Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Perlu bantuan atau mau lihat demo singkat dari kami? 😊

Chat di sini, akan langsung terhubung ke WhatsApp tim kami.
6281222846776
×
close button
Violet

Nadia

Active Now

Violet

Nadia

Active Now

Chapter Selanjutnya

CNBC Awards

Fraud Triangle: Penyebab Kecurangan dalam Keuangan Bisnis

Diterbitkan:

Istilah fraud triangle adalah satu jenis kesalahan yang sering Anda temukan, terutama dalam hal keuangan atau akuntansi. Kesalahan ini terjadi karena unsur kesengajaan dan upaya untuk menutupi kecurangan itu sendiri. Tentu saja hal ini sangat merugikan bisnis yang sedang Anda kelola. 

Teori fraud triangle dikembangkan oleh Donald R Cressey dalam mengamati penyebab terjadinya kecurangan tersebut. Oleh karena itu, dalam membangun bisnis yang baik dan sehat, Anda harus mampu menciptakan kondisi internal bisnis yang jujur dan kondusif.

Setiap karyawan harus menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan sesuai tugas apa yang dikerjakan. Solusi yang baik yaitu dengan menggunakan Software Akuntansi, dengan begitu akan membantu Anda mencatat dan melacak transaksi keuangan bisnis Anda. Unduh skema perhitungan harga software akuntansi HashMicro untuk mendapatkan gambarannya!

Key Takeaways

  • Fraud triangle adalah teori dari Donald Cressey yang menjelaskan tiga faktor penyebab kecurangan: tekanan, peluang, dan rasionalisasi.
  • Jenis fraud triangle dalam bisnis mencakup pencurian data, mark up biaya, pemalsuan gaji, hingga manipulasi laporan keuangan.
  • Amankan bisnis Anda dari risiko kecurangan dengan Sistem Akuntansi HashMicro yang cerdas dan terpercaya.

Klik untuk Demo Gratis!

DemoGratis

Daftar Isi:

    Daftar Isi

      Baca juga: Pengertian Fraud, Faktor, Jenis dan Cara Mencegahnya – HashMicro

      Apa Itu Fraud Triangle?

      Fraud Triangle adalah sebuah teori yang menjelaskan tiga faktor utama yang mendorong seseorang melakukan kecurangan, yaitu tekanan, peluang, dan rasionalisasi. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Donald Cressey, seorang kriminolog, untuk memahami motif di balik tindak kecurangan.

      Melalui Fraud Triangle, perusahaan dapat menganalisis potensi risiko kecurangan dengan lebih terstruktur. Dengan memahami setiap unsur, organisasi bisa merancang langkah pencegahan yang tepat agar tindakan fraud dapat diminimalisir.

      Penyebab Kecurangan dalam Fraud Triangle

      Penyebab-Kecurangan-dalam-Fraud-Triangle

      Ada tiga tahapan yang bisa menjadi penyebab kecurangan bisnis Anda. Semua penyebab ini bisa Anda gunakan dalam fraud triangle untuk menganalisa potensi kecurangan. Tahapan-tahapan kecurangan tersebut saling berkaitan. Berikut tiga tahapan kondisi penyebab kecurangan dalam fraud triangle :

      1. Tekanan (pressure)

      Pressure adalah salah satu faktor krusial dalam peristiwa fraud. Setiap pelaku kecurangan, umumnya memiliki tekanan kuat dalam dirinya sehingga ia memutuskan berbuat curang.

      Contohnya, seorang karyawan yang terlilit hutang besar saat sedang mengelola proyek dengan dana besar dan pengawasan yang minim, bisa jadi pemicu untuk melakukan penggelapan dana tersebut. Selain masalah uang, kecurangan juga kerap terjadi saat ada seorang karyawan yang ingin menjatuhkan karyawan lain.

      2. Peluang (opportunity)

      Peluang adalah kesempatan seorang karyawan untuk melakukan tindakan kecurangan. Kesempatan untuk melakukan fraud biasanya karena beberapa hal. Contohnya, tim marketing yang juga mengurus laporan keuangan sampai ke pembayaran vendor.

      Kondisi tersebut bisa jadi peluang untuk melakukan kecurangan, seperti korupsi atau mark up biaya vendor.

      3. Pembenaran (rationalize)

      Dalam melakukan kecurangan, pelaku meyakini bahwa kecurangan yang dilakukan lebih penting daripada kemungkinan Ia tertangkap. Ia menganggap bahwa tindakannya tidak akan ketahuan oleh siapapun.

      Selain itu juga, pelaku yang berbuat curang mungkin berpikir bahwa kecurangan yang dilakukannya adalah benar. Sebab, pelaku meyakinkan dirinya sendiri untuk mengganti uang yang ia ambil nantinya.

      Jenis-jenis Fraud Triangle dalam Keuangan Bisnis

      Sebagai pemilik bisnis, Anda perlu mempercayai karyawan dalam pekerjaannya. Dengan begitu, karyawan dapat bekerja dengan optimal. Namun, Anda juga perlu memahami bahwa fraud triangle perlu mendapat perhatian khusus.

      Seperti yang sudah jelas sebelumnya, siapapun dapat menjadi pelaku kecurangan, termasuk orang yang Anda percaya dalam mengelola bisnis. Pelaku juga bisa melakukan kecurangan kapan saja.

      Karyawan memang kerap melakukan beberapa jenis kecurangan. Oleh karena itu, kenalilah dengan baik perilaku dan gerak-gerik karyawan Anda agar terhindar kecurangan. Jenis objek fraud triangle dalam bisnis, yaitu:

      • Mencuri data perusahaan yang pelaku jual kepada kompetitor maupun untuk kepentingan pribadi. Data perusahaan ini bisa berupa resep kemajuan perusahaan, data pegawai, data keuangan, data konsumen, dan sebagainya.
      • Mark up biaya reimbursement perusahaan. Kasus ini biasanya terjadi dengan menaikkan biaya-biaya dalam anggaran proyek, atau meminta kwitansi kosong dari vendor dan menuliskan sendiri biayanya pada atas biaya aslinya.
      • Pemalsuan gaji, biasanya dengan memalsukan jam kerja agar pegawai mendapat gaji lebih tinggi, memasukkan data karyawan palsu untuk kepentingan pribadi hingga memalsukan nomor rekening.
      • Menghilangkan atau memalsukan laporan keuangan pada periode tertentu agar bisa melakukan tindakan korupsi atau double payment.

      Potensi Terjadinya Fraud di Lingkungan Kerja

      Potensi-Terjadinya-Fraud-di-Lingkungan-Kerja

      Walaupun tindakan fraud tidak jarang di luar dugaan, tetapi sebetulnya Anda dapat menganalisis potensi timbulnya kecurangan. Bagi para pemilik bisnis, analisis lingkaran 10-80-10 dapat menjadi alternatif cara mendeteksi potensi fraud.

      Analisis tersebut bisa menggambarkan watak, loyalitas, serta integritas seorang karyawan dalam organisasi bisnis milik Anda. Analisis tersebut ada 10% elit, 80% provokatif, dan 10% resistensi.

      • 10% elit

      Dalam analisis ini, kelompok elit merupakan inti lingkaran. Karyawan yang termasuk dalam golongan ini adalah orang-orang yang sangat loyal terhadap perusahaan. Dapat dikatakan bahwa mereka telah mengabdikan hidup mereka untuk perusahaan. Kemungkinan besar, orang-orang di grup ini tidak melakukan penipuan.

      • 80% provokatif

      Sebagian besar karyawan yang termasuk dalam kategori ini adalah orang-orang yang sangat memperhatikan peraturan dan lingkungan kerja. Mereka membawa kemampuan mereka untuk bekerja. Secara tidak langsung juga sulit bagi orang-orang dalam kelompok ini untuk melakukan penipuan. Namun, karena pengaruh fraud triangle, mereka mungkin terlibat dalam aktivitas penipuan. 

      • 10%  resistensi

      Sementara itu, bisnis juga memiliki karyawan dengan posisi rendah dan kurangnya motivasi kerja. Seringkali, kelompok ini kurang memiliki etos kerja. Meski kemungkinan ini tidak mutlak, orang-orang dalam kelompok ini sering mencari cara untuk melakukan penipuan.

      download skema harga software erp
      download skema harga software erp

      Bagaimana Cara Mencegah Fraud Triangle?

      Dalam menghadapi karyawan dalam kelompok provokatif, Anda perlu fokus mempertahankan loyalitasnya. Strategi yang Anda terapkan bisa bervariasi, mulai dari memberikan insentif, mengadakan outing, hingga meningkatkan fasilitas kerja. Ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah fraud atau kecurangan dalam bisnis Anda, yaitu:

      1. Menanamkan kode etik dan berikan contoh

      Sebagai pemilik bisnis Anda harus membuat pedoman kode etik yang harus Anda lakukan untuk setiap karyawan. Jangan lupa untuk selalu mengingatkan dan berikan pelatihan yang Anda butuhkan. Jangan segan memberi hukuman berat pada karyawan yang melanggar kode etik.

      Sekali Anda melunak pada karyawan yang melanggar, artinya akan terpandang tidak tegas menegakkan peraturan.

      2. Berikan upah yang sesuai

      Berikan gaji yang layak kepada karyawan Anda supaya mereka tidak tergoda untuk melakukan kecurangan. Untuk karyawan yang memegang dua atau lebih posisi jabatan, berikan bonus tambahan, pelatihan, atau fasilitas khusus untuk menghargai usahanya dalam memajukan bisnis Anda.

      Jangan sampai karyawan Anda membandingkan bonus yang mereka dapat dengan pencapaian yang diberikan untuk perusahaan.

      Baca juga: Pahami Software Akuntansi Keuangan bagi Bisnis Anda – HashMicro

      Kesimpulan

      Fraud triangle adalah sebuah konsep yang menjelaskan alasan kenapa melakukan fraud. Tahapan-tahapannya adalah tekanan, peluang, dan rasionalisasi. Untuk mencegah terjadinya tindakan fraud, Anda bisa menggunakan software akuntansi untuk mengelola keuangan bisnis Anda.

      Seorang karyawan yang tertekan dan berpikir berbuat curang, benar-benar melaksanakan niatnya ketika bertemu dengan yang namanya kesempatan. Ketika fraud terdeteksi, pelaku akan mengeluarkan berbagai alasannya sebagai pembenaran. Tujuannya agar tindakan tersebut dinilai wajar. Walaupun begitu, Anda tetap bisa mencegah timbulnya kecurangan dalam bisnis.

      Salah satunya dengan memastikan bisnis Anda memiliki fungsi pengendalian serta pengawasan yang optimal. Sistem Akuntansi HashMicro akan membantu Anda dalam terjadinya transaksi bisnis pada fraud triangle dengan perusahaan lain jika terjadinya kecurangan. Segera daftar dan dapatkan demo gratis sekarang juga!

      Accounting

      Pertanyaan Seputar Fraud Triangle

      • Apa itu konsep fraud triangle?

        Fraud triangle adalah teori yang menjelaskan tiga faktor penyebab seseorang melakukan kecurangan, yaitu tekanan, peluang, dan rasionalisasi. Konsep ini membantu memahami motif di balik tindakan fraud dalam bisnis maupun organisasi.

      • Apa contoh peluang segitiga penipuan?

        Contohnya adalah lemahnya sistem pengendalian internal, kurangnya pengawasan, atau adanya celah prosedur yang memberi kesempatan bagi karyawan untuk melakukan kecurangan tanpa mudah terdeteksi.

      • Apa saja unsur segitiga kecurangan?

        Unsur dalam fraud triangle terdiri dari tekanan (dorongan atau kebutuhan), peluang (kesempatan untuk berbuat curang), dan rasionalisasi (alasan pembenaran yang dibuat pelaku). 

      Dewi Sartika

      Senior Content Writer

      Saya adalah seorang praktisi untuk penulisan artikel dengan pengalaman selama kurang lebih 6 tahun dalam industri SaaS, khususnya di bidang accounting. Saya mengulas topik pembahasan mengenai laporan keuangan (neraca, laba rugi, arus kas), standar akuntansi (PSAK, IFRS, GAAP), perpajakan (e-faktur, PPn, tax planning), dan manajemen biaya. Saya mengutamakan pendekatan yang informatif dan aplikatif dalam setiap artikel yang saya tulis, sehingga dapat menjadi solusi pilihan untuk bisnis profesional.

      Jennifer Santoso CA, CFA, CPA

      Head of Finance and Accounting

      Expert Reviewer

      Saya adalah seorang profesional akuntansi dengan pengalaman 7 tahun di bidang keuangan dan pelaporan. Saat ini, saya menjabat sebagai Head of Finance and Accounting di HashMicro. Saya meraih gelar Bachelor of Accounting dari President University dan Master of Accounting dari National University of Singapore.



      HashMicro berpegang pada standar editorial yang ketat dan menggunakan sumber utama seperti regulasi pemerintah, pedoman industri, serta publikasi terpercaya untuk memastikan konten yang akurat dan relevan. Pelajari lebih lanjut tentang cara kami menjaga ketepatan, kelengkapan, dan objektivitas konten dengan membaca Panduan Editorial kami.


      Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

      Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

      Dipercaya oleh 2,000+ klien

      Rasakan Keajaibannya Sendiri

      Saya Mau Coba Dulu!