih luas. Tanpa target pasar yang jelas, produk tidak bisa menjangkau konsumen yang membutuhkan sehingga tingkat daya beli pun menjadi rendah. Agar mal dapat beroperasi secara optimal, maka penting bagi Anda untuk mempertimbangkan aspek demografi sebelum melanjutkan ke tahap pembangunan proyek.
Kebijakan pemerintah
Kebijakan setiap pemerintah daerah tentu berbeda-beda. Maka, Anda harus mengetahui kebijakan tersebut sebelum membangun mal. Pada dasarnya, ada banyak perizinan yang harus Anda urus dalam membangun pusat perbelanjaan. Ada tiga tahapan utama dalam perizinan yang harus Anda lakukan, yaitu tahap sebelum konstruksi (pre-construction), tahap konstruksi (construction), dan tahap pasca konstruksi (post-construction). Berikut ini penjelasannya:
- Pada tahap pre-construction, Anda membutuhkan Izin Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP). Anda harus memiliki Izin Prinsip, Izin Lokasi, Izin Gangguan, dan Rencana Kemitraan dengan Usaha Kecil untuk mendapatkan IUPP. Selain itu, Anda juga membutuhkan AMDAL, Analisa Dampak Lalu Lintas, dan Analisa Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Setempat.
- Pada tahap construction, Anda harus mengurus tiga jenis perizinan yaitu Izin Pendahuluan (IP), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), dan Izin Penggunaan Bangunan (IPB).
- Pada tahap post-construction, Anda membutuhkan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dan Bukti Kepemilikan Bangunan Gedung (BKBG).
Dukungan infrastruktur
Pembangunan mall akan lebih baik jika memperhatikan lokasi dan dukungan infrastruktur yang ada. Infrastruktur di sini dapat berupa akses jalan raya dan transportasi umum yang memadai. Semakin mudah akses menuju mal, maka akan semakin memudahkan konsumen untuk datang ke mal tersebut. Sebaliknya, jika aspek infrastruktur tidak memadai maka akan mempersulit konsumen untuk datang ke mal sehingga menurunkan minat mereka untuk berkunjung ke mal.
Baca juga: 5 Manfaat Menggunakan Aplikasi Konstruksi dari HashMicro untuk Proyek Konstruksi
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembangunan Mall
Dalam pembangunan mall, ada banyak hal yang harus diperhatikan. Satu hal penting yang terlewat akan berimbas pada terhambatnya proses pembangunan, bahkan lebih parahnya adalah pembangunan tersebut terhenti. Maka dari itu, perhatikan dan pertimbangkan hal-hal di bawah ini untuk bisa mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi di masa depan:
Budgeting proyek pembangunan mall secara akurat
Tahap awal sebelum melakukan pembangunan adalah merencanakan anggaran proyek yang meliputi biaya bahan material, upah pekerja, dan biaya operasional lainnya. Perancangan anggaran ini harus Anda lakukan secara akurat dengan tujuan untuk meminimalkan pengeluaran, mencegah terjadinya kekurangan dana, dan ketepatan waktu penyelesaian pembangunan. Meski tidak selalu akurat, setidaknya tidak menyebabkan kekurangan dana. Jika jumlah pengeluaran meleset dari total perkiraan, tidak mustahil Anda akan kekurangan dana saat proyek tengah berlangsung sehingga menghambat proses dan penyelesaiannya pun menjadi lebih lama. Kemungkinan terburuknya adalah bangunan tersebut menjadi terbengkalai tanpa ada tindak lanjut lagi.
Alur manajemen material yang efisien
Untuk memastikan proyek berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu tanpa ada hambatan, Anda harus mengontrol manajemen material. Kegiatan ini meliputi pengiriman, pemenuhan, dan penggunaan material proyek. Ketiga hal tersebut saling memengaruhi satu sama lain. Apabila pengiriman bahan membutuhkan waktu yang cukup lama, tentu akan berimbas pada pemenuhan material yang tidak tepat waktu sehingga mengakibatkan keterlambatan penyelesaian proyek.
Maka dari itu, Anda membutuhkan alur manajemen material yang efisien untuk membantu Anda dalam mengontrol keseluruhan pekerjaan proyek. Pekerjaan proyek bersifat kontinu sehingga pengadaan material perlu diperkirakan setepat mungkin untuk menghindari kekurangan material di lokasi proyek. Pun pemantauan dalam penggunaan dan penyimpanan material harus Anda awasi agar tidak terjadi kehilangan material. Dengan adanya alur manajemen material yang efisien diharapkan pengelolaan menjadi lebih terarah.
Menyusun manajemen pembelian efektif
Manajemen pembelian adalah proses pengelolaan pembelian material untuk memenuhi kebutuhan bahan baku proyek. Anda harus dapat menyusun manajemen pembelian yang efektif agar tidak menghabiskan banyak dana. Pembelian yang efektif hanya membeli sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan. Karena tentu akan sangat disayangkan jika material telah dibeli, tetapi ternyata tidak digunakan. Selain material tersebut menjadi sia-sia, anggaran dana pun juga terbuang untuk hal yang tidak perlu. Itulah mengapa sangat penting untuk mengatur pembelian.
Monitor seluruh aktivitas proyek pembangunan mall secara optimal
Pengawasan terhadap proyek memiliki peran penting dalam proses pengambilan keputusan yang tepat. Kegiatan ini meliputi pemeriksaan dan pengawasan terhadap perkembangan proyek serta hambatan yang ada selama proses konstruksi. Tujuannya adalah agar proyek dapat selesai tepat waktu dan sesuai rencana awal. Dari pengawasan proyek, akan menghasilkan laporan yang akurat sehingga dapat Anda gunakan untuk mengambil keputusan secara bijak berdasarkan data-data yang ada.
Dalam membangun mal, berarti Anda harus memantau perkembangan proyek pembangunan gedung utama, basement, lahan parkir, dan lain sebagainya. Apabila Anda masih melakukan pengawasan secara manual, tentu akan sulit bagi Anda. Belum lagi Anda harus meninjau lokasi satu-persatu sehingga membutuhkan lebih banyak waktu. Untuk itu, Anda membutuhkan bantuan sistem konstruksi yang dapat memudahkan Anda untuk memantau lokasi proyek secara real-time hanya dalam satu dashboard yang terintegrasi. Dengan demikian, Anda tak perlu lagi merasa khawatir karena tidak bisa memantau proyek secara bersamaan di satu waktu yang sama.
Baca juga: 5 Tips Efektif Mengelola Alat Berat Konstruksi dalam Pembangunan Infrastruktur
Hash Construction sebagai Solusi dalam Pembangunan Mall
Hash Construction dari HashMicro memiliki tiga fitur utama yang unik, meliputi pengelolaan pembelian, pengelolaan material, dan pengawasan proyek. Ketiga fitur utama tersebut dapat mengatasi masalah yang seringkali muncul dalam proses pembangunan mall. Sistem ini memang didesain khusus untuk pengelolaan konstruksi. Maka, Anda tak perlu heran jika mendapati banyak kemudahan hanya dalam satu sistem. Sistem mampu memantau perkembangan proyek secara real-time terkait waktu, tenaga, dan biaya. Pengelolaan dokumen perizinan dan proyek pun dapat Anda atur dengan mudah dan efisien melalui sistem Hash Construction tanpa takut dokumen tersebut akan tercecer atau hilang.
Dengan Artificial Intelligence pada sistem, Hash Construction memiliki kemampuan untuk meningkatkan kontrol pembelian berdasarkan jumlah dan tipe material yang memang benar-benar dibutuhkan. Anda dapat membeli material tersebut melalui fitur Purchase Tender untuk membandingkan Request for Quotation agar bisa mendapatkan penawaran terbaik dari setiap vendor sehingga dapat meminimalkan pengeluaran anggaran. Selain itu, apabila material proyek berada di ambang batas minimum, sistem akan melakukan pemesanan secara otomatis ke vendor dan membuat perkiraan stok dengan akurat sehingga Anda tak perlu khawatir lagi akan terjadi kekurangan material. Semua masalah per-konstruksian akan dengan mudah diatasi oleh sistem ini.
Kesimpulan
Tidak ada masalah tanpa solusi. Kendala-kendala yang kerap kali muncul ketika proses pembangunan mall dapat dengan mudah Anda atasi dengan meninggalkan pengelolaan dan pengawasan secara manual dan beralih menggunakan sistem ERP.
Permasalahan seperti budgeting yang tidak akurat, alur manajemen material yang tidak efisien, manajemen pembelian yang terbilang boros, dan pengawasan yang kurang terpantau, dapat dengan mudah Anda tangani dengan menggunakan Hash Construction dari HashMicro. Untuk pengelolaan proyek yang lebih mudah dan efisien, segera jadwalkan demo gratis dengan kami!
