Industri manufaktur adalah sektor yang mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Di Indonesia, sektor ini menyerap jutaan tenaga kerja, namun masih menghadapi tantangan seperti efisiensi produksi dan tingginya biaya operasional.
Peran manufaktur sangat penting bagi perekonomian nasional. Selain memberi nilai tambah pada bahan baku, sektor ini juga membuka lapangan kerja, mendorong inovasi, dan memperkuat daya saing industri Indonesia di pasar global.
HashMicro Manufacture hadir sebagai solusi modern untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut. Dengan sistem terintegrasi, perusahaan bisa mengelola produksi, persediaan, hingga distribusi secara lebih efisien dan akurat.
Artikel ini akan membahas lebih jauh tentang proses produksi, jenis-jenisnya, hingga tips penting dalam pengelolaan manufaktur agar bisnis semakin berkembang.
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Apa itu Industri Manufaktur?
Industri manufaktur adalah sektor yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi bernilai tambah. Prosesnya dilakukan melalui penggunaan tenaga kerja, teknologi, dan mesin untuk menghasilkan produk yang siap dipasarkan ke konsumen maupun industri lain.
Proses dalam industri manufaktur menerapkan program manajemen manufaktur yang terstruktur untuk melakukan produksi. Hal ini mengacu pada standar operasional prosedur atau SOP pada masing-masing satuan unit perusahaan miliki.
Jenis-jenis Industri Manufaktur
Industri manufaktur memiliki cakupan yang luas dan terbagi ke dalam beberapa kategori utama. Setiap sektor memiliki karakteristik, produk, dan perannya masing-masing dalam mendukung perekonomian nasional maupun global. Berikut adalah beberapa jenis industri manufaktur yang penting untuk diketahui:
1. Industri pangan dan minuman
Sektor ini menjadi salah satu tulang punggung manufaktur karena terus berkembang mengikuti kebutuhan konsumen. Produk makanan olahan, minuman ringan, hingga makanan kemasan berperan besar dalam mendukung konsumsi harian masyarakat.
2. Industri transportasi, elektronik, dan komunikasi
Bidang ini meliputi pembuatan kendaraan, perangkat elektronik, hingga alat komunikasi. Perannya vital untuk mendorong konektivitas, mobilitas, dan perkembangan teknologi di era modern.
3. Industri kimia, plastik, dan minyak
Sektor ini mengolah minyak bumi dan bahan kimia menjadi berbagai produk turunan. Hasilnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun sebagai bahan baku untuk industri lainnya.
4. Industri tekstil dan garmen
Industri ini berfokus pada pengolahan serat menjadi kain dan pakaian jadi. Dengan pasar yang luas, tekstil dan garmen Indonesia berkontribusi besar pada ekspor dan penyerapan tenaga kerja.
5. Industri kayu, kertas, dan kulit
Bidang ini menghasilkan berbagai produk mulai dari furnitur, bahan fashion, hingga kertas untuk kebutuhan cetak dan tulis. Selain memenuhi kebutuhan lokal, produk-produk tersebut juga diminati pasar global.
Guna mengoptimasi work flow beragam kebutuhan industri-industri di atas, Anda perlu berkolaborasi dengan sistem ERP yang andal. HashMicro bisa menjadi pilihan terbaik Anda dalam mengintregrasi dan mengkustomisasi sistem manufaktur Anda. Klik banner ini untuk demo gratisnya!
Faktor Pendorong Perkembangan Industri Manufaktur di Indonesia
Pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia didorong oleh berbagai elemen penting yang saling mendukung. Berikut empat faktor utama yang menjadi penggerak:
1. Ketersediaan sumber daya alam
Kekayaan alam Indonesia menyediakan bahan baku melimpah bagi sektor manufaktur, mulai dari hasil tambang hingga pertanian. Hal ini memudahkan proses produksi berbagai jenis industri.
2. Tenaga kerja yang besar
Dengan jumlah penduduk yang tinggi, Indonesia memiliki pasokan tenaga kerja yang melimpah. Faktor ini menjadi salah satu kekuatan dalam menunjang kapasitas produksi.
3. Pertumbuhan konsumsi domestik
Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap makanan, pakaian, hingga elektronik mendorong industri manufaktur untuk memperluas produksi dan menghadirkan inovasi produk.
4. Investasi dan dukungan pemerintah
Kebijakan pemerintah melalui pembangunan infrastruktur, insentif, hingga program hilirisasi menjadi motor penggerak penting dalam memperkuat daya saing manufaktur.
Perkembangan Industri Manufaktur di Indonesia
Perkembangan industri manufaktur di Indonesia selama pandemi menembus total investasi Rp 64 triliun. Pemerintah memberi perhatian besar karena sektor ini berkontribusi pada peningkatan investasi hingga 30,4%.
Sebelum COVID-19 pada Maret 2020, kondisi manufaktur menunjukkan tren positif. Purchasing Managers’ Index (PMI) berada di posisi tertinggi sejak 2015, dengan realisasi investasi Rp 64 triliun, terdiri dari PMDN Rp 19,8 triliun dan PMA Rp 44,9 triliun.
Sejak 2020, nilai investasi manufaktur yang tercatat di Kementerian Perindustrian naik 44,7% dari tahun sebelumnya Rp 44,2 triliun. Lonjakan ini turut didorong meningkatnya minat investor asing dan daya beli masyarakat.
Pemerintah terus mendorong penguatan sektor manufaktur sebagai salah satu strategi untuk menstabilkan perekonomian nasional di tengah tantangan global.
Baca juga: Apa Itu Additive Manufacturing & Bagaimana Sistem ERP Membantunya?
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan mengenai industri manufaktur yang ada, maka keberadaan industri ini sangat berpengaruh dalam perekonomian Indonesia dan turut membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga mampu menaikan taraf perekonomian negara.
Namun, dengan bantuan Software Manufacturing dari HashMicro dapat mempermudah dan menyederhanakan semua pekerjaan perusahaan manufaktur Anda dengan cepat dan akurat.
Software ini juga menyediakan berbagai macam manfaat bagi perusahaan manufaktur dari hulu hingga hilir, sehingga produktivitas pabrik dapat meningkat. Segera daftar dan dapatkan demo gratis dari HashMicro.