Chapter Selanjutnya

CNBC Awards

Artikel Terkait:

plus minus

Artikel Terkait

Rumus Cash Ratio untuk Hitung Liabilitas Perusahaan

Diterbitkan:

Cash ratio adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek hanya dengan kas dan setara kas. Rasio ini memberikan gambaran seberapa kuat posisi likuiditas perusahaan tanpa harus menjual aset lain.

Bagi bisnis, menjaga cash ratio sangat penting karena kas dibutuhkan untuk membayar gaji karyawan, utang pajak, hingga tagihan vendor tepat waktu. Jika rasio ini terlalu rendah, perusahaan berisiko kesulitan memenuhi kewajiban mendesak.

Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari pengertian cash ratio, manfaat, rumus perhitungan, hingga contoh kasusnya. Dengan memahami hal ini, Anda bisa menilai kesehatan keuangan perusahaan secara lebih akurat.

DemoGratis

Daftar Isi:

    Daftar Isi

      Pengertian Cash Ratio

      Rasio kas (cash ratio) adalah salah satu rasio likuiditas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek hanya dengan kas dan setara kas.

      Rasio ini dianggap paling konservatif dibandingkan rasio likuiditas lainnya, karena hanya menghitung aset yang paling likuid tanpa melibatkan persediaan atau piutang.

      Bagi perusahaan, cash ratio memberikan gambaran seberapa kuat posisi keuangan mereka dalam menghadapi kewajiban mendesak. Bahkan, dalam situasi darurat seperti kebangkrutan, rasio ini sering dijadikan acuan utama oleh kreditur atau investor untuk menilai apakah perusahaan masih mampu membayar utang lancarnya.

      Mengapa Cash Ratio Penting bagi Perusahaan?

      Cash ratio memberikan gambaran seberapa siap perusahaan melunasi kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia.

      Indikator ini sering investor maupun krediturgunakan untuk menilai kesehatan finansial, karena nilainya bisa menunjukkan apakah perusahaan punya cadangan dana yang cukup.

      Beberapa alasan mengapa cash ratio menjadi penting bagi bisnis antara lain:

      • Menilai risiko keuangan. Nilai rasio yang rendah menandakan kas tidak cukup untuk menutup kewajiban, sehingga berisiko gagal bayar.
      • Mengukur efisiensi dana. Rasio yang terlalu tinggi menunjukkan adanya dana menganggur yang seharusnya bisa dialihkan ke investasi produktif.
      • Mendukung manajemen piutang. Dengan cadangan kas yang sehat, perusahaan bisa menutup tagihan pelanggan yang tertunda tanpa mengganggu arus kas.
      • Meningkatkan kredibilitas. Rasio yang baik memperlihatkan kemampuan perusahaan melunasi utang tepat waktu, sehingga meningkatkan kepercayaan pihak eksternal.

      Perhitungan Cash Ratio

      Untuk menghitung cash ratio, Anda dapat menggunakan rumus berikut.

      Cash Ratio = (Kas + Setara Kas) ÷ Hutang Lancar

      Keterangan:

      • Kas + setara kas → meliputi uang tunai, saldo bank, atau aset lain yang sangat likuid.
      • Hutang lancar → kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka pendek (≤ 1 tahun)

      Hasil rasio menunjukkan berapa kali kas yang tersedia dapat menutup kewajiban jangka pendek.

      Contoh Menghitung Cash Ratio

      Berikut dua contoh dalam menghitung rasio kas sebuah perusahaan.

      Contoh 1: 

      Diketahui data neraca perusahaan XYZ adalah sebagai berikut.

      Komponen Jumlah
      Uang tunai Rp 120.000.000
      Setara kas Rp 80.000.000
      Utang usaha Rp 50.000.000
      Utang jangka pendek lain Rp 30.000.000

      Langkah perhitungan:

      1. Kas + setara kas = Rp 120.000.000 + Rp 80.000.000 = Rp 200.000.000
      2. Total hutang lancar = Rp 50.000.000 + Rp 30.000.000 = Rp 80.000.000

      Masukkan ke rumus:

      Cash Ratio = 200.000.000 ÷ 80.000.000 = 2,5

      Interpretasi:

      Perusahaan dapat menutup kewajiban jangka pendek 2,5 kali lipat → kondisi likuiditas sangat sehat.

      Contoh 2: 

      Kemudian, perusahaan ABC memiliki data dalam tabel berikut.

      Kategori Komponen Jumlah
      Aset Lancar
      Kas Rp 75.000.000
      Setara kas Rp 20.000.000
      Persediaan Rp 40.000.000
      Total Aset Lancar Rp 135.000.000
      Aset Tidak Lancar
      Properti & Peralatan Rp 35.000.000
      Total Aset Rp 170.000.000
      Kewajiban Lancar
      Utang Rp 25.000.000
      Utang Jangka Pendek Rp 55.000.000
      Total Kewajiban Lancar Rp 80.000.000
      1. Hitung kas + setara kas = Rp 75.000.000 + Rp 20.000.000 = Rp 95.000.000
      2. Hitung total kewajiban lancar = Rp 25.000.000 + Rp 55.000.000 = Rp 80.000.000

      Masukkan ke rumus:
      Hitung kas + setara kas = Rp 75.000.000 + Rp 20.000.000 = Rp 95.000.000

      Hitung total kewajiban lancar = Rp 25.000.000 + Rp 55.000.000 = Rp 80.000.000

      Masukkan ke rumus:

      Cash Ratio = 95.000.000 ÷ 80.000.000 = 1,19

      Interpretasi:

      Hasil cash ratio sebesar 1,19 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kas yang cukup untuk menutup seluruh kewajiban jangka pendeknya.

      Bahkan, masih ada cadangan sekitar 19% setelah semua utang lancar dibayar.

      Supaya Anda bisa mempraktikannya langsung, kami juga memiliki kalkulator mini untuk menghitung rasio kas Anda.

      Buka Kalkulator Rasio Kas Di Sini

      Faktor yang Mempengaruhi Cash Ratio

      Selain nominal kas dan kewajiban lancar, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi tingkat cash ratio suatu perusahaan:

      1. Industri

      Setiap sektor memiliki standar rasio kas yang berbeda. Misalnya, bisnis ritel biasanya memiliki cadangan kas rendah karena arus kas cepat, sedangkan perusahaan farmasi atau alat berat cenderung menahan kas lebih besar.

      2. Kondisi Ekonomi

      Ketidakpastian ekonomi atau politik dapat mendorong perusahaan menahan lebih banyak kas untuk mengantisipasi risiko, sehingga cash ratio meningkat.

      3. Pertumbuhan Bisnis

      Perusahaan yang sedang berkembang pesat biasanya menyimpan kas tambahan untuk memenuhi kebutuhan ekspansi dan operasional yang semakin besar.

      4. Rasio Kas Tinggi

      Cash ratio yang terlalu tinggi dapat menandakan aset perusahaan tidak dimanfaatkan secara optimal. Alih-alih disimpan, kas sebaiknya dialokasikan untuk investasi atau proyek produktif.

      5. Profil Risiko

      Manajemen dengan gaya konservatif cenderung menyimpan lebih banyak kas, sedangkan manajemen agresif lebih berani menggunakannya untuk investasi meski likuiditas berkurang.

      Jika Anda merasa pengelolaan kas manual sering merepotkan, jangan khawatir. Ada cara yang lebih mudah untuk memantau cash ratio dan mengelola laporan keuangan tanpa harus terbebani pekerjaan teknis.

      Tips Sukses Mengoptimalkan Nilai Cash Ratio

      Tips Sukses Mengoptimalkan Nilai

      1. Dorong Penjualan

      Setiap peningkatan penjualan langsung menambah kas yang masuk ke perusahaan. Semakin besar arus kas ini, semakin baik pula kemampuan bisnis dalam melunasi kewajiban jangka pendek.

      2. Kendalikan Biaya Overhead

      Overhead adalah biaya operasional yang tidak berhubungan langsung dengan produksi. Jika tidak dikendalikan, pengeluaran ini bisa menggerus cadangan kas. Caranya antara lain dengan memangkas pos yang kurang penting, menegosiasikan harga dengan pemasok, dan menerapkan anggaran yang lebih disiplin.

      3. Perkuat Pengelolaan Piutang

      Piutang yang tertagih tepat waktu akan menjaga likuiditas tetap lancar. Beberapa strategi yang bisa dilakukan adalah memperjelas syarat pembayaran, mempercepat proses penagihan, hingga mengenakan penalti bagi pelanggan yang terlambat membayar.

      4. Lunasi Utang Lebih Cepat

      Semakin sedikit utang jangka pendek yang menumpuk, semakin sehat rasio kas perusahaan. Membayar kewajiban tepat waktu akan memperbaiki posisi likuiditas sekaligus menjaga reputasi finansial di mata kreditur.

      5. Jual Aset Tidak Produktif

      Menjual aset yang sudah tidak terpakai dapat menjadi solusi cepat untuk menambah kas. Namun, pastikan aset yang dilepas bukan yang masih dibutuhkan dalam waktu dekat, agar tidak mengganggu operasional di masa depan.

      Catatan: Mengelola semua hal di atas akan lebih mudah jika perusahaan menggunakan software akuntansi. Sistem ini membantu memantau arus kas, piutang, utang, hingga laporan keuangan secara otomatis sehingga cash ratio lebih terkendali.

      Optimalkan Cash Ratio dengan HashMicro Accounting Software

      software akuntansi hashmicro

      Mengelola cash ratio secara manual sering kali menyita waktu dan berisiko menimbulkan kesalahan hitung. Padahal, indikator ini penting untuk memastikan perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendek.

      Dengan HashMicro Accounting Software, perhitungan kas dan kewajiban dapat dilakukan secara otomatis. Laporan keuangan tersaji lebih akurat, sehingga manajemen dapat memantau posisi kas dengan lebih mudah.

      Sistem ini membantu bisnis menjaga cash ratio tetap sehat, meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan, dan memperkuat fondasi finansial perusahaan.

      Expert’s Review

      Dengan HashMicro Accounting Software, pemantauan cash ratio bisa dilakukan otomatis dan real-time.

      — Jennifer Santoso, Head of Finance and Accounting

      Kesimpulan

      Cash ratio adalah perbandingan kas dan setara kas dengan kewajiban lancar yang menunjukkan kemampuan perusahaan melunasi utang jangka pendek. Rasio ini sering dijadikan acuan investor maupun kreditor untuk menilai kesehatan finansial suatu bisnis.

      Dengan menggunakan sistem akuntansi HashMicro, perusahaan dapat menghitung cash ratio secara otomatis, mengelola arus kas, hingga memantau piutang dan utang dengan lebih mudah.

      Dapatkan solusi ERP yang terintegrasi dan tepat bagi bisnis Anda bersama HashMicro. Klik di sini untuk menjadwalkan demo gratis dan lihat langsung bagaimana sistem ini dapat mendukung pertumbuhan perusahaan Anda.

      Accounting

      Dewi Sartika

      Senior Content Writer

      Saya adalah seorang praktisi untuk penulisan artikel dengan pengalaman selama kurang lebih 6 tahun dalam industri SaaS, khususnya di bidang accounting. Saya mengulas topik pembahasan mengenai laporan keuangan (neraca, laba rugi, arus kas), standar akuntansi (PSAK, IFRS, GAAP), perpajakan (e-faktur, PPn, tax planning), dan manajemen biaya. Saya mengutamakan pendekatan yang informatif dan aplikatif dalam setiap artikel yang saya tulis, sehingga dapat menjadi solusi pilihan untuk bisnis profesional.

      Jennifer Santoso (CA, CFA, CPA)

      Finance & Accounting VP

      Expert Reviewer

      Saya adalah seorang profesional akuntansi dengan pengalaman 7 tahun di bidang keuangan dan pelaporan. Saat ini, saya menjabat sebagai Head of Finance and Accounting di HashMicro. Saya meraih gelar Bachelor of Accounting dari President University dan Master of Accounting dari National University of Singapore.



      HashMicro berpegang pada standar editorial yang ketat dan menggunakan sumber utama seperti regulasi pemerintah, pedoman industri, serta publikasi terpercaya untuk memastikan konten yang akurat dan relevan. Pelajari lebih lanjut tentang cara kami menjaga ketepatan, kelengkapan, dan objektivitas konten dengan membaca Panduan Editorial kami.


      Accounting

      Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

      Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

      Dipercaya oleh 2,000+ klien

      Rasakan Keajaibannya Sendiri

      Saya Mau Coba Dulu!
      Nadia

      Nadia
      Balasan dalam 1 menit

      Nadia
      Jadwalkan Demo Sekarang!

      Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
      6281222846776
      ×
      close button
      Violet

      Nadia

      Active Now

      Violet

      Nadia

      Active Now