Dalam dunia bisnis, istilah partnership merupakan hal yang mungkin tidak asing lagi bagi orang awam sekalipun. Secara sederhana, partnership adalah suatu bentuk kerjasama antara dua belah pihak atas dasar kesepakatan dan rasa saling membutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan di suatu bidang usaha tertentu atau tujuan tertentu, sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik.
Dalam beberapa kemitraan terdapat individu yang bekerja dalam bisnis, sementara yang sisanya mungkin termasuk mitra yang memiliki partisipasi terbatas dengan kewajiban yang terbatas pula. Partnership dapat menjadi suatu hal yang cukup membantu untuk usaha Anda dalam otomatisasi pemasaran bisnis. Namun, apakah Anda sudah mengetahui seluk beluk dari partnership? Jika ingin mempelajari lebih lanjut, silahkan baca artikel kali ini. Selamat membaca!
Daftar Isi
Definisi Partnership
Menurut Thoby Mutis, partnership atau kemitraan adalah suatu strategi yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih manfaat dan keuntungan bersama sesuai prinsip saling membutuhkan dan saling mengisi sesuai kesepakatan yang muncul. Keinginan dua pihak menjalin suatu kerja sama pada prinsipnya didasari atas keinginan masing-masing pihak agar dapat memenuhi kebutuhan usaha satu sama lain.
Kemitraan bisnis ini mirip dengan hubungan pribadi yang sifatnya jangka panjang dalam beberapa hal, antara lain:
- Antara dua atau lebih individu maupun bisnis mengumpulkan dana mereka untuk tujuan yang sama
- Menggabungkan sumber daya, keterampilan, dan pengetahuan mereka untuk tujuan bersama
- Sama-sama bertanggung jawab atas hasil dari tindakan bersama, yang dapat menghasilkan keuntungan maupun kerugian.
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa partnership merupakan strategi yang dilakukan dalam kegiatan bisnis oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai tujuan bersama.
Baca juga: Investor: Tips Mendapatkan Suntikan Dana dari Mereka
Strategi dalam Partnership
Strategic partnership ataupun kemitraan strategi adalah bentuk partnership dimana kedua pihak (atau lebih) brand yang berkolaborasi saling membantu satu sama lain untuk dapat mencapai objektif marketing-nya. Seperti memperluas cakupan pasar, ataupun meningkatkan awareness melalui core audience dari masing-masing brand.
Agar kemitraan ini dapat terbentuk, masing-masing pihak akan menawarkan kelebihannya agar dapat disinergikan. Maka dari itu bentuk strategic partnership akan lebih kompleks dan berbeda dengan mitra biasa. Karena memerlukan perencanaan yang lebih detail dan berlangsung untuk periode yang lebih lama.
Apabila Anda ingin meningkatkan nilai diri maupun organisasi agar terlihat baik oleh mitra. Maka Anda perlu memiliki keterampilan dalam menggali sumber permasalahan sehingga mendapatkan objektif yang sesungguhnya. Setelah itu, perlu memiliki keterampilan lain agar objektif tersebut dapat terpenuhi.
Jenis-jenis Partnership
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya mengenai apa itu partnership, maka partnership businesses adalah bisnis yang didirikan dan dijalankan oleh banyak pemilik. Masing-masing dari pemilik telah melakukan investasi ke dalam bisnis. Kemitraan bisnis ini terbagi menjadi 3, yaitu :
General Partnership (GP)
Kemitraan ini mrupakan bentuk kerja sama yang dilakukan secara adil yang mana masing – masing pihak ikut berpartisipasi dalam operasional sehari-hari bisnis. Jenis ini juga bertanggung jawab selaku pemilik hutang dan dalam menghadapi tuntutan hukum terkait bisnis.
Limited Partnership (LP)
Kemitraan dengan satu atau beberapa mitra di dalamnya yang tidak turut andil dalam operasional. Sehingga tidak memiliki tanggung jawab seperti kemitraan umum.
Untuk pembagian keuntungan, semua mendapatkan jatahnya masing-masing. Namun tanggung jawab yang dipegang berbeda-beda, partner yang tidak menjalankan operasional sehari-hari tidak bertanggung jawab masalah hutang dan hukum.
Limited Liability Partnership (LLP)
Di sini perlindungan hukum akan ditetapkan pada tiap pihak kerja sama, baik general partnership dan limited partnership. Umumnya yang menjalankan jenis ini adalah bisnis yang bergerak pada satu bidang yang sama. Selain itu, bila adalah salah satu partner yang melakukan kesalahan, maka pihaknya harus dihukum, dan partner yang lainnya akan terlindungi.
Brand yang Berhasil Mengimplementasikan Partnership Bisnis
Terdapat banyak contoh hebat dari kemitraan co-branding di luar sana. Untuk menunjukkan kepada Anda apa yang membuat mereka begitu sukses, maka kami telah mengkurasi daftar 5 contoh kemitraan co-branding yang dapat menginspirasi bisnis Anda.
GoPro dan Red Bull
GoPro tidak hanya menawarkan produk berupa kamera portabel dan Red Bull juga tidak hanya menjual minuman energi. Keduanya merupakan telah menetapkan diri sebagai brand mengenai gaya hidup, khususnya gaya hidup yang penuh aksi, petualang, tak kenal takut, dan cukup ekstrim. Nilai-nilai yang sama inilah yang membuat keduanya menjadi mitra yang sempurna untuk co-branding campaign, terutama di bidang action sports.
Untuk membuat kemitraan bekerja, GoPro memfasilitasi para atlet dengan alat dan dana, menggunakan produknya untuk merekam video dari perspektif atlet. Sedangkan Red Bull memanfaatkan pengalaman dan reputasinya untuk mensponsori dan menjalankan acara.
BMW dan Louis Vuitton
Hubungan kemitraan produsen mobil BMW dan desainer Louis Vuitton mungkin tidak terlihat jelas. Namun ternyata keduanya memiliki kesamaan yaitu berkaitan dengan perjalanan bisnis, menghargai kemewahan, dan memiliki keahlian berkualitas tinggi. Nilai-nilai tersebut menjadi alasan mengapa mereka menjalin hubungan kemitraan. Sebagai salah satu contoh, BMW menciptakan mobil sport yaitu BMW i8. Sementara itu Louis Vuitton merancang satu set koper dengan 4 buah tas eksklusif yang sangat cocok dengan bagasi belakang mobil.
Tidak hanya memiliki ukuran yang sempurna dan cocok dengan bagasinya, tetapi desain dan penampilan tas tersebut sangat cocok dengan image BMW yang ramping, maskulin, dan berkualitas tinggi. Dengan adanya kolaborasi ini melambangkan nilai-nilai kreativitas, inovasi teknologi gaya antar keduanya.
Uber dan Spotify
Spotify merupakan aplikasi streaming yang bermitra dengan aplikasi ride-hailing yaitu Uber dengan membuat “soundtrack untuk perjalanan Anda.” Hal ini merupakan contoh yang bagus dari kemitraan co-branding antara dua produk yang sangat berbeda namun memiliki tujuan yang sangat mirip yaitu untuk mendapatkan lebih banyak pengguna.
Kemitraan co-branding cerdas ini membantu penggemar Uber dan Spotify sama-sama menikmati pengalaman yang lebih baik berkat aplikasi penjualan ini. Dan mereka mungkin lebih tertarik untuk memilih Uber dan Spotify daripada pesaing karena mereka dapat menikmati perjalanan mereka berikutnya mendengarkan lagu favorit mereka.
Apple dan MasterCard
Terkadang, kemitraan tidak hanya berisi proyek keren antara dua perusahaan, tetapi mereka sebenarnya memiliki nilai praktis ketika perusahaan bekerja sama. Ketika Apple merilis aplikasi Apple Pay, hal tersebut secara efektif mengubah cara orang dalam melakukan transaksi. Tetapi agar aplikasi ini berhasil, mereka membutuhkan perusahaan kartu kredit untuk berintegrasi dengan teknologi ini.
Dengan cara yang sama, perusahaan kartu kredit juga menghadapi lebih banyak persaingan sendiri jika mereka tidak kompatibel dengan alat pembelian konsumen terbaru. Untuk keluar dari persaingan tersebut, MasterCard menjadi perusahaan kartu kredit pertama yang memungkinkan penggunanya untuk menyimpan kartu kredit dan debit mereka di Apple Pay.
Baca juga: Menjadi Partner Bisnis Manufaktur Terbaik bagi Klien
Menemukan dan Memilih Mitra Bisnis yang Tepat
Sebenarnya tidak ada batasan dalam menemukan mitra bisnis, namun terdapat beberapa cara yang biasa para pengusaha lakukan, antara lain:
- Analisis rekan kerja saat ini dan masa lalu, teman, ataupun keluarga. Dengan menemukan mitra bisnis dari kumpulan rekan kerja, teman ataupun keluarga Anda maka akan memberikan keuntungan yang besar karena sudah terbiasa dengan keterampilan, etos kerja mereka, kemungkinan besar sudah memiliki tingkat kepercayaan dan komunikasi yang baik, serta kepribadian yang serupa. Namun, menjalin mitra dengan pihak-pihak tersebut berpotensi mempengaruhi hubungan pribadi.
- Bergabung dengan grup jaringan atau menghadiri acara pelatihan terkait bisnis dan industri. Menghadiri acara seperti ini memungkinkan Anda bertemu dengan calon mitra secara langsung yang profesional dan beroperasi dalam industri yang sama dengan Anda. Selain itu menambah pengetahuan tentang cara mengelola bisnis dan meningkatkan keterampilan.
Dalam memilih mitra bisnis yang tepat tidak hanya mencari orang atau organisasi yang mau dan mampu membentuk kemitraan. Tetapi juga berbagi visi dan pendekatan bisnis yang sama. Oleh karena itu perlu memerhatikan banyak hal terlebih dahulu, berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan dalam memilih mitra bisnis.
- Tingkat kepercayaan merupakan komponen terpenting pada kemitraan apa pun yang harus mitra satu sama lain butuhkan. Untuk dapat menentukan tingkat kepercayaan kepada mitra, Anda perlu meneliti transaksi bisnis masa lalu mitra, melakukan pemeriksaan latar belakang atau meminta referensi dari mitra ataupun klien yang pernah bekerja sama sebelumnya.
- Diskusikan dan analisis kemungkinan masalah yang akan muncul kedepannya.
- Memahami semua aspek perjanjian kemitraan sebelum menyetujui perjanjian. Apabila sudah tercapai kesepakatan mintalah pasangan calon mitra untuk menandatangani perjanjian.
Kelebihan dan Kekurangan Partnership
Sebelum memulai kegiatan partnership, ada beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan seperti kelebih dan kekurangannya. Implementasi business partnership akan membawa perusahaan Anda pada level yang baru, namun nyatanya kemitraan tidak akan selalu berjalan dengan mulus dan sesuai rencana. Berikut adalah sebagian kelebihan dan kekurangan yang dapat Anda pertimbangkan sebelum memulai partnership.
Kelebihan
- Mendirikan suatu bisnis dapat lebih mudah.
- Dapat saling melengkapi kebutuhan satu sama lain.
- Cepat dalam mengumpulkan modal, apalagi jika dengan komitmen menggunakan harta pribadi.
- Cepat dalam mengambil keputusan serta adanya keluwesan dalam beradaptasi dengan dunia bisnis yang baru.
- Kemudahan dalam mencari mitra pasif, orang yang ingin terlibat bisnis tapi hanya bersedia melakukan investasi berupa uang.
Kekurangan
- kewajiban tidak terbatas, yang mana pemilik harus mempertanggungjawabkan kewajiban hingga harta pribadi.
- Susah untuk lepas dari kemitraan, karena biasanya saham yang ingin melepaskan diri harus dijual ke mitra yang lain. Padahal, seringkali mitra yang lain tidak memiliki dana yang cukup untuk membeli saham mitra yang ingin keluar. Sehingga seringkali kemitraan harus dibubarkan, yang membuat permasalahan menjadi lebih rumit, apalagi seringkali nama menjadi trademark yang diingat oleh para pelanggan atau konsumen.
- Konflik lebih berpotensi terjadi.
- Kurang berkesinambungan, seperti jika ada kejadian ahli waris dari pihak yang meninggal tidak mau melanjutkan berpartner dengan mitra pewaris.
- Kurang efektifnya akumulasi modal.
Kesimpulan
Itulah penjelasan mengenai partnership atau kemitraan yaitu suatu bentuk kerjasama antara dua belah pihak atas dasar kesepakatan dengan tujuan yang sama. Apa itu strategi dalam partnership, partnership business, dan tips yang bisa digunakan dalam menemukan dan menentukan mitra bisnis yang cocok untuk Anda. Kerjasama terkadang perlu ada dalam membangun sebuah bisnis untuk meningkatkan keuntungan. Namun, Anda juga perlu memastikan secara detail setiap keputusan yang Anda pilih sebelum melakukan kemitraan.
Oleh karena itu, kelola kerjasama perusahaan Anda dengan Aplikasi Manajemen Kontrak. Aplikasi tersebut dapat memudahkan Anda dalam melacak laba rugi yang setiap proyek hasilkan. Dengan fitur ini, pengguna dapat dengan mudah menyimpan dan mengelola berkas seralampiran yang berkaitan dengan kontrak tanpa batas penyimpanan. Gunakan software manajemen kontrak dari HashMicro untuk mengetahui progress dari setiap proyek!