Dalam industri manufaktur, waktu produksi yang lama, proses yang lambat, dan penurunan kualitas dapat menjadi hambatan besar. Di sinilah cycle time berperan sebagai indikator penting untuk menjaga kelancaran operasi.
Bayangkan pabrik komponen mobil: ketika cycle time terlalu panjang, stok menumpuk, biaya meningkat, dan pengiriman terlambat. Dengan bantuan software manufaktur, proses dapat dipantau lebih akurat sehingga potensi bottleneck dapat segera diatasi.
Efektivitas cycle time memengaruhi produksi, biaya, dan kepuasan pelanggan. Memahaminya membantu perusahaan meningkatkan performa manufaktur secara keseluruhan. Simak selengkapnya dalam artikel ini!
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Apa itu Cycle Time?
Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit produk mulai dari proses awal hingga akhir. Waktu ini mencakup seluruh tahapan produksi, seperti persiapan bahan, pengolahan, hingga produk siap diproses ke tahap berikutnya.
Memahami cycle time membantu perusahaan melihat seberapa cepat proses berjalan serta mengidentifikasi titik hambatan. Dengan data ini, perusahaan dapat mengevaluasi apakah alur produksi sudah efisien atau membutuhkan perbaikan.
Mengapa Cycle Time Penting dalam Proses Produksi Manufaktur?
Cycle time yang optimal berdampak langsung pada efisiensi, kualitas produk, dan kemampuan perusahaan memenuhi permintaan pasar. Waktu siklus yang lebih pendek memungkinkan perusahaan memproduksi lebih banyak dalam waktu yang sama dan mengurangi biaya operasional.
Beberapa faktor yang memengaruhi cycle time antara lain kondisi peralatan, kualitas bahan baku, keterampilan tenaga kerja, dan desain proses produksi. Dengan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut, perusahaan dapat meningkatkan daya saing dan merespons kebutuhan pelanggan dengan lebih cepat.
Bagaimana Cara Menghitung Cycle Time?

1. Mengetahui net production time
Langkah pertama adalah menentukan net production time, yaitu waktu efektif yang benar-benar digunakan untuk produksi. Waktu ini dihitung dengan mengurangi waktu tunda (seperti istirahat, rapat, atau aktivitas non-produktif) dari total waktu kerja.
Dengan mengetahui waktu efektif, perusahaan mendapatkan gambaran cycle time yang lebih akurat sehingga perencanaan produksi dapat dilakukan lebih efisien.
2. Menghitung jumlah total barang yang diproduksi
Selanjutnya, tentukan jumlah unit yang harus diproduksi. Data ini penting karena berkaitan dengan procurement life cycle agar hasil perhitungan cycle time benar-benar mencerminkan kondisi produksi yang sesungguhnya dan dapat digunakan untuk perencanaan yang lebih tepat.
3. Melakukan pembagian
Jika kedua data sudah tersedia, hitung cycle time dengan membagi waktu produksi bersih dengan total jumlah unit yang diproduksi. Hasilnya menunjukkan waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit produk.
4. Mengubah nilai menjadi waktu
Nilai cycle time biasanya berbentuk desimal sehingga perlu dikonversi ke satuan waktu. Cukup kalikan hasil tersebut dengan 60 untuk mendapatkannya dalam satuan jam, sehingga lebih mudah digunakan dalam perencanaan dan pengelolaan produksi.
Tahukah Anda?
Dengan dukungan AI pada software manufaktur HashMicro, Anda dapat memangkas biaya dan waktu produksi, melihat performa pabrik secara real-time, dan mengubah data menjadi laporan akurat. Efisiensikan seluruh proses manajemen pabrik Anda bersama HashMicro!
Dapatkan demo gratis sekarang!
Gambaran Perhitungan Cycle Time dalam Bisnis
Sebagai contoh perhitungan cycle time, anggap sebuah perusahaan membuat sebuah produk. Proses produksinya terbagi menjadi tiga tahap:
Tahap Persiapan: 30 menit
Tahap Produksi: 1 jam 20 menit (80 menit)
Tahap Finishing: 40 menit
Untuk menghitung cycle time total, kita menjumlahkan waktu yang dihabiskan pada setiap tahap:
Cycle Time Total = Waktu Tahap Persiapan + Waktu Tahap Produksi + Waktu Tahap Finishing
= 30 menit + 80 menit + 40 menit
= 150 menit
Jadi, cycle time total untuk memproduksi satu unit produk adalah 150 menit. Ini mencakup seluruh proses dari awal hingga produk selesai.
Tantangan Mengefisiensikan Cycle Time dalam Bisnis Manufaktur

Apa sajakah itu? Berikut beberapa tantangan utama yang perlu Anda atasi untuk mengoptimalkan cycle time.
1. Operasional manufaktur yang serba manual
Proses manufaktur yang mengandalkan pekerjaan manual cenderung lebih lambat dan rentan terhadap kesalahan manusia. Perhitungan, pemantauan, atau kegiatan manual lainnya mungkin memerlukan waktu yang lebih lama daripada solusi otomatisasi.
Ketika Anda tidak mengotomatisasi tugas-tugas rutin dan repetitif yang dapat membantu mengurangi cycle time, Anda meningkatkan risiko kesalahan, dan memungkinkan sumber daya manusia untuk tidak dapat fokus pada tugas yang memerlukan keputusan kritis.
2. Keterbatasan dalam visibilitas
Cycle time yang optimal seringkali sulit dicapai ketika manajemen proyek dalam proses manufaktur kurang terstruktur atau memiliki keterbatasan dalam visibilitasnya. Kurangnya informasi yang akurat mengenai kemajuan proyek, status inventaris, atau estimasi waktu pengiriman dapat menghambat kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang mungkin memperlambat proses.
Ini bisa menyebabkan ketidakpastian dalam mengelola persediaan, pengiriman, dan perencanaan produksi secara efisien. Jadi, jika demikian akan sulit bagi Anda untuk mengurangi cycle time.
3. Peralatan mesin yang tidak terawat
Mesin-mesin dan peralatan yang rusak atau tidak terawat dengan baik dapat menjadi penyebab terbesar ketidakefisienan dalam cycle time. Downtime yang tentunya tidak terencana dapat mengganggu alur produksi dan memperlambat proses manufaktur secara keseluruhan.
Jadi, memastikan perawatan preventif yang teratur, pemantauan kondisi mesin, dan perbaikan cepat saat menemukan masalah adalah kunci untuk menghadapi tantangan ini.
Solusi dalam Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas Cycle Time dalam Bisnis Manufaktur
Mengoptimalkan cycle time adalah langkah penting untuk meningkatkan efisiensi proses manufaktur. Di tengah persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu menerapkan strategi yang tepat untuk mengelola waktu siklus secara efektif.
Karena itu, berikut beberapa tips untuk membantu proses produksi berjalan lebih efisien:
1. Pengadopsian sistem dan teknologi terkini untuk otomatisasi

Mengadopsi sistem dan teknologi terkini, seperti sistem manufaktur, memainkan peran utama dalam menjadikan cycle time dalam proses produksi lebih efektif dan efisien. Dengan perusahaan Anda berinvestasi dalam teknologi terbaru, mereka dapat mengotomatiskan tugas-tugas manual yang memperlambat proses produksi, memantau proses secara real-time, dan mengidentifikasi potensi perbaikan.
Jadi, menggunakan sistem manufaktur ini sangat membantu dalam mengurangi waktu produksi.
Jika Anda mengalami kesulitan dalam menentukan sistem mana yang sesuai untuk Anda, Anda tidak perlu khawatir. HashMicro hadir sebagai solusi yang dapat membantu Anda mengurangi cycle time, juga mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meningkatkan kualitas produk. Untuk skema harganya, dapat Anda lihat dengan menekan gambar di bawah ini.
2. Peningkatan visibilitas dalam proses produksi
Salah satu tips untuk mengurangi waktu produksi adalah dengan melakukan pemantauan real-time terhadap semua aspek produksi, yang memungkinkan identifikasi masalah yang lebih cepat dan tindakan korektif yang tepat waktu. Dengan visibilitas yang lebih baik, waktu siklus produksi dapat diperpendek, membantu meningkatkan efisiensi.
Pastinya melakukan monitoring untuk seluruh aspek produksi tidaklah mudah. Namun, Anda dapat menggunakan sistem teknologi manufaktur yang memampukan Anda untuk melakukan pemantauan real-time secara otomatis. Anda akan lebih mudah melacak kemajuan proses produksi, mengidentifikasi bottleneck, dan mengambil tindakan perbaikan.
3. Pemeliharaan mesin secara preventif
Supaya Anda dapat mengurangi downtime akibat kerusakan mesin, Anda perlu melakukan pemeliharaan preventif secara teratur. Rencanakan jadwal perawatan rutin dan pastikan mesin-mesin kunci berfungsi dengan baik.
Anda juga dapat lebih mudah melakukan hal-hal tersebut dengan memanfaatkan teknologi seperti sistem manufaktur dengan fitur pemantauan dan Overall Equipment Effectiveness (OEE), yang memungkinkan Anda untuk mendeteksi potensi masalah dalam peralatan-peralatan mesin dan mengatasinya sebelum mereka menyebabkan downtime yang signifikan.
Kesimpulan
Dalam manufaktur, memahami cycle time sangat penting karena berpengaruh pada produktivitas, biaya, dan kepuasan pelanggan. Karena itu, Anda perlu mengetahui pengertian, cara menghitung, serta tantangan dan tips untuk meningkatkan efisiensi waktu siklus.
Untuk mempermudah Anda dalam mengotomatiskan proses produksi dan meningkatkan efisiensi, kami menyarankan penggunaan sistem manufaktur. Terutama sistem manufaktur dari HashMicro yang merupakan solusi modern dengan fitur lengkap.
Tentunya sebelum berinvestasi, Anda dapat mencoba terlebih dahulu demo gratisnya di sini. Jika ingin tahu informasi lebih lengkapnya dapat Anda lihat dengan meng-klik gambar di bawah berikut.
Pertanyaan Seputar Cycle Time
-
Apa itu cycle time?
Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu siklus kerja atau proses, mulai dari awal hingga akhir. Dalam konteks manufaktur atau proses bisnis, cycle time menunjukkan seberapa cepat produk atau layanan diselesaikan.
-
Mengapa cycle time penting untuk bisnis?
Cycle time penting karena membantu mengukur efisiensi operasional. Semakin singkat cycle time, semakin cepat bisnis dapat menghasilkan produk atau layanan. Hal ini berdampak pada peningkatan kepuasan pelanggan dan penghematan biaya produksi.
-
Bagaimana cara menghitung cycle time?
Rumus untuk menghitung cycle time adalah:
Cycle Time = Total Waktu Produksi / Jumlah Unit yang DiproduksiContoh: Jika Anda memproduksi 100 unit dalam 500 menit, maka cycle time-nya adalah 5 menit per unit.






