Apakah Anda pernah merasa kesulitan dalam mengelola barang yang masuk ke gudang atau perusahaan Anda?
Jika ya, Anda mungkin membutuhkan format tanda terima barang yang lebih baik. Karena pada faktanya, format laporan yang tidak ideal akan membuat proses audit dan kontrol inventaris Anda berjalan tidak maksimal.
Tidak berjalannya komunikasi dengan vendor dan atau konsumen pun jelas akan mengancam reputasi bisnis Anda. Oleh karena itu, simak artikel berikut untuk mengetahui detail dari format dokumen tanda terima barang terbaik.
Key Takeaways
|
Apa itu Dokumen Format Tanda Terima Barang?
Format tanda terima barang adalah dokumen resmi yang mencatat dan mengonfirmasi penerimaan barang dari pemasok atau pihak ketiga. Dokumen ini berisi informasi nama penerima, nama pengirim, jenis barang, jumlah barang, serta tanggal penerimaan.
Dengan adanya tanda terima, perusahaan memiliki bukti fisik selain dari laporan aplikasi stok barang bahwa barang telah sampai ke tangan konsumen. Dalam jangka panjang, dokumen ini meminimalisir kesalahpahaman atau sengketa antara perusahaan dan konsumen.
Fungsi Tanda Terima Barang
Berikut adalah beberapa fungsi krusial dari tanda terima barang yang harus Anda pahami:
1. Bukti hukum penerimaan barang
Tanda terima barang berfungsi sebagai dokumen resmi yang mencatat penerimaan barang secara rinci, termasuk jumlah, kondisi, dan deskripsi barang.
Dengan format tanda terima barang yang terstruktur, perusahaan memiliki alat yang kuat untuk menyelesaikan sengketa dengan pemasok dan melindungi kepentingan bisnis mereka.
2. Verifikasi akurasi dan kontrol kualitas
Ketika barang tiba di perusahaan, penting untuk memverifikasi bahwa semua item sesuai dengan spesifikasi yang tercantum dalam pesanan. Tanda terima barang menyediakan kerangka kerja untuk melakukan kontrol kualitas yang teliti.
Dengan menggunakan laporan tanda terima barang, tim pengadaan atau gudang dapat dengan cepat mengidentifikasi perbedaan antara pesanan dan pengiriman yang sebenarnya.
3. Dasar untuk pelaporan dan audit internal
Laporan tanda terima barang menjadi referensi utama dalam audit internal, memberikan bukti fisik dari setiap transaksi penerimaan barang. Dokumen ini membantu auditor dalam menelusuri aliran barang, memastikan keakuratan pencatatan inventaris, dan mencegah fraud atau pencurian barang.
4. Optimalisasi manajemen inventaris
Format tanda terima barang yang baik memungkinkan perusahaan untuk melacak pergerakan barang secara real-time. Dengan catatan yang lengkap dan akurat, perusahaan dapat mencegah kelebihan atau kekurangan stok sambil mengoptimalkan manajemen inventaris.
5. Pencegahan risiko dan pengelolaan sengketa
Dalam dunia bisnis, ketidakpastian dalam rantai pasokan dapat menimbulkan risiko yang signifikan. Tanda terima barang adalah alat penting dalam pengelolaan risiko, membantu perusahaan untuk mendokumentasikan setiap pengiriman secara rinci.
Jenis-jenis Tanda Terima Barang
Di Indonesia, terdapat lima jenis dokumen dan format tanda terima barang, meliputi:
1. Tanda terima barang fisik
Tanda terima barang fisik adalah dokumen kertas yang diberikan bersama barang yang dikirim oleh pemasok, misalnya saja seperti contoh purchase order. Dokumen ini mencatat jumlah barang, deskripsi, dan kondisi saat diterima.
Jenis ini umum digunakan dalam hampir semua transaksi pengadaan barang. Meskipun konvensional, format tanda terima barang fisik tetap relevan di banyak industri yang memerlukan bukti langsung.
2. Tanda terima barang elektronik
Saat ini, banyak perusahaan yang beralih ke tanda terima barang elektronik. Sistem ini memungkinkan penerimaan barang dicatat secara digital, menghilangkan kebutuhan akan dokumen fisik.
Tanda terima barang elektronik sangat efisien, memungkinkan pelacakan barang secara real-time, meminimalkan risiko kehilangan dokumen, dan mempermudah audit.
3. Tanda terima barang parsial
Terkadang, barang tidak dikirim sekaligus tetapi dalam beberapa tahap. Untuk situasi seperti ini, tanda terima barang parsial menjadi perlu. Dokumen ini mencatat barang yang diterima pada setiap pengiriman, termasuk jumlah dan kondisi barang.
Ini membantu perusahaan melacak setiap tahap pengiriman dan memastikan bahwa pesanan akhirnya terpenuhi.
4. Tanda terima barang untuk return (retur)
Jika barang yang diterima tidak sesuai dengan pesanan atau ditemukan cacat, perusahaan mungkin perlu mengembalikannya ke pemasok. Untuk ini, digunakan tanda terima barang untuk retur.
Dokumen ini mencatat barang yang dikembalikan, alasan pengembalian, serta informasi terkait lainnya seperti nomor pesanan asli.
5. Tanda terima barang untuk konsinyasi
Dalam beberapa kasus, barang yang perusahaan terima bukanlah milik mereka, melainkan barang konsinyasi. Untuk itu, surat serah terima barang konsinyasi mencatat penerimaan barang yang masih menjadi milik pemasok sampai terjual.
Berikut ringkasan jenis-jenis tanda terima barang yang umum digunakan dalam proses penerimaan dan pengelolaan inventaris perusahaan:
Jenis Tanda Terima | Penjelasan Singkat |
Barang Fisik | Dokumen kertas yang ditandatangani saat barang diterima, berisi rincian jumlah dan kondisi barang. |
Barang Elektronik | Dicatat secara digital dalam sistem ERP atau inventory, mempermudah pelacakan dan audit. |
Barang Parsial | Digunakan saat barang dikirim dalam beberapa tahap, mencatat pengiriman sebagian dan kondisi barang. |
Barang untuk Retur | Digunakan untuk mencatat barang yang dikembalikan ke pemasok karena tidak sesuai atau rusak. |
Barang Konsinyasi | Mencatat penerimaan barang yang belum menjadi milik perusahaan dan masih berada dalam skema konsinyasi. |
Format Tanda Terima Barang
Format tanda terima barang adalah elemen yang krusial dalam memastikan bahwa dokumen tersebut dapat berfungsi secara efektif dalam berbagai situasi bisnis. Berikut adalah komponen-komponen utama yang harus ada dalam format tanda terima barang:
1. Identitas penerima dan pengirim
Setiap format tanda terima barang harus dimulai dengan informasi tentang penerima dan pengirim. Identitas penerima biasanya mencakup nama perusahaan, alamat, dan nomor kontak.
Demikian juga, identitas pengirim harus mencakup nama pemasok, alamat, dan detail kontak. Pencantuman informasi ini sangat penting untuk kejelasan dan kemudahan referensi di masa depan.
2. Nomor referensi dan tanggal penerimaan
Format tanda terima barang harus mencantumkan nomor referensi yang unik untuk setiap transaksi. Nomor referensi ini biasanya berkaitan dengan nomor pesanan atau faktur dari pemasok.
Ini memudahkan pelacakan dan pencocokan antara pesanan, pengiriman, dan pembayaran.
3. Deskripsi barang yang diterima
Bagian inti dari format tanda terima barang adalah deskripsi lengkap mengenai barang yang diterima. Ini harus mencakup nama barang, jumlah, dan spesifikasi teknis seperti ukuran, warna, atau nomor seri.
Deskripsi yang jelas membantu dalam memverifikasi kesesuaian barang dengan pesanan yang telah dilakukan.
4. Tanda tangan penerima
Setiap format tanda terima barang harus memiliki ruang untuk tanda tangan penerima. Tanda tangan ini menandakan bahwa barang telah diterima dengan kondisi dan jumlah yang sesuai.
Ini juga berfungsi sebagai bukti bahwa penerima setuju dengan rincian yang tercantum dalam tanda terima.
5. Catatan tambahan atau instruksi khusus
Bagian terakhir dari format tanda terima barang adalah catatan tambahan atau instruksi khusus. Catatan dalam contoh tanda terima barang ini membantu dalam memberikan konteks tambahan untuk barang yang diterima.
Ini juga memfasilitasi komunikasi yang lebih baik antara tim gudang, pengadaan, dan pemasok.
Pantau Penerimaan Stok Barang Anda dengan Software Procurement HashMicro
Mengelola tanda terima barang dan inventaris secara manual dapat menjadi tugas yang sangat menantang, terutama bagi perusahaan dengan volume transaksi tinggi.
Kesalahan dalam pencatatan, kehilangan dokumen, dan ketidaksesuaian stok sering kali menjadi masalah yang sulit dihindari. Untuk itu, HashMicro procurement software hadir sebagai solusi otomatis yang membantu pekerjaan Anda.
HashMicro menawarkan keunggulan integrasi dan demo gratis yang menjadikannya investasi cerdas untuk bisnis Anda. Berikut adalah berbagai fitur dari software e-procurement HashMicro:
- PO, RFQ & PR: Anda dapat dengan mudah membuat permintaan pembelian (purchase request) dan ubah menjadi pesanan pembelian (purchase order), serta kirim penawaran ke supplier hanya dengan beberapa klik melalui sistem pembelian yang efisien.
- Work order receiving: Dengan fitur ini, Anda dapat dengan mudah memastikan bahwa perusahaan menerima barang yang tepat dalam jumlah yang benar dan menjaga catatan akurat dari semua barang yang diterima.
- PR approval management: Fitur ini dapat menyetujui atau menolak permintaan pembelian dari berbagai lokasi bisnis, departemen, atau karyawan hanya dengan satu klik pada sistem procurement yang terpadu.
- Online portal for suppliers: Dengan fitur ini, vendor dapat mengunggah katalog mereka melalui portal vendor, memudahkan akses informasi produk. Anda juga bisa meningkatkan efisiensi proses tender dan memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan penawaran terbaik.
- Blanket order management: Sistem e-procurement kami memungkinkan pemesanan barang sesuai dengan harga dan jadwal yang telah disepakati dengan supplier, memastikan kepastian dan efisiensi.
- Landed cost calculation: Anda bisa menghitung total biaya pembelian barang, termasuk pengiriman, asuransi, dan bea cukai, memberikan gambaran yang akurat tentang total biaya akhir yang terlibat dalam pengadaan barang tersebut.
“Sistem pembelian HashMicro menyediakan format laporan inventaris dan procurement yang profesional, siap guna, sesuai dengan regulasi Indonesia, dan masih dapat saya sesuaikan lagi dengan kebutuhan bisnis. Luar biasa!”
– Anandia Denisha, Regional Manager
Kesimpulan
Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, memiliki sistem pengelolaan inventaris yang efisien dan andal adalah keharusan. Sistem operasional yang tradisional untuk pengelolaan tanda terima barang dapat memakan banyak waktu dan rentan akan kesalahan pencatatan.
Anda dapat mencoba HashMicro sekarang dan rasakan perbedaannya dalam pengelolaan manajemen inventaris. Dengan demo gratis, Anda dapat mengeksplorasi semua fitur yang ditawarkan dan melihat bagaimana sistem ini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis Anda.
Pertanyaan Seputar Format Tanda Terima Barang
-
Mengapa tanda terima barang penting dalam manajemen inventaris?
Tanda terima barang adalah dokumen vital yang berfungsi sebagai bukti resmi bahwa barang telah diterima oleh perusahaan dari pemasok. Dalam manajemen inventaris, tanda terima ini memastikan bahwa setiap barang yang masuk ke dalam gudang dicatat secara akurat dan sesuai dengan pesanan yang dilakukan. Tanpa dokumen ini, perusahaan berisiko mengalami ketidaksesuaian stok, kesulitan dalam audit, dan potensi kerugian finansial akibat barang yang hilang atau rusak.
-
Apa saja komponen penting yang harus ada dalam format tanda terima barang?
Format tanda terima barang yang efektif harus mencakup beberapa komponen penting, seperti identitas penerima dan pengirim, nomor referensi, tanggal penerimaan, deskripsi lengkap barang, kondisi barang, dan tanda tangan dari pihak yang berwenang. Informasi ini memastikan bahwa setiap transaksi penerimaan barang terdokumentasi dengan baik dan dapat dilacak dengan mudah jika diperlukan.
-
Bagaimana sistem HashMicro dapat membantu dalam pengelolaan tanda terima barang?
HashMicro Procurement Software menawarkan solusi komprehensif yang dapat mengotomatisasi seluruh proses penerimaan barang. Dengan fitur seperti pembuatan tanda terima barang secara otomatis, pencatatan stok real-time, dan integrasi dengan modul ERP lainnya, sistem ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola inventaris dengan lebih efisien dan akurat.
-
Bagaimana cara mengelola tanda terima barang secara efisien?
Mengelola tanda terima barang secara efisien dapat dicapai dengan mengintegrasikan sistem manajemen inventaris yang otomatis dan terpusat. Sistem seperti ini memungkinkan perusahaan untuk mencatat dan melacak setiap tanda terima barang secara digital, mengurangi ketergantungan pada dokumen fisik yang rentan hilang atau rusak. Dengan sistem terintegrasi, data penerimaan barang dapat diakses secara real-time oleh seluruh departemen yang memerlukan informasi tersebut, seperti departemen akuntansi, pengadaan, dan manajemen gudang.
-
Bagaimana cara mengelola tanda terima barang secara efisien?
Mengelola tanda terima barang secara efisien dapat dicapai dengan mengintegrasikan sistem manajemen inventaris yang otomatis dan terpusat. Sistem seperti ini memungkinkan perusahaan untuk mencatat dan melacak setiap tanda terima barang secara digital, mengurangi ketergantungan pada dokumen fisik yang rentan hilang atau rusak. Dengan sistem terintegrasi, data penerimaan barang dapat diakses secara real-time oleh seluruh departemen yang memerlukan informasi tersebut, seperti departemen akuntansi, pengadaan, dan manajemen gudang.
-
Bagaimana mengatasi ketidaksesuaian antara barang yang diterima dan pesanan?
Ketidaksesuaian antara barang yang diterima dan pesanan adalah masalah yang sering terjadi dalam proses pengadaan. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk segera melakukan verifikasi saat barang tiba. Jika ditemukan ketidaksesuaian, seperti perbedaan jumlah atau spesifikasi barang, perusahaan harus segera mencatatnya dalam tanda terima barang dan menginformasikan kepada pemasok untuk penyelesaian lebih lanjut.