Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Perlu bantuan atau mau lihat demo singkat dari kami? 😊

Chat di sini, akan langsung terhubung ke WhatsApp tim kami.
6281222846776
×
close button
Violet

Nadia

Active Now

Violet

Nadia

Active Now

Chapter Selanjutnya

CNBC Awards

Mulai Tahun Baru dengan Cara Kerja Baru!

Diskon Hingga 25% untuk Semua Modul HashMicro*

Manfaatkan promo spesial Tahun Baru dan pastikan bisnis melaju lebih cepat di 2026!

*Syarat dan ketentuan berlaku

*Syarat dan ketentuan berlaku
Sisa waktu --:--:--
Klaim Promo

Pentingnya Penggunaan Cash Conversion Cycle dan Cara Perhitungannya bagi Perusahaan Anda

Diterbitkan:

Banyak perusahaan kesulitan menjaga kelancaran modal kerja karena waktu yang dibutuhkan untuk mengubah persediaan menjadi uang tunai terlalu lama. Akibatnya, dana yang seharusnya digunakan untuk mengembangkan bisnis justru terhenti di persediaan atau piutang pelanggan.

Jika kondisi ini dibiarkan, perusahaan dapat mengalami hambatan operasional. Solusinya, perusahaan perlu memahami dan mengoptimalkan Cash Conversion Cycle (CCC). Dengan memantau dan mengurangi waktu konversi kas, bisnis dapat meningkatkan arus kas, memperkuat modal kerja, dan mempercepat pertumbuhan.

Anda dapat mencoba demo gratis dari kami dan membaca artikel ini lebih lanjut untuk mengetahui cara kerja CCC dan bagaimana mengelolanya secara efektif.

Key Takeaways

  • Cash Conversion Cycle (CCC) adalah metrik keuangan yang mengukur berapa lama perusahaan mengubah investasi dalam persediaan dan piutang menjadi arus kas masuk dari penjualan.
  • Terdapat beberapa alasan penting cash conversion cycle bagi perusahaan diantaranya mengoptimalkan arus kas, meningkatkan efisiensi modal kerja, mengurangi resiko kekurangan dana.
  • Pengelolaan modal kerja sebuah perusahaan juga perlu dipantau sekaligus melihat kondisi kesehatan  keuangan perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan dapat menggunakan software akuntansi dan bisnis dari HashMicro.
DemoGratis

Daftar Isi:

    Daftar Isi

      Baca juga: Pentingnya Pencatatan Bukti Kas Keluar bagi Perusahaan Anda

      Apa itu Cash Conversion Cycle? 

      Cash Conversion Cycle (CCC) adalah sebuah indikator keuangan yang menggambarkan berapa lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengubah investasi dalam persediaan dan biaya operasional menjadi arus kas masuk dari penjualan.

      Dengan memahami CCC, bisnis dapat menilai efisiensi pengelolaan persediaan, proses penagihan, serta kemampuan menjaga arus kas tetap sehat.

      Komponen-Komponen Cash Conversion Cycle beserta Rumusnya

      Rumus dari CCC dapat melibatkan tiga tahapan siklus yang mana terdiri dari Days Inventory Outstanding (DIO), Days Sales Outstanding (DSO). Days Payable Outstanding (DPO). Adapun rumus dari masing – masingnya adalah sebagai berikut: 

      • Days Inventory Outstanding

      Mengukur rata-rata jumlah hari yang dibutuhkan perusahaan untuk menjual seluruh persediaan menjadi penjualan.

      DIO = Harga Pokok Penjualan / (HPP)Persediaan Rata-Rata​ ×365

      • Days Sales Outstanding

      Mengukur rata-rata jumlah hari yang diperlukan untuk menagih pembayaran dari pelanggan setelah penjualan dilakukan.

      DSO = Piutang usaha / total penjualan kredit ×365

      • Days Payable Outstanding

      Days Payable Outstanding mengukur rata-rata jumlah hari yang digunakan perusahaan untuk membayar utang kepada pemasok.

      DPO = utang usaha / (HPP)​ ×365

      • Cash Conversion Cycle

      Merupakan waktu bersih yang dibutuhkan perusahaan untuk mengubah investasi persediaan dan piutang menjadi kas.

      CCC = DIO + DSO – DPO

      Keterangan: 

      • DIO = Days inventory outstanding
      • DSO = Days sales outstanding
      • DPO = Days payable outstanding
      • Semakin rendah nilai CCC, semakin cepat bisnis mengubah aset menjadi kas, yang menunjukkan efisiensi modal kerja yang baik.
      • DIO (Days in Inventory) dan DSO yang tinggi akan memperpanjang CCC, sedangkan DPO yang tinggi akan mempersingkatnya.

      Contoh Penggunaan Cash Conversion Cycle (CCC) bagi Perusahaan

      Contoh-Penggunaan-Cash-Conversion-Cycle-CCC-bagi-PerusahaanSiklus konversi kas perusahaan secara luas bergerak melalui tiga tahapan yang berbeda. Tahap-tahap tersebut antara lain. Dengan dibutuhkan beberapa hal dari laporan keuangan untuk dapat menghitung CCC. Pendapatan dan harga pokok penjualan/cost of good sold (COGS) dari laporan laba rugi: 

      • Inventaris pada awal dan akhir waktu periode 
      • Piutang usaha pada awal dan akhir waktu periode 
      • Hutang lancar pada awal dan akhir waktu periode: dan 
      • Jumlah hari dalam periode contohnya 1 tahun = 365 hari, kuartal = 90 hari 

      Tahap pertama fokus pada tingkat inventaris yang ada dan dapat menunjukan berapa lama yang akan perusahaan butuhkan bagi suatu perusahaan untuk dapat menjual inventarisnya. Angka ini dapat terhitung dengan menggunakan DIO.

      Nilai dari DIO yang menjadi lebih rendah dapat perusahaan utamakan sebagai indikasi bahwa perusahaan menghasilkan penjualan dengan cepat dan dapat menunjukan perputaran bisnis yang menjadi lebih baik.

      DIO yang juga disebut Days of Sales inventory (DSI) dapat terhitung berdasarkan biaya harga pokok penjualan (COGS) yang mana dapat menunjukan biaya perolehan atau pembuatan produk yang mana terjual oleh perusahaan dalam periode tertentu. 

      CCC dapat melacak siklus uang yang akan tergunakan untuk kegiatan bisnis; mulai dari pertama kalinya kas tunai konversi menjadi inventaris dan utang usaha, kemudian menjadi biaya untuk pengembangan produk dan layanan, melalui penjualan dan piutang usaha, dan kembali lagi menjadi kas tunai.

      Pada dasarnya, CCC menunjukan seberapa cepat pengusaha dapat mengonversi investasinya dari awal yakni investasi hingga akhir yaitu pendapatan. CCC juga dapat tergunakan secara internal oleh manajemen perusahaan untuk mengatur metode pembelian kredit atau penagih kas dari debitur. 

      download skema harga software erp
      download skema harga software erp

      Mengapa Penggunaan Cash Conversion Cycle (CCC) Penting bagi Perusahaan?

      Mengapa-Penggunaan-Cash-Conversion-Cycle-CCC-Penting-bagi-PerusahaanCash Conversion Cycle penting bagi perusahaan karena perhitungan CCC dapat melibatkan jumlah hari dan rata-rata yang akan dibutuhkan suatu perusahaan dalam mengubah inventarisnya menjadi penjualan, menagih piutang, dan membayar faktur atau utang.

      Berikut adalah alasan mengapa mengapa penggunaan CCC penting bagi perusahaan:

      • Mengoptimalkan Arus Kas: CCC membantu perusahaan mengetahui seberapa cepat aset dapat diubah menjadi kas sehingga mempermudah pengelolaan likuiditas untuk operasional sehari-hari
      • Meningkatkan Efisiensi Modal Kerja: Dengan memantau CCC, bisnis dapat mengidentifikasi hambatan pada persediaan, piutang, atau pembayaran utang untuk memperbaiki alur modal kerja agar lebih efisien.
      • Mengurangi Risiko Kekurangan Dana: Analisis CCC membantu perusahaan mengantisipasi potensi kekurangan kas sehingga dapat menghindari keterlambatan pembayaran kewajiban atau gangguan operasional.
      • Mendukung Keputusan Manajerial: Data CCC memberikan wawasan penting untuk mengatur kebijakan kredit kepada pelanggan, jadwal pembayaran pemasok, hingga strategi pengelolaan stok.
      • Meningkatkan Profitabilitas: Semakin cepat kas berputar, semakin banyak dana yang dapat digunakan untuk investasi, ekspansi bisnis, dan pengurangan biaya pinjaman, yang berdampak positif pada keuntungan.

      Baca: Mengenal Sales Management, Aspek Penting, Serta Manfaatnya Dalam Bisnis Anda 

      Optimalkan Cash Conversion Cycle dengan Solusi HashMicro

      ccc

      Mengelola Cash Conversion Cycle secara efektif membutuhkan sistem yang mampu memantau setiap tahap perputaran modal kerja, mulai dari pembelian persediaan hingga penerimaan kas dari penjualan.

      HashMicro menyediakan software akuntansi dan ERP berbasis cloud yang membantu bisnis mempercepat proses operasional, meningkatkan akurasi data, serta memberikan visibilitas menyeluruh terhadap kondisi keuangan.

      Dengan informasi yang selalu terbaru dan terpusat, perusahaan dapat mengambil keputusan lebih cepat dan menjaga arus kas tetap stabil. Beberapa fitur yang terdapat di HashMicro:

      • Manajemen Persediaan Otomatis: Mengatur stok secara real-time, meminimalkan kelebihan atau kekurangan barang, dan memastikan proses pengadaan berjalan lebih efisien.
      • Pencatatan Transaksi Real-Time: Semua transaksi tercatat otomatis dan langsung terintegrasi ke laporan keuangan, memudahkan bisnis menganalisis performa CCC tanpa risiko kesalahan input manual.
      • Sistem Penagihan (Invoicing) Terpadu: Mengelola pembuatan invoice, pengiriman, dan pengingat pembayaran secara otomatis agar piutang lebih cepat tertagih.
      • Otomatisasi Pembayaran Utang: Mengatur jadwal pembayaran kepada pemasok, memantau jatuh tempo, dan menghindari keterlambatan pembayaran yang dapat mengganggu DPO dan hubungan bisnis.
      • Dashboard Keuangan Interaktif: Menampilkan metrik penting seperti DIO, DSO, dan DPO dalam satu tampilan sehingga perusahaan dapat memantau dan mengoptimalkan CCC dengan mudah.
      • Integrasi Lintas Departemen: Menghubungkan data gudang, keuangan, penjualan, dan pembelian secara otomatis untuk memastikan seluruh proses yang memengaruhi CCC berjalan selaras dan efisien.

      Kesimpulan

      Hasil perhitungan CCC menunjukkan efisiensi modal kerja sekaligus kondisi keuangan perusahaan. Pemantauan ini dapat dilakukan lebih mudah menggunakan software akuntansi dari HashMicro untuk memastikan arus kas dan operasional tetap terkendali.

      Dengan sistem berbasis cloud, HashMicro memberikan laporan real-time dan pembaruan otomatis tanpa biaya tambahan. Unduh rencana harga ERP dan daftarkan demo gratis untuk mengetahui cara kerja solusi ini secara langsung.

      Accounting

      Pertanyaan Tentang Cash Conversion Cycle

      • Apa arti CCC yang tinggi?

        CCC yang tinggi menunjukkan perusahaan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengubah investasi dalam persediaan dan piutang menjadi kas, yang bisa mengindikasikan efisiensi operasional yang rendah.

      • Apa arti CCC yang rendah?

        CCC yang rendah berarti perusahaan lebih cepat mengubah asetnya menjadi kas, menandakan pengelolaan modal kerja yang efisien.

      • Apakah semua industri memiliki nilai CCC yang sama?

        Tidak. Setiap industri memiliki karakteristik siklus kas yang berbeda tergantung pada jenis produk, kecepatan penjualan, dan kebijakan pembayaran.

      Dewi Sartika

      Senior Content Writer

      Berbekal pengalaman selama 6 tahun dalam industri SaaS, Dewi telah menjadi praktisi untuk penulisan artikel terkait accounting dan bidang keuangan. Ia berfokus menulis artikel seputar Laporan keuangan (neraca, laba rugi, arus kas), standar akuntansi (PSAK, IFRS, GAAP), perpajakan (e-faktur, PPn, tax planning), dan manajemen biaya.

      Jennifer merupakan seorang profesional akuntansi yang memiliki gelar Bachelor of Accounting dari President University dan melanjutkan pendidikan ke jenjang Master of Accounting dari National University of Singapore. Pengalaman pendidikan ini membentuk kemampuannya dalam memahami dan menerapkan prinsip akuntansi serta manajemen keuangan dalam praktik bisnis. Pengalaman profesional di bidang keuangan dan pelaporan mengasah keahliannya dalam analisis finansial dan penyusunan laporan strategis. Selama tujuh tahun terakhir, Jennifer mengelola fungsi keuangan perusahaan di HashMicro, yang memperkuat kemampuannya dalam optimalisasi proses akuntansi, pengendalian internal, serta pengambilan keputusan berbasis data finansial untuk mendukung pertumbuhan bisnis.



      HashMicro berpegang pada standar editorial yang ketat dan menggunakan sumber utama seperti regulasi pemerintah, pedoman industri, serta publikasi terpercaya untuk memastikan konten yang akurat dan relevan. Pelajari lebih lanjut tentang cara kami menjaga ketepatan, kelengkapan, dan objektivitas konten dengan membaca Panduan Editorial kami.