Laba kotor merupakan salah satu indikator terpenting bagi sebuah perusahaan. Dalam ekonomi akuntansi, laba merupakan keuntungan. Dalam buku Analisis Laporan Keuangan: Konsep Dasar dan Deskripsi Laporan Keuangan (2019), laba adalah selisih pendapatan dengan beban.
Sehingga perhitungan laba bisa untuk mengukur beban (biaya) dan pendapatan. Anda dapat mengotomatiskan pengelolaan arus kas, pembuatan laporan keuangan, rekonsiliasi bank, jurnal penyesuaian, pembuatan faktur, dan lain-lainnya dengan Sistem Akuntansi Terintegrasi.
Laba sangat erat dengan sebuah bisnis dan laporan keuangan dalam bidang akuntansi, para pemilik bisnis tentunya harus memahami dengan baik apa itu laba dan bagaimana mengolahnya. Kurangi proses akuntansi manual yang makan waktu seperti pembukuan, kalkulasi depresiasi aset, dan lain-lain dengan Aplikasi Akuntansi Keuangan yang terandal.
Baca juga: Gross Margin adalah: Pengertian, Rumus, dan Contohnya
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Apa itu Laba Kotor?
Laba kotor adalah keuntungan perusahaan setelah dikurangi biaya produksi atau penyediaan layanan. Angka ini muncul di laporan laba rugi dan dihitung dengan mengurangi harga pokok penjualan (HPP) dari pendapatan.
Besar kecilnya laba kotor bisa mempengaruhi tindak lanjut perusahaan, tentang apa yang harus mereka lakukan di periode yang akan datang.
Perhitungan laba kotor biasa ada dalam laporan laba rugi, dengan menggunakan sistem manajemen akuntansi yang terintegrasi Anda dapat menghitung laporan laba rugi dengan mudah, akurat dan cepat.
Laba ini mengukur seberapa efisien bisnis menggunakan tenaga kerja dan persediaan untuk menghasilkan barang atau jasa.
Perhitungan ini memperhitungkan biaya variabel yang bervariasi dengan output, seperti; bahan baku, tenaga kerja, komisi Sales, biaya kartu kredit pembelian pelanggan, peralatan, termasuk depresiasi atas penggunaan, utilitas untuk lokasi produksi, dan pengiriman.
Aset tetap termasuk sewa, iklan, asuransi, gaji pegawai tidak secara langsung terlibat dalam produksi dan perlengkapan kantor. Adapun penghitungan komponen tersebut dapat dilakukan dengan mudah menggunakan sistem akuntansi yang terintegrasi.
Faktor yang Mempengaruhi Laba
Beberapa yang menjadi keunggulan dari sistem akuntansi terbaik HashMicro tersebut yaitu dapat memberikan informasi secara real-time dengan akurasi tinggi hingga membantu mengetahui pendapatan dan pengeluaran secara tepat. Setidaknya ada tiga faktor yang mempengaruhi laba, yaitu:
1. Perubahan harga jual
Harga jual berpengaruh pada besaran laba yang perusahaan peroleh. Apabila harga jualnya semakin tinggi, maka laba perusahaan akan meningkat. Perbedaan harga jual di periode yang berbeda akan berdampak pada perubahan laba yang perusahaan dapat.
2. Perubahan kuantitas produk yang dijual
Jumlah kuantitas produk yang terjual juga berpengaruh pada besaran laba. Misalnya semakin banyak barang yang terjual, otomatis laba perusahaan akan meningkat. Anda dapat menggunakan software manajemen penjualan untuk meningkatkan konversi penjualan, sehingga dapat meningkatkan laba.
3. Harga pokok penjualan produk
Perubahan harga pokok penjualan sangat terpengaruh oleh harga bahan baku, upah serta kenaikan harga. Apabila harga pokok penjualannya berubah, namun harga jualnya tetap, maka laba perusahaan juga akan berubah.
Baca juga: Apa itu Profit dan Bagaimana Cara untuk Meningkatkannya Dalam Bisnis?
Manfaat dan Tujuan Menghitung Laba Atas Penjualan
Mengetahui pendapatan kotor penting untuk proses bisnis karena secara khusus berkaitan dengan harga pokok penjualan. Dengan kata lain, hasil data dapat mencerminkan efektivitas manajemen perusahaan dalam hal pembelian persediaan.
Selain itu dapat membantu perusahaan mengalokasikan tenaga kerja atau mengambil keputusan tentang pabrik atau lokasi produksi barang. Maka dari itu penting untuk memilih Software Akuntansi yang tepat untuk memudahkan perhitungan pendapatan Anda.
Margin kotor sangat bervariasi di seluruh produk dan industri dan biasanya banyak orang gunakan untuk mengukur profitabilitas satu produk bisnis.
Hal ini menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan barang atau jasa. Jika suatu perusahaan memiliki beberapa proyek atau beberapa produk, pelaporan setiap proyek akan terlaksana secara terpisah.
Perbedaan Laba Kotor dan Laba Bersih
Dalam bisnis, laba kotor biasanya terkalkulasi pada akhir periode dan menghasilkan pendapatan perusahaan dari penjualan produk untuk periode tersebut. Hasil penjualan tersebut kemudian akan perusahaan gunakan untuk menutupi biaya operasional, seperti biaya administrasi, biaya produksi, dan biaya pemasaran.
Berbeda dengan laba bersih, yang merupakan sisa penghasilan dari laba kotor, bila seluruh penghasilan teralokasikan untuk membayar biaya produksi, upah, bunga dan pajak, maka sisanya disebut laba bersih. Biasanya, perhitungannya adalah laba kotor dikurangi semua biaya operasional.
Perbedaan EBIT dan Laba Kotor
Dalam laporan keuangan, laba kotor dan EBIT (Earnings Before Interest and Taxes) sering dipakai untuk menilai performa perusahaan. Meski sama-sama berbicara tentang keuntungan, keduanya memiliki cakupan perhitungan yang berbeda.
Laba kotor adalah selisih antara pendapatan penjualan dan biaya pokok penjualan (HPP). Angka ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dasar dari aktivitas produksi atau penjualan sebelum memperhitungkan biaya lain.
Sedangkan EBIT adalah laba operasional yang diperoleh setelah mengurangi biaya penjualan, umum, dan administrasi, tetapi belum memasukkan beban bunga serta pajak. Dengan begitu, EBIT menggambarkan kondisi profitabilitas perusahaan dari sisi operasional secara lebih menyeluruh.
Perbedaan utama keduanya dapat diringkas sebagai berikut:
- Laba kotor = Pendapatan – Biaya Produksi (HPP).
- EBIT = Laba kotor – Biaya Operasional (sebelum bunga & pajak).
- Laba kotor fokus pada efisiensi produksi, sementara EBIT menilai kinerja operasional secara keseluruhan.
Cara Menghitung Laba (Kotor & Bersih)
Sebelum menghitung laba bersih, hal pertama yang harus pemilik bisnis lakukan adalah menghitung jumlah laba kotor dalam periode yang tertentu.
Rumus menghitung laba kotor adalah:
Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan (HPP)
- Penjualan Bersih, adalah biaya-biaya dalam kegiatan penjualan yang mengurangi hasil penjualan: Penjualan – Distribusi – Retur Penjualan – Diskon Penjualan
- Harga Pokok Penjualan (HPP), adalah biaya yang berkaitan dengan barang hasil produksi yang akan dijual ke konsumen: Persediaan awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir
- Pembelian Bersih, adalah total biaya yang keluar untuk membeli segala kebutuhan berkaitan dengan proses produksi dan penjualan: Pembelian + Distribusi – Retur pembelian – Diskon Pembelian
Setelah itu, barulah kalkulasikan berapa jumlah atau nilai laba bersih pada periode tertentu tersebut.
Rumus menghitung laba bersih adalah:
Laba Kotor – Beban Usaha
Beban Usaha: Beban Operasional + Beban Non-Operasional
Laba Sebelum Pajak, Bunga, Penyusutan Amortisasi (EBTIDA): Beban Bunga – Biaya Operasional, Laba Sebelum Pajak dan Bunga (EBIT): EBITDA – Biaya Penyusutan dan Amortisasi, dan Laba Sebelum Pajak (EBT): Beban Bunga + Pendapatan Bunga – EBIT
Baca juga : Biaya Overhead Pabrik: Apakah Penting Menghitung Biaya Produksi?
Kelola Laporan Laba Rugi Lebih Mudah dengan HashMicro Accounting
Mengelola laporan laba rugi sering kali memakan waktu jika dilakukan secara manual. Dengan HashMicro Accounting, seluruh proses pencatatan pendapatan, biaya, hingga perhitungan laba bersih dapat dilakukan secara otomatis dan akurat.
Sistem ini membantu perusahaan mendapatkan laporan real-time, meminimalkan risiko kesalahan, dan memberikan insight yang lebih tajam untuk mendukung keputusan bisnis.
Fitur unggulan HashMicro Accounting:
- Bank Reconciliation: Seluruh transaksi bisa diselaraskan secara otomatis dengan rekening bank, memastikan pencatatan cepat, akurat, serta terjamin lewat rekonsiliasi otomatis.
- Integrasi dengan Hashy AI for Finance: Terhubung dengan Hashy AI lewat chat interface untuk memudahkan analisis laporan, pencatatan transaksi otomatis, dan pemantauan utang-piutang.
- Analisis Bertingkat: Laporan keuangan dapat dipilah berdasarkan divisi, proyek, maupun cabang, sehingga evaluasi performa finansial menjadi lebih detail dan terstruktur.
- Update Kurs Otomatis: Mendukung multi-currency dengan pembaruan nilai tukar real-time, sangat berguna bagi perusahaan yang melakukan transaksi lintas negara.
- Double Entry Manual & Otomatis: Menjaga akurasi pembukuan dengan pencatatan transaksi berbasis sistem double-entry untuk semua jenis akun—pendapatan, biaya, aset, maupun kewajiban.
- Laporan Keuangan Lengkap: Menyediakan laporan terperinci mulai dari laba rugi, neraca, arus kas, hingga jurnal umum, sehingga perusahaan punya kontrol penuh atas kondisi finansialnya.
“Dengan HashMicro Accounting, penghitungan laba rugi jadi lebih cepat dan transparan. Sehingga membuat keputusan bisnis berdasarkan data keuangan yang terpercaya.”
— Jennifer Santoso, Head of Finance and Accounting
Kesimpulan
Dengan membaca artikel singkat di atas maka seharusnya Anda sudah tau seberapa untung bisnis yang sedang Anda jalankan. Karena besar kecilnya laba bisa mempengaruhi tindak lanjut perusahaan, tentang apa yang harus Anda lakukan pada periode yang akan datang.
Jika Anda memiliki perusahaan atau bisnis yang sedang berjalan, jangan lupa untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional bisnis dalam menghitung keuangan.
HashMicro menyediakan software untuk otomatiskan pengelolaan arus kas, pembuatan laporan keuangan, rekonsiliasi bank, jurnal penyesuaian, pembuatan faktur, dan lain-lainnya dengan Accounting Software terbaik.
Dapatkan demo gratis software akuntansi terbaik dari HashMicro untuk ketahui lebih lanjut bagaimana solusi kami bisa membantu bisnis Anda.
Pertanyaan Seputar Laba Rugi
-
Laba rugi termasuk akun apa?
Laba rugi termasuk kategori akun nominal (akun sementara), bukan akun permanen. Akun nominal digunakan untuk mencatat pendapatan dan beban dalam satu periode akuntansi, lalu ditutup di akhir periode sehingga saldonya tidak dilanjutkan ke periode berikutnya.
-
Apakah piutang masuk ke laporan laba rugi?
Piutang bukanlah bagian dari laporan laba rugi, melainkan tercatat sebagai aset di neraca. Namun, beban piutang tak tertagih, yang timbul ketika piutang tidak dapat ditagih, akan dicatat di laporan laba rugi dan menurunkan laba perusahaan.
-
Apakah HPP masuk ke laporan laba rugi?
HPP meliputi bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead produksi. Komponen ini penting dalam laporan laba rugi karena secara langsung memengaruhi perhitungan laba kotor.







