Bayangkan Anda dapat melihat dengan jelas berapa biaya yang dikeluarkan untuk setiap proyek, mulai dari jam kerja hingga penggunaan bahan. Itulah fungsi Job Costing, sistem yang membantu manajer dan eksekutif memahami rincian biaya secara menyeluruh.
Dengan dukungan sistem HRM terbaik, perusahaan dapat memantau tenaga kerja, menghitung upah proyek, dan meningkatkan efisiensi tim. Wawasan ini membantu menjaga margin keuntungan dan mendukung keputusan strategis yang lebih tepat.
Artikel ini akan membahas pengertian, karakteristik, dan manfaat Job Costing bagi bisnis Anda.
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Apa itu Job Costing?
Job Costing adalah metode perhitungan biaya produksi berdasarkan setiap proyek atau pesanan. Sistem ini mencatat seluruh pengeluaran seperti bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead, lalu menghitung total biaya yang membentuk harga pokok per unit.
Metode ini membantu perusahaan memahami biaya secara detail, meningkatkan akurasi laporan keuangan, dan memantau efisiensi setiap proyek.
Untuk hasil yang lebih optimal, perusahaan dapat mengintegrasikan job costing dengan Software Supply Chain Management guna mengelola material dan sumber daya secara lebih efisien.
Karakteristik Job Costing
Ada beberapa karakteristik dalam perusahaan yang cocok dalam menggunakan job costing adalah :
- Perusahaan dengan banyak posisi dan spesialisasi yang berbeda
- Perusahaan yang menawarkan berbagai macam produk dan layanan, atau perusahaan yang menawarkan pesanan khusus kepada pelanggan mereka
Tentunya, jika bisnis jenis ini menggunakan job costing, maka akan mempengaruhi perhitungan keuntungan. Maka dari itu, pastikan untuk menggunakan metode job costing jika pekerjaan atau perusahaan Anda memiliki karakteristik seperti itu.
Keuntungan Job Costing
Beberapa keuntungan dari menggunakan metode penghitungan ini adalah:

- Sebagai pertimbangan untuk menerima dan menolak pesanan
- Menentukan harga jual
- Mengelompokkan laba
- Melakukan tracking pada biaya produksi
- Sebagai pembanding laba ketika sebuah pesanan selesai
- Sebagai bahan evaluasi pada tiap proses pekerjaan
- Membandingkan biaya aktual
- Menentukan beban produksi
- Sebagai bahan analisis trend
Baca juga: Fungsi dan Contoh Jurnal Penutup dalam Akuntansi Perusahaan
Tips untuk Menerapkannya
- Mengidentifikasi pekerjaan yang dipilih sebagai objek biaya. Untuk mengklasifikasikan penetapan biaya dalam urutan pekerjaan yang perlu Anda lakukan, pekerjaan harus teridentifikasi oleh objek biaya.
- Tentukan biaya kerja secara langsung. Saat menentukan biaya produksi, hal itu terbagi menjadi biaya produksi langsung, yaitu biaya bahan langsung dan operasi tenaga kerja produksi langsung.
- Hitung harga satuan berdasarkan setiap alokasi biaya yang terjadi untuk membebankan biaya overhead ke pesanan.
- Pilih dasar alokasi biaya untuk mengalokasikan biaya overhead ke pekerjaan. Biaya produksi tidak langsung adalah biaya yang Anda perlukan untuk memenuhi suatu pesanan, tetapi tidak dapat Anda telusuri secara langsung ke suatu pekerjaan tertentu.
- Hitung biaya overhead yang terkait dengan pekerjaan Anda. Biaya tidak langsung suatu pekerjaan terhitung dengan mengonversi jumlah sebenarnya dari setiap basis alokasi biaya yang terkait dengan pekerjaan tersebut ke rasio biaya tidak langsung dari setiap basis alokasi biaya.
- Jumlahkan total biaya pekerjaan dengan menambahkan semua biaya langsung dan tidak langsung yang terkait dengan pekerjaan tersebut. Accounting Software HashMicro dapat membuat laporan laba rugi, arus kas, neraca, perubahan modal, dan lainnya dalam hitungan detik.
Optimalkan Pengelolaan Biaya Bisnis dengan Solusi Cerdas dari HashMicro
Costing adalah proses penentuan dan pengelolaan biaya yang digunakan dalam produksi barang maupun penyediaan jasa. Dengan sistem costing yang akurat, perusahaan dapat mengetahui secara jelas pengeluaran untuk bahan baku, tenaga kerja, serta biaya operasional lainnya.
Namun, menghitung biaya secara manual sering kali memakan waktu dan berisiko menimbulkan kesalahan.
Untuk itu, HashMicro Smart Accounting Software hadir dengan fitur-fitur unggulan yang memudahkan perusahaan dalam mengelola costing secara menyeluruh, antara lain:
- Otomatisasi perhitungan biaya produksi agar setiap komponen biaya tercatat secara real time dan akurat.
- Integrasi dengan modul Inventory dan Procurement untuk memantau penggunaan bahan baku serta pengadaan secara efisien.
- Analisis laba rugi per proyek atau produk yang membantu manajemen menilai profitabilitas dengan cepat.
- Laporan keuangan lengkap dan mudah dibaca untuk mendukung pengambilan keputusan strategis.
- Kemampuan pelacakan biaya antar departemen sehingga pengeluaran perusahaan lebih transparan dan terkendali.
Kesimpulan
Job Costing bisa menantang ketika banyak faktor memengaruhi biaya, dan kesalahan penghitungan bisa berdampak pada profit bisnis. Karena itu, penting bagi Anda memahami definisi dan cara menghitungnya agar bisnis tetap menguntungkan.
Untuk mempermudah proses ini, banyak perusahaan, termasuk di sektor agribisnis, memanfaatkan aplikasi pertanian untuk pencatatan dan analisis biaya yang lebih akurat.
Selain itu, Sistem ERP HashMicro memungkinkan pengelolaan seluruh aktivitas operasional secara otomatis, mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat, dan meningkatkan efisiensi bisnis. Jadwalkan demo gratis sekarang dan optimalkan bisnis Anda dengan HashMicro.
Pertanyaan Seputar Job Costing
-
Siapa yang sebaiknya menggunakan Job Costing?
Metode ini sangat berguna untuk perusahaan yang memproduksi berbagai jenis produk atau menyediakan layanan berbasis proyek. Namun, perusahaan jasa juga dapat memanfaatkan Job Costing untuk memantau biaya tenaga kerja dan operasional secara rinci.
-
Apakah Job Costing hanya berlaku untuk perusahaan manufaktur?
Tidak. Selain manufaktur, Job Costing juga relevan untuk perusahaan jasa, konstruksi, atau proyek berbasis kontrak lainnya. Setiap jenis usaha yang membutuhkan perhitungan biaya spesifik per proyek dapat memanfaatkan metode ini.
-
Bagaimana Job Costing membantu pengambilan keputusan?
Dengan informasi biaya yang rinci, manajemen bisa menentukan proyek yang menguntungkan, mengidentifikasi area efisiensi, dan merencanakan anggaran secara lebih tepat.






