Mengelola bisnis sering kali membuat perusahaan kewalahan dalam mengukur efisiensi penggunaan dana yang diinvestasikan. Banyak tim keuangan kesulitan memastikan apakah modal yang digunakan benar-benar menghasilkan margin keuntungan sesuai target.
Masalah ini biasanya muncul karena laporan rasio keuangan disusun manual, sehingga rentan human error dan terlambat dianalisis. Padahal, rasio seperti Return on Assets (ROA) sangat penting untuk menilai seberapa efektif aset perusahaan menghasilkan laba bersih.
Dengan HashMicro Accounting Software, perusahaan dapat menganalisis ROA secara otomatis, cepat, dan akurat. Baca artikel ini lebih lanjut untuk memahami bagaimana ROA bekerja dan bagaimana solusi HashMicro dapat membantu Anda meningkatkan profitabilitas bisnis.
Key Takeaways
|
Pengertian Return on Assets (ROA)
ROA adalah rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan laba dari seluruh aset yang dimiliki. Return on Asset adalah perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aset, dan hasilnya dinyatakan dalam bentuk persentase.
Semakin tinggi nilai ROA, semakin baik kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aset untuk memperoleh laba bersih. Rumus ROA umumnya digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi efektivitas operasional dan sebagai indikator kesehatan keuangan.
Total aset yang dihitung dalam analisis ROA mencakup harta perusahaan yang berasal dari modal sendiri maupun utang. Dengan bantuan software akuntansi, perusahaan dapat lebih mudah melakukan analisis keuangan bisnis dan memastikan hasil analisa laporan keuangan lebih akurat.
Baca juga: 7 Cara Mudah Meningkatkan Profit dan Omzet Bisnis Retail Anda
Rumus dan Cara Menghitung ROA
Kegiatan usaha dalam suatu perusahaan sangat beragam dari waktu ke waktu. Sehingga hal ini berpengaruh pada nilai total aset yang juga mengalami perubahan seiring dengan frekuensi transaksi yang perusahaan lakukan.
Sepanjang tahun maupun dari periode ke periode pasti perusahaan melakukan banyak transaksi pembelian dan penjualan aset seperti kendaraan, tanah atau gedung, maupun peralatan yang mempengaruhi nilai aset secara keseluruhan.
Selain itu, adanya perubahan inventaris dan fluktuasi penjualan musiman juga mengakibatkan perubahan pada nilai total aset perusahaan.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka perhitungan pengembalian atas total aktiva akan yaitu dengan metode perbandingan laba bersih yang tersedia untuk pemilik saham dengan total aktiva dengan rumus:
ROA = (Laba bersih setelah pajak : Rata-rata total aset) x 100%
Dalam laporan laba rugi perusahaan tak semuanya menampilkan laba bersih setelah pajak. Ada yang menggunakan istilah lain dalam penamaannya, yaitu laba tahun berjalan. Untuk mendapatkan nilai laba bersih setelah pajak atau laba tahun berjalan, terlebih dahulu Anda harus mengetahui laba kotor perusahaan.
Adapun untuk menghitung laba kotor perusahaan dapat menggunakan rumus berikut:
Laba kotor = Pendapatan bersih : Harga pokok penjualan
Setelah berhasil mengetahui nilai laba kotor, maka selanjutnya dapat Anda dapat menguranginya dengan semua beban atau biaya yang perusahaan keluarkan, termasuk beban pajak. Dengan begitu, akan memperoleh nilai laba bersih setelah pajak atau laba tahun berjalan.
Baca juga: Ketahui Pentingnya Manajemen Laba untuk Menghindari Kebangkrutan Perusahaan
Jika semakin tinggi hasil nilai ROA maka akan semakin baik pula perusahaan tersebut karena tingkat pengembalian investasinya yang semakin besar. Nilai tersebut akan menunjukkan pengembalian perusahaan dari seluruh aktiva yang diberikan pada pihak perusahaan.
Sebagai contoh, katakanlah terdapat suatu perusahaan X yang memiliki pendapatan bersih sebesar 15 juta rupiah. Memiliki aset kurang lebih adalah 50 juta rupiah. Maka apabila menggunakan rumus seperti berikut:
ROA = (15.000.000 : 50.000.000) x 100% = 30%
Semakin tinggi persentasenya, maka semakin tinggi pula efisiensi aset.
Manfaat Return on Assets (ROA)
Setiap perusahaan dan para pemodal pasti bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Berkenaan dengan hal tersebut, maka setiap informasi yang terkait dengan keuangan merupakan hal yang sangat penting baik bagi manajemen maupun investor, termasuk nilai rasio ROA.
Bagi manajemen perusahaan nilai rasio ROA bermanfaat dalam menentukan arah kebijakan dan strategi perusahaan yang berkaitan dengan pengembangan dan ekspansi bisnisnya. Sedangkan bagi para pemodal, rasio ROA bermanfaat dalam memberi gagasan tentang efektivitas perusahaan dalam mengubah uang yang mereka investasikan menjadi laba bersih.
Rasio keuangan ini memiliki beragam fungsi yang dapat mempermudah manajemen perusahaan dalam melakukan evaluasi dan mengambil keputusan kebijakan terkait pengembangan perusahaan.
Berikut lima fungsi dari analisis ROA:
| Manfaat Analisis ROA | Penjelasan |
|---|---|
| Menganalisis Efisiensi Modal | Menjadi dasar untuk menilai efisiensi penggunaan modal terkait produksi dan penjualan. |
| Membandingkan Kinerja | Membantu membandingkan kinerja keuangan dengan kompetitor untuk mengetahui posisi, kelemahan, dan kekuatan perusahaan. |
| Evaluasi Divisi | Menilai efisiensi dan efektivitas kegiatan tiap divisi, menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan produktivitas. |
| Menilai Profitabilitas Produk | Menentukan produk yang menguntungkan atau tidak dengan mengalokasikan modal dan biaya secara tepat. |
| Dasar Perencanaan | Mendukung pengambilan keputusan ekspansi bisnis dan menjadi indikator bagi investor sebelum berinvestasi. |
Baca juga: Kenali Rasio Profitabilitas beserta Manfaatnya!
Kelebihan dan Kekurangan Return on Assets (ROA)
Meskipun Return on Assets (ROA) memiliki sejumlah kelebihan yang membantu perusahaan memahami efisiensi pengelolaan aset, rasio ini juga tidak luput dari keterbatasan. Dengan dukungan software akuntansi, perusahaan dapat menganalisis ROA lebih akurat sekaligus mempertimbangkan faktor lain agar hasil evaluasi lebih komprehensif.
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan ROA yang perlu Anda ketahui sebelum menjadikannya tolok ukur utama dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.
Kelebihan ROA
1. Mengukur posisi perusahaan dengan kompetitor
Salah satu keunggulan utama ROA adalah kemampuannya membandingkan rasio industri. Dengan analisis ini, perusahaan bisa mengetahui posisinya apakah lebih unggul, setara, atau tertinggal dibanding kompetitor.
Informasi ini sangat penting dalam perencanaan strategis karena membantu manajemen memahami kekuatan dan kelemahan bisnis. Melalui hasil perbandingan, perusahaan juga dapat menyusun strategi perbaikan yang lebih tepat sasaran.
2. Menilai efisiensi pemanfaatan modal
ROA memberikan gambaran seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan aset atau modal untuk menghasilkan laba. Semakin tinggi nilai ROA, semakin baik perusahaan dalam memanfaatkan modal yang dimiliki.
Hal ini memungkinkan tim manajemen untuk menilai efektivitas strategi keuangan yang telah dijalankan. Jika ditemukan ketidakefisienan, perusahaan dapat segera melakukan evaluasi agar penggunaan modal lebih produktif di periode berikutnya.
3. Mendukung kontrol dan perencanaan keuangan
Selain untuk evaluasi kinerja, ROA juga bermanfaat sebagai alat kontrol internal. Analisis ini membantu manajemen mengawasi kesehatan keuangan secara menyeluruh, termasuk risiko yang dapat memengaruhi profitabilitas.
Data ROA yang akurat akan mendukung penyusunan perencanaan keuangan yang lebih realistis dan terukur. Dengan begitu, perusahaan dapat menjaga stabilitas finansial sekaligus merencanakan pertumbuhan jangka panjang secara lebih baik.
4. Sensitif terhadap perubahan kondisi keuangan
Keunggulan lain ROA adalah sensitivitasnya terhadap faktor-faktor yang memengaruhi kondisi finansial perusahaan. Perubahan kecil pada aset maupun laba akan tercermin langsung dalam nilai ROA.
Hal ini membuat perusahaan lebih cepat menyadari adanya pergeseran dalam performa keuangan. Dengan respon yang lebih cepat, manajemen bisa segera melakukan penyesuaian strategi untuk mengurangi dampak negatif.
Kekurangan ROA
1. Dipengaruhi tingkat depresiasi aktiva tetap
Nilai ROA sangat dipengaruhi oleh metode depresiasi yang digunakan perusahaan pada aset tetap. Jika metode perhitungan penyusutan berbeda, hasil ROA juga bisa berbeda meskipun kondisi keuangan sama.
Hal ini membuat perbandingan ROA antarperusahaan kadang tidak akurat karena tergantung pada kebijakan akuntansi masing-masing. Bagi investor atau manajemen, kondisi ini bisa menimbulkan bias dalam menilai efisiensi perusahaan.
2. Kurang stabil saat terjadi inflasi
ROA juga rentan terdistorsi ketika inflasi tinggi karena adanya perbedaan antara kenaikan harga penjualan dengan biaya historis. Kenaikan pendapatan akibat inflasi bisa membuat nilai ROA terlihat lebih besar dari kondisi sebenarnya.
Padahal, biaya yang tercatat masih didasarkan pada harga lama sehingga laba bersih tampak lebih tinggi. Akibatnya, pengambilan keputusan berdasarkan ROA saja bisa menyesatkan perusahaan dalam periode inflasi.
3. Tidak menunjukkan detail sumber laba
Meskipun bermanfaat sebagai indikator profitabilitas, ROA tidak menjelaskan dari mana sumber keuntungan berasal. Bisa jadi laba tinggi terjadi karena faktor non-operasional, seperti penjualan aset, bukan dari aktivitas bisnis utama.
Hal ini dapat memberikan gambaran yang salah mengenai kinerja sebenarnya dari perusahaan. Oleh karena itu, ROA sebaiknya digunakan bersama rasio lain untuk mendapatkan analisis keuangan yang lebih komprehensif.
4. Sulit dipakai untuk evaluasi divisi tertentu
ROA lebih efektif digunakan untuk menilai keseluruhan perusahaan, bukan unit bisnis atau divisi tertentu. Jika diterapkan pada skala kecil, hasil ROA bisa kurang relevan karena alokasi aset dan biaya tidak selalu jelas per divisi.
Situasi ini dapat menyulitkan manajemen dalam mengevaluasi performa masing-masing unit bisnis. Akibatnya, strategi perbaikan yang disusun berdasarkan ROA semata berisiko tidak tepat sasaran.
Baca Juga: BOPO (Rasio Biaya Operasional): Arti & Cara Menghitungnya
Beberapa Faktor yang Dapat Mempengaruhi ROA
Hal utama yang mempengaruhi Return on Assets atau ROA adalah margin laba bersih dan perputaran total aktiva karena jika ROA rendah, penyebabnya margin keuntungan rendah karena kurangnya perputaran total aktiva.
Terdapat dua faktor mempengaruhi besarnya ROA. Pertama, adanya tingkat perputaran aktiva dari laba operasi. Kedua, margin keuntungan dinyatakan sebagai persentase dari total penjualan bersih. Margin keuntungan ini berguna untuk menghitung jumlah laba yang perusahaan peroleh, yang kemudian terhubung dengan jumlah penjualan.
Sementara profitabilitas adalah rasio yang mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan, Return on Assets adalah salah satu contoh rasio profitabilitas. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhinya yaitu meliputi:
1. Cash turnover
Menghitung tingkat perputaran kas mengungkapkan tingkat efisiensi perusahaan dalam usaha memberdayagunakan suatu persedian kas yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan. Rasio perputaran kas atau cash turnover berguna untuk menentukan tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang perusahaan butuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai proses penjualan perusahaan.
Sederhananya, rasio ini berfungsi untuk menghitung jumlah kas yang tersedia untuk membayar tagihan utang dan biaya terkait penjualan lainnya.
2. Receivable turnover
Tingkat perputaran piutang dapat menentukan tingkat keberhasilan kebijakan penjualan kredit di perusahaan. Receivable turnover dapat digunakan untuk menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan piutang dalam jangka waktu tertentu atau berapa kali dana yang dapat diinvestasikan dalam piutang tersebut berputar dalam waktu satu tahun.
Jumlah modal yang diinvestasikan dalam piutang menentukan apakah ada omset piutang yang tinggi atau rendah. Perputaran modal yang cepat menunjukkan bahwa modal kembali dengan cepat.
3. Inventory turnover
Inventory adalah jenis aktiva lancar yang masih tergolong sebagai unsur aktif dalam kegiatan perusahaan karena terus diperoleh, diubah, dan kemudian dijual kepada pelanggan. Tingkat perputaran persediaan yang tinggi diperlukan untuk mempercepat pengembalian kas dari penjualan.
Penggunaan aplikasi inventaris saat ini sudah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan karena mampu mengoptimalkan tingkat persediaan, pantau proses stock transfer, estimasi kebutuhan inventaris, dan fungsi lainnnya.
Perputaran persediaan berperan sebagai jumlah uang yang disimpan dalam inventaris berputar selama setahun. Pada dasarnya, perputaran persediaan akan membantu atau memfasilitasi operasi perusahaan, yang harus selesai tepat waktu untuk memproduksi barang dan mendistribusikannya kepada pelanggan.
Efisiensi Pengelolaan Profit Anda dengan Software Accounting HashMicro

HashMicro Accounting Software hadir sebagai solusi modern untuk melakukan analisis keuangan. Dengan dukungan sistem ini, manajemen dapat memantau nilai Return on Assets (ROA) secara real-time tanpa harus menunggu laporan manual, sekaligus menyesuaikan pencatatan keuangan dengan standar PSAK.
Sistem ini memungkinkan perusahaan mengotomatisasi berbagai proses akuntansi yang biasanya memakan banyak waktu. Sistem ini menyajikan laporan keuangan yang akurat dan detail, sehingga evaluasi efektivitas aset dalam menghasilkan laba dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.
Dengan efisiensi yang meningkat, perusahaan bisa menghemat tenaga serta biaya sekaligus mengoptimalkan pengelolaan aset. Hasilnya, analisis ROA menjadi lebih akurat untuk mendukung strategi keuangan berkelanjutan dan pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Fitur Penting HashMicro Accounting untuk Analisis ROA:
- Profit & Loss vs Budget & Forecast: Membandingkan laba rugi aktual dengan anggaran serta proyeksi, sehingga manajemen bisa menilai efisiensi penggunaan aset terhadap target ROA. Fitur ini membantu perusahaan cepat melihat deviasi dan membuat keputusan korektif.
- Financial Ratio: Menyediakan perhitungan otomatis rasio keuangan, termasuk ROA, untuk menilai efektivitas aset dalam menghasilkan laba. Hasil analisis rasio memberi gambaran menyeluruh tentang kesehatan finansial perusahaan.
- Financial Statement with Budget Comparison: Menghasilkan laporan keuangan lengkap yang bisa dibandingkan dengan anggaran. Perusahaan dapat mengevaluasi kinerja aset secara lebih akurat dalam kaitannya dengan pencapaian ROA.
- Cashflow Reports: Menyajikan laporan arus kas detail untuk memantau likuiditas yang berpengaruh pada pengembalian aset. Dengan visibilitas tinggi, perusahaan lebih mudah menjaga stabilitas keuangan agar ROA tetap optimal.
- Forecast Budget: Mendukung perencanaan keuangan jangka panjang dengan proyeksi berbasis data. Fitur ini membantu manajemen memprediksi dampak penggunaan aset terhadap laba bersih dan ROA di periode mendatang.
- Complete FS with Period Comparison: Memberikan laporan keuangan lengkap dengan perbandingan antarperiode. Perusahaan bisa melihat tren perkembangan ROA dari waktu ke waktu untuk mengevaluasi strategi manajemen aset.
Dengan HashMicro Accounting, ROA bukan sekadar rasio di laporan, melainkan indikator strategis yang dikelola dengan presisi. Sistem ini membantu bisnis Anda memahami efektivitas aset sekaligus meningkatkan kepercayaan dalam pengambilan keputusan.
“Saya dapat menghitung dan menganalisis ROA perusahaan secara real-time tanpa harus merekap manual. Otomatisasi penuh membuat saya lebih mudah menilai efektivitas aset dalam menghasilkan laba.”
— Jennifer Santoso, Head of Finance and Accounting
Kesimpulan
Itulah penjelasan lengkap mengenai ROA, termasuk fungsi, manfaat, dan cara menghitungnya. Jika Anda menggunakan Software Akuntansi HashMicro, Anda akan merasa lebih mudah untuk menghitung ROA. Dengan aplikasi ini, maka Anda akan merasa lebih mudah untuk menyelesaikan berbagai proses akuntansi, seperti laporan arus kas dan laporan keuangan.
Software ini juga akan memudahkan Anda untuk melakukan berbagai tugas akuntansi yang kompleks. Sehingga, Anda dapat dengan cepat mencatat semua transaksi untuk laporan keuangan Anda. Selanjutnya, Anda dapat mengelola stok barang, aset perusahaan, dan utang perusahaan secara instan.
Selain itu, sistem ini mampu membantu Anda dengan cepat dan mudah memantau keuangan Anda kapan saja dan dari lokasi mana pun. Coba demo gratis sekarang untuk merasakan keuntungan Software Akuntansi dari HashMicro










