Selain menyelesaikan tugas-tugasnya, seorang karyawan juga perlu menjaga etika profesi dalam segala aktivitas pekerjaannya. Etika yang dimaksud yaitu nilai dan norma moral yang menjadi pedoman bagi individu atau kelompok orang untuk mengatur perilakunya. Tentu saja, hal ini juga berlaku untuk para akuntan yaitu etika profesi akuntansi.
Sebagai salah satu profesi terpenting dalam dunia bisnis dan ekonomi, memahami kode etik sangat penting untuk menjaga kualitas dan kepercayaan pengguna jasa. Oleh karena itu, anda membutuhkan sistem yang dapat mengevaluasi karyawan anda dengan lebih mudah berdasarkan KPI masing-masing karyawan yang telah tertera. Dan hal tersebut adalah HR Software dan aplikasi payroll terlengkap untuk enterprise di Indonesia, Sistem HRM Terbaik adalah solusi untuk perusahaan anda. melakukan pengevaluasian karyawan secara manual bukanlah hal yang mudah. Sistem HRIS tercanggih mendukung Anda untuk melakukan pembaruan secara otomatis. Agar anda mengetahui gambarannya, anda dapat mengunduh perhitungan skema harga dari software ini.
Selain itu, software ini dapat membantu perusahaan untuk mengotomatiskan tugas HR. Kode etik akuntan tersebut termasuk dalam prinsip vokasional akuntan yang mengatur aturan dan standar dalam ruang lingkup kehidupan profesional. Simak artikel ini untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengertian dan prinsip-prinsip etika profesi akuntansi.
Baca juga: Pengertian & Fungsi HRM Software (HRIS)
Daftar Isi
Prinsip Etika Profesi Akuntansi
Etika adalah salah satu unsur inti dari suatu profesi yang menjadi landasan bagi akuntan untuk menjalankan aktivitas profesionalnya. Akuntan memainkan peran penting dalam meningkatkan transparansi dan kualitas informasi keuangan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan perekonomian yang sehat dan efisien. Selain itu, akuntan publik juga wajib untuk mematuhi kode etik profesi ini dalam melaksanakan pekerjaannya. Perusahaan yang kerap menggunakan software HRIS HashMicro memudahkan dalam mengelola karyawan. Seperti informasi, kehadiran dan lain-lain.
Etika profesi akuntansi atau yang biasa kita kenal pula dengan istilah kode etik profesi. Artinya akuntan harus mematuhi kode etik yang berlaku saat sedang menjalankan pekerjaannya. Mengapa akuntan profesional perlu mematuhi kode etik tersebut? Sama seperti hukum, kode etik dapat membantu akuntan bekerja secara profesional.
Mengingat profesi seorang akuntan yang rawan untuk terkena skandal, kode etik ini merupakan hal yang sangat penting. Dengan begitu, akuntan bisa bekerja dengan baik dan sesuai peraturan yang berlaku. Perumusan kode etik tersebut juga tentu memiliki tujuannya tersendiri. Di Indonesia, kode etik akuntan terancang oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) berdasarkan pandangan normatif akuntan profesional. Terdapat beberapa poin yang tercantum dalam kode etik dan perlu anggotanya patuhi.
Baca juga: 5 Fitur Aplikasi Akuntansi yang Paling Banyak Dicari Perusahaan
Fungsi dan Tujuan Prinsip Etika Profesi Akuntansi
Seorang akuntan atau auditor tentunya harus menjalankan kode etik dan prinsip yang baik dalam bekerja. Sebab, profesi yang mereka jalankan memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Apabila terjadi suatu kesalahan kecil, tentunya akan berakibat fatal terutama dalam pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan. Contohnya seperti kehilangan kepercayaan atau timbul adanya kecurigaan manipulasi terhadap perusahaan yang akan merusak citra profesi. Maka dari itu, anda membutuhkan Sistem Manajemen Dokumen terlengkap yang dapat membantu anda untuk mengelola data-data penting di satu lokasi terpusat dan mengelompokkan dokumen perusahaan dengan lebih mudah dan cepat langsung dari sistem serta mendapatkan skema perhitungan harga yang lebih baik. Hasil pekerjaan dari seorang akuntan sangat berguna bagi pihak tertentu atau untuk kepentingan publik lainnya dalam membuat suatu keputusan bisnis. Beberapa fungsi etika profesi akuntansi antara lain:
- Menyajikan data dan laporan yang sesuai mengenai suatu perusahaan tertentu
- Membantu untuk menegakkan hukum
- Mencegah terjadinya kecurangan dalam pembuatan laporan akuntansi
- Mengajarkan tanggung jawab dan kewajiban moral kepada akuntan dan auditor
- Mengenali berbagai masalah akuntansi yang berkaitan dengan etika
Poin-poin Kode Etik Akuntan
Anda wajib mengetahui isi atau poin dalam etika profesi akuntansi jika ingin menjadi seorang akuntan atau auditor. Etika profesi adalah ilmu yang mempelajari perilaku baik dan buruknya profesi seorang akuntan. Aturan perilaku etika profesi akuntansi yang perlu Anda ketahui dalam memenuhi tanggung jawab profesionalitasnya terangkum dalam kode etik Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), yakni:
1. Perilaku profesional
Akuntan harus bertindak dengan benar dan menahan diri dari melakukan apa pun yang membuat mereka tidak dapat dipercaya dalam profesinya. Selain itu, hal tersebut harus mereka jalankan secara konsisten agar kepercayaan klien selalu kepada akuntan tersebut. Akuntan yang tidak bertindak secara profesional, seperti tidak tepat waktu, seringkali mengingkari janji, atau perilaku negatif lainnya akan menyebabkan ketidaknyamanan dan kekecewaan bagi pelanggan. Hal tersebut tentunya juga akan merugikan profesional akuntansi secara umum.
2. Integritas
Untuk menjaga dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas yang tinggi. Kejujuran merupakan salah satu unsur kepribadian yang mendasari munculnya pengakuan profesional. Kejujuran adalah kualitas yang mendasari kepercayaan publik dan memberikan tolak ukur untuk meninjau keputusan yang akuntan buat. Semua akuntan profesional harus jujur tanpa mengorbankan kerahasiaan penerima jasa.
Baca juga: Apa Saja Manfaat Software Akuntansi bagi Bisnis Anda?
3. Kerahasiaan akuntan
Jabatan sebagai seorang akuntan merupakan suatu tanggung jawab yang besar. Maka dari itu, Anda berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan informasi perusahaan. Anda juga tidak boleh membocorkan informasi yang tertuju pada yang berkepentingan. Merupakan kewajiban akuntan untuk menjaga kerahasiaan informasi yang akuntan peroleh dalam pelaksanaan tugas profesionalnya. Kecuali jika Anda memiliki hak atau kewajiban profesional atau hukum yang mengharuskan Anda untuk mengungkapkannya.
4. Objektivitas etika profesi akuntansi
Tingginya kualitas seorang akuntan dalam memenuhi profesionalismenya merupakan salah satu prinsip objektivitas. Akuntan harus selalu memiliki prinsip objektif ini untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan. Tidak hanya itu, prinsip objektivitas ini juga menuntun Anda untuk tidak mendukung suatu kepentingan tertentu saja, sehingga laporan keuangan dapat Anda pertanggungjawabkan kebenarannya.
5. Tanggung jawab profesi akuntan
Untuk membangun kepercayaan publik, akuntan harus mampu mempertanggungjawabkan semua pekerjaannya. Tanggung jawab berlaku tidak hanya untuk para kliennya, tetapi juga untuk rekan profesional dan masyarakat luas. Akuntan harus secara kolektif menjaga reputasi yang baik dalam profesinya. Tentunya agar masyarakat umum dapat selalu mempercayai mereka dalam bidang akuntansi karena hal ini juga merupakan tradisi dari profesi akuntan.
6. Standar teknis etika profesi akuntansi
Setiap pekerjaan dan tanggung jawab yang Anda lakukan tentunya harus memenuhi standar teknis dan profesional yang relevan. Standar teknis profesi akuntansi ini sudah ditentukan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dan semua anggota wajib mengetahui dan mematuhinya. Dengan mengikuti aturan dan standar teknis sesuai IAI, maka semestinya Anda tidak dapat auditor gugat seenak hati. Keuntungan lainnya adalah Anda dapat meraih kepercayaan atas profesionalisme dalam menyelesaikan pekerjaan.
7. Kepentingan publik
Bahkan dalam pelayanan terhadap publik, Anda memiliki kewajiban untuk bertindak secara profesional dan untuk kepentingan publik. Yang dimaksud dengan ‘publik’ yakni meliputi klien, pemerintah, investor, pemberi pinjaman, karyawan, dunia usaha, dan pihak lainnya yang mengandalkan integritas dan objektivitas akuntan profesional. Akuntan harus mengutamakan kepentingan publik dalam memenuhi tanggung jawabnya dan menjaga kepercayaan publik sehingga perusahaan mendapat kepercayaan dari konsumen.
8. Kehati-hatian profesional
Seseorang tentunya harus berkompeten atau berpengetahuan apapun profesinya. Demikian pula dengan akuntan yang membutuhkan kemampuan untuk menangani transaksi keuangan. Jika Anda membutuhkan keterampilan Anda untuk melakukan pekerjaan akuntansi, Anda harus sangat teliti dan berhati-hati. Hal ini tentunya berfungsi agar Anda terhindar dari penipuan. Sebab, setiap apa yang Anda laporkan akan selalu dituntut untuk kebenarannya.
Baca juga : Faktor Penting Memilih Software Akuntansi Cloud Based
Kesimpulan
Berdasarkan hal tersebut, prinsip kode etik akuntansi terbukti dapat meningkatkan kesejahteraan hidup akuntan. Selain itu, profesi dan kelembagaannya terjamin dan terjaga dengan baik. Akuntan juga tentunya dapat bekerja secara profesional tanpa mengutamakan kepentingan pribadi. Para akuntan harus selalu menjunjung tinggi harkat dan martabat profesi akuntan pada mata luas.
Dengan memahami prinsip kode etik profesi akuntan dengan baik, maka akuntan seharusnya dapat bekerja dengan maksimal. Salah satunya dengan membuat laporan keuangan yang terperinci. Untuk meminimalisir kesalahan dalam membuat laporan keuangan, Anda bisa menggunakan pelayanan dari software akuntansi HashMicro untuk mengoptimalkan pencatatan keuangan perusahaan Anda. Silahkan lihat skema harga untuk mengakumulasikan harga software ini atau coba demo gratisnya!
Baca juga : Kemudahan Pencatatan dengan Software Akuntansi Keuangan