Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Jadwalkan Demo Sekarang!

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×

Nadia

Active Now

Nadia

Active Now

Chapter Selanjutnya

Daftar Isi

    Artikel Terkait:

    Artikel Terkait

    Account Receivable: Definisi, Ciri dan Perannya dalam Bisnis

    Dalam dunia bisnis, menjaga arus kas tetap lancar adalah kunci kelangsungan usaha. Salah satu elemen penting dalam hal ini adalah account receivable, yakni tagihan yang belum dibayar oleh pelanggan. Meski terlihat sederhana, piutang usaha membutuhkan pengelolaan yang cermat agar tidak menjadi beban keuangan perusahaan.

    Menariknya, piutang juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber pendanaan, baik dengan menjualnya ke pihak ketiga atau menggunakannya sebagai agunan pinjaman. Meski efektif, langkah ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengganggu stabilitas keuangan perusahaan.

    Kini, banyak bisnis mengandalkan software akuntansi untuk mengelola piutang secara otomatis, cepat, dan akurat. Ini adalah solusi praktis untuk menjaga keuangan tetap terkendali. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan account receivable, dan mengapa perannya begitu krusial dalam bisnis? Mari kita bahas lebih dalam.

    Key Takeaways

    • Account receivable adalah tagihan yang harus dibayar pelanggan atas barang atau jasa yang telah diterima, dan merupakan aset lancar yang mempengaruhi arus kas dan stabilitas keuangan perusahaan.
    • Account receivable memiliki ciri-ciri utama seperti nilai jatuh tempo yang disepakati, tanggal jatuh tempo tertentu, dan pengaruh terhadap laporan neraca perusahaan, yang memudahkan perusahaan dalam mengelola piutang dan memantau risiko gagal bayar.
    • Account receivable membantu perusahaan dalam memberikan fleksibilitas pembayaran kepada pelanggan, meningkatkan likuiditas, menambah penjualan, dan berperan strategis dalam menjaga kesehatan keuangan perusahaan.
    • Sebuah perusahaan dapat mengelola account receivable melalui transaksi kredit, seperti pada perusahaan perangkat lunak yang menerima pembayaran cicilan dari klien, dan memantau piutang melalui laporan analisa umur piutang.
    • Manfaatkan software akuntansi HashMicro untuk menyederhanakan pengelolaan account receivable, otomatisasi penagihan, dan pemantauan status piutang real-time guna meningkatkan efisiensi dan arus kas bisnis.
    Klik untuk Demo Gratis!

    DemoGratis

    Daftar Isi:

      Daftar Isi

        Apa itu Account Receivable?

        Account receivable atau piutang usaha adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan kepada perusahaan atas barang atau jasa yang telah diterima. Piutang ini timbul ketika perusahaan memberikan fasilitas pembayaran kredit kepada pelanggan. Sehingga akan menjadi pemasukan di masa depan karena account receivable dicatat sebagai aset lancar dalam neraca perusahaan.

        Pengelolaan piutang yang baik sangat penting untuk menjaga stabilitas keuangan. Dengan sistem penagihan yang jelas dan pemantauan rutin, perusahaan dapat mempercepat arus kas masuk dan meminimalkan risiko gagal bayar dari pelanggan. Inilah sebabnya mengapa account receivable memegang peranan strategis dalam kesehatan keuangan bisnis.

        Sebagai pelengkap, penting untuk memahami perbedaan antara receivable dan payable. Jika account receivable mencerminkan tagihan yang harus diterima, maka account payable adalah kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga, seperti pemasok. Memahami perbedaan ini dapat membantu manajer keuangan mengelola arus kas secara lebih holistik.

        Ciri-ciri Account Receivable

        Memahami ciri-ciri dari account receivable sangat penting untuk menghindari kesalahan pencatatan dan pemantauan piutang. Secara garis besar, account receivable memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan jenis piutang lainnya.

        Agar lebih jelas, berikut adalah ciri-ciri utama account receivable:

        1. Nilai jatuh tempo

        Account receivable memiliki jangka waktu yang disepakati untuk pembayaran. Pihak yang terutang harus membayar dalam periode tertentu setelah transaksi, dan jika terlambat, akan dikenakan bunga atas keterlambatan tersebut. Bunga ini akan menambah nilai yang harus dibayar, sehingga account receivable dapat bertambah seiring waktu.

        2. Tanggal jatuh tempo

        Tanggal jatuh tempo dalam account receivable biasanya dicantumkan dalam format seperti n/30, n/60, atau n/90. Angka-angka ini menunjukkan berapa hari setelah faktur diterbitkan pembayaran harus dilakukan. Jika pihak terutang tidak membayar tepat waktu, maka akan ada sanksi berupa denda atau biaya tambahan yang dapat meningkatkan jumlah piutang.

        3. Posisi dalam laporan neraca

        Account receivable atau piutang usaha tercatat dalam laporan neraca perusahaan sebagai aset lancar. Ini karena account receivable diharapkan akan dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun atau kurang. Piutang usaha ini mencerminkan klaim perusahaan terhadap pelanggan yang membeli barang atau jasa secara kredit dan akan membayar sesuai dengan kesepakatan.

        4. Umur jatuh tempo

        Account receivable juga memiliki ciri-ciri berkaitan dengan umur jatuh tempo yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu umur jatuh tempo bulanan dan harian.

        • Umur jatuh tempo bulanan berarti pembayaran harus dilakukan pada waktu yang telah disepakati setiap bulannya berdasarkan tanggal transaksi.
        • Umur jatuh tempo harian mengacu pada pembayaran yang memiliki tanggal jatuh tempo yang lebih fleksibel, yang bisa ditentukan berdasarkan kesepakatan antara perusahaan dan pelanggan.

        Dalam hal ini, tanggal jatuh tempo bisa bervariasi sesuai dengan kesepakatan atau kebijakan perusahaan.

        5. Pengaruh terhadap laba bersih

        Perubahan dalam account receivable dapat mempengaruhi laba bersih perusahaan. Peningkatan besar dalam piutang bisa menunjukkan keterlambatan pembayaran atau peningkatan penjualan yang belum terbayar. Sebaliknya, penurunan account receivable menunjukkan piutang yang sudah dibayar atau pembayaran yang lebih cepat, yang berpotensi memperbaiki arus kas perusahaan.

        Dengan memahami ciri-cirinya, perusahaan dapat mengelola piutang dengan lebih efektif. Hal ini menghindari terjadinya kesalahan pencatatan yang bisa mempengaruhi laporan keuangan dan arus kas. Namun, keberhasilan dalam mengelola account receivable juga bergantung pada kebijakan dan pengawasan yang ketat.

        Untuk mempermudah pencatatan dan pemantauan, banyak perusahaan kini beralih ke software akuntansi terintegrasi. Dengan solusi ini, perusahaan dapat mengelola piutang lebih efisien dan mengurangi risiko kesalahan dalam laporan keuangan. Anda bisa menilik skema harga yang tersedia untuk menemukan solusi yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis!

        Apa Fungsi Account Receivable?

        Semua akun yang ada dalam neraca perusahaan memiliki fungsi masing-masing. Ada alasan dari pembuatan sebuah akun yang tentunya memberikan keuntungan bagi perusahaan. Begitu pula dengan account receivable, bisnis dapat menggunakannya untuk beberapa alasan, di antaranya:

        • Memberikan fleksibilitas pembayaran kepada pelanggan: Dengan menawarkan sistem pembayaran kredit, bisnis dapat memberikan fleksibilitas pembayaran kepada pelanggan, sehingga pelanggan dapat membeli barang atau jasa yang pelanggan butuhkan tanpa harus membayar seluruhnya saat transaksi.
        • Menambah penjualan: Menawarkan sistem pembayaran kredit dapat meningkatkan penjualan karena pelanggan yang tidak memiliki cukup uang tunai saat ini dapat tetap membeli barang atau jasa yang mereka butuhkan.
        • Meningkatkan likuiditas: Menjual barang atau jasa dengan sistem pembayaran kredit dapat meningkatkan likuiditas perusahaan karena uang yang perusahaan harapkan akan diterima di masa depan akan tersedia untuk digunakan saat dibutuhkan.
        • Meningkatkan margin keuntungan: Dengan menawarkan sistem pembayaran kredit, perusahaan dapat mengenakan bunga atau biaya kepada pelanggan yang terlambat membayar, yang dapat meningkatkan margin keuntungan perusahaan.
        • Menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan: Menawarkan sistem pembayaran kredit dapat menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan karena pelanggan akan terikat dengan perusahaan sampai tagihannya terbayar.

        Lebih jauh, piutang adalah aset yang menunjukkan klaim perusahaan terhadap uang pelanggan. Dalam praktik bisnis, pengelolaan piutang harus dilakukan secara strategis, misalnya melalui manajemen piutang yang baik dan terstruktur. Manajemen ini mencakup penetapan batas kredit, pengawasan pembayaran, serta evaluasi risiko keterlambatan.

        Cara Pencatatan Account Receivable yang Tepat

        Cara Pencatatan Account Receivable yang Tepat

        Pencatatan account receivable yang akurat sangat krusial dalam menjaga integritas laporan keuangan dan kelancaran arus kas bisnis. Proses ini memungkinkan perusahaan memantau tagihan pelanggan secara real-time, menilai risiko gagal bayar, serta merancang strategi penagihan yang efektif.

        Berikut langkah-langkah utama dalam pencatatan piutang yang perlu Anda perhatikan:

        1. Pencatatan penjualan kredit

        Saat terjadi transaksi penjualan barang atau jasa secara kredit, perusahaan wajib mencatatnya berdasarkan faktur yang diterbitkan. Faktur tersebut menjadi bukti sah atas kewajiban pembayaran dari pelanggan, biasanya dalam jangka waktu tertentu seperti 30 atau 60 hari. Transaksi ini langsung meningkatkan saldo account receivable pada buku besar perusahaan.

        Anda perlu memahami bahwa account receivable adalah tagihan yang timbul akibat penjualan kredit dan masuk ke dalam kategori aset lancar karena akan segera terkonversi menjadi kas. Pemahaman ini penting agar proses pencatatan dapat berjalan secara tepat, terutama saat menyusun neraca keuangan.

        2. Pengelolaan dan pemantauan laporan piutang

        Setelah tercatat, piutang usaha perlu Anda kelola secara sistematis. Buku besar harus mencakup informasi lengkap seperti nama pelanggan, nomor faktur, nilai tagihan, serta tanggal jatuh tempo. Hal ini memudahkan tim keuangan dalam menyusun penjadwalan penagihan dan memperkirakan arus kas masuk.

        Contoh account receivable yang umum adalah ketika toko furniture menjual produk ke pelanggan korporat dengan pembayaran 30 hari setelah pengiriman. Piutang tersebut harus dicatat segera dan dimonitor secara berkala hingga dibayar penuh. Dengan, manajemen piutang, Anda dapat memantau umur piutang dan mengidentifikasi pelanggan dengan risiko keterlambatan tinggi.

        3. Pelunasan piutang

        Saat pelanggan menyelesaikan pembayaran, perusahaan wajib menghapus tagihan dari daftar account receivable. Proses ini mencakup pengurangan saldo piutang dan pencatatan penerimaan pada akun kas atau setara kas. Pelunasan yang tercatat secara real-time akan membantu perusahaan menghindari kesalahan dalam estimasi pendapatan

        Untuk meningkatkan efisiensi, perusahaan dapat menggunakan software akuntansi untuk mencatat transaksi kredit secara otomatis. Sistem ini memungkinkan pemantauan status pembayaran secara langsung, menyusun laporan piutang dengan cepat dan akurat. Selain itu, penggunaan sistem digital meminimalkan risiko kesalahan pencatatan manual.

        4. Dokumentasi dan analisis laporan

        Perusahaan perlu menyusun laporan piutang secara rutin untuk mengevaluasi efektivitas penagihan dan kinerja penjualan kredit. Laporan ini biasanya mencakup rincian saldo piutang, umur piutang, dan status pembayaran. Laporan tersebut menjadi acuan untuk audit dan pengambilan keputusan strategis yang lebih tepat.

        Contoh Account Receivable dalam Bisnis

        Setelah memahami account receivable, penting bagi pelaku usaha untuk mengetahui bagaimana cara menerapkan konsep ini secara praktis dalam kegiatan operasional sehari-hari. Berikut salah satu contoh account receivable pada transaksi:

        Perusahaan teknologi PT. HashMicro Solusi Indonesia menyediakan layanan perangkat lunak ERP untuk berbagai jenis bisnis, termasuk distribusi dan manufaktur. Salah satu klien mereka, CV Digital Nusantara, melakukan pembelian lisensi software dan implementasi sistem senilai Rp 15.500.000 dengan metode pembayaran kredit.

        Karena pembayarannya bersifat secara kredit, CV Digital Nusantara tidak dapat langsung melunasi transaksi tersebut, sehingga membutuhkan penjadwalan bayar yang sesuai dengan termin yang berlaku, yaitu 30 hari setelah tanggal transaksi.

        Oleh karena itu, berikut adalah pencatatan dalam laporan keuangan PT. HashMicro Solusi Indonesia, yang menggambarkan contoh laporan account receivable dalam bentuk laporan analisa umur piutang:

        Contoh Account Receivable dalam Bisnis

        Dokumen seperti merupakan contoh laporan account receivable. Laporan ini tidak hanya berfungsi sebagai catatan administratif, tetapi juga menjadi alat penting dalam mengelola arus kas dan menghindari piutang macet.

        Untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan piutang, perusahaan dapat memanfaatkan teknologi sistem akuntansi modern. Sistem ini memungkinkan pemantauan piutang secara real-time dan mengurangi risiko kesalahan pencatatan.

        Tantangan Umum dalam Pengelolaan Account Receivable

        Meskipun account receivable adalah elemen penting dalam sistem keuangan perusahaan, pengelolaannya seringkali menghadapi berbagai tantangan yang dapat mempengaruhi arus kas dan stabilitas operasional. Beberapa tantangan umum tersebut antara lain:

        1. Terlambatnya pembayaran dari pelanggan

        Keterlambatan pembayaran pelanggan menjadi tantangan utama dalam pengelolaan account receivable. Masalah ini bisa timbul karena kondisi finansial yang tidak stabil, kelalaian administratif, atau minimnya sistem pengingat dari pihak perusahaan. Jika tidak segera ditindaklanjuti, kondisi ini akan mengganggu perputaran kas dan membuat perusahaan kesulitan membiayai operasional harian.

        2. Risiko piutang tak tertagih

        Tidak semua piutang berakhir menjadi kas. Beberapa pelanggan mungkin mengalami kegagalan finansial, tidak kooperatif, atau bahkan menyatakan bangkrut. Dalam kasus seperti ini, piutang berubah menjadi bad debt yang merugikan perusahaan. Sehingga penting bagi perusahaan untuk memiliki prosedur evaluasi kelayakan kredit serta cadangan kerugian piutang.

        3. Kompleksitas manajemen pada skala besar

        Semakin besar bisnis, semakin kompleks pula proses pencatatan dan penagihan piutang. Mengelola ribuan transaksi kredit tanpa sistem yang mumpuni akan meningkatkan risiko kesalahan, seperti duplikasi pencatatan, salah input tanggal jatuh tempo, hingga keterlambatan penagihan.

        4. Lemahnya analisis dan pelaporan

        Kurangnya visibilitas atas piutang yang berjalan sering membuat perusahaan kesulitan mengambil keputusan yang berbasis data. Tanpa laporan aging yang akurat, misalnya, tim keuangan tidak bisa menentukan mana piutang yang masih bisa ditagih dan mana yang perlu dialihkan menjadi cadangan kerugian.

        Oleh karena itu, perusahaan memerlukan dashboard yang mampu menyajikan data seperti histori pembayaran pelanggan, peringkat risiko kredit, dan estimasi waktu pelunasan, agar dapat bertindak lebih strategis.

        Strategi Efektif untuk Mengelola Account Receivable

        Software Akuntansi - HashMicro

        Pengelolaan account receivable yang optimal penting untuk menjaga arus kas tetap lancar. Namun, berbagai kendala seperti keterlambatan pembayaran, piutang tak tertagih, hingga pencatatan manual masih sering menjadi hambatan bagi banyak perusahaan.

        Solusi yang paling efektif adalah dengan menggunakan sistem akuntansi otomatis. HashMicro menyediakan software akuntansi terintegrasi yang membantu perusahaan mengelola piutang usaha secara menyeluruh. Untuk mencoba efektivitasnya, Anda bisa memanfaatkan demo gratis yang tersedia.

        Dengan sistem yang tepat, perusahaan tak hanya mampu mempercepat proses penagihan, tetapi juga dapat meningkatkan akurasi pencatatan dan visibilitas terhadap kondisi piutang. Berikut beberapa fitur unggulan dari software akuntansi HashMicro yang mendukung pengelolaan account receivable secara efisien:

        • Financial Dashboard: Menyediakan tampilan komprehensif untuk memantau seluruh kondisi keuangan bisnis, termasuk pendapatan, saldo kas, account receivable, account payable, dan lainnya dalam satu dashboard terpadu.
        • Cash Flow Forecasting: Membantu memprediksi arus kas perusahaan secara akurat dengan menganalisis pendapatan dan pengeluaran dalam periode tertentu, sehingga mendukung perencanaan keuangan yang lebih strategis.
        • Fast Bank Reconciliation: Mengotomatiskan proses impor dan rekonsiliasi transaksi bank secara cepat dan aman, mengurangi beban kerja manual serta meminimalkan risiko kesalahan pencatatan.
        • Accrual & Amortization: Memastikan pencatatan akrual dan amortisasi berjalan secara otomatis dan akurat, menghindari kesalahan manusia serta meningkatkan kepatuhan terhadap standar pelaporan keuangan.
        • Budget Management: Mengelola anggaran lebih efisien dengan fitur Budget Management yang terintegrasi dengan Purchasing Management, lengkap dengan pengaturan approval matrix berdasarkan alokasi dana yang tersedia.
        • Analytical Reporting: Menyediakan laporan keuangan penting seperti laba rugi, neraca, arus kas, dan perubahan modal secara instan, mendukung pengambilan keputusan berbasis data secara real-time.
        • Hashy AI: Dengan teknologi AI, Hashy AI memberikan analisis prediktif dan rekomendasi berbasis data untuk membantu perusahaan mengambil keputusan finansial secara cerdas dan efisien.

        Kesimpulan

        Account receivable merupakan komponen penting dalam menjaga kelancaran arus kas bisnis. Sebagai aset lancar, account receivable mencerminkan hak perusahaan untuk menerima pembayaran dari pelanggan atas transaksi kredit. Pengelolaannya harus terselenggara secara hati-hati dan strategis agar tidak menjadi beban keuangan yang menghambat operasional bisnis.

        Selain berperan menjaga likuiditas, account receivable juga mendukung peningkatan penjualan dan loyalitas pelanggan, serta dapat berfungsi sebagai sumber pendanaan. Namun, pengelolaan manual cenderung memakan waktu dan berisiko tinggi terhadap kesalahan. Untuk itu, banyak bisnis kini beralih ke solusi otomatis seperti software akuntansi HashMicro.

        HashMicro menawarkan sistem terintegrasi untuk memantau piutang, mengelola penagihan otomatis, dan menyajikan laporan real-time. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat menjaga arus kas tetap sehat sekaligus meminimalkan risiko piutang macet. Cobalah demo gratis HashMicro untuk mengoptimalkan pengelolaan piutang bisnis Anda dengan solusi yang tepat dan efisien.

        Pertanyaan Seputar Account Receivable

        • Apa itu account receivable?

          Account receivable (piutang usaha) adalah jumlah uang yang harus perusahaan terima dari pelanggan atas penjualan barang atau jasa secara kredit, di mana pelanggan wajib membayar dalam jangka waktu tertentu. Piutang ini tercatat sebagai aset lancar dalam laporan keuangan perusahaan.

        • Mengapa account receivable penting dalam bisnis?

          Account receivable sangat penting karena berperan langsung dalam menjaga arus kas perusahaan, mengurangi risiko kredit, dan memperkuat hubungan dengan pelanggan. Pengelolaan piutang yang baik memastikan pembayaran terlaksana tepat waktu, sehingga perusahaan dapat menjalankan operasional dan investasi tanpa hambatan keuangan.

        • Apa risiko dari pengelolaan account receivable yang buruk?

          Risiko utama dari pengelolaan account receivable yang buruk meliputi arus kas terganggu, meningkatnya piutang tak tertagih (bad debt), tingginya DSO (Days Sales Outstanding), serta potensi kerugian akibat penipuan atau kesalahan pencatatan. Hal ini dapat mengancam stabilitas finansial dan operasional perusahaan.

        • Apa perbedaan antara account receivable dan account payable?

          Account receivable adalah piutang usaha, yaitu uang yang akan diterima perusahaan dari pelanggan. Sebaliknya, account payable adalah utang usaha, yakni kewajiban perusahaan untuk membayar kepada pemasok atau pihak lain atas barang atau jasa yang telah diterima.

        Default Banner

        Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

        Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

        Dipercaya oleh 2,000+ klien

        Rasakan Keajaibannya Sendiri

        Saya Mau Coba Dulu!