Bagi siapa saja yang memiliki sebuah usaha, memperhatikan profit adalah hal yang penting karena menyangkut dengan pendapatan usaha. Dengan mengetahui keunutungan yang telah Anda dapatkan selama masa penjualan, tentunya bisa menentukan strategi kedepannya untuk menaikkan keuntungan. Semua pengusaha tentu mengharapkan profit yang tinggi dari usaha mereka. Semakin tingginya keuntungan yang Anda dapat oleh usaha Anda berarti menandakan usaha Anda semakin sukses dan berhasil.
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Untuk membuat strategi kedepannya, Anda perlu mencatat profit dan membuat pembukuan setiap bulannya. Menggunakan software akuntansi akan mempermudah Anda untuk mencatat profit yang didapat. Dengan adanya pembukuan yang optimal menggunakan software akuntansi, Anda dapat melihat kenaikan atau penurunan keuntungan setiap periodenya. Jika ada penurunan, harus memaksimalkan strategi penjualan perusahaan agar mengalami kenaikan pada periode selanjutnya. Oleh karena itulah, software akuntansi tercanggih hadir untuk membantu perusahaan Anda melakukan pembukuan agar dapat menentukan strategi perusahaan. Ketahui skema harga software akuntansi sebelum mulai menggunakannya.
Baca juga: Upgrade Bisnis Anda dengan Aplikasi Accounting Terbaik!
Apa itu Profit?
Profit adalah jumlah pendapatan bersih yang didapat dari hasil penjualan yang berlangsung selama periode tertentu serta sudah dikurangi dengan HPP dan biaya-biaya lainnya (listrik, air, gaji, perlengkapan, dsb). Profit disebut juga dengan laba bersih atau keuntungan yang akan dapat dari para pengusaha selama berbisnis, namun dalam periode tertentu. Untuk menginginkan profit yang Anda inginkan, perlu melakukan berbagai macam cara dan memahami banyak aspek serta menguasai berbagai macam ilmu marketing karena menaikkan profit tidaklah mudah.
Indikator sebuah kesehatan keuangan pada sebuah perusahaan dapat terlihat dari profitnya. Bagi sebuah manajemen, profit berguna untuk menilai kinerja perusahaan dan menentukan keputusan kebijakan agar dapat terus meningkatkan laba. Untuk para kreditor, profit berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melakukan pembayaran. Menilai potensi keuntungan dan investasi yang sudah Anda tanam di suatu perusahaan adalah fungsi dari profit bagi para investor.
Baca juga: Apa Saja Manfaat Software Akuntansi bagi Bisnis Anda?
Mengenal Jenis-Jenis Laba
Bagi seseorang yang berkecimpung dalam dunia bisnis, jenis-jenis laba adalah salah satu hal yang harus Anda ketahui. Pahami jenis-jenis laba, terlebih jika Anda adalah seorang pemula dalam dunia bisnis. Berikut adalah jenis-jenis laba:
Laba Kotor
Gross profit atau laba kotor adalah laba yang didapat oleh perusahaan setelah dikurangi biaya yang terkait dengan pembuatan atau modal produksi dan penjualan produknya. Laba kotor disebut juga dengan laba penjualan atau pendapatan kotor. Untuk menghitung laba kotor yaitu dengan cara, pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan dikurangi dengan HPP (harga pokok penjualan). Dalam menghitung laba kotor, biaya untuk gaji, pajak, dan suku bunga belum terpotong.
Laba Operasional
Laba operasional adalah keuntungan yang perusahaan dapat setelah mengurangi hasil penjualan dengan biaya tidak langsung yang dapat mempengaruhi laba. Sebagai contoh dari biaya tidak langsung adalah sebuah komponen yang digunakan untuk penelitian dan pengembangan, biaya kampanye pemasaran, biaya administrasi, serta penyusutan dan amortisasi. Selain dari contoh yang telah disebutkan, ada juga biaya umum.
Laba Bersih atau Profit
Setelah memperoleh hasil dari penjualan produknya, kemudian mengurangi dengan semua komponen yang ada termasuk pajak, barulah pengusaha mendapatkan laba bersih. Komponen yang perlu mereka hitung juga termasuk biaya mereka untuk berpikir. untuk menghasilkan laba bersih, strategi dan tenaga pribadi juga harus masuk hitungan pengeluaran. Selain itu, mendapat laba bersih juga harus menghitungkan berbagai komponen yang sifatnya tidak terjadi setiap waktu seperti mesin produksi rusak sehingga memerlukan biaya perbaikan yang perlu memperhitungkan biaya tersebut sebagai biaya mendadak.
Baca juga: 7 Manfaat Penting Sistem Akuntansi bagi Perusahaan
Perbedaan Omset dengan Profit
Selain profit, pengusaha juga harus mengetahui omset karena istilah keduanya seringkali bersandingan. Namun, keduanya memiliki perbedaan. Omset adalah jumlah uang hasil penjualan selama aktivitas bisnis. Uang tersebut adalah uang yang masih utuh dan belum perusahaan kurangi oleh HPP dan biaya lainnya. Istilah lain dari omset adalah laba kotor.
Untuk menghitung sebuah omset, Anda dapat menghitungnya dengan cara mengalikan harga jual dengan jumlah produk yang terjual, berbeda dengan pendapatan bersih yang harus mengurangi uang dengan berbagai komponen. Untuk mendapatkan omset yang maksimal, maka Anda perlu memiliki produk yang perputarannya cepat, contohnya seperti produk yang memiliki kadaluarsa dengan cepat sehingga penjualan haruslah cepat agar omset maksimal. Berbeda dengan cara memaksimalkan keuntungan yang lebih cocok jika menjalankan usaha yang bertipe penjualan produk pasar ritel, memiliki masa kadaluarsa yang panjang atau bahkan tidak memiliki kadaluarsa.
Keduanya juga mempunyai risiko yang berbeda, jika ingin memaksimalkan omset, Anda harus mengukur cash flow serta tujuan jumlah pendapatan bersih yang tepat agar perputaran produknya stabil. Sehingga, jika ternyata perputarannya lama, Anda tidak mengalami kerugian. Jika ingin memaksimalkan profit, risiko balik modalnya lama dan persaingannya ketat sehingga harus memaksimalkan penjualan dan pemasaran agar mendapat profit yang besar.
Cara Menghitung Profit
Setelah mengetahui pengertian laba bersih secara rinci, Anda tentunya harus mengetahui bagaimana cara menghitung profit dan Anda dapat menghitung pendapatan bersihnya dari sebuah perusahaan. Profit adalah laba atau pendapatan yang perusahaan dapat setelah mengurangi biaya dari pendapatan. Jumlah pelanggan, penjualan fisik, jumlah staf hingga fasilitas dan kapasitas yang sudah perusahaan kuasai dapat menjadi sebuah patokan untuk melihat tingkat keuntungan sebuah bisnis. Laba atau keuntungan pada perusahaan mempunyai dua tingkat yaitu laba kotor dan laba bersih. Berikut cara menghitung profit menggunakan rumus profit.
Rumus Laba Kotor adalah:
Laba Kotor = Total Penjualan – Harga Pokok Penjualan*
*Harga pokok penjualan adalah total pengeluaran langsung yang terjadi pada saat proses produksi barang sampai barang tersebut terjual.
Setelah mendapat laba kotor, Anda dapat menghitung profit dengan rumus laba bersih yaitu:
Laba Kotor – Semua biaya operasional dan tidak langsung lainnya
Cara Menaikkan Profit Perusahaan
Setiap pengusaha akan selalu berusaha untuk menaikkan keuntungan perusahaan dengan mencoba berbagai strategi. Cara pertama untuk menaikkan profit perusahaan adalah dengan cara mencari tahu margin laba kotor secara menyeluruh. Anda dapat membandingkan dengan rata-rata industri kemudian melakukan sebuah analisis terhadap margin tersebut karena margin bisa saja keliru. Teliti lebih dalam margin laba kotor dari setiap produk. Lihat produk yang masuk margin rendah dan margin yang menguntungkan dengan cara menganalisis margin kotor pada setiap divisi, produk, supplier, hingga kategori pelanggan. Setelah mengetahui hasil analisis, Anda dapat membuat perencanaan untuk kedepannya.
Cara kedua adalah dengan menaikkan harga. Memang, kehilangan pelanggan adalah risiko dari cara ini, namun keberhasilan sebuah bisnis tidak harus Anda lihat dari banyaknya pelanggan. Bayangkan jika Anda mempunyai banyak pelanggan, namun harga produk sangatlah kecil sehingga tidak akan bisa meraih pendapatan bersih. Maka, jangan takut untuk menaikkan harga produk. Gunakanlah sebuah strategi seperti mematok harga rendah ketika baru meluncurkan sebuah produk, namun setelah promo berakhir, pasang harga yang sesuai dengan kualitas produk sehingga keuntungan akan datang dengan sendirinya.
Baca juga: Sistem Akuntansi: Pengertian, Manfaat, dan Penerapannya dalam Bisnis
Kesimpulan
Setelah mengetahui bagaimana cara mencari profit dan menghitung profit menggunakan rumus profit dimana profit adalah hal penting bagi pengusaha untuk mengetahui bisnis yang ia jalankan berhasil atau tidak. Menghitung pendapatan bersih haruslah dengan benar karena komponen yang ada cukup banyak. Melakukan sebuah pembukuan untuk menghitung pendapatan bersih adalah jawaban agar dapat menganalisis keuangan perusahaan untuk kedepannya. Jika sudah mengetahui besar kecilnya pendapatan bersih yang Anda hasilkan, langkah selanjutnya dapat menentukan sebuah strategi untuk mempertahankan atau meningkatkan pendapatan bersih. Gunakan software akuntansi terlengkap untuk memudahkan pembukuan Anda. Ketahui skema harganya sebelum memulai menggunakan software akuntansi terbaik. Coba demo gratis sekarang!