Banyak pemilik bisnis retail yang langsung enggan ketika mendengar kata inventory karena yang namanya stock inventory management itu erat sekali hubungannya dengan hitung menghitung, dalam jumlah yang sangat banyak.
Belum lagi ketika datang waktunya untuk melakukan stock opname atau stock adjustment. Akibatnya membuat banyak perusahaan beralih menggunakan inventory management system yang terintegrasi untuk mengoptimalkan stock inventory managementnya.
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Stock Inventory Management?
Stock inventory management adalah proses perusahaan dalam merekam semua informasi terkait stok barang, termasuk jumlah, berat, dimensi, dan lokasi penyimpanan. Tujuannya adalah memantau pergerakan barang, mencegah kekurangan atau kelebihan stok, serta meminimalkan biaya penyimpanan di gudang.
Jadi, biaya bisa Anda minimalisir dengan mengetahui secara pasti kapan harus melakukan stok ulang barang, atau membeli material untuk barang yang ingin Anda buat. Kini, seiring berkembangnya teknologi, banyak perusahaan yang menggunakan sistem inventory berbasis cloud untuk mengelola persediaan barang secara otomatis.
Mengapa Inventory Stock Management Penting Bagi Bisnis
Pengelolaan inventori yang baik memastikan barang selalu tersedia. Sebaliknya, inventori yang tidak terkelola dapat merugikan, misalnya kehilangan penjualan atau pemborosan akibat stok berlebihan.
Untuk itulah Anda memerlukan bantuan inventory management system untuk mengotomatiskan pengelolaan inventory Anda, termasuk menghemat uang yang harus Anda keluarkan. Berikut ini 3 manfaat dari penggunaan stock inventory management system:
1. Menghindari kadaluarsa dengan stock inventory management
Jika bisnis Anda berfokus pada menjual barang-barang yang memiliki tanggal kadaluarsa seperti makanan, setiap harinya Anda berhadapan dengan resiko barang jualan Anda berujung basi dan tak bisa terjual.
Stock Inventory management system yang bekerja secara otomatis akan membantu Anda mengatur jumlah persediaan barang sehingga kejadian barang kadaluarsa tak akan terjadi lagi.
Sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan inventory management system, Anda bisa mendapatkan gambaran harganya terlebih dahulu dengan mengunduh skema perhitungan berikut.
2. Menghindari dead stock
Dead stock berbeda dari barang kedaluwarsa, yaitu barang yang sudah tidak laku dijual karena trennya lewat, meski masih bisa digunakan. Untuk menghindarinya, gunakan inventory management system yang terintegrasi agar stok bisa dipantau dan dikelola dengan lebih akurat.
3. Menghemat biaya sewa gudang
Kemudian, jika Anda belum memiliki gudang untuk penyimpanan barang, maka Anda harus menyewanya. Biaya yang harus anda keluarkan untuk sewa gudang umumnya beragam, tergantung dari berapa banyak barang yang anda simpan.
Semakin banyak barang yang Aanda simpan, tentunya makin besar biaya yang harus anda keluarkan. Hemat biaya sewa gudang Anda dengan stock inventory management yang apik.
Untuk mengetahui lebih lanjut, Anda dapat mengunduh skema perhitungan inventory stock software-nya dan mendapatkan gambaran harganya.
Baca juga: Pentingnya Just In Time Inventory untuk Bisnis
Tujuan Manajemen Inventaris
Manajemen inventaris bertujuan menjaga keseimbangan antara ketersediaan stok, tingkat permintaan, dan efisiensi biaya operasional. Berikut tujuan utama yang perlu dipahami agar bisnis dapat mengoptimalkan perputaran barang tanpa kelebihan maupun kekurangan stok:
1. Menyesuaikan tingkat stok dengan permintaan
Tujuan utama manajemen inventaris adalah menyesuaikan jumlah stok dengan kebutuhan pasar secara efisien. Setiap industri memiliki pola permintaan berbeda, sehingga analisis data penjualan, tren, dan perilaku konsumen diperlukan untuk membuat prediksi akurat dan menghindari risiko overstock maupun stockout.
2. Memastikan tingkat layanan yang optimal
Manajemen inventaris juga berfokus pada peningkatan service level agar produk tersedia cepat, akurat, dan dalam kondisi terbaik. Di tengah tuntutan logistik 4.0 dan omnichannel, bisnis perlu menjaga keseimbangan antara layanan maksimal dan efisiensi biaya penyimpanan.
3. Menekan biaya penyimpanan
Tujuan lainnya adalah menekan biaya penyimpanan tanpa menurunkan kualitas layanan. Strategi seperti just-in-time, cross-docking, serta penerapan Warehouse Management System (WMS) dan aplikasi stok barang membantu mengurangi stok idle sekaligus meningkatkan efisiensi ruang serta operasional gudang.
Kesimpulan
Manajemen inventaris yang baik bukan hanya menghindarkan Anda dari kerugian yang mungkin terjadi di atas, namun berpotensi meningkatkan cash flow perusahaan Anda. Di saat Anda sudah menggunakan inventory management system, anda akan tahu dengan pasti jumlah ketersediaan barang Anda.
Dengan demikian anda bisa melakukan pemesanan barang dari supplier di waktu yang tepat, dan membuat penjualan Anda akan terus berjalan tanpa henti. Selain itu, dengan Software Inventory terlengkap dari HashMicro, anda juga dapat mengefektifkan pengelolaan stok, pantau proses stock transfer, estimasi segala jenis kebutuhan inventaris anda. Dapatkan fitur-fiturnya dengan coba demo gratis sekarang.
Dapatkan skema perhitungan harga Software Manajemen Inventaris HashMicro secara lengkap sekarang, gratis!
Pertanyaan Seputar Stock Inventory Management
-
Apa itu Stock Inventory Management?
Stock Inventory Management adalah kegiatan yang perusahaan lakukan untuk merekam informasi mengenai stok barang perusahaan. Informasi tersebut misalnya berat, dimensi, jumlah, dan lokasi di mana barang tersebut berada. Tujuan utama dari stock inventory management adalah untuk meminimalisir biaya yang harus perusahaan keluarkan untuk penyimpanan barang tersebut di gudang.
-
Mengapa Stock Inventory Management penting bagi bisnis?
Stock Inventory Management penting untuk menghindari kadaluarsa stok, dead stock (barang tidak laku karena ketinggalan zaman), dan menghemat biaya sewa gudang. Pengelolaan yang baik juga menjamin ketersediaan barang dan menghindari potensi kehilangan penjualan.
-
Bagaimana software membantu pengelolaan stok inventaris?
Software manajemen inventaris membantu dengan mengotomatiskan seluruh proses pengelolaan stok, memantau ketersediaan produk secara real-time, memungkinkan perusahaan untuk tahu kapan harus melakukan pemesanan ulang dari supplier, dan membuat penjualan berjalan tanpa henti.






