01.
Apa itu HashMicro
02.
ERP itu cocok untuk perusahaan seperti apa
03.
Kenali Produk HashMicro
04.
Keunggulan HashMicro
05.
Proses Implementasi
06.
Apakah demo nya gratis?
0:00 / 0:00
BerandaIndustryHash Manufacturing AutomationMengenal Apa Itu MRP dan Manfaatnya Bagi Bisnis Anda

Mengenal Apa Itu MRP dan Manfaatnya Bagi Bisnis Anda

Sudah banyak perusahaan terus mengembangkan metode khusus untuk meningkatkan produktivitas. Setelah just time inventory yang dikembangkan Toyota, tak lama kemudian muncul MRP. MRP adalah singkatan dari material requirement planning yang dikembangkan oleh insinyur IBM, Joseph Orlicky. Meski demikian, dari dua metode ini memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Sistem MRP bisa disebut juga sebagai “push system”. Hal ini karena kebutuhan inventori ditentukan di awal, setelah itu produksi berjalan berdasarkan jumlah inventory barang yang sudah ditentukan.

Sementara itu, just in time inventori disebut sebagai “push system”. Alasannya, karena perusahaan tak akan membeli bahan baku atau memproduksi barang jika tak ada permintaan dari pelanggan. Sistem MRP erat kaitannya dengan industri manufaktur sehingga memerlukan software MRP yang tepat. Simak juga artikel berikut ini yang akan membahas secara mendetail seputar material requirement planning (MRP) dan kegunaannya untuk bisnis Anda.

download skema harga software erp
download skema harga software erp

Apa itu Material Requirement Planning (MRP)?

Material requirement planning atau MRP adalah sistem yang berguna untuk menghitung berapa jumlah bahan baku atau komponen yang perusahaan butuhkan dalam memproduksi sebuah barang. Umumnya, sistem ini perusahaan gunakan pada industri manufaktur.  Sistem ini ada untuk menjawab tiga pertanyaan, yakni “barang apa yang perusahaan butuhkan?”, “berapa banyak barang tersebut yang perusahaan butuhkan?” dan “kapan barang tersebut perusahaaan butuhkan?”. Bisnis yang menerapkan sistem MRP tidak akan menghadapi kekurangan barang atau kelebihan persediaan.

Karena sistem ini mampu memperkirakan waktu yang perusahaan butuhkan untuk mengubah bahan baku menjadi produk. Bahkan dapat menghasilkan jadwal pengiriman otomatis. Perusahaan menggunakan Sistem Manufaktur untuk mengestimasi secara akurat keperluan jumlah bahan baku saat produksi dan menjadwalkan pengirimannya. Jika Anda ingin menggunakan Sistem Manufaktur, alangkah lebih baiknya jika Anda mengetahui skema perhitungan harga software tersebut.

Fungsi Material Requirements Planning (MRP)

MRP adalah sistem yang berkaitan erat dengan manajemen inventaris. Sistem MRP dapat secara tepat memesan bahan baku, menghitung jumlah barang atau bahan baku yang terlibat, dan mengatur waktu produksi dan pengiriman. Selain manajemen inventaris, Sistem MRP penting dalam menetapkan jadwal dan prioritas. Alasan untuk ini adalah bahwa sistem ini akan memesan bahan baku hanya ketika mereka memerlukannya. Sehingga, keterlambatan pasokan bahan baku dapat Anda hindari.

Produksi tidak dapat terpisahkan dari lokasi manufaktur atau pabrik. Untuk itu, setiap pabrik perlu memperhatikan kapasitas rencana atau kapasitas produksi. Pada saat itu, Sistem MRP dapat membantu Anda dalam penentuan proses produksi atau routing secara otomatis, melacak lamanya produksi, dan menemukan celah-celah optimasi maupun potensi masalah selama proses produksi.

Baca Juga: Apa Itu PPIC (Production Planning Inventory Control)?

Manfaat Penerapan Material Requierement Planning (MRP)

Dalam dunia bisnis, penerapan Material Requirement Planning (MRP) dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi perusahaan. Manfaat penerapan MRP bagi bisnis adalah sebagai berikut:

Mengoptimalkan Penggunaan Bahan Baku

Dengan menggunakan software MRP, perusahaan dapat menghitung kebutuhan bahan baku yang diperlukan untuk produksi berdasarkan rencana produksi dan jadwal pengiriman. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan bahan baku dan menghindari kekurangan atau kelebihan persediaan.

Meningkatkan Efisiensi Produksi

Aplikasi MRP membantu perusahaan dalam merencanakan jadwal produksi dan pengiriman secara lebih efisien dan teratur, sehingga dapat mengurangi waktu tunggu dalam produksi, meningkatkan efisiensi produksi dan menghindari keterlambatan pengiriman.

Mengurangi Biaya Produksi

Dengan mengoptimalkan penggunaan bahan baku dan meningkatkan efisiensi produksi, Software MRP dapat membantu perusahaan mengurangi biaya produksi dan meningkatkan profitabilitas.

Memudahkan Pengambilan Keputusan

Aplikasi MRP dapat membantu perusahaan dalam membuat keputusan yang lebih tepat dan akurat dalam hal produksi, persediaan, dan pengiriman. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan operasional dan meningkatkan profitabilitas.

Tujuan Penerapan Material Requirement Planning (MRP)

Secara umum, tujuan perusahaan menggunakan material requirement planning adalah untuk keseimbangan kondisi perusahaan, baik dalam hal permintaan (demand) atas bahan baku maupun bahan baku untuk produksi (supply). Lebih lanjut, Perusahaan khususnya yang bergerak pada sektor manufaktur biasanya menggunakan MRP dengan beberapa alasan berikut ini, antara lain:

Mengurangi jumlah persediaan bahan baku perusahaan

Salah satu fungsi utama dari material requirement planning adalah untuk menentukan jumlah bahan baku serta kapan waktu perusahaan membutuhkannya untuk kemudian menyesuaikan dengan jadwal produksi perusahaan. Oleh karena itu, tujuan utama dari menerapkan material requirement planning pada perusahaan yaitu untuk mengurangi jumlah persediaan yang tersimpan pada perusahaan. Hal ini dapat terjadi dengan berbekal data analisis oleh Sistem MRP, sehingga sistem akan memastikan Anda dapat produksi berdasarkan permintaan, fluktuasi supply chain, dan juga kapasitas produksi yang sesuai.

Meningkatkan efisiensi produksi perusahaan

Selanjutnya, penggunaan material requirement planning pada perusahaan juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kegiatan operasional perusahaan khususnya pada saat proses produksi. Hal ini dapat terjadi karena Sistem MRP mampu membantu setiap unit yang bekerja agar selalu terkoordinasi dengan baik berdasarkan target yang telah perusahaan tentukan. Sistem MRP juga dapat mengidentifikasikan jumlah bahan baku dan kapan waktu tepat untuk membantu tim purchasing dalam melakukan penyediaan bahan baku sehingga persediaan perusahaan dan kegiatan jual beli berjalan lebih efisien.

Anda juga dapat memanfaatkan Software Manajemen Pembelian untuk mengontrol biaya procurement menjadi lebih efisien.  Ketahui besar pengeluaran yang harus Anda siapkan untuk mendapatkan software tersebut, hitung skema harganya sekarang! Dengan kata lain, penggunaan sistem material requirement planning dapat membantu perusahaan untuk menghindari keterlambatan produksi yang berawal dari masalah kekurangan bahan baku. Mengurangi waktu tenggang (lead time)

Tujuan MRP berikutnya adalah untuk membantu pihak-pihak yang membeli dalam menentukan kuantitas dan waktu, terutama untuk memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan. Akibatnya, memanfaatkan Sistem MRP juga dapat membantu menghindari keterlambatan produksi oleh kekurangan material untuk memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan. Oleh karena itu, penggunaan Sistem MRP juga dapat membantu menghindari keterlambatan produksi yang umumnya terjadi karena masalah kekurangan material.

Komitmen untuk memberikan kepada pelanggan yang realistis

Bisnis yang menggunakan sistem MRP dapat berkomunikasi dengan cepat dari manufaktur ke tahap pengiriman barang, memungkinkan mereka untuk memperkirakan kemungkinan waktu pengiriman. Bagian marketing juga dapat memanfaatkan penggunaan MRP sebagai informasi untuk menentukan waktu optimal untuk melakukan pemasaran. Dengan cara ini, pengiriman produk ke pelanggan memiliki peluang lebih besar untuk menjadi menguntungkan.

Perusahaan berkomitmen kepada pelanggan melalui penggunaan inventory needs planning untuk menghasilkan output yang terhubung ke siklus. Dengan demikian, tim marketing perusahaan dengan mudah dapat menjalankan rencana pemasaran menyesuaikan dengan agenda, mulai dari produksi hingga hasil akhir. Perbanyak prospek yang sesuai target, bangun hubungan yang lebih baik dengan klien, dan optimalkan upaya pemasaran Anda dengan Marketing Automation Software.

Meningkatkan sistem operasi lebih efisisen

Dengan adanya MRP perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dari sistem operasinya. Bagaiman bisa? perusahaan dapat menggunakan software untuk membantu pengelolaan persedian barang. Salah satu software yang dapat mengefisiensikan pengelolaan barang perusahaan adalah Software Inventory dari HashMicro. Software ini dapat memonitor perpindahan stok dan mengoptimasi tingkat stok. Hal ini dikarenakan Software Inventory HashMicro memiliki fitur barcode management, lot and serial number tracking, stock request management, inventory valuation, dan stock aging analysis.

Baca juga: Fungsi Sistem Manufaktur: Ketahui Manfaatnya untuk Perusahaan!

erp mrp
Sumber: freepik.com

Prosedur Sistem Material Requirements Planning (MRP)

Prosedur sistem MRP melibatkan beberapa proses seperti Netting, Lotting, Offsetting, dan Explosion. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing proses:

1. Proses Netting

Proses Netting melibatkan pengurangan persediaan yang tersedia dari kebutuhan bahan yang dihitung oleh MRP. Tahap ini memastikan bahwa hanya bahan yang benar-benar dibutuhkan yang akan dibeli atau diproduksi.

2. Proses Lotting

Proses Lotting adalah proses yang mengelompokkan permintaan pelanggan ke dalam lot produksi. Ini berarti bahwa dalam satu lot produksi, bahan-bahan yang sama akan digunakan untuk memproduksi produk yang sama, sehingga mengurangi biaya persiapan produksi.

3. Proses Offsetting

Proses Offsetting adalah proses yang mengkompensasi keterlambatan atau kelebihan produksi dengan memindahkan atau menambahkan persediaan dari periode sebelumnya atau berikutnya. Ini memastikan bahwa produksi dan persediaan tetap seimbang.

4. Proses Explosion

Proses Explosion adalah proses yang menghitung kebutuhan bahan yang dibutuhkan untuk memproduksi produk akhir. Tahapan ini mencakup pemecahan BOM (Bill of Material) untuk menentukan jumlah dan jenis bahan yang dibutuhkan untuk setiap langkah produksi.

Cara Kerja MRP

Software MRP mengambil informasi dari Bill of Materials (daftar semua bahan baku yang penting, subassemblies, dan komponen lainnya yang merupakan komponen krusial untuk memproduksi sebuah barang, lengkap dengan jumlahnya). Selain itu, Software MRP juga memanfaatkan data inventori dan jadwal produksi utama untuk menghitung kebutuhan jumlah bahan baku dan kapan perusahaan memerlukan bahan baku tersebut pada saat produksi berjalan.

Metode ini efektif untuk berbagai jenis perusahaan manufaktur, seperti manufaktur diskrit (pabrik mobil, perkakas, atau sejenisnya) dan manufaktur proses (pabrik makanan atau minuman, pabrik kimia dan sejenisnya). Ini merupakan alasan mengapa banyak perusahaan manufaktur di berbagai belahan dunia yang menggunakan metode ini. Pada awalnya, material requirement planning menggunakan komputer mainframe untuk mengelola informasi dari bill of materials untuk produk tertentu dan di ubah menjadi rencana pembelian dan rencana produksi.

Beberapa tahun kemudian, Software MRP menyertakan fitur feedback yang memudahkan manajer produksi untuk melakukan perubahan atau update langsung ke sistem. Seiring tahun berjalan, sistem material requirement planning terus berkembang dan kini sudah bisa terintegrasikan dengan marketing, keuangan, sampai dengan human resources dalam pembuatan rencana produksi. Karena kompleksitasnya, material requirement planning pada tahap ini banyak pihak yang menyebut sebagai MRP II.

Baca juga : Peran ERP dalam Pengembangan Industri dan Program Manufaktur

Metode MRP untuk Mengukur Jumlah Pesanan

Karena MRP adalah tentang menegakkan kontrol matematika melalui penggunaan rumus yang menghasilkan hasil terbaik. MRP berkaitan dengan kontrol optimal, yang melibatkan perhitungan kondisi awal, dinamika, kendala, dan tujuan. Persediaan, ukuran lot, permintaan, biaya pesanan tetap, biaya pesanan variabel, dan biaya penyimpanan persediaan adalah semua variabel. Sehingga beragam prosedur dan perhitungannya. Anda bisa mendapatkan jumlah pesanan dengan berbagai cara. Tiga yang paling sering digunakan adalah sebagai berikut:

  • Dynamic Lot-Sizing. Dalam teori inventory, model ini mengasumsikan kalau permintaan produk berfluktuasi dari waktu ke waktu. Algoritma kompleks ini menggeneralisasi model Economic Order Quantity (EOQ). Ini membutuhkan pemrograman dinamis untuk bisa berfungsi, sehingga matematikawan juga mengembangkan model berikut ini.
  • Silver-Meal Heuristic. Ini adalah algoritma inventory control, juga disebut biaya periode terkecil, yang meminimalkan total biaya relevan per unit waktu. Dengan kata lain, Anda menggunakan metode ini untuk menghitung jumlah produksi yang perusahaan butuhkan untuk memenuhi persyaratan operasional dengan biaya serendah mungkin.
  • Least-Unit-Cost (LUC) Heuristic. Meskipun mirip dengan Silver-Meal, LUC memilih periode di masa mendatang berdasarkan biaya rata-rata per unit, bukan biaya rata-rata per periode.

Perkembangan MRP menjadi ERP

Material Requirement Planning adalah salah satu sistem teknologi informasi (TI) terintegrasi paling awal. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas bisnis melalui penggunaan komputer dan teknologi perangkat lunak. Pada 1940-an dan 1950-an, mulai terjadi perkembangan Sistem Manajemen Inventaris MRP. Bisnis menggunakan komputer mainframe untuk mengkonversi data dari daftar bahan pembentuk produk jadi tertentu menjadi rencana produksi dan pembelian.

Segera setelah itu, sistem MRP mengalami perluasan untuk mencakup loop umpan balik informasi, yang memungkinkan manajer produksi untuk mengubah dan memperbarui input sistem sesuai kebutuhan. Perencanaan sumber daya manufaktur, generasi berikutnya dari MRP, memasukkan aspek pemasaran, keuangan, akuntansi, teknik, dan sumber daya manusia ke dalam proses perencanaan. Karena kemampuannya yang cukup efektif dalam meningkatkan produktivitas perusahaan manufakturing, beberapa pihak mulai mengembangkan manufacturing resource planning (MRP II) agar bisa berjalan atau beroperasi pada sektor industri lainnya.

Manufacturing Resource Planning (MRP II) adalah sebuah sistem manajemen produksi dan perencanaan yang berkembang dari Material Requirements Planning (MRP). Sistem MRP II terintegrasi dengan berbagai fungsi bisnis, termasuk manajemen produksi, persediaan, pemesanan, pengiriman, dan akuntansi keuangan.

Inilah cikal bakal Sistem ERP dan awal mula penggunaan sistem ini oleh banyak perusahaan dari berbagai lini industri. Jika aplikasi MRP pada umumnya terdapat dalam perusahaan manufaktur, ERP bisa beroperasi dalam berbagai jenis industri. Retail, konstruksi, perbankan dan perusahaan jasa mulai mengimplementasikan Software ERP di perusahaan mereka. Meski demikian, MRP masih menjadi bagian tak terpisahkan dari perusahaan manufaktur sampai dengan hari ini.

Baca Juga: Apa Itu ERP Software dan Apa Kegunaannya bagi Bisnis Anda?

Perbedaan MRP dan ERP

Perbedaan utama antara MRP dan ERP adalah cakupan fungsionalitas dan lingkup penggunaan. MRP hanya fokus pada manajemen persediaan dan produksi, sedangkan ERP mencakup hampir semua aspek bisnis, termasuk manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia, manajemen proyek, dan manajemen rantai pasokan.

Sementara MRP dan ERP adalah sistem manajemen bisnis, mereka merancang untuk menangani proses yang berbeda dan paling cocok untuk berbagai jenis bisnis. Namun, keduanya memiliki tujuan bisnis yang signifikan. Ada perbedaan dalam hal industri, proses bisnis, teknologi, dan ruang lingkup. Untuk lebih lengkap, berikut beberapa perbedaan antara MRP dan ERP:

Industri

Material requirement planning juga dapat menjadi bagian dari ERP, tetapi itu tergantung pada industrinya. Sementara MRP biasanya digunakan di bidang manufaktur, ERP dapat digunakan oleh berbagai perusahaan industri. Misalnya, di bidang manufaktur, ritel, dan bahkan layanan. Berbeda dengan ERP yang dapat melayani berbagai macam industri, MRP fokus bagi industri manufaktur, terutama yang terkait dengan perencanaan pengolahan bahan untuk produksi. Oleh karena itu, lingkungan sistem ERP lebih rumit daripada MRP.

Proses bisnis

Perbedaan yang kedua ada pada proses bisnis. ERP dapat menjalankan hampir semua proses bisnis di area bisnis perusahaan, termasuk manufaktur, perencanaan keuangan, manajemen pesanan, penjualan, dan pembelian. Sedangkan MRP hanya fokus untuk menjalankan perencanaan material. Singkatnya Sistem ERP dapat mengelola berbagai jenis proses bisnis sedangkan MRP hanya dapat mengelola satu bisnis.

Teknologi

Teknologi pendukung sistem ERP, seperti jaringan, database, dan perangkat keras, sangat komprehensif. Ketiganya sering dianggap sebagai komponen paling penting dari dukungan sistem ini. Material requirement planning hanya mengacu pada perangkat lunak. Secara umum, ERP menggunakan teknologi kompleks seperti database, jaringan, dan bahkan perangkat keras untuk kelancaran perangkat lunak. MRP, di sisi lain, hanya mengacu pada perangkat lunak yang dapat mempercepat proses operasional.

Ruang lingkup proyek

Karena fakta bahwa sistem ERP dengan teknologi yang komprehensif, ruang lingkup proyek mereka juga lebih besar daripada Material Requirement Planning. Karena teknologi yang komprehensif memungkinkan operasi yang efektif dan efisien dari hampir semua proses bisnis. Itu menyimpulkan diskusi tentang perbedaan antara ERP dan MRP. Meski terlihat adanya kemiripan, tetapi ada beberapa perbedaan. ERP memiliki ruang lingkup yang lebih luas dan lebih kompleks daripada MRP. Dengan demikian, Anda dapat menyimpulkan bahwa ERP melayani tujuan yang lebih umum. Sedangkan MRP mengutamakan sektor industri manufaktur.

Tahap-tahap Material Requirements Planning (MRP)

mrp

Untuk meningkatkan efektivitas proses penerapan MRP, terdapat empat tahap dasar yang perlu diperhatikan seperti:

1. Membuat perkiraan permintaan dan kebutuhan bahan

Tahap awal dari proses penerapan sistem MRP adalah menentukan permintaan pelanggan. Dengan begitu, perusahaan dapat menganalisis persyaratan atau hal yang perlu untuk memenuhi permintaan tersebut. Dalam hal ini, sistem MRP dapat memecah permintaan menjadi dua jenis yaitu bahan baku serta komponen tertentu. Dengan memanfaatkan fitur bill of material yang berisi daftar bahan mentah, rakitan, dan komponen yang perusahaan perlukan.

2. Bandingkan permintaan dengan persediaan dan alokasikan sumber daya

Setelah membuat perkiraan mengenai permintaan dari konsumen masuk, daftar permintaan akan dibandingkan terlebih dahulu dengan inventaris yang sudah ada. Selanjutnya, inventaris tersebut terdistribusi ke titik-titik persediaan. Dengan begitu, software MRP dapat mengatur alokasi sumber daya milik perusahaan dengan baik.

3. Penjadwalan produksi

Tahapan yang tidak kalah penting dalam penerapan Sistem MRP dalah untuk menghitung jumlah waktu dan tenaga untuk menyelesaikan manufaktur. Biasanya, batas waktu perusahaan tentukan agar produk tidak melewati batas waktu yang telah diminta konsumen. Karena setelah bahan mentah  menjadi produk, masih ada proses pengiriman sebelum permintaan diterima oleh konsumen dan tentunya ketepatan waktu produksi merupakan faktor yang krusial dalam hal ini.

4. Pemantauan proses produksi

Kualitas produk adalah prioritas utama perusahaan. Maka dari itu, perusahaan perlu memantau proses produksi untuk mengantisipasi terjadinya kemungkinan-kemungkinan yang tidak sesuai harapan. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk. Software MRP tidak hanya dapat secara otomatis memperingatkan manajer jika ada proses yang tidak sesuai dengan standar, tetapi juga dapat menyarankan rencana darurat untuk memenuhi tenggat waktu produksi.

Baca juga : 6 Kegunaan Sistem ERP dalam Industri Manufaktur

Tips Penggunaan Software MRP yang Baik

Pemilihan software MRP yang tepat dan pejagaan supaya data Anda tetap akurat merupakan langkah utama dalam memanfaatkan material requirement planning. Dengan software yang tepat untuk perusahaan Anda, Anda bisa memanfaatkan kekuatan MRP. Baik Anda mencatat MRP dalam program yang komprehensif, pada spreadsheet Excel, atau bahkan hanya dengan pulpen dan kertas, data yang akurat bisa memberi Anda hasil yang tepat secara konsisten dan menjaga bisnis Anda tetap pada jalurnya. Berikut adalah tips tentang cara menggunakan MRP dengan baik yang bisa Anda terapkan:

Kenali kendala produksi Anda

Sebagian besar sistem MRP akan membuat jadwal yang bisa Anda ikuti. Meski begitu, Anda tetap bebas menentukan batas kapasitas produksi sendiri.

Pahami bagaimana sistem Anda mencatat blanket orders

Ketika Anda memasukkan pesanan besar tanpa menentukan tanggal rilis, mudah bagi sistem Anda untuk gagal. Saat menggunakan blanket orders, pastikan beberapa tanggal sudah Anda masukkan. Jika terjadi kelalaian, Anda harus memahami bagaimana sistem Anda dapat menyelesaikan masalah tersebut.

Mempertahankan lead time yang akurat

Anda harus menyadari waktu yang Anda butuhkan untuk mendapatkan bahan baku dan menjaga tanggal pesanan penjualan yang akurat. Setiap pemasok mungkin membutuhkan waktu sedikit lebih lama daripada yang lain untuk mendapatkan pasokan penting, sehingga Anda hanya akan bekerja jika Anda menghitung waktu tunggu dengan data yang akurat.

Pastikan pesanan sesuai dengan forecast

Anda tidak dapat menjadwalkan produksi berdasarkan volume perkiraan atau pesanan penjualan yang lebih tinggi. Ketika pesanan sudah Anda terima, penjualan harus mengkonsumsi keseluruhan perkiraan Anda. Laporan ini Anda harus meringkas kondisi ini untuk Anda. Dengan demikian, hal tersebut memungkinkan Anda untuk menentukan seberapa efektif produksi Anda memenuhi permintaan sambil menghindari kelebihan pasokan.

Baca juga: Sistem Manufaktur Terintegrasi untuk Bisnis Anda!

Jenis data yang perlu dipertimbangkan oleh MRP

Dalam proses penerapannya, ada beberapa jenis data yang perlu MRP pertimbangkan. Antara lain:

  • Nama produk akhir yang sedang dibuat
  • Informasi tentang ‘berapa’ dan ‘kapan’ produk dibutuhkan
  • Umur simpan setiap bahan baku
  • Catatan status persediaan
  • Tagihan bahan
  • Data perencanaan yang mencakup semua standar operasional prosedur seperti alur kerja, standar tenaga kerja dan mesin, standar kualitas dan pengujian, teknik ukuran lot, serta input lainnya.

Rekomendasi Aplikasi MRP untuk Bisnis Anda

Berikut ini merupakan beberapa rekomendasi aplikasi MRP yang dapat Anda gunakan pada perusahaan Anda:

1. HashMicro Manufacture Software

Aplikasi MRP
HashMicro Manufacture Software

Perusahaan HashMicro menyediakan software ERP berbasis cloud untuk memenuhi berbagai kebutuhan bisnis, salah satunya Hash Manufacture Software. Aplikasi MRP ini dapat membantu perusahaan dalam mempercepat produksi dan meningkatkan efisiensi dalam bisnis manufaktur.

Aplikasi MRP HashMicro memiliki fitur manajemen produksi yang memungkinkan pengguna untuk mengatur produksi berdasarkan permintaan pelanggan, waktu produksi, dan persediaan bahan baku yang tersedia. Selain itu, fitur manajemen persediaan memungkinkan pengguna untuk memantau persediaan bahan baku dan suku cadang, mengontrol pengiriman dan penerimaan barang, dan melacak status dan lokasi persediaan.

2. SAP Business One

Apkikasi ERP (https://gmdhsoftware.com/id/mrp-software/)
Sumber: http://www.sapb1-cloud.com/en/what-is-sap-business-one.html

Salah satu aplikasi MRP paling terkenal dan populer, SAP Business One menawarkan fungsionalitas penuh MRP dan pengelolaan persediaan yang terintegrasi dengan sistem keuangan, penjualan, dan manufaktur.

3. Fishbowl Manufacturing

ERP dan MRP (https://www.mas-software.com/blog/mrp-adalah)
Sumber: Fishbowl Inventory

Fishbowl Manufacturing adalah aplikasi MRP berbasis cloud yang mencakup pengelolaan persediaan, perencanaan produksi, manajemen pemesanan, dan pelaporan bisnis yang lengkap.

Kesimpulan

Material Requirement Planning adalah sebuah metode yang efektif untuk menggenjot produktivitas perusahaan manufaktur. Selain itu, MRP menjadi bagian penting untuk perencanaan dan penjadwalan produksi dan merupakan bagian integral untuk memastikan pemesanan bahan tepat waktu untuk memenuhi permintaan customer. MRP merupakan salah satu kebutuhan penting dalam bisnis manufaktur Anda. Sistem ini Anda butuhkan untuk membantu proses bisnis dalam perusahaan manufaktur Anda menjadi lebih efektif dan efisien.

Aplikasi MRP

Oleh karena itu, Hash Manufacturing Automation hadir untuk menjawab permasalahan Anda. Software Manufaktur dari HashMicro merupakan solusi tepat untuk menyederhanakan proses produksi kegiatan perusahaan manufaktur Anda. Sistem ini juga memiliki desain UI/UX yang mudah untuk Anda gunakan, bahkan bagi pengguna baru sekalipun. Bila tertarik Anda dapat mengunduh skema perhitungan harga sistem software kami. Segera beralih dan dapatkan demo gratis dari HashMicro untuk mendapatkan pengalaman MRP yang mengesankan!

Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda?

Coba Gratis Software HashMicro

Diskusikan kebutuhan bisnis Anda dengan konsultan ahli kami dan DAPATKAN DEMO GRATISNYA!

Ingin respon lebih cepat?

Hubungi kami lewat Whatsapp

Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
628111961171
×
Dapatkan Demo Gratis!