Mengelola deferred revenue sering kali menjadi tantangan besar bagi banyak perusahaan. Banyak bisnis kesulitan dalam mencatat pendapatan ini secara tepat, sehingga laporan keuangan mereka menjadi kurang akurat dan berisiko menyesatkan pemangku kepentingan.
Faktanya, kesalahan dalam pengakuan deferred income dapat menyebabkan masalah serius, mulai dari kesalahan pelaporan hingga potensi audit yang merugikan. Selain itu, kompleksitas dalam memahami kapan dan bagaimana mengakui pendapatan sering membuat proses pencatatan menjadi rumit.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami konsep unearned revenue dengan jelas dan mengetahui langkah-langkah mencatatnya secara benar. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap cara mencatat deferred revenue dan solusi agar pengelolaan pendapatan berjalan lancar.
Simak artikel ini sampai akhir agar Anda bisa menghindari kesalahan dan menjaga keakuratan laporan keuangan perusahaan Anda!
Key Takeaways
|

Daftar Isi:
Apa itu Deferred Revenue?
Deferred revenue adalah uang yang perusahaan terima di muka sebelum produk atau jasa diberikan. Karena perusahaan belum memenuhi kewajibannya, pembayaran ini masuk sebagai liabilitas atau kewajiban dalam catatan keuangan.
Fungsi deferred revenue berporos pada pencatatan pendapatan yang perusahaan terima lebih awal sebagai kewajiban. Hal ini memastikan pendapatan baru diakui setelah perusahaan memenuhi komitmen, yaitu menyerahkan produk atau layanan sesuai janji.
Untuk memahami konsep ini lebih dalam, penting juga membedakan unearned revenue dengan deferred expenses. Meskipun keduanya melibatkan pencatatan waktu, perbedaan keduanya cukup signifikan dalam pencatatan BEP keuangan.
Unearned revenue berarti perusahaan sudah menerima uang, tapi belum memberikan produk atau jasa. Sedangkan, deferred expenses adalah biaya yang sudah perusahaan bayar, tetapi manfaatnya baru mereka rasakan di masa depan. Jadi, satu adalah kewajiban, yang lain adalah aset masa depan.
Manfaat Deferred Revenue dalam Laporan Keuangan Perusahaan
Saat Anda menerima pembayaran di muka, penting sekali untuk mencatatnya dengan benar agar laporan keuangan tetap akurat dan kredibel. Di sinilah, deferred revenue memainkan peran kunci untuk membawa sejumlah manfaat dalam laporan keuangan perusahaan, seperti:
- Menjaga akurasi pengakuan pendapatan
- Meningkatkan transparansi laporan keuangan
- Memenuhi standar akuntansi yang berlaku
- Mengelola risiko kewajiban dengan baik
- Memudahkan pemantauan kewajiban perusahaan
- Meningkatkan kepercayaan investor dan pemangku kepentingan
- Membantu perencanaan arus kas
- Mendukung pengambilan keputusan bisnis
Dengan memahami manfaat-manfaat di atas, apabila Anda mengkolaborasikan unearned revenue dengan optimasi sistem akuntansi, maka akan tercipta efisiensi proses pencatatan dengan satu klik. Ini juga memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan bisnis strategis.
Adanya pilihan skema harga yang fleksibel pun dapat membuat Anda mampu menyesuaikan solusi sesuai kebutuhan. Ingin tahu berapa biaya sistem yang cocok untuk bisnis Anda? Klik banner berikut dan temukan opsi harga yang paling cocok untuk perusahaan Anda.
Contoh Deferred Revenue
Di balik laporan keuangan yang rapi dan transparan, terdapat proses yang rumit dalam mengelola pembayaran di muka dari pelanggan. Setiap sektor bisnis menghadapi tantangan unik dalam mencatat deferred revenue agar kewajiban dan pendapatan tercermin dengan akurat.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana perusahaan di berbagai industri menerapkan pencatatan unearned revenue dalam aktivitas sehari-hari mereka.
1. Teknologi dan perangkat lunak
Perusahaan perangkat lunak menerima pembayaran lisensi tahunan di muka. Pembayaran itu mereka catat sebagai unearned revenue. Pendapatan baru mereka akui secara bertahap sesuai dengan durasi penggunaan lisensi. Cara ini dapat menjaga keakuratan pengakuan pendapatan.
2. Pendidikan dan pelatihan
Siswa biasanya membayar biaya pendaftaran dan kursus sebelum semester atau sesi pelatihan dimulai. Perusahaan mencatat pembayaran tersebut sebagai unearned revenue sampai mereka memberikan materi dan mengadakan kelas. Pendapatan ini akan mereka akui secara bertahap sesuai layanan.
3. Layanan berlangganan dan SaaS
Platform SaaS menerima pembayaran untuk periode layanan tertentu sebelum layanan dapat pelanggan pakai. Deferred income ini kemudian perusahaan akui secara proporsional selama masa langganan aktif. Ini membantu menjaga kesesuaian pendapatan dan pemakaian layanan.
Cara Mencatat Deferred Revenue yang Tepat dan Akurat
Mencatat unearned revenue secara tepat sangat krusial untuk menjaga integritas financial accounting. Proses ini memastikan bahwa pendapatan hanya diakui saat perusahaan benar-benar memenuhi kewajibannya.
Berikut langkah-langkah praktis yang bisa diikuti untuk mencatat deferred revenue dengan benar:
1. Catat penerimaan pembayaran di muka
Saat Anda menerima uang dari pelanggan sebelum produk atau layanan terjadi, langkah pertama adalah mencatat penerimaan kas tersebut. Pada saat ini, pendapatan belum boleh Anda akui, sehingga tercatat sebagai:
- Debit kas atau bank: Menunjukkan kas masuk dari pelanggan.
- Kredit pendapatan ditangguhkan: Menggambarkan kewajiban perusahaan untuk memenuhi janji layanan atau produk di masa mendatang.
Contoh: Jika Anda menerima pembayaran di muka sebesar Rp 12.000, maka:
- Debit: Kas atau bank Rp 12.000
- Kredit: Pendapatan ditangguhkan Rp 12.000
2. Akui pendapatan secara bertahap sesuai pemenuhan kewajiban
Seiring dengan pengiriman produk atau penyelesaian layanan, perusahaan mulai mengurangi kewajiban dan mengakui pendapatan. Proses ini harus berjalan secara proporsional sesuai dengan tingkat pemenuhan layanan.
- Debit deferred revenue: Mengurangi kewajiban karena sebagian pendapatan mulai diakui.
- Kredit pendapatan: Mencerminkan pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan.
Contoh: Jika Anda sudah menyelesaikan layanan senilai Rp 4.000, maka:
- Debit: Rp 4.000
- Kredit: Rp 4.000
3. Sesuaikan pencatatan bila terjadi perubahan transaksi
Perubahan seperti pembatalan layanan, pengembalian dana, atau revisi kontrak harus segera diakomodasi dengan penyesuaian pencatatan agar laporan keuangan tetap akurat.
Contoh: Jika pelanggan membatalkan layanan Anda dengan nilai tersisa Rp 3.000, maka:
- Debit pendapatan ditangguhkan: Rp 3.000
- Kredit kas / bank / piutang: Rp 3.000
Percepat Proses Pencatatan Unearned Revenue Anda dengan Software Akuntansi HashMicro
Memahami adanya deferred revenue dalam laporan keuangan mungkin membuat Anda semakin sadar bahwa software akuntansi dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan akuntansi. Untuk itu, mari kita mengenal lebih jauh tentang vendor sistem akuntansi terbaik di Indonesia, yaitu HashMicro.
Sejak berdiri pada tahun 2015 di Singapura, HashMicro menawarkan software akuntansi lengkap dengan demo gratis dan konsultasi bisnis. HashMicro menyajikan fitur-fitur unggulan yang mempermudah pengelolaan laporan keuangan bersama dengan deferred income, seperti:
- Bank integration–auto reconciliation: Proses pencocokan otomatis antara data transaksi yang tercatat di bank dengan pembukuan internal dalam sistem.
- Multi-level analytical: Mengetahui trend atau insight dari seluruh transaksi keuangan yang ada secara real-time dan dapat di filter berdasarkan berbagai kategori (project, branch, dan lainnya)
- Profit & loss: Laporan yang membandingkan antara nilai keuntungan dan kerugian dengan anggaran awal dan perkiraan sebelumnya.
- Cash flow reports: Memantau arus kas masuk dan keluar perusahaan guna memastikan likuiditas yang cukup, membuat perencanaan keuangan yang tepat, dan mengidentifikasi serta mengatasi potensi masalah keuangan.
- Automated currency update: Memberikan informasi mengenai nilai tukar uang yang sedang berlaku secara otomatis dan real-time.
Kesimpulan
Pencatatan deferred revenue yang tepat penting untuk menjaga keakuratan dan transparansi laporan keuangan perusahaan. Dengan memahami konsep serta langkah-langkah pencatatan yang benar, Anda dapat mengelola kewajiban dan pendapatan secara efisien sesuai standar akuntansi yang berlaku.
Untuk mendukung proses pencatatan dan pengelolaan deferred income dengan lebih mudah dan akurat, Anda dapat mencoba software akuntansi dari HashMicro. Software ini menawarkan fitur lengkap yang membantu bisnis mengelola keuangan secara otomatis dan terpercaya.
Jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba demo gratis sistemnya dan rasakan kemudahan pengelolaan keuangan secara profesional!

Pertanyaan Seputar Deferred Revenue
-
Mengapa deferred revenue dianggap sebagai kewajiban?
Deferred revenue dianggap kewajiban karena perusahaan menerima uang sebelum memberikan produk atau layanan. Perusahaan harus memenuhi janji tersebut di masa depan. Oleh karena itu, pembayaran tersebut masuk sebagai kewajiban sampai produk atau layanan terlaksana.
-
Apa dampak deferred revenue terhadap laporan keuangan?
Deferred revenue meningkatkan kewajiban dalam neraca perusahaan. Karena pendapatan ini belum perusahaan akui, maka tidak masuk ke laporan laba rugi secara langsung.
-
Apa hubungan deferred revenue dengan siklus pendapatan (revenue life cycle)?
Deferred atau unearned revenue mencerminkan tahap awal dalam siklus pendapatan, yaitu penerimaan pembayaran sebelum pengiriman produk. Dengan demikian, deferred revenue membantu memastikan pengakuan pendapatan sesuai siklus yang benar.
-
Apakah semua pembayaran di muka menjadi deferred revenue?
Tidak semua pembayaran di muka menjadi deferred income atau revenue. Hanya pembayaran untuk produk atau layanan yang belum terlaksana yang masuk sebagai deferred revenue. Pembayaran lain yang bukan untuk pendapatan tidak termasuk