Beban dan biaya merupakan istilah dalam akuntansi yang sudah tidak asing, terutama bagi para akuntan yang sudah sering membuat laporan keuangan. Pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan tidak akan lepas dari aspek beban dan pengeluaran lainnya.
Dalam akuntansi, unsur pengeluaran ini meliputi biaya (cost) dan beban (expense). Keduanya merupakan variabel penting dalam sistem akuntansi yang tidak boleh terlewatkan.
Namun nyatanya, banyak pebisnis yang masih belum memahami perbedaan dari kedua variabel penentu harga jual, seperti food cost atau product cost. Untuk itu, guna memahami perbedaan pengelolaan biaya dan beban, simak penjelasan mengenai pengertian, jenis, perbedaan, serta contoh dari expense dan cost berikut ini.
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Apa Itu Beban (Expense)?
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), expense atau beban adalah biaya yang dibebankan atas jasa yang bank lakukan pada akun nasabahnya. Beban diberikan setiap triwulan atau semester sesuai dengan kesepakatan bank dengan nasabah.
Dalam sudut pandang berbeda, expense merupakan jenis pengeluaran untuk membantu proses perolehan barang atau jasa yang akan mempengaruhi pendapatan suatu perusahan. Dengan kata lain, expense adalah biaya yang telah memberikan manfaat.
Beban dapat terjadi bersamaan, sebelum, maupun sesudah pengeluaran kas. Contoh expense sebelum pengeluaran kas yaitu biaya untuk gaji bulanan karyawan.
Baca juga: Sistem Akuntansi: Pengertian, Manfaat, Unsur, dan Penerapannya
Jenis-jenis Beban dalam Akuntansi
Bagi pebisnis yang tentunya penting untuk memahami apa saja jenis-jenis beban dalam akuntansi. Expense sangat berpengaruh terhadap laporan akuntansi keuangan, khususnya laporan laba rugi. Lima judul utama yang akan muncul pada laporan tersebut, yaitu:
1. Harga pokok penjualan
Harga pokok penjualan atau HPP merupakan seluruh pengeluaran yang ada mulai dari memperoleh bahan baku sampai dengan pemasaran produk seperti kegiatan promosi dan pengangkutan barang yang akan perushaan jual. Biaya ini tidak termasuk biaya penjualan dan administrasi yang seluruh perusahaan keluarkan.
2. Beban operasional
Beban operasional merupakan biaya yang muncul dari biaya penjualan barang dan jasa. Biaya ini termasuk biaya gaji penjualan, iklan, maupun biaya untuk sewa toko. Pencatatan ini harus perusahaan lakukan secara rutin. Termasuk juga dengan biaya-biaya yang tidak berkaitan secara langsung dengan kegiatan operasional.
3. Beban keuangan
Beban keuangan merupakan biaya atas biaya yang timbul dari pinjaman atau kreditor. Biaya ini merupakan biaya pengeluaran di luar bisnis inti perusahaan. Salah satu contohnya yaitu biaya bunga atas uang yang perusahaan pinjam.
4. Extraordinary expenses
Extraordinary expenses merupakan biaya yang timbul atas suatu kejadian atau transaksi besar yang berada di luar aktivitas bisnis inti perusahaan. Contoh expense Ini termasuk biaya untuk merumahkan karyawan, menjual tanah, atau melepaskan aset penting dari suatu perusahaan.
5. Beban non-operasional
Beban ini merupakan biaya yang tidak dapat dikaitkan kembali dengan pendapatan dari suatu usaha. Contoh beban non-operasional yang paling umum yaitu biaya bunga atas peminjaman uang. Pinjaman dari bank biasanya memerlukan pembayaran bunga, tetapi pembayaran semacam itu tidak menghasilkan pendapatan operasional apa pun. Oleh karena itu, biaya tersebut termasuk sebagai biaya non-operasional.
6. Beban non-tunai
Akun beban non-tunai merupakan biaya yang tercatat dalam laporan laba rugi, namun tidak melibatkan transaksi tunai yang sesungguhnya. Contoh jenis non-tunai yang paling umum yaitu penyusutan. Hal ini karena penyusutan mengurangi laba bersih, namun bukan akibat arus kas keluar.
Enam jenis beban ini dapat Anda akses dan kelola dalam laporan pengeluaran keuangan dengan mudah menggunakan aplikasi keuangan perusahaan. Dengan fitur otomatisasi dan analisis yang akurat dari software akuntansi, Anda dapat menyesuaikan setiap jenis beban sesuai kebutuhan bisnis, memastikan pencatatan keuangan yang lebih efisien dan transparan. Klik banner ini sekarang untuk mencoba kemudahannya secara langsung!
Perbedaan Beban (Expense) dengan Biaya (Cost)
Bagi pebisnis yang ingin memahami perbedaan biaya dan beban, berikut adalah penjelasan yang dapat Anda pahami:
1. Secara garis besar
Berbeda dengan expense, biaya atau cost merupakan jenis biaya yang muncul ketika perusahaan membeli barang maupun jasa yang mendukung kegiatan produksi maupun operasional. Jadi, biaya merupakan sumber ekonomi yang memang harus dikeluarkan demi kelangsungan usaha.
2. Letaknya dalam laporan keuangan
Perbedaan yang utama antara kedua variabel tersebut terletak pada letak penyusunan laporan keuangannya. Dalam contoh laporan keuangan perusahaan, expense termasuk dalam laporan laba-rugi sebagai pengeluaran yang telah terpakai dan tidak memberi manfaat kedepannya. Sedangkan, biaya akan masuk dalam penyusunan neraca sebagai biaya yang belum terpakai. Hal ini karena biaya dianggap sebagai aktiva berupa biaya yang belum terpakai.
3. Perbedaan periode akuntansi
Perbedaan kedua dapat Anda lihat dari periode akuntansinya. Expense sendiri memiliki periode akuntansi kurang dari satu tahun karena berasal dari pengeluaran pendapatan. Sedangkan biaya memiliki periode akuntansi lebih dari satu tahun karena dianggap sebagai pengeluaran modal.
4. Jumlah pengeluaran
Berdasarkan jumlah yang dikeluarkan, expense memiliki jumlah pengeluaran yang relatif lebih kecil karena berasal dari pengeluaran pendapatan. Sedangkan, biaya memiliki jumlah pengeluaran yang lebih besar karena berasal dari pengeluaran modal. Semakin besar biaya yang perusahaan keluarkan maka semakin besar juga modal yang Anda keluarkan. Sebaliknya untuk expense, semakin besar expense yang Anda keluarkan maka akan semakin kecil keuntungan yang Anda peroleh.
5. Berdasarkan nominal dan nilai biayanya
Expense memiliki nominal yang sedikit sedangkan cost memiliki nominal yang relatif lebih besar. Contohnya, dalam biaya sewa ataupun biaya penyusutan tidak dianggap sebagai expense karena biaya sewa atau biaya penyusutan ini akan ada dalam periode akuntansi selanjutnya. Biaya memiliki jumlah nominal yang lebih besar karena tidak berhubungan dengan hal-hal kecil dalam perusahaan. Sedangkan expense dapat menjadi alternatif untuk pengeluaran bernilai kecil.
6. Berdasarkan manfaat yang ada
Karena pembukuan dan istilah dari dua variabel ini berbeda, tentunya manfaat yang perusahaan dapatkan juga akan berbeda. Biaya akan memberikan manfaat kepada pendapatan, sedangkan beban akan bermanfaat sebagai salah satu sumber daya. Pemanfaatan pada biaya juga akan berdampak terhadap jumlah modal setelahnya, sedangkan pemanfaatan pada beban akan berdampak terhadap jumlah keuangan yang ada.
Contoh Beban dan Biaya Perusahaan
Dalam konteks bisnis, contoh beban perusahaan adalah gaji karyawan, listrik, dan sewa kantor. Sedangkan, contoh biaya adalah pembelian bahan baku, perawatan mesin, dan iklan. Beban mengurangi laba, sedangkan biaya terkait langsung dengan produksi.
Misalnya, perusahaan Antar Jaya membeli truk baru seharga Rp. 512.000.000. Truk ini masuk sebagai aset, karena bisa digunakan dalam jangka panjang untuk menghasilkan pendapatan.
Namun, ada juga beban yang harus perusahaan keluarkan, seperti beban penyusutan Rp. 85.000.000 per tahun, beban perawatan, dan beban bahan bakar, karena biaya ini hanya berlaku untuk satu periode dan mengurangi pendapatan langsung.
Dalam jurnal umum, contoh beban dalam akuntansi tertulis sebagai berikut/;
Beban:
Beban Penyusutan truk | Rp 85.000.000 | |
Akumulasi Penyusutan Truk | Rp 85.000.000 |
Biaya:
Truk (Aset) | Rp 512.000.000 | |
Kas | Rp 512.000.000 |
Kedua pengeluaran di atas memang terlihat serupa. Namun, kedua variabel tersebut memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Dengan mengetahui perbedaan keduanya, tentu akan mempermudah untuk mengklasifikasikan.
Mudahkan Penyusunan Laporan Keuangan Anda dengan Efisiensi Software Akuntansi HashMicro
Berkiprah sejak 2015, HashMicro adalah penyedia solusi akuntansi terbaik untuk berbagai jenis perusahaan di Asia Tenggara. Sebagai vendor aplikasi akuntansi asli Indonesia, ada beragam keuntungan yang HashMicro tawarkan.
Demo gratis, konsultasi kebutuhan bisnis gratis, bersertifikat PSAK & IFRS, serta bebas tambah user kapan saja adalah sedikit dari beberapa keuntungan yang bisa perusahaan dapatkan. Selain itu, fitur-fitur HashMicro dapat membantu Anda dalam operasional akuntansi sehari-hari, seperti:
- Bank integration–auto reconciliation: Proses pencocokan otomatis antara data transaksi yang tercatat di bank dengan pembukuan internal dalam sistem.
- Multi-level analytical: Mengetahui trend atau insight dari seluruh transaksi keuangan yang ada secara real-time dan dapat di filter berdasarkan berbagai kategori (project, branch, dan lainnya)
- Profit & loss: Laporan yang membandingkan antara nilai keuntungan dan kerugian dengan anggaran awal dan perkiraan sebelumnya.
- Cash flow reports: Memantau arus kas masuk dan keluar perusahaan guna memastikan likuiditas yang cukup, membuat perencanaan keuangan yang tepat, dan mengidentifikasi serta mengatasi potensi masalah keuangan.
- Automated currency update: Memberikan informasi mengenai nilai tukar uang yang sedang berlaku secara otomatis dan real-time.
Kesimpulan
Beban dan biaya merupakan dua istilah yang penting untuk perusahaan ketahui perbedaannya agar tidak ada kekeliruan dalam membuat laporan keuangan. Denganini, Anda akan terhindar dari kekeliruan pencatatan pada kemudian hari.
Namun, untuk menunjang kemudahan Anda dalam membuat laporan keuangan perusahaan, Anda dapat menggunakan Software Akuntansi dari HashMicro. Sistem akuntansi terbaik ini membuat pengelolaan arus kas, laporan keuangan, rekonsiliasi bank, jurnal penyesuaian, pembuatan faktur, dan lainnya secara otomatis dan mudah.
Coba demo gratis software akuntansinya sekarang dan bawa bisnis Anda ke arah kesuksesan nyata!
Pertanyaan Seputar Beban
-
Apa perbedaan biaya dan beban?
Secara garis besar, biaya pengeluaran yang muncul ketika perusahaan membeli barang maupun jasa yang mendukung kegiatan produksi maupun operasional demi kelangsungan usaha. Dalam laporan keuangan, beban termasuk dalam laporan laba-rugi sebagai pengeluaran yang telah terpakai dan tidak memberi manfaat kedepannya. Sedangkan, biaya akan masuk dalam penyusunan neraca sebagai biaya yang belum terpakai.
-
Apa beda aset dan beban?
Aset adalah sumber daya yang dimiliki bisnis untuk menghasilkan keuntungan, seperti uang, gedung, atau peralatan. Beban adalah pengeluaran bisnis untuk operasional, seperti gaji, listrik, atau sewa. Aset menambah nilai bisnis, sedangkan beban mengurangi laba.
-
Contoh aset itu seperti apa?
Contoh aset adalah uang tunai, gedung, kendaraan, dan peralatan bisnis. Aset juga bisa berupa piutang usaha atau hak paten. Semua ini punya nilai dan bisa digunakan untuk menghasilkan keuntungan.