Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Perlu bantuan atau mau lihat demo singkat dari kami? 😊

Chat di sini, akan langsung terhubung ke WhatsApp tim kami.
6281222846776
×
close button
Violet

Nadia

Active Now

Violet

Nadia

Active Now

Chapter Selanjutnya

CNBC Awards

Mulai Tahun Baru dengan Cara Kerja Baru!

Diskon Hingga 25% untuk Semua Modul HashMicro*

Manfaatkan promo spesial Tahun Baru dan pastikan bisnis melaju lebih cepat di 2026!

*Syarat dan ketentuan berlaku

*Syarat dan ketentuan berlaku
Sisa waktu --:--:--
Klaim Promo

8 Tren Ritel untuk Bisnis Ritel Global 2025

Diterbitkan:

Tahun 2023 membawa beragam perubahan dan tantangan baru bagi industri ritel. Perkembangan teknologi yang terus berlanjut, perubahan perilaku konsumen, dan dinamika ekonomi yang berfluktuasi semakin mempengaruhi cara perusahaan ritel beroperasi dan berinovasi.

Dalam artikel ini, kami akan membahas tren-tren industri ritel utama yang mempengaruhi industri ritel saat ini, mengungkap peluang baru, dan memberikan wawasan tentang strategi yang dapat membantu perusahaan Anda tetap kompetitif dan sukses.

Jadi, mari kita mulai dengan merinci tren ritel di Indonesia yang akan menjadi pusat perhatian dalam dunia retail pada tahun 2025 mendatang.

Key Takeaways

  1. Tren ritel akan menjadi acuan para pebisnis ritel untuk meningkatkan bisnisnya pada 2025.
  2. Automasi adalah salah satu peluang bisnis ritel besar pada 2023 dan diperkirakan akan terus berlanjut pada 2025.
  3. Sistem retail management dapat membantu Anda untuk mempraktikkan tren ritel dalam bisnis Anda.

Klik untuk Demo Gratis!

Daftar Isi:

    Daftar Isi
      DemoGratis

      1. Automation

      tren ritel

      Automasi menjadi salah satu peluang bisnis ritel pada tahun 2023 dan kemungkinan besar akan terus berlanjut pada tahun 2025. Seiring dengan tantangan terus menerus dalam hal tenaga kerja, para pelaku bisnis retail semakin meningkatkan investasi mereka dalam automasi, memanfaatkan teknologi untuk menjalankan tugas-tugas berulang dengan campur tangan manusia yang minimal.

      Data dari McKinsey menunjukkan bahwa sekitar 52% dari seluruh aktivitas retail dapat diotomatisasi dengan teknologi yang sudah ada. Manfaat dari automasi sangat luas, meliputi pengurangan kesalahan, peningkatan kualitas layanan, efisiensi operasional yang lebih tinggi, dan penghematan biaya.

      Contoh Automasi pada Industri Retail

      1. Otomatisasi Pembayaran Tanpa Sentuh: Sistem pembayaran yang memungkinkan pelanggan membayar hanya dengan mendekatkan ponsel atau kartu ke mesin pembayaran, tanpa perlu menyentuh apapun.
      2. Self-checkout atau Self-service: Pelanggan dapat melakukan pembayaran tanpa harus berhadapan dengan kasir, sehingga mempercepat proses pembayaran menjadi lebih sederhana dan praktis.
      3. Pengenalan Wajah untuk Keamanan: Kamera dengan teknologi pengenalan wajah yang dapat mendeteksi dan mengidentifikasi pelanggan atau staf, meningkatkan keamanan toko.
      4. Robot Penyortir Barang: Robot yang secara otomatis dapat menyortir barang berdasarkan kategori atau tanggal kedaluwarsa, membantu staf dalam pengaturan produk.
      5. Analisis Data Pelanggan Secara Real-time: Sensor yang mendeteksi gerakan pelanggan di toko dan menganalisis area mana yang paling sering dikunjungi, membantu manajemen dalam menyusun strategi penjualan.
      6. Kios Informasi Otomatis: Mesin informasi yang dapat menjawab pertanyaan pelanggan, menunjukkan lokasi produk, atau memberikan rekomendasi produk berdasarkan preferensi.
      7. Sistem Pengisian Ulang Otomatis: Jika suatu produk hampir habis di rak, sistem otomatis akan memberi tahu staf atau robot untuk segera mengisi ulang produk tersebut.

      Salah satu pilihan automasi yang dapat dipraktikkan adalah melalui sistem manajemen retail, yang mana sistem ini dapat mengoptimasi segala kebutuhan dan proses bisnis retail. Di Indonesia, sistem ini sudah banyak digunakan untuk mengelola bisnis retail. Jika Anda tertarik untuk mencoba sistem ini, Anda bisa memulai dengan mengunduh skema harga berikut.

      download skema harga software erp
      download skema harga software erp

      2. Phygital Shopping

      tren ritel

      Phygital shopping, yang merupakan singkatan dari physical (fisik) dan digital, menjadi salah satu tren ritel besar pada tahun 2023. Juga diprediksi akan terus berlanjut di tahun mendatang. Konsep ini menghadirkan pengalaman berbelanja yang instan, interaktif, mendalam, dan sangat personal, menggabungkan yang terbaik dari berbelanja di toko fisik dan online. 

      Contohnya, banyak perusahaan saat ini memberikan peluang kepada pelanggan untuk menciptakan perjalanan berbelanja mereka sendiri. Salah satunya melalui penggunaan ruang ganti pintar yang memungkinkan pelanggan menemukan ukuran mereka secara virtual.

      3. Artificial Intelligence (AI)Artificial Intelligence (AI)

      Artificial Intelligence (AI) menjadi salah satu tren bisnis ritel terpenting. Teknologi AI dan Machine Learning (ML) telah merasuki berbagai sektor industri, termasuk ritel. Bahkan, industri ritel telah lama menjadi tempat uji coba bagi solusi AI. Salah satu penggunaan AI yang paling populer oleh peritel adalah mesin rekomendasi yang diperkenalkan oleh Amazon lebih dari dua dekade yang lalu

      Gabriella Bock, direktur hubungan editorial di Rethink Retail, mencatat bahwa analitik canggih dan AI memungkinkan peritel untuk memperoleh wawasan berharga tentang kapan, di mana, bagaimana, dan mengapa pelanggan memilih (atau tidak memilih) untuk berbelanja dengan mereka. Kemampuan transformasional AI memiliki potensi untuk memberikan nilai tahunan sekitar $400 miliar hingga $800 miliar bagi industri ritel.

      Selain itu, AI juga menjadi inti dari teknologi ritel generasi berikutnya. Seperti penggunaan computer vision untuk pengenalan wajah, pencarian visual, dan kendaraan pengiriman tanpa pengemudi. Serta juga pemanfaatan AI untuk pembuatan laporan dan analisis bisnis.

      “Para peritel seharusnya memanfaatkan teknologi ML (Machine Learning) dan AI (Artificial Intelligence) untuk membantu menganalisis data dari berbagai saluran. Algoritma ML dapat membantu peritel mengoptimalkan asortimen, inovasi, penetapan harga, tingkat persediaan, dan operasi rantai pasokan.”

      — Brad LaRock, Wakil Kepala Pemasaran Datassembly

      4. Hyper-personalization

      Hyper-personalisasi dalam ritel mencakup cobaan pakaian virtual, rekomendasi personal, dan tutorial yang dapat menyesuaikan pembeli tertentu. Terdapat juga peningkatan bisnis yang memanfaatkan TikTok dan kekuatan tutorial yang sedang tren serta video panduan.

      Hyper-personalisasi ini membantu pengalaman berbelanja terasa unik dan menghubungkan pelanggan dengan merek Anda. Untuk mencapai hal ini, Anda perlu mengenal pembeli Anda terlebih dahulu. Memiliki konteks pelanggan yang lengkap membantu membangun pengalaman pelanggan (CX) yang terbaik.

      5. RFID and QR Codes

      tren bisnis ritel

      DeAnn Campbell, Chief Strategy Officer di Hoobil8, menekankan bahwa salah satu prioritas utama bagi merek apapun seharusnya adalah alat untuk mengelola inventaris, termasuk radio-frequency identification (RFID) dan kode QR.

      Dengan lebih dari 70% dari Generasi Z dan milenial bersedia berbelanja atau mengeluarkan lebih banyak uang dengan pengecer yang menawarkan sistem pembayaran tanpa kontak, pengecer harus menerapkan solusi self-checkout seperti mobile-POS (mPOS). Ini memberikan pengalaman yang mulus di semua titik kontak pelanggan, baik itu online, di toko, di perangkat mobile, atau di media sosial.

      6. Mobile Technologies

      Tren ritel berikutnya adalah mobile technologies. Kehadiran yang luas dari smartphone membuat teknologi mobile seperti aplikasi belanja, sistem pembayaran mobile, dan pemasaran personal melalui ponsel menjadi tak terhindarkan dalam dunia ritel. Dua pertiga dari para pembeli menggunakan ponsel mereka untuk mencari informasi produk lebih lanjut saat berbelanja di toko fisik.

      Sebagai contoh, teknologi mobile dapat menyoroti promosi berbasis lokasi yang retailer tawarkan melalui aplikasi mobile dan notifikasi push. Hal ini membantu retailer dalam mempromosikan acara khusus dan memberikan informasi yang relevan kepada pelanggan. Ujungnya, meningkatkan kunjungan pelanggan ke toko fisik.

      7. Social Commerce

      Seperti yang kita bahas sebelumnya, media sosial adalah alat penjualan yang sangat kuat. Godaan ada di mana-mana – dengan peluang untuk berbelanja yang menyatu dalam interaksi sehari-hari. Berbelanja melalui media sosial terasa seperti hal yang paling alami di dunia ini. Pengguna dapat dengan mudah melakukan proses pembelian hanya dalam beberapa klik.

      Tidak heran TikTok sedang mengembangkan kemampuan berbelanja dalam aplikasinya dengan “Trendy Beat” – tempat untuk membeli produk-produk yang menjadi viral.

      Tahukah Anda?

      Dengan dukungan AI pada Hash Retail Software, Anda dapat memantau stok real-time dan menganalisis peluang upselling. Kelola outlet online dan offline dengan integrasi e-commerce. Optimalkan penjualan dan stok bisnis retail Anda dengan Hash Retail Software!

      Dapatkan demo gratis sekarang!

      8. Datafication

      Untuk sepenuhnya memanfaatkan kekuatan teknologi, para pengecer harus memanfaatkan platform analitik data ritel yang kuat. Masalah seperti data yang terisolasi, infrastruktur lama, dan ketidakmampuan untuk berbagi serta menerima data dari berbagai sumber seringkali menghambat pengecer untuk sepenuhnya memanfaatkan analitik saat ini.

      Untuk ini, retailer dapat memanfaatkan solusi integrasi data berbasis cloud dan perangkat lunak integrasi data e-commerce untuk menggabungkan data dari berbagai saluran. Juga, menggunakan platform analitik yang didukung oleh AI dan ML untuk mendapatkan wawasan yang dapat diambil tindakan.

      Anda juga bisa menggunakan retail software untuk mengintegrasikan sistem kasir, manajemen inventaris, dan pelaporan keuangan dalam satu platform.

      Tingkatkan Operasional Perusahaan Anda sesuai dengan Tren Retail menggunakan Softwrare Retail HashMicro

      Tingkatkan Operasional Perusahaan Anda sesuai dengan Tren Retail menggunakan Softwrare Retail HashMicro

      Banyak perusahaan ritel kini mengandalkan AI & predictive analytics untuk mengelola persediaan: memperkirakan permintaan, menghindari kelebihan stok maupun stock-out, dan menyesuaikan persediaan dengan perubahan perilaku konsumen.

      Software Retail HashMicro menghadrikan integrasi antara saluran penjualan (offline toko fisik, online, marketplace, omnichannel) sehingga memudahkan pelanggan mendapatkan pengalaman konsisten baik membeli di toko maupun lewat e-commerce.

      Berikut adalah fitur – fitur unggulan dari software retail HashMicro:

      • Manajemen inventaris & stok real-time: HashMicro menawarkan sistem inventory/warehouse management yang memungkinkan visibilitas stok di semua gudang/toko, sehingga perusahaan bisa menghindari overstock maupun stock-out penting ketika permintaan berubah cepat.
      • Integrasi saluran & omnichannel: Karena HashMicro adalah ERP yang mendukung modul retail, distribusi, gudang, dan penjualan, data dari toko fisik, online, dan gudang bisa terintegrasi mendukung model omnichannel yang kini menjadi kebutuhan utama ritel.
      • Efisiensi operasional & otomatisasi: Proses seperti reordering, pemindahan stok, pencatatan barang masuk/keluar bisa otomatis. Ini membantu merespon permintaan atau tren musiman lebih cepat tanpa beban manual yang besar.
      • Data & pelaporan untuk pengambilan keputusan: Dengan data transaksi, stok, penjualan, dan inventaris terpusat, manajemen bisa melihat tren penjualan, barang cepat laku, pergerakan stok lalu membuat keputusan strategis, misalnya restock cepat, promosi, atau penyesuaian stok.

      Kesimpulan

      Tren ritel yang telah kita bahas di atas mencerminkan bagaimana dunia ritel terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan perilaku konsumen. Perkembangan teknologi, seperti AI, mobile technologies, dan social commerce, menjadi pendorong utama perubahan dalam industri ritel.

      Lalu, hyper-personalization dan social commerce memungkinkan retailer untuk berinteraksi secara lebih pribadi dengan pelanggan mereka. Ini membantu membangun keterlibatan pelanggan, meningkatkan loyalitas, dan meningkatkan penjualan.

      Datafication juga memungkinkan pengecer untuk mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan dan operasional dengan lebih baik. Ini memberikan wawasan yang mendalam yang dapat digunakan untuk meningkatkan berbagai aspek bisnis, termasuk inventaris, harga, dan pemasaran.

      HashRetailInnovation

      Pertanyaan Seputar Tren Ritel Global

      • Apa saja tren utama dalam industri ritel global saat ini?

        Beberapa tren utama termasuk omnichannel retail, personalisasi berbasis data, penggunaan AI dan otomatisasi, e-commerce yang terus tumbuh, serta keberlanjutan (sustainability) dalam rantai pasok dan produk.

      • Mengapa omnichannel menjadi penting bagi bisnis ritel?

        Omnichannel memungkinkan pelanggan berinteraksi dengan merek melalui berbagai saluran secara konsisten, baik online maupun offline. Ini meningkatkan pengalaman pelanggan dan loyalitas merek.

      • Bagaimana teknologi memengaruhi transformasi ritel?

        Teknologi seperti AI, machine learning, IoT, dan big data membantu pengecer memahami perilaku konsumen, mengoptimalkan stok, mempersonalisasi penawaran, dan meningkatkan efisiensi operasional.

      Jessica Wijaya

      Senior Content Writer

      Selama lebih dari 5 tahun sebagai Senior Content Writer, Jessica telah menulis topik yang mengulas tentang bidang inventory dan warehouse management. Keahliannya mencakup penulisan artikel manajemen stok dan persediaan, perencanaan kebutuhan, multi-warehouse management, dan integrasi sistem digital untuk pengelolaan barang.



      HashMicro berpegang pada standar editorial yang ketat dan menggunakan sumber utama seperti regulasi pemerintah, pedoman industri, serta publikasi terpercaya untuk memastikan konten yang akurat dan relevan. Pelajari lebih lanjut tentang cara kami menjaga ketepatan, kelengkapan, dan objektivitas konten dengan membaca Panduan Editorial kami.