Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×

Nadia

Active Now

Nadia

Active Now

Lihat Artikel Lainnya

Daftar Isi:

    Chapter Berikutnya:

      Optimalisasi Lead Time & Pengaruhnya Terhadap Bisnis Manufaktur

      Dalam menjalankan operasional bisnis manufaktur, umumnya terdapat dua pihak yang terlibat, yaitu produsen dan konsumen. Produsen memiliki peran untuk merakit barang di pabrik hingga selesai dan akan menerima hasil berupa bayaran atau uang. Konsumen memiliki fungsi untuk membeli barang atau jasa dari produsen dan akan menerima hasil berupa kepuasan, dimana kepuasan ini memiliki faktor penentu, yaitu lead time

      Waktu tunggu dapat mempengaruhi segala proses produksi manufaktur. Oleh karena itu, aspek ini memerlukan pengelolaan yang baik agar proses produksi manufaktur dapat berjalan seefektif mungkin. Terkait hal ini, terdapat berbagai macam software manufaktur yang dapat membantu Anda dalam mengelola manajemen waktu bisnis manufaktur Anda. Artikel ini akan membahas waktu tunggu dan cara pengelolaannya yang tepat.

      DemoGratis

      Daftar Isi:

        Pengertian Lead Time 

        Dalam bisnis manufaktur lead time adalah waktu untuk menyelesaikan suatu proses dari awal hingga akhir. Waktu tunggu dalam bisnis ini mulai dari awal penyediaan bahan dari pihak vendor hingga selesainya produk tersebut dengan matang. Oleh karena itu, Anda perlu untuk mengetahui bagaimana cara untuk melakukan optimalisasi waktu tunggu bisnis manufaktur yang baik guna meningkatkan kepuasan pelanggan Anda.

        Penentuan atau standar terkait waktu tunggu ini bukan hanya tergantung pada produsen saja, melainkan konsumen juga memiliki peran kecil dalam menentukan standar waktu tunggu suatu kegiatan bisnis manufaktur. Contohnya, bahan untuk membuat produk tersebut. Jika perusahaan manufaktur menggunakan bahan yang kurang bagus di mata konsumen, maka kepuasan dari konsumen akan berkurang.

        Untuk dapat meningkatkan optimalisasi dalam pengelolaan lead time, setiap individu dalam suatu kegiatan bisnis manufaktur perlu untuk mengetahui hal-hal mendasar dari lead time. Lalu dari situ, barulah para pekerja pabrik dapat mengembangkan pengetahuan mereka terkait istilah ini lebih lanjut lagi. Sehingga, ke depannya mereka dapat mengaplikasikan hal-hal yang telah mereka pelajari dengan memanfaatkan fasilitas, sarana, dan prasarana pabrik seefektif mungkin agar waktu tunggu menjadi efisien, sehingga kepuasan konsumen akan meningkat lagi.

        Jenis-jenis Lead Time

        Lead Time

        Setiap bisnis bergerak dalam bidang tertentu terkait dengan barang yang mereka produksi. Tiap bidang memiliki jenis waktu tunggu yang berbeda-beda, yang dijelaskan di bawah ini:

        Customer lead time

        Customer lead time adalah waktu yang dibutuhkan sejak konfirmasi pemesanan produk dan pemenuhan pesanan dari konsumen. Contohnya adalah pada saat konsumen melakukan checkout di aplikasi e-commerce. Momen tersebut merupakan awal dari lead time milik pelanggan. Durasi waktu tunggu akan berakhir saat pesanan sudah sampai di tangan konsumen.

        Material lead time

        Material lead time merupakan waktu yang dibutuhkan untuk pemesanan bahan kepada pemasok serta konfirmasi ketersediaan bahan tersebut. Kuantitas dari permintaan material dapat mempengaruhi durasi tunggu. Bila kuantitas permintaan besar, maka waktu menunggu akan semakin besar.

        Production lead time

        Production lead time adalah waktu yang dibutuhkan untuk membuat produk setelah kebutuhan bahan-bahan sudah terpenuhi. Bila proses pembuatan produk terbilang sulit, maka waktu tunggu produksi akan semakin lama. Sebaliknya, bila produk yang dirakit terbilang mudah, maka lead time akan semakin berkurang.

        Cumulative lead time

        Cumulative lead time adalah gabungan waktu antara material dan production lead time. Waktu tunggu kumulatif ini dapat selesai bila kedua proses di atas sudah selesai. Waktu tunggu ini memiliki pengaruh langsung terhadap customer lead time. Semakin besar waktu tunggu kumulatif, maka waktu tunggu pelanggan akan semakin besar juga, sehingga kepuasan konsumen akan berkurang. 

        download skema harga software erp
        download skema harga software erp

        Manfaat Proses Lead Time

        Berbagai upaya yang diterapkan oleh para pelaku bisnis untuk mengoptimalisasi lead time berguna untuk meningkatkan kepuasan konsumen yang membeli produk mereka. Selain itu, lead time juga dapat memberikan data berupa waktu atau berapa lama durasi yang diperlukan untuk melakukan berbagai kegiatan produksi, sehingga data yang dibuat itu dapat digunakan sebagai bahan evaluasi demi peningkatan efisiensi waktu dalam melakukan kegiatan produksi.

        Terlebih lagi,  data-data tersebut bisa menjadi bahan pembanding dengan kompetitor. Apabila data milik perusahaan Anda lebih bagus daripada perusahaan yang lain, maka hal tersebut menjadi poin keunggulan yang  perusahaan Anda. Sehingga, Anda akan memiliki kemungkinan untuk lebih untung yang lebih besar daripada perusahaan lain.

        Lead Time

        Baca juga: Tips Manajemen Waktu Proyek Efektif

        Faktor yang Mempengaruhi lead time

        Lead time terdiri dari beberapa jenis komponen waktu yang saling berkesinambungan. Di bawah ini merupakan rumus yang menggambarkan durasi lead time:

        Waktu tunggu = durasi sebelum pemrosesan + durasi pemrosesan + durasi penyimpanan + durasi quality control + durasi pengiriman

        Keterangan:

        Durasi sebelum pemrosesan awal

        Periode waktu ini mengacu kepada waktu perencanaan. Pada saat pebisnis sudah menggagaskan ide bisnisnya, itu sudah menandakan mulainya durasi ini. Selain itu, proses permintaan stok ulang dan pembuatan pesanan juga termasuk pada durasi sebelum pemrosesan awal ini.

        Durasi pemrosesan

        Setelah penerimaan pesanan, sebuah bisnis dapat memulai proses produksi barang sesuai yang telah pesanan. Proses ini juga dapat mulai bila sudah melakukan stok ulang dari durasi waktu sebelum pemrosesan awal. Durasi ini berakhir bila kegiatan produksi sudah selesai secara matang.

        Durasi penyimpanan

        Produk-produk yang sudah jadi akan pindah ke ruang penyimpanan. Hal ini menandakan mulainya durasi penyimpanan. Kegiatan ini berguna untuk menata penempatan barang tersebut dengan rapi sebelum lanjut ke tahap selanjutnya.

        Durasi quality control

        Sebelum dikirimkan ke konsumen, produk yang telah jadi ini perlu untuk pengecekan ulang. Hal ini berguna untuk menjamin mutu produk agar bisa menghadirkan kepuasan bagi konsumen. Durasi quality control ini tergantung pada kerapuhan produk. Bila produk terbilang rapuh, maka durasi pengecekan memerlukan waktu yang lama agar produk tersebut tidak mudah rusak.

        Durasi pengiriman

        Setelah pengecekan ulang, produk sudah siap untuk dikirimkan kepada konsumen. Jarak antara pabrik dan tempat tujuan  konsumen mempengaruhi durasi pengiriman. Bila jaraknya semakin jauh, maka durasi pengiriman akan semakin besar.

         

        Cara Kerja Proses Lead Time

        Konsep lead time harus benar-benar dapat dipahami oleh setiap pihak dalam kegiatan bisnis. Terdapat berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi skala atau durasi lead time yang dimiliki oleh suatu bisnis. Masing-masing komponen tersebut memiliki keterkaitan antar komponen, adapun itu, penjelasannya adalah sebagai berikut:

        Cara menghitung penerapan lead time

        Walaupun memiliki berbagai jenis, cara untuk menghitung penerapan lead time hanya terdapat satu rumus saja. Berikut adalah penjelasannya:

        Reorder point = Lead time x Rata-rata penggunaan harian

        Reorder point merupakan titik pemesanan ulang yang dimiliki oleh suatu perusahaan terhadap pemasoknya. Setelah suatu perusahaan telah melakukan produksi hingga selesai secara sempurna dalam jangka waktu tertentu, maka perusahaan tersebut akan melakukan pemesanan ulang kepada pemasok mereka. Lead time adalah waktu tunggu produksi suatu perusahaan, yang akan berakhir saat barang pesanan sudah tiba di tangan pemesan.

        Contoh proses penerapan lead time

        Misalkan, Anda memiliki perusahaan yang memproduksi kursi dari kayu jati. Anda membutuhkan waktu selama 3 hari untuk memproduksi 1 kursi. Sedangkan, Anda memerlukan sebanyak 1000 batang kayu untuk melakukan sekali produksi. Maka dari itu berdasarkan contoh di atas, cara untuk menghitung reorder point adalah:

        3 x 1000 = 3000

        Maka, kesimpulannya adalah perusahaan membutuhkan sebanyak 3000 unit dalam 1 kali proses produksi kursi.

        Cara mengurangi lead time

        Beberapa faktor di atas dapat memakan waktu yang lama apabila pelaksanaan setiap proses tidak efisien. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya optimalisasi dari pengelolaan lead time. Cara-cara untuk mengurangi waktu tunggu agar kegiatan bisnis bisa kembali optimal adalah: 

        • Pilih supplier yang handal

        Di tahap awal dalam melaksanakan kegiatan produksi, Anda cenderung untuk mempercayai beberapa supplier yang berbeda guna mengetahui kualitas produk masing-masing supplier. Setelah melakukan beberapa kali proses produksi, Anda sudah dapat mengetahui kualitas masing-masing barang yang telah disediakan supplier bagi Anda. Dari penilaian tersebut, Anda dapat menentukan barang dari vendor mana yang Anda akan terus gunakan untuk keberlangsungan bisnis Anda.

        • Integrasi vertikal

        Sebelum melakukan masing-masing komponen, perusahaan perlu mengadakan berbagai jenis pelatihan agar dapat kegiatan produksi kedepannya berjalan dengan baik dan lancar. Karena adanya komponen yang banyak, tentunya memerlukan waktu yang banyak juga untuk memberikan pelatihan. Untuk mempersingkat waktu pelatihan dan waktu pelaksanaan berbagai komponen tersebut, pelatihan satu komponen dapat bergabung dengan komponen lainnya untuk menghemat waktu. Sehingga dari adanya integrasi ini, waktu atau durasi masing-masing komponen dapat menjadi semakin efisien.

        • Catat masing-masing durasi kegiatan

        Setiap kegiatan yang merupakan komponen dari lead time cenderung untuk memakan waktu yang lama. Mengetahui hal ini, Anda perlu untuk mencatat waktu durasi masing-masing komponen. Hal ini bertujuan agar Anda dapat mengetahui komponen manakah yang memakan waktu yang lama, sehingga Anda bisa melahirkan rasionalisasi dan solusi untuk mengefisiensikan waktu untuk melakukan komponen tersebut.

        • Otomatisasi proses

        Masing-masing kegiatan dalam tiap komponen tidak luput dari kesalahan apabila manusia yang melakukan. Di era ini, kemajuan teknologi terbukti telah melahirkan berbagai inovasi yang dapat membantu melakukan proses atau kegiatan di masing-masing komponen. Anda dapat memanfaatkan kemajuan teknologi ini dengan mengimplementasikannya pada kegiatan di masing-masing komponen agar terhindar dari kesalahan atau human error.

        Kesimpulan

        Lead time dapat menentukan keberhasilan suatu bisnis dalam melakukan kegiatannya dengan konsumen mereka. Komponen-komponen terkait konsep ini terbilang banyak. Namun, apabila pengajaran dan pengimplementasian  setiap komponen dan konsep ini  dan dengan efektif dan efisien, maka dari itu kepuasan pelanggan bisnis akan meningkat.

        Agar pengimplementasian waktu tunggu ini dapat berjalan dengan baik, Anda memerlukan suatu sistem yang sudah otomatis agar terhindar dari human error sehingga lead time perusahaan Anda bisa teroptimalisasi. Salah satu upaya untuk mengoptimalisasi waktu tunggu Anda adalah dengan menggunakan Hash Manufacturing Software. Melalui software ini, Anda dapat melakukan optimalisasi lead time dalam setiap proses bisnis yang Anda lakukan, sehingga kepuasan dari pelanggan bisnis Anda akan mengalami peningkatan yang signifikan. Coba demo gratisnya sekarang!

        HashManufacturingAutomation
        Apakah artikel Ini bermanfaat?
        YaTidak
        Hash Manufacturing Automation
        Fun Fact