Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Perlu bantuan atau mau lihat demo singkat dari kami? 😊

Chat di sini, akan langsung terhubung ke WhatsApp tim kami.
6281222846776
×
close button
Violet

Nadia

Active Now

Violet

Nadia

Active Now

Chapter Selanjutnya

CNBC Awards

Apa itu Profit dan Bagaimana Cara untuk Meningkatkannya Dalam Bisnis?

Diterbitkan:

Mengelola bisnis bukan hanya tentang memastikan operasional berjalan lancar, tetapi juga bagaimana keuntungan atau profit bisa terus tumbuh. Tantangannya, menjaga profitabilitas tidak selalu mudah ketika biaya meningkat dan persaingan makin ketat.

Jika profit tidak dikelola dengan baik, dampaknya bisa serius. Arus kas terganggu, rencana ekspansi tertunda, bahkan keberlangsungan bisnis berisiko terganggu. Banyak usaha yang potensial, namun kehilangan peluang karena kurang memahami konsep profit.

Oleh karena itu, penting bagi pelaku usaha untuk memahami profit secara menyeluruh. Dengan strategi yang tepat, ditunjang pencatatan keuangan yang rapi melalui software akuntansi, bisnis dapat meningkatkan keuntungan, menjaga efisiensi, serta memperkuat posisinya di tengah kompetisi pasar.

DemoGratis

Daftar Isi:

    Daftar Isi

      Apa itu Profit?

      Profit adalah jumlah pendapatan bersih yang didapat dari hasil penjualan yang berlangsung selama periode tertentu serta sudah dikurangi dengan HPP dan biaya-biaya lainnya (listrik, air, gaji, perlengkapan, dsb). Profit disebut juga dengan laba bersih atau keuntungan yang akan dapat dari para pengusaha selama berbisnis, namun dalam periode tertentu.

      Indikator kesehatan keuangan perusahaan dapat dilihat dari profit yang dihasilkan. Bagi manajemen, profit menilai kinerja dan menjadi dasar pengambilan keputusan. Kreditor menggunakannya untuk menilai kemampuan membayar, sedangkan bagi investor, profit menunjukkan potensi keuntungan serta peluang dari investasi.

      Baca juga: Apa Saja Manfaat Software Akuntansi bagi Bisnis Anda?

      Mengenal Jenis-Jenis Laba

      Bagi seseorang yang berkecimpung dalam dunia bisnis, jenis-jenis laba adalah salah satu hal yang harus Anda ketahui. Pahami jenis-jenis laba, terlebih jika Anda adalah seorang pemula dalam dunia bisnis. Berikut adalah jenis-jenis laba:

      Laba Kotor

      Gross profit atau laba kotor adalah laba yang didapat oleh perusahaan setelah dikurangi biaya yang terkait dengan pembuatan atau modal produksi dan penjualan produknya. Laba kotor disebut juga dengan laba penjualan atau pendapatan kotor.

      Untuk menghitung laba kotor yaitu dengan cara, pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan dikurangi dengan HPP (harga pokok penjualan). Dalam menghitung laba kotor, biaya untuk gaji, pajak, dan suku bunga belum terpotong.         

      Laba Operasional

      Laba operasional adalah keuntungan yang perusahaan dapat setelah mengurangi hasil penjualan dengan biaya tidak langsung yang dapat mempengaruhi laba. Sebagai contoh dari biaya tidak langsung adalah sebuah komponen yang digunakan untuk penelitian dan pengembangan, biaya kampanye pemasaran, administrasi, serta penyusutan dan amortisasi.  

      Laba Bersih atau Profit

      Setelah memperoleh hasil dari penjualan produknya, kemudian mengurangi dengan semua komponen yang ada termasuk pajak, barulah pengusaha mendapatkan laba bersih. Untuk menghasilkan laba bersih, strategi dan tenaga pribadi juga harus masuk hitungan pengeluaran.

      Selain itu, mendapat laba bersih juga harus menghitungkan berbagai komponen yang sifatnya tidak terjadi setiap waktu seperti mesin produksi rusak sehingga memerlukan biaya perbaikan yang perlu memperhitungkan biaya tersebut sebagai biaya mendadak. 

      Baca juga: 7 Manfaat Penting Sistem Akuntansi bagi Perusahaan

      download skema harga software erp
      download skema harga software erp

      Perbedaan Omset dengan Profit

      Selain profit, pengusaha juga harus mengetahui omset karena istilah keduanya seringkali bersandingan. Omset (laba kotor) adalah jumlah uang hasil penjualan selama aktivitas bisnis. Uang tersebut adalah uang yang masih utuh dan belum perusahaan kurangi oleh HPP dan biaya lainnya.

      Untuk menghitung sebuah omset, Anda dapat menghitungnya dengan cara mengalikan harga jual dengan jumlah produk yang terjual, berbeda dengan pendapatan bersih yang harus mengurangi uang dengan berbagai komponen.

      Untuk mendapatkan omset yang maksimal, maka Anda perlu memiliki produk yang perputarannya cepat, contohnya seperti produk yang memiliki kadaluarsa dengan cepat sehingga penjualan haruslah cepat agar omset maksimal. 

      Keduanya juga mempunyai risiko yang berbeda, jika ingin memaksimalkan omset, Anda harus mengukur cash flow serta tujuan jumlah pendapatan bersih yang tepat agar perputaran produknya stabil. Sehingga, jika ternyata perputarannya lama, Anda tidak mengalami kerugian.

      Jika ingin memaksimalkan profit, risiko balik modalnya lama dan persaingannya ketat sehingga harus memaksimalkan penjualan dan pemasaran agar mendapat profit yang besar.  

      “Perusahaan yang mengelola keuangan secara terstruktur dan berbasis data dapat menjaga arus kas tetap sehat sekaligus mengambil keputusan strategis untuk meningkatkan profit secara berkelanjutan.”
      — Jennifer Santoso, Head of Finance & Accounting

      Cara Menghitung Profit

      Setelah mengetahui pengertian laba bersih secara rinci, Anda tentunya harus mengetahui bagaimana cara menghitung profit dan Anda dapat menghitung pendapatan bersihnya dari sebuah perusahaan.

      Profit adalah laba atau pendapatan yang perusahaan dapat setelah mengurangi biaya dari pendapatan. Jumlah pelanggan, penjualan fisik, jumlah staf hingga fasilitas dan kapasitas yang sudah perusahaan kuasai dapat menjadi sebuah patokan untuk melihat tingkat keuntungan sebuah bisnis.

      Laba atau keuntungan pada perusahaan mempunyai dua tingkat yaitu laba kotor dan laba bersih. Berikut cara menghitung profit menggunakan rumus profit:

      Rumus Laba Kotor adalah:

      Laba Kotor = Total Penjualan – Harga Pokok Penjualan

      Harga pokok penjualan adalah total pengeluaran langsung yang terjadi pada saat proses produksi barang sampai barang tersebut terjual.

      cara menghitung profit
      sumber: hashmicro.com

      Setelah mendapat laba kotor, Anda dapat menghitung profit dengan rumus laba bersih yaitu:

      Laba Kotor – Semua biaya operasional dan tidak langsung lainnya

      Contoh Penghitungan Laba

      Dalam laporan laba rugi, profit dihitung dengan rumus sederhana:

      Profit = Pendapatan – Biaya

      Namun, untuk memberikan gambaran yang lebih detail, biasanya profit dibagi ke dalam beberapa jenis: laba kotor, laba operasional, laba sebelum pajak, dan laba bersih. Berikut contoh perhitungannya:

      Menghitung Laba Kotor (Gross Profit)

      Laba kotor menunjukkan keuntungan awal setelah dikurangi biaya langsung produksi.
      Rumus:

      Laba Kotor = Pendapatan – HPP

      Contoh:
      Jika pendapatan = Rp120.000.000 dan HPP = Rp60.000.000, maka:

      Laba Kotor = Rp120.000.000 – Rp60.000.000 = Rp60.000.000.

      Menghitung Laba Operasional (Operating Profit)

      Laba operasional dihitung dengan mengurangi beban operasional dari laba kotor. Beban ini meliputi penjualan, administrasi, dan biaya umum.

      Contoh:
      Laba Kotor = Rp60.000.000, Beban Operasional = Rp15.000.000.

      Laba Operasional = Rp60.000.000 – Rp15.000.000 = Rp45.000.000.

      Menghitung Laba Sebelum Pajak

      Laba sebelum pajak diperoleh dari laba operasional yang ditambah pendapatan lain-lain dan dikurangi beban lain-lain.

      Contoh:
      Laba Operasional = Rp45.000.000, Pendapatan Lain = Rp5.000.000, Beban Lain = Rp2.000.000.

      Laba Sebelum Pajak = Rp45.000.000 + Rp5.000.000 – Rp2.000.000 = Rp48.000.000.

      Menghitung Laba Bersih (Net Profit)

      Laba bersih adalah keuntungan akhir setelah dikurangi pajak. Angka ini sering dijadikan acuan utama kesehatan finansial perusahaan.

      Contoh:
      Laba Sebelum Pajak = Rp48.000.000, Pajak = Rp8.000.000.

      Laba Bersih = Rp48.000.000 – Rp8.000.000 = Rp40.000.000.

      Contoh Penghitungan Loss (Kerugian)

      Jika biaya lebih besar dari pendapatan, maka perusahaan mencatat loss.

      Contoh:
      Pendapatan = Rp100.000.000, Biaya = Rp115.000.000.

      Loss = Rp100.000.000 – Rp115.000.000 = -Rp15.000.000.

      Perusahaan tersebut mengalami kerugian sebesar Rp15.000.000 dalam periode tersebut.

      Cara Menaikkan Profit Perusahaan

      Omzet dan profit sering dijadikan tolok ukur keberhasilan penjualan sebuah bisnis. Karena itu, penting bagi perusahaan untuk terus mengembangkannya agar kinerja keuangan semakin sehat. Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk meningkatkan profit:

      1. Tingkatkan kualitas dan kuantitas

      Kualitas produk dan layanan yang baik akan menjaga kepercayaan konsumen sekaligus mendorong penjualan. Menambah variasi produk atau menyesuaikan harga juga bisa membantu meningkatkan omzet.

      2. Susun strategi penjualan yang efektif

      Strategi promosi dan penjualan yang tepat, misalnya paket bundling atau digital marketing, dapat membuat konsumen lebih tertarik membeli. Branding yang kuat juga menunjang peningkatan profit.

      3. Perluas jangkauan pasar

      Membuka cabang baru atau memanfaatkan marketplace dan media sosial akan memperluas akses ke konsumen. Dengan pasar yang lebih besar, peluang meningkatkan omzet pun semakin tinggi.

      4. Optimalkan manajemen keuangan

      Pengelolaan keuangan yang baik membantu mengurangi pemborosan biaya operasional. Dengan arus kas yang sehat, perusahaan dapat memaksimalkan profit sekaligus menjaga keberlanjutan bisnis.

      Baca juga: Sistem Akuntansi: Pengertian, Manfaat, dan Penerapannya dalam Bisnis

      Ubah Cara Kelola Keuangan, Raih Profit Maksimal dengan Software Akuntansi dari HashMicro

      hashmicro accounting

      Mengelola keuangan bisnis secara manual sering menimbulkan risiko kesalahan pencatatan dan data yang sulit dianalisis. Kondisi ini bisa menghambat pengambilan keputusan yang tepat dan menekan profit. Dengan sistem akuntansi modern, pengelolaan keuangan menjadi lebih efisien dan akurat.

      Software Akuntansi HashMicro mempermudah pengawasan arus kas, pengendalian biaya, dan transparansi laporan keuangan. Dengan begitu, perusahaan dapat fokus pada strategi pertumbuhan dan meningkatkan laba secara optimal.

      Fitur Software Akuntansi HashMicro:

      • Budget management: Fitur ini membantu bisnis mengatur pengeluaran dan anggaran dengan lebih efisien. Dengan kontrol budgeting yang rapi, perusahaan bisa mengurangi pemborosan dan fokus pada strategi peningkatan profit.
      • Invoice management: Mengotomatiskan pembuatan, pengiriman, dan pelacakan faktur agar pembayaran masuk tepat waktu. Arus kas yang lancar akan langsung mendukung kestabilan keuangan dan laba perusahaan.
      • Bank integration & auto reconciliation: Memungkinkan sinkronisasi otomatis dengan rekening bank dan rekonsiliasi transaksi. Hal ini mengurangi risiko kesalahan manual dan membuat pengawasan keuangan lebih cepat dan akurat.
      • 3-Way matching: Fitur ini memeriksa kesesuaian antara purchase order, invoice, dan penerimaan barang secara otomatis. Dengan begitu, perusahaan terhindar dari penipuan dan memastikan integritas transaksi tetap terjaga.
      • Financial ratio: Menampilkan rasio keuangan penting seperti Return on Equity (ROE) secara otomatis. Analisis kinerja perusahaan menjadi lebih mudah sehingga keputusan untuk meningkatkan profit dapat diambil dengan tepat.
      • Multi-level analytical report: Menyediakan laporan keuangan mendalam yang membantu manajemen melakukan analisis data dan pengambilan keputusan strategis. Kontrol keuangan yang lebih baik akan berdampak langsung pada optimasi laba.

      Ingin tahu bagaimana HashMicro bisa membantu bisnis Anda mengelola keuangan sekaligus meningkatkan profit? Segera jadwalkan demo gratis dan temukan solusi terbaik untuk perusahaan Anda.

      Kesimpulan

      Setelah mengetahui bagaimana cara mencari profit dan menghitung profit menggunakan rumus profit dimana profit adalah hal penting bagi pengusaha untuk mengetahui bisnis yang ia jalankan berhasil atau tidak.

      Jika sudah mengetahui besar kecilnya pendapatan bersih yang Anda hasilkan, langkah selanjutnya dapat menentukan sebuah strategi untuk mempertahankan atau meningkatkan pendapatan bersih.

      Gunakan Software Akuntansi HashMicro untuk memudahkan pembukuan Anda. Ketahui skema harganya sebelum memulai menggunakan software akuntansi terbaik. Coba demo gratis sekarang! 

      Accounting
      Dewi Sartika

      Senior Content Writer

      Saya adalah seorang praktisi untuk penulisan artikel dengan pengalaman selama kurang lebih 6 tahun dalam industri SaaS, khususnya di bidang accounting. Saya mengulas topik pembahasan mengenai laporan keuangan (neraca, laba rugi, arus kas), standar akuntansi (PSAK, IFRS, GAAP), perpajakan (e-faktur, PPn, tax planning), dan manajemen biaya. Saya mengutamakan pendekatan yang informatif dan aplikatif dalam setiap artikel yang saya tulis, sehingga dapat menjadi solusi pilihan untuk bisnis profesional.

      Jennifer Santoso CA, CFA, CPA

      Head of Finance and Accounting

      Expert Reviewer

      Jennifer merupakan seorang profesional akuntansi yang memiliki gelar Bachelor of Accounting dari President University dan melanjutkan pendidikan ke jenjang Master of Accounting dari National University of Singapore. Pengalaman pendidikan ini membentuk kemampuannya dalam memahami dan menerapkan prinsip akuntansi serta manajemen keuangan dalam praktik bisnis. Pengalaman profesional di bidang keuangan dan pelaporan mengasah keahliannya dalam analisis finansial dan penyusunan laporan strategis. Selama tujuh tahun terakhir, Jennifer mengelola fungsi keuangan perusahaan di HashMicro, yang memperkuat kemampuannya dalam optimalisasi proses akuntansi, pengendalian internal, serta pengambilan keputusan berbasis data finansial untuk mendukung pertumbuhan bisnis.



      HashMicro berpegang pada standar editorial yang ketat dan menggunakan sumber utama seperti regulasi pemerintah, pedoman industri, serta publikasi terpercaya untuk memastikan konten yang akurat dan relevan. Pelajari lebih lanjut tentang cara kami menjaga ketepatan, kelengkapan, dan objektivitas konten dengan membaca Panduan Editorial kami.


      Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

      Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

      Dipercaya oleh 2,000+ klien

      Rasakan Keajaibannya Sendiri

      Saya Mau Coba Dulu!