Chapter Selanjutnya

CNBC Awards

Artikel Terkait:

plus minus

Artikel Terkait

Contoh Laporan Biaya Produksi dan Download Formatnya

Diterbitkan:

Laporan produksi memberikan informasi yang detail mengenai jumlah produksi, waktu yang perusahaan perlukan untuk menyelesaikan produk, dan biaya produksi. Informasi ini membantu manajemen memantau efektivitas produksi, mengidentifikasi hambatan, dan meningkatkan produktivitas.

Namun, pembuatan laporan produksi bukanlah hal yang mudah karena melibatkan banyak komponen. Lalu, apakah ada cara efisien untuk membuat laporan produksi yang akurat? Tentu ada! Menggunakan sistem manufaktur HashMicro adalah solusi yang bisa Anda lakukan.

Lebih lanjutnya, artikel ini akan membahas contoh laporan produksi dan biaya produksi yang dapat meningkatkan proses produksi.

Key Takeaways

  • Ada dua jenis metode perhitungan biaya produksi yang umum digunakan, yaitu full costing dan variabel costing.
  • Terdapat tiga komponen utama dalam laporan produksi, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
  • Laporan biaya produksi dapat dibuat secara otomatis dengan bantuan software manufaktur, seperti milik HashMicro. Klik untuk Demo Gratis!
DemoGratis

Daftar Isi:

    Daftar Isi

      Apa itu Laporan Biaya Produksi?

      Laporan biaya produksi adalah dokumen yang mencatat seluruh pengeluaran perusahaan terkait aktivitas produksi, termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja, overhead, dan lainnya. Laporan ini juga memuat aktivitas departemen produksi dan berfungsi menghitung harga pokok produksi (HPP) secara akurat.

      Umumnya digunakan oleh perusahaan manufaktur dengan kapasitas produksi tinggi, laporan ini membantu menentukan harga jual yang kompetitif, menjaga margin keuntungan optimal, serta mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki untuk mengoptimalkan proses produksi secara menyeluruh.

      Apa Fungsi Laporan Produksi untuk Perusahaan Manufaktur?

      contoh laporan produksi

      Laporan produksi memainkan peran krusial dalam operasional perusahaan manufaktur, menyediakan data yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang tepat. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari laporan produksi bagi perusahaan manufaktur:

      1. Pengambilan keputusan yang tepat

      Laporan biaya produksi membantu menetapkan harga jual produk yang kompetitif sekaligus memastikan margin keuntungan yang sehat.

      Hasilnya, perusahaan dapat memahami relasi antara pendapatan dan biaya, sehingga bisa mencari cara agar margin keuntungan lebih besar.

      2. Pengendalian dan pengurangan biaya

      Memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasi area yang boros dan mencari cara untuk meningkatkan efisiensi produksi.

      Ini juga membantu dalam menentukan strategi jangka pendek dan panjang, seperti apakah perlu meningkatkan biaya riset atau membeli teknologi baru untuk menurunkan biaya produksi dan penggunaan material.

      3. Evaluasi kinerja produksi

      Memudahkan dalam menilai efektivitas proses produksi dan departemen terkait. Laporan ini juga berfungsi sebagai indikator performa perusahaan, terutama bagi perusahaan publik yang menjual saham kepada masyarakat umum.

      4. Perencanaan anggaran dan strategi keuangan

      Memberikan informasi penting untuk perencanaan keuangan yang lebih baik dan pengalokasian sumber daya secara optimal.

      Ini membantu perusahaan memantau kesehatan keuangan mereka, yang memudahkan dalam mendapatkan dana pinjaman dan meningkatkan citra perusahaan.

      5. Transparansi dan akuntabilitas

      Meningkatkan transparansi di dalam organisasi dan memastikan setiap departemen bertanggung jawab atas biaya yang mereka keluarkan.

      Ini penting untuk menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan dan meningkatkan kinerja keseluruhan perusahaan.

      6. Memantau kesehatan keuangan

      Memastikan perusahaan memiliki keuangan yang sehat, yang penting untuk mendapatkan dana pinjaman dan meningkatkan citra perusahaan, terutama bagi perusahaan publik.

      Apa Saja Komponen Penting dalam Laporan Produksi?

      Untuk memastikan laporan produksi yang komprehensif dan akurat, penting untuk menyertakan berbagai komponen biaya yang terlibat dalam proses produksi. Berikut adalah tiga komponen utama yang harus diperhatikan dalam pembuatan laporan manufaktur:

      1. Biaya bahan baku

      Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli bahan baku dalam proses produksi mencakup biaya yang dapat berubah-ubah tergantung pada harga material di pasaran. Memantau biaya bahan baku sangat penting, karena biaya ini bisa berdampak besar pada biaya produksi.

      Selain itu, perubahan harga bahan baku juga bisa berdampak pada harga jual produk dan keuntungan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu memantau biaya bahan baku dengan cermat dan melakukan penghitungan yang akurat dalam laporan produksi.

      Berikut adalah contoh laporan produksi manufaktur untuk biaya bahan baku:

      Laporan Biaya Bahan Baku

      Periode: Januari 2024

       

      contoh laporan produksi

      2. Biaya tenaga kerja

      Komponen kedua adalah biaya tenaga kerja, yang mencakup gaji, upah lembur, tunjangan karyawan, dan biaya-biaya terkait lainnya untuk karyawan yang terlibat dalam proses produksi.

      Penting bagi perusahaan manufaktur untuk memantau biaya tenaga kerja untuk memastikan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi.

      Biaya tenaga kerja dapat berdampak besar pada biaya produksi jika terjadi penggunaan tenaga kerja yang tidak efisien atau keterlambatan/kegagalan pekerjaan. Untuk menghitung biaya tenaga kerja, perusahaan dapat menggunakan jumlah jam kerja yang dibutuhkan dan tarif upah per jam.

      Tabel di bawah ini mengilustrasikan contoh laporan produksi:

      Laporan Biaya Tenaga Kerja

      Periode: Januari 2024

      Jenis Biaya Jumlah Karyawan Jam Kerja Total Tarif per Jam (Rp) Total Biaya (Rp)
      Gaji Pokok 50 150,000,000
      Upah Lembur 20 200 25,000 5,000,000
      Tunjangan Karyawan 50 25,000,000
      Total Biaya Tenaga Kerja 180,000,000

      3. Biaya overhead pabrik

      Terakhir merupakan biaya overhead pabrik. Biaya ini mencakup biaya-biaya tidak langsung terkait dengan produksi, seperti biaya sewa, listrik dan air, perbaikan dan pemeliharaan, serta biaya administratif.

      Meskipun tidak terkait langsung dengan produksi, biaya overhead pabrik dapat berdampak besar pada biaya produksi secara keseluruhan.

      Perusahaan perlu memantau biaya overhead pabrik dengan cermat dan memasukkannya dalam laporan produksi.

      Untuk menghitung biaya overhead pabrik, perusahaan dapat menggunakan metode alokasi overhead, yang memperhitungkan biaya berdasarkan jumlah jam kerja, jumlah produk, atau faktor-faktor lain yang relevan dengan operasi pabrik.

      Apa Saja Metode dalam Membuat Laporan Biaya Produksi?

      Dua metode umum yang sering digunakan dalam pelaporan biaya produksi adalah Full Costing dan Variable Costing. Keduanya memiliki pendekatan yang berbeda dalam menentukan harga pokok produksi.

      1. Metode Full Costing

      Metode ini memasukkan seluruh biaya tetap dan biaya variabel ke dalam harga produk. Biaya seperti sewa pabrik, gaji manajemen, bahan baku, dan tenaga kerja langsung semuanya diperhitungkan.

      Pendekatan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang total biaya produksi dan sering digunakan untuk pelaporan keuangan eksternal.

      2. Metode Variable Costing

      Sementara itu, Variable Costing hanya menghitung biaya yang berubah seiring volume produksi, seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung. Biaya tetap tidak dimasukkan dalam perhitungan per unit, melainkan dilaporkan terpisah.

      Metode ini berguna untuk analisis internal karena menunjukkan dampak langsung perubahan volume terhadap biaya produksi.

      Contoh Laporan Hasil Produksi 

      Laporan Produksi Perusahaan Manufaktur

      Laporan Produksi Perusahaan Manufaktur

      Laporan hasil produksi merangkum seluruh biaya yang terkait dengan proses produksi, mulai dari persediaan awal bahan baku hingga pembelian, biaya angkut, dan retur.

      Laporan ini juga mencatat biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik seperti upah, pemeliharaan mesin, dan penyusutan aset, yang berguna untuk perencanaan keuangan dan penentuan harga jual.

      Kami juga memberikan contoh-contoh lain untuk laporan produksi, sebagai berikut.

      1. Laporan Produksi Harian – Pabrik Minuman

      Laporan ini menunjukkan jumlah produksi harian, target, dan tingkat pencapaian. Dapat digunakan untuk mengevaluasi performa produksi harian dan mendeteksi deviasi dari target produksi.

      Tanggal Produk Target Produksi Produksi Aktual Persentase Capaian
      01-08-2025 Teh Botol 350ml 10.000 botol 9.200 botol 92%
      01-08-2025 Air Mineral 600ml 8.000 botol 8.500 botol 106%

      2. Laporan Biaya Produksi per Periode – Pabrik Garmen

      Menunjukkan total biaya produksi untuk satu batch selama periode tertentu.

      Komponen Biaya Nilai (Rp)
      Bahan Baku 75.000.000
      Tenaga Kerja Langsung 40.000.000
      Overhead Pabrik 25.000.000
      Total Biaya Produksi 140.000.000

      3. Laporan Efisiensi Produksi – Pabrik Elektronik

      Membandingkan rencana produksi dengan output aktual dan pemakaian bahan baku.

      Produk Target Unit Unit Aktual Bahan Baku (Kg) Ideal (Kg) Selisih
      Speaker A1 5.000 4.700 1.200 1.000 +200
      Headset B2 3.000 3.100 850 800 +50

      4. Laporan Produksi Mingguan – Pabrik Makanan Beku

      Menampilkan akumulasi produksi mingguan untuk monitoring kapasitas pabrik.

      Minggu ke- Produk Jumlah Produksi Jumlah Reject
      1 Nugget Ayam 1kg 15.000 pack 250 pack
      2 Sosis Sapi 500gr 12.000 pack 180 pack

      Bagaimana Cara Menghitung Laporan Hasil Produksi?

      contoh laporan produksi

      Setelah mengetahui komponen-komponen penting dalam laporan produksi, perusahaan perlu menghitung dan menyusun laporan produksi secara akurat dan tepat waktu. Berikut ini adalah beberapa cara untuk menghitung dan format contoh laporan produksi perusahaan manufaktur:

      1. Hitung total biaya produksi

      Total biaya produksi adalah jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi, termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

      Total biaya produksi dapat dihitung dengan mengumpulkan semua biaya tersebut ke dalam laporan biaya produksi perusahaan manufaktur.

      Contoh: Perusahaan ABC mengeluarkan biaya bahan baku sebesar Rp 50.000.000, biaya tenaga kerja sebesar Rp 30.000.000, dan biaya overhead pabrik sebesar Rp 20.000.000. Maka, total biaya produksi adalah:

      laporan biaya bahan baku

      2. Hitung biaya produksi per unit

      Biaya produksi per unit adalah biaya rata-rata yang perusahaan keluarkan untuk memproduksi satu unit produk. Biaya produksi per unit dapat Anda hitung dengan membagi total biaya produksi dengan jumlah unit yang diproduksi.

      Contoh: Jika total biaya produksi adalah Rp 100.000.000 dan jumlah unit yang diproduksi adalah 10.000 unit, maka biaya produksi per unit adalah:

      Hitung biaya produksi per unit

      3. Format laporan produksi

      Laporan produksi biasanya berisi informasi tentang jumlah unit produk yang diproduksi, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, dan biaya produksi per unit.

      Format laporan produksi dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan perusahaan, namun umumnya laporan produksi akan mencantumkan informasi tentang biaya produksi dan produktivitas.

      Contoh:

      Laporan Produksi Bulanan Perusahaan ABC

      • Jumlah Unit Diproduksi: 10.000 unit
      • Biaya Bahan Baku: Rp 50.000.000
      • Biaya Tenaga Kerja: Rp 30.000.000
      • Biaya Overhead Pabrik: Rp 20.000.000
      • Total Biaya Produksi: Rp 100.000.000
      • Biaya Produksi Per Unit: Rp 10.000 per unit

      Laporan ini memberikan gambaran lengkap tentang biaya yang dikeluarkan dan produktivitas perusahaan selama satu bulan.

      Contoh format laporan produksi dapat berupa tabel atau grafik yang mudah dibaca dan dipahami oleh manajemen perusahaan.

      Penting untuk menyajikan laporan produksi perusahaan manufaktur secara teratur dan tepat waktu agar perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat dan mengoptimalkan pengelolaan biaya produksi.

      Apa Tips Membuat Laporan Produksi bagi Perusahaan Manufaktur?

      laporan produksi

      Membuat laporan produksi yang akurat dan informatif sangat penting bagi perusahaan manufaktur. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu dalam menyusun laporan produksi yang efektif:

      1. Kumpulkan data secara akurat

      Pastikan semua data yang diperlukan, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik, dikumpulkan dengan akurat dan tepat waktu. Data yang akurat adalah dasar dari laporan produksi yang dapat dipercaya.

      2. Gunakan format yang jelas dan konsisten

      Gunakan format yang mudah dipahami dan konsisten untuk semua laporan produksi. Format yang baik akan memudahkan pembaca dalam memahami informasi yang disajikan dan membandingkan data dari periode ke periode.

      3. Sertakan komponen utama biaya produksi

      Pastikan untuk menyertakan semua komponen utama biaya produksi dalam laporan, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Ketiga komponen ini memberikan gambaran lengkap tentang total biaya produksi.

      4. Hitung biaya produksi per unit

      Menghitung biaya produksi per unit sangat penting untuk menentukan harga jual dan mengukur profitabilitas. Pastikan untuk memasukkan perhitungan ini dalam laporan produksi.

      5. Pantau variasi biaya produksi

      Catat dan analisis setiap variasi atau perubahan dalam biaya produksi. Pemantauan ini bisa dilakukan dengan bantuan indikator produksi yang menampilkan performa operasional secara kuantitatif. Ini akan membantu dalam mengidentifikasi penyebab perubahan biaya dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengelola biaya secara efektif.

      6. Manfaatkan teknologi untuk otomatisasi

      Gunakan software manufaktur untuk mempermudah pengumpulan data, pemantauan biaya secara real-time, dan penyusunan laporan secara otomatis. Teknologi ini dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pembuatan laporan produksi.

      7. Sertakan analisis produktivitas

      Selain biaya produksi, sertakan juga analisis produktivitas dalam laporan. Informasi tentang jumlah unit yang diproduksi dan efisiensi produksi akan memberikan gambaran menyeluruh tentang kinerja produksi.

      8. Lakukan review dan validasi data

      Sebelum menyelesaikan laporan, pastikan untuk melakukan review dan validasi data. Memeriksa kembali data yang dimasukkan akan membantu menghindari kesalahan dan memastikan keakuratan laporan.

      9. Sediakan ringkasan eksekutif

      Sertakan ringkasan eksekutif di awal laporan yang merangkum informasi kunci dan temuan utama. Ringkasan ini memudahkan manajemen dalam mengambil keputusan berdasarkan data yang disajikan.

      10. Berikan rekomendasi untuk peningkatan

      Berdasarkan analisis data, sertakan rekomendasi untuk peningkatan proses produksi dan pengelolaan biaya. Rekomendasi ini dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan profitabilitas.

      Bagaimana Cara Membuat Laporan Biaya Produksi Lebih Efektif dengan Software Manufaktur HashMicro?

      Dalam proses pengelolaan produksi, perusahaan manufaktur dapat memanfaatkan teknologi untuk mempermudah pemantauan biaya produksi.  Salah satu solusi teknologi yang dapat digunakan adalah Hash Manufacturing Automation, sebuah software manufaktur yang dirancang khusus untuk membantu perusahaan mengelola produksi secara efektif dan efisien.

      Dengan menggunakan Hash Manufacturing Automation, perusahaan dapat memantau biaya produksi secara real-time, mulai dari biaya bahan baku hingga biaya overhead pabrik.

      Berikut adalah 6 fitur Hash Manufacturing Automation yang efektif untuk pembuatan laporan produksi:

      1. Manufacturing Production Scheduling: Memungkinkan perencanaan produksi berdasarkan perkiraan permintaan, sehingga laporan produksi dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
      2. Manufacturing Requisition Planning: Merencanakan kebutuhan bahan baku berdasarkan jadwal produksi, memudahkan pelaporan penggunaan bahan.
      3. Manufacturing Cost Actualization: Mengaktualisasi biaya produksi secara real-time, memberikan data biaya yang akurat dalam laporan produksi.
      4. Material, Labor & Overhead Costs Management: Mengelola biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead, memberikan rincian biaya yang lengkap dalam laporan produksi.
      5. OEE Tracking: Melacak Overall Equipment Effectiveness (OEE), memberikan data kinerja produksi untuk laporan.
      6. In-Depth Reporting: Menyediakan laporan mendalam tentang waktu yang dihabiskan, bahan yang digunakan, dan barang jadi yang diproduksi, sangat penting untuk pembuatan laporan produksi yang rinci.

      “Dengan Software Manufaktur HashMicro, inventaris bahan baku dan barang jadi tercatat akurat, proses produksi lebih lancar, dan risiko bottleneck bisa dicegah.”

      – Anisha Denisha, Regional Manager

      Kesimpulan

      Laporan produksi berperan penting dalam memantau tiga komponen utama biaya manufaktur: bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik. Tanpa pengelolaan yang efektif, perusahaan berisiko mengalami pembengkakan biaya dan rendahnya efisiensi produksi.

      Untuk itu, Hash Manufacturing Automation dari HashMicro hadir sebagai solusi digital yang memungkinkan pemantauan biaya secara real-time dan penyusunan laporan produksi secara otomatis dan akurat. Tingkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas bisnis Anda dengan mencoba demo gratis software HashMicro sekarang juga!

      HashManufacturingAutomation

      Pertanyaan Seputar Laporan Produksi

      • Kenapa perusahaan perlu membuat laporan biaya produksi?

        Klasifikasi biaya produksi sangat penting bagi perusahaan untuk memahami berbagai jenis pengeluaran yang terjadi selama proses pengolahan barang. Dengan mengelompokkan biaya produksi, perusahaan dapat lebih mudah menghitung harga pokok secara akurat.

      • Apa tujuan dari laporan biaya produksi?

        Laporan biaya produksi bertujuan untuk menentukan harga pokok produksi (HPP), yang menjadi dasar dalam penentuan harga jual produk dan perhitungan laba rugi perusahaan. Selain itu, laporan ini juga digunakan untuk mengendalikan biaya produksi dan mendukung pengambilan keputusan strategis.

      • Apa saja unsur biaya produksi?

        Biaya produksi mencakup tiga komponen utama, yaitu bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Ketiga elemen ini berperan dalam menentukan harga pokok barang jadi pada akhir periode akuntansi.

      • Laporan biaya produksi terdiri dari apa saja?

        Laporan biaya produksi terdiri dari beberapa komponen penting berikut ini:

        1. Laporan Biaya Bahan Baku: Mencatat seluruh pengeluaran untuk bahan baku yang digunakan dalam proses produksi selama periode tertentu.
        2. Laporan Biaya Tenaga Kerja Langsung: Merinci biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang terlibat langsung dalam pembuatan produk.
        3. Laporan Biaya Overhead: Mencakup semua biaya tambahan produksi seperti listrik, sewa pabrik, dan perawatan mesin yang tidak secara langsung terkait dengan bahan baku atau tenaga kerja.
        4. Laporan Harga Pokok Produksi (HPP): Menghitung total biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang jadi, termasuk bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead.

      • Bagaimana cara mengelola laporan produksi harian?

        Buat proyek harian untuk menyimpan seluruh informasi yang dibutuhkan. Tambahkan tugas pada setiap proyek guna memantau perkembangan setiap tahap produksi. Bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi potensi masalah atau kendala. Kelompokkan tugas ke dalam kategori agar kemajuan dapat dipantau dengan lebih sistematis.

      Jonathan Kurniawan

      Senior Content Writer

      Saya adalah seorang praktisi dalam industri SaaS yang secara khusus membahas tentang procurement. Dilatarbelakangi dengan pengalaman selama 5 tahun, saya berspesialisasi dalam penulisan artikel yang mengulas tentang manajemen vendor, budget control procurement, otomatisasi proses pengadaan barang, dan analisis procurement. Saya konsisten dalam memberikan informasi dan solusi praktis bagi para bisnis profesional dalam meningkatkan efisiensi dan otomatisasi bisnis mereka.

      Anandia Denisha, MBA

      Regional Manager

      Expert Reviewer

      Saya adalah seorang profesional dengan pengalaman lebih dari 5 tahun dalam bidang Marketing. Saat ini saya memegang jabatan sebagai Regional Manager untuk Marketing Teams di HashMicro. Saya telah meraih gelar Master of Business Administration dari Universitas Bina Nusantara.



      HashMicro berpegang pada standar editorial yang ketat dan menggunakan sumber utama seperti regulasi pemerintah, pedoman industri, serta publikasi terpercaya untuk memastikan konten yang akurat dan relevan. Pelajari lebih lanjut tentang cara kami menjaga ketepatan, kelengkapan, dan objektivitas konten dengan membaca Panduan Editorial kami.


      Hash Manufacturing Automation

      Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

      Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

      Dipercaya oleh 2,000+ klien

      Rasakan Keajaibannya Sendiri

      Saya Mau Coba Dulu!
      Nadia

      Nadia
      Balasan dalam 1 menit

      Nadia
      Jadwalkan Demo Sekarang!

      Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
      6281222846776
      ×
      close button
      Violet

      Nadia

      Active Now

      Violet

      Nadia

      Active Now