Pernahkah Anda merasa bisnis berjalan lancar, tetapi keuangan justru mulai macet? Penjualan tercatat tinggi, invoice sudah Anda kirim, tapi uang tak kunjung masuk rekening. Tanpa Anda sadari, terdapat piutang tak tertagih yang menumpuk dan menjadi bom waktu yang bisa merusak stabilitas bisnis Anda.
Dalam situasi seperti ini, banyak perusahaan baru sadar ketika klien sudah gagal bayar. Akibatnya, tim keuangan kewalahan dan penyusunan laporan keuangan melalui sistem akuntansi menjadi tidak akurat.
Oleh karena itu, artikel ini hadir untuk membantu Anda mempelajari penyebab utama piutang tak tertagih bersama dengan solusi efektif untuk mencegahnya. Simak selengkapnya agar Anda bisa mengambil langkah konkret sebelum masalah ini menghantam keuangan perusahaan Anda!
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Apa Itu Piutang Tak Tertagih?
Piutang tak tertagih adalah tagihan dari penjualan kredit yang tidak berhasil pelanggan bayar karena bangkrut, menghilang, atau menolak melunasi. Piutang ini menjadi kerugian bagi perusahaan karena tidak memberikan manfaat ekonomi dan mengurangi laba bersih.
Kasus piutang ini biasanya tercatat setelah perusahaan melakukan penagihan berulang, akan tetapi tetap tidak mendapat pelunasan dari debitur.
Kriteria Piutang Tak Tertagih
Dalam praktik bisnis, tidak semua piutang dapat terealisasi sesuai rencana. Oleh karena itu, perusahaan perlu memahami kriteria piutang tak tertagih agar dapat mengelolanya secara tepat dan menjaga kesehatan arus kas. Kriteria piutang tak tertagih:
- Debitur dinyatakan tidak mampu memenuhi kewajiban pembayaran karena kondisi keuangan yang buruk atau pailit.
- Debitur tidak dapat dihubungi atau keberadaannya tidak diketahui.
- Piutang telah melewati jatuh tempo dalam periode yang signifikan tanpa ada penyelesaian pembayaran.
- Upaya penagihan berulang tidak memberikan hasil yang memadai.
- Biaya penagihan melebihi nilai piutang yang diharapkan.
- Terdapat putusan hukum atau bukti sah yang menyatakan piutang tidak dapat dilunasi.
Contoh Piutang Tak Tertagih yang Dapat Merugikan Perusahaan Anda

CV X, distributor minuman organik, memberikan fasilitas pembayaran 60 hari kepada 15 reseller untuk mempercepat ekspansi pasar. Namun, hanya 9 reseller yang membayar penuh, sisanya berhenti beroperasi tanpa kabar. Akibatnya, total piutang tak tertagih mencapai Rp190 juta dan tidak terlacak.
Atau dalam permisalan lainnya, UD Z Media menerima proyek branding dari klien terkenal yang menjanjikan kerjasama jangka panjang. Karena percaya reputasinya, mereka langsung setuju tanpa cek latar belakang atau minta DP melalui sistem akuntansi.
Setelah proyek media bernilai Rp150 juta rampung, klien hanya bayar 20% lalu menghilang, sisanya menjadi jadi kerugian penuh. Kondisi ini tentu merugikan perusahaan dan memaksa UD Z untuk terlibat dalam proses hukum yang mungkin dapat mengalihkannya dari fokus produksi proyek penting lainnya.
Dampak Piutang Tak Tertagih
Menunda penagihan piutang hari ini bisa menjadi kehilangan ratusan juta di masa depan. Sama seperti kebocoran kecil yang bisa menenggelamkan kapal, piutang tak tertagih bisa menghancurkan bisnis tanpa tanda-tanda awal yang jelas.
Beberapa dampak yang piutang tak tertagih dalam alur bisnis Anda, meliputi:
1. Laporan keuangan tidak akurat
Piutang tak tertagih menyebabkan nilai aset dalam laporan keuangan menjadi tidak mencerminkan kondisi riil. Saat perusahaan mencatat pendapatan dari penjualan kredit tetapi tidak menerima pembayarannya, laporan keuangan tampak sehat padahal kas sebenarnya kosong.
2. Arus kas terganggu
Ketika piutang tidak tertagih, uang yang seharusnya masuk ke sistem akuntansi piutang perusahaan menjadi tertahan atau hilang. Ini menghambat kemampuan perusahaan untuk membayar gaji, membeli bahan baku, atau membiayai operasional harian secara lancar.
3. Target revenue meleset
Piutang yang tidak tertagih langsung mengurangi pendapatan yang bisa dikumpulkan. Akibatnya, target revenue yang sudah ditetapkan di awal periode tidak tercapai, dan perencanaan bisnis seperti ekspansi atau investasi baru menjadi tertunda.
Mengapa Perhitungan Piutang Manual Tidak Cukup untuk Anda?

Kondisi ini bukan hanya akibat dari kinerja karyawan Anda kurang maksimal, tetapi karena sistem manual yang memiliki batas. Beberapa alasan lain mengapa penghitungan manual tidak lagi cocok untuk bisnis Anda meliputi:
1. Rentan kesalahan dan human error
Pencatatan manual rentan terhadap kesalahan input, data ganda, atau kehilangan dokumen penting. Saat data piutang tidak tercatat dengan rapi dan real-time, Anda akan sulit menilai mana tagihan yang sudah Anda bayar dan mana yang belum.
2. Sulit memonitor aging piutang
Tanpa sistem akuntansi otomatis, perusahaan harus mengecek satu per satu umur piutang dari banyak klien. Hal ini menyulitkan identifikasi tagihan yang sudah jatuh tempo dan berisiko tinggi menjadi piutang tak tertagih.
3. Tidak adanya notifikasi otomatis
Sistem manual tidak bisa mengirim pengingat otomatis ke klien atau tim internal saat tenggat pembayaran mendekat. Akibatnya, banyak tagihan yang mungkin Anda lewatkan dan baru Anda sadari setelah klien gagal bayar.
4. Kurangnya kolaborasi antara tim sales dan finance
Dalam sistem manual, informasi antara tim sales dan finance sering tidak sinkron. Sales mungkin menjanjikan tempo pembayaran tertentu, tetapi finance tidak mendapat update, sehingga proses penagihan jadi tertunda dan tidak efisien.
Berdasarkan alasan-alasan inilah, Anda perlu sistem pemantau piutang real-time yang mampu mengirim pengingat otomatis, dan menyajikan laporan akurat dalam hitungan detik. Sistem apakah itu dan berapakah harga implementasinya? Klik banner berikut untuk mengetahui jawaban selengkapnya.
Cara Efektif Mengelola dan Menghitung Piutang Tak Tertagih untuk Perusahaan
Era bisnis masa kini banyak terlibat dengan penggunaan teknologi akuntansi yang canggih. Kondisi ini bukan tanpa alasan, dalam fakta implementasinya, penggunaan teknologi akuntansi mampu mengurangi kesalahan pecatatan manusia hingga 70%.
Kini, keputusan kembali ke tangan Anda. Apakah Anda siap untuk membawa bisnis Anda ke arah efisiensi dan kesuksesan tinggi?
Jika Anda siap, di antara rekomendasi software akuntansi, pilihlah vendor yang memiliki lima fitur utama berikut ini:
1. Notifikasi otomatis
Software akuntansi yang canggih akan mengirim pengingat otomatis kepada klien sebelum dan sesaat setelah jatuh tempo pembayaran. Hal ini meminimalisir kelalaian klien dalam membayar dan mendorong kedisiplinan pembayaran.
2. Follow-up pembayaran untuk perusahaan dan klien yang tersinkronisasi
Fitur ini memungkinkan tim finance dan sales untuk melihat status piutang secara real-time dan melakukan tindak lanjut secara terkoordinasi. Jika seorang klien belum membayar, sales dapat mengingatkan klien saat kunjungan berikutnya, sementara tim finance melakukan follow-up administratif.
3. Rekonsiliasi bank real time untuk kemudahan double checking
Dengan integrasi bank otomatis, setiap pembayaran yang masuk bisa langsung Anda cocokkan dengan invoice terkait tanpa perlu manual cross-check.
Sebagai contoh, ketika pembayaran dari PT A masuk ke rekening perusahaan, sistem manajemen piutang langsung menandai invoice terkait sebagai “lunas”, sehingga risiko kesalahan pencatatan dan keterlambatan penagihan bisa ditekan.
4. Generator invoice untuk mengeluarkan nota pembayaran hanya ketika transaksi berhasil
Fitur ini memastikan bahwa invoice hanya terbit setelah transaksi Anda setujui atau setelah menerima barang. Ini mencegah invoice fiktif atau terlalu dini yang sering menyebabkan dispute pembayaran.
Contohnya, pada bisnis retail grosir, invoice hanya dibuat setelah pelanggan menandatangani bukti penerimaan barang, sehingga tanggung jawab pembayaran menjadi jelas.
5. Sistem pelaporan cerdas yang komprehensif dan akurat
Laporan aging piutang, grafik arus kas, dan histori pembayaran klien tersedia dalam satu dashboard. Perusahaan bisa langsung mengidentifikasi klien mana yang sering telat bayar atau mendekati tenggat waktu, sehingga tindakan preventif bisa segera diambil.
Fitur-fitur ini pada akhirnya dapat memudahkan manajemen untuk mengambil keputusan berdasarkan data riil, bukan asumsi. Meskipun demikian, sistem akuntansi manakah yang memiliki lima fitur krusial ini dan layak untuk Anda pertimbangkan?
Jawabannya dapat Anda temukan di accounting system HashMicro. Vendor ini menyediakan sistem akuntansi yang berakselerasi dengan teknologi AI, memudahkan Anda untuk mencegah potensi piutang tak tertagih dan beragam kerugian finansial lainnya.
Apa yang Terjadi Sebelum dan Setelah Menggunakan Sistem Akuntansi HashMicro untuk Menghitung Piutang?

Hashy AI menjadikan sistem akuntansi HashMicro lebih spesial karena ia mampu generate laporan keuangan, mengatur notifikasi pengingat pembayaran, dan mencegah potensi fraud maupun piutang tak tertagih. Melalui demo gratis yang ada, Anda dapat mencoba langsung kemudahan ini.
Sehubungan dengan hal ini, Anda telah memahami bahwa HashMicro memiliki lima fitur utama dari accounting software di penjelasan sebelumnya. Kini, kami akan menyajikan tabel perbandingan atas kondisi nyata sebelum Anda menggunakan sistem akuntansi HashMicro dan setelahnya.
Berikut adalah pembahasan selengkapnya:
| Aspek | Sebelum Pakai Software HashMicro | Sesudah Pakai Software HashMicro |
| Pengelolaan piutang | Manual, rawan lupa dan salah catat | Otomatis, dengan notifikasi dan sistem pengingat terjadwal |
| Monitoring jatuh tempo | Dilakukan lewat Excel, lambat dan tidak real-time | Real-time tracking dengan fitur aging report |
| Penagihan klien | Tidak terstruktur, bergantung pada inisiatif individu | Terintegrasi antara tim sales dan finance untuk follow-up efisien |
| Pembuatan invoice | Manual, sering keliru atau dikirim sebelum transaksi valid | Otomatis dan hanya keluar jika transaksi sah |
| Akurasi laporan keuangan | Tidak real-time, rawan salah input dan pengambilan keputusan keliru | Laporan akurat, lengkap, dan tersedia kapan saja |
| Risiko piutang tak tertagih | Tinggi karena lemahnya kontrol penagihan dan pencatatan | Rendah karena sistem pengingat dan pelacakan otomatis |
“Sebagai Manajer Finance dan Accounting, saya merasakan langsung bagaimana HashMicro membuat pekerjaan tim jauh lebih terkendali. Piutang tak tertagih yang dulu sering jadi masalah besar kini bisa kami pantau dan atur dengan lebih cepat, jelas, dan tanpa rasa khawatir berlebihan.”
– Jennifer Santoso, CA, CFA, CPA, Head of Finance and Accounting
Kesimpulan
Piutang tak tertagih adalah masalah serius yang dapat mengganggu arus kas, menurunkan akurasi laporan keuangan, dan menggagalkan target revenue perusahaan. Jika Anda mengelolanya secara manual, risiko kesalahan pencatatan dan keterlambatan penagihan menjadi lebih tinggi.
Oleh karena itu, perusahaan masa kini banyak yang beralih pada penggunaan software akuntansi dari HashMicro. Dengan fitur pengingat otomatis, integrasi bank, dan pelaporan cerdas, HashMicro membantu Anda untuk mencegah piutang tak tertagih sejak awal.
Coba demo gratis sistemnya sekarang dan rasakan kemudahan dalam mengelola keuangan secara efisien dan terkontrol.
Pertanyaan Seputar Piutang Tak Tertagih
-
Apa itu piutang tak tertagih?
Piutang tak tertagih adalah tagihan yang tidak dapat perusahaan kumpulkan dari pelanggan meskipun telah jatuh tempo. Biasanya, perusahaan sudah melakukan berbagai upaya penagihan, namun tetap gagal menerima pembayaran. Akibatnya, nilai piutang menjadi bentuk kerugian.
-
Apa penyebab utama piutang menjadi tak tertagih?
Penyebab utama piutang adalah kelalaian dalam mengecek riwayat kredit pelanggan dan lemahnya sistem penagihan. Selain itu, kurangnya perjanjian tertulis dan dokumen pendukung turut memperparah risiko.
-
Bagaimana sistem akuntansi membantu mencegah piutang tak tertagih?
Sistem akuntansi mencegah piutang dengan mengirim pengingat otomatis sebelum jatuh tempo, sehingga klien lebih disiplin membayar. Fitur laporan aging piutang memudahkan tim keuangan memantau tagihan yang berisiko. Selain itu, integrasi dengan bank dan invoice otomatis memastikan pencatatan lebih akurat dan cepat.
-
Apa dampak dari piutang tak tertagih bagi bisnis?
Piutang tak tertagih dapat berdampak pada kelancaran arus kas dan menurunkan profitabilitas perusahaan. Kondisi ini juga membuat laporan keuangan menjadi tidak akurat. Jika tidak Anda tangani, kerugian akan menumpuk dan menghambat pertumbuhan bisnis.






