Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Perlu bantuan atau mau lihat demo singkat dari kami? 😊

Chat di sini, akan langsung terhubung ke WhatsApp tim kami.
6281222846776
×
close button
Violet

Nadia

Active Now

Violet

Nadia

Active Now

Chapter Selanjutnya

CNBC Awards

Ketahui Apa Itu Fixed Cost, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitung

Diterbitkan:

Dalam setiap bisnis, selalu ada biaya yang harus dibayar meskipun jumlah produksi naik atau turun. Biaya tersebut dikenal sebagai fixed cost atau biaya tetap.

Fixed cost adalah pengeluaran perusahaan yang nilainya konstan dalam periode tertentu, seperti sewa gedung, gaji karyawan tetap, atau premi asuransi. Artinya, biaya ini tidak bergantung pada berapa banyak produk yang diproduksi atau dijual.

Memahami fixed cost penting karena menjadi salah satu komponen utama dalam analisis keuangan, misalnya menghitung titik impas (break-even point). Artikel ini akan membahas pengertian, jenis, cara menghitung, hingga contoh fixed cost dalam bisnis.

Key Takeaways

  • Fixed cost atau biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah seiring dengan kenaikan atau penurunan jumlah barang atau jasa yang Anda produksi atau jual.
  • Beberapa contoh fixed cost adalah gaji karyawan dan biaya sewa tempat usaha.
  • Software akuntansi seperti yang ditawarkan oleh HashMicro dapat membantu perusahaan dalam memudahkan pengendalian biaya dengan cepat dan akurat.
Klik di Sini untuk Demo Gratisnya!
DemoGratis

Daftar Isi:

    Daftar Isi

      Apa Itu Fixed Cost?

      Fixed cost atau biaya tetap adalah pengeluaran perusahaan yang nilainya tidak berubah meskipun volume produksi atau penjualan naik maupun turun. Biaya ini tetap harus dibayar dalam periode tertentu, terlepas dari aktivitas bisnis yang dilakukan.

      Dalam praktiknya, fixed cost sering muncul dalam bentuk biaya sewa gedung, gaji karyawan tetap, premi asuransi, atau pajak properti. Biaya ini biasanya bersifat jangka panjang sesuai kontrak atau perjanjian, sehingga jarang berubah dalam waktu singkat.

      Memahami fixed cost penting karena komponen ini membentuk struktur biaya perusahaan bersama dengan biaya variabel. Analisis yang tepat atas fixed cost membantu manajemen mengatur anggaran, menjaga arus kas, dan memastikan profitabilitas tetap stabil.

      Jenis Fixed Cost

      Berikut adalah tabel ringkasan ketiga jenis fixed cost:

      Jenis Fixed Cost Ciri Utama Contoh
      Discretionary Fixed Cost Bisa dikurangi/dihentikan sementara tanpa langsung memengaruhi laba Pelatihan karyawan, kegiatan CSR, sponsorship acara, seminar tahunan
      Committed Fixed Cost Biaya wajib karena kontrak/investasi, tidak bisa dihapus Sewa gudang, gaji pegawai tetap, asuransi, pajak properti
      Separable Fixed Cost Bisa dipisahkan antar divisi/cabang untuk evaluasi efisiensi Sewa kantor cabang, biaya listrik divisi, anggaran tetap tiap departemen

      Sementara itu, ada tiga jenis fixed cost yang dapat Anda ketahui:

      1. Discretionary Fixed Cost

      Discretionary fixed cost adalah biaya tetap yang sifatnya fleksibel, bisa dikurangi atau dihentikan sementara tanpa langsung memengaruhi laba bisnis. Biaya ini biasanya dipangkas ketika perusahaan menghadapi masalah arus kas dalam jangka pendek.

      Contohnya termasuk program pelatihan karyawan, kegiatan CSR, seminar tahunan, atau sponsorship acara. Jika kondisi keuangan sudah membaik, pengeluaran ini biasanya dikembalikan agar daya saing bisnis tetap terjaga.

      2. Committed Fixed Cost

      Committed fixed cost adalah biaya tetap yang wajib dibayar perusahaan, terlepas dari kondisi keuangan. Biaya ini muncul karena adanya kontrak jangka panjang atau investasi besar yang sudah dilakukan.

      Misalnya sewa gudang, gaji pegawai tetap, penyusutan mesin produksi (termasuk sebagai biaya overhead pabrik), asuransi, atau pajak properti. Biaya ini tidak bisa begitu saja dihapus karena menyangkut keberlangsungan operasi perusahaan.

      3. Separable Fixed Cost

      Separable fixed cost adalah biaya tetap yang bisa dipisahkan ke dalam unit atau divisi tertentu dalam perusahaan. Masing-masing bagian memiliki porsi biaya tetap sendiri, meskipun tetap berhubungan dengan aktivitas perusahaan secara keseluruhan.

      Contohnya, biaya sewa gedung kantor cabang yang berbeda-beda, biaya listrik untuk tiap divisi produksi, atau anggaran tetap tiap departemen pemasaran. Dengan pemisahan ini, manajemen lebih mudah mengevaluasi efisiensi tiap unit kerja.

      Baca juga: Manfaat cost center untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan

      Karakteristik Utama Fixed Cost

      Fixed cost memiliki beberapa karakteristik utama yang membedakannya dari biaya variabel. Berikut penjelasannya:

      1. Tidak Tergantung Volume Produksi

      Fixed cost nilainya konstan dalam rentang aktivitas tertentu, artinya tidak berubah meski jumlah barang atau jasa yang diproduksi naik maupun turun. Namun, pada skala produksi yang jauh lebih besar, fixed cost bisa meningkat karena kebutuhan fasilitas baru.

      2. Dibayar Secara Periodik

      Biaya tetap biasanya dibayarkan secara rutin sesuai perjanjian atau aturan akuntansi, misalnya bulanan, kuartalan, atau tahunan. Contohnya sewa gedung, gaji tetap, premi asuransi, atau penyusutan aset.

      3. Penting untuk Perencanaan Keuangan

      Fixed cost menjadi dasar perhitungan break-even point (BEP) dan perencanaan profitabilitas. Dengan memahami fixed cost, manajemen dapat memperkirakan jumlah penjualan minimum yang harus dicapai agar bisnis tidak merugi.

      Contoh Fixed Cost dalam Perusahaan

      cara menghitung fixed cost

      Berikut adalah beberapa jenis biaya tetap yang umumnya harus dikeluarkan perusahaan, terlepas dari kondisi penjualan atau volume produksi:

      1. Gaji Karyawan

      Gaji pokok termasuk dalam biaya tetap karena jumlahnya tidak berubah meski pendapatan perusahaan naik atau turun. Perusahaan wajib membayarnya sesuai perjanjian kerja. Bonus atau insentif biasanya dicatat terpisah, sehingga tidak mengubah status gaji sebagai fixed cost.

      2. Biaya Sewa

      Sewa gedung, ruko, ruang kantor, maupun peralatan tertentu masuk dalam pengeluaran rutin. Nominalnya telah ditetapkan dalam kontrak dan harus dibayar secara rutin sesuai jadwal, meskipun bisnis sedang mengalami penurunan.

      3. Premi Asuransi

      Pembayaran premi kepada perusahaan asuransi juga dikategorikan sebagai biaya tetap. Hal ini penting untuk melindungi aset bisnis dari risiko seperti kebakaran, kerusakan, atau bencana lain.

      4. Pajak Properti

      Pajak bumi dan bangunan (PBB) atau pajak properti dibayarkan secara berkala, biasanya setahun sekali. Jumlahnya relatif konstan selama tidak ada perubahan nilai atau luas aset.

      5. Biaya Promosi Tertentu

      Kegiatan pemasaran seperti iklan cetak, brosur, atau kampanye rutin dapat masuk dalam biaya tetap, terutama bila dilakukan dengan kontrak berkelanjutan. Namun, beberapa di antaranya bersifat diskresioner sehingga bisa dipangkas sementara ketika arus kas terganggu.

      6. Tagihan Utilitas

      Pengeluaran untuk listrik, air, atau internet termasuk biaya rutin yang harus dikeluarkan. Meski nilainya bisa sedikit fluktuatif, keberadaannya konstan dan wajib dibayar demi kelancaran operasional.

      7. Amortisasi

      Amortisasi merupakan pembebanan biaya atas aset tidak berwujud, seperti hak paten atau lisensi, selama masa berlakunya. Biaya ini tercatat secara periodik hingga hak tersebut habis.

      8. Beban Legal

      Perusahaan juga perlu menanggung biaya administrasi dan legalitas, seperti pembuatan izin usaha atau pengurusan dokumen hukum lain. Semua ini termasuk biaya tetap.

      9. Depresiasi (Penyusutan Aset)

      Depresiasi adalah alokasi biaya penyusutan atas aset berwujud seperti mesin, kendaraan, atau bangunan. Umumnya dicatat sebagai fixed cost, meski kadang dipandang sebagai mixed cost karena berkaitan dengan tingkat pemakaian.

      10. Beban Bunga

      Jika perusahaan memiliki pinjaman bank atau kredit lain, bunga yang dibayarkan secara periodik juga masuk dalam biaya wajib. Nilainya ditetapkan di awal perjanjian sehingga tidak berubah mengikuti kondisi bisnis.

      Jika Anda ingin mengelola biaya tetap Anda secara efektif, Anda dapat menggunakan sistem akuntansi. Klik banner di bawah ini untuk mengetahui harganya!

      download skema harga software erp
      download skema harga software erp

      Cara Menghitung Fixed Cost

      Setelah memahami apa itu biaya tetap, langkah berikutnya adalah mengetahui cara menghitungnya. Ada dua metode sederhana yang bisa digunakan:

      1. Menggunakan Rumus

      Rumus Menghitung Biaya Tetap:

      Biaya Tetap = Total Biaya Produksi – (Biaya Variabel per Unit × Jumlah Unit Produksi)

      Dengan rumus ini, pastikan:

      • Bedakan dengan jelas mana yang termasuk biaya tetap dan mana yang variabel sejak awal.
      • Hitung dulu hasil perkalian biaya variabel per unit dengan jumlah unit produksi, baru kurangi dari total biaya produksi.

      2. Menjumlahkan Seluruh Komponen Biaya Tetap

      Cara lain adalah dengan langsung menjumlahkan semua pengeluaran yang sifatnya tetap. Pendekatan ini lebih praktis jika data sudah terpisah di laporan keuangan.

      Supaya tidak bingung, ikuti langkah-langkah berikut:

      1. Buat daftar semua biaya

      Langkah awal adalah menyusun daftar lengkap seluruh pengeluaran perusahaan. Catat secara detail dalam periode yang sama (bulanan atau tahunan). Daftar ini bisa mencakup sewa, gaji, utilitas, pajak, hingga biaya pemasaran.

      2. Pisahkan biaya tetap dan variabel

      Setelah daftar dibuat, bedakan mana yang bersifat tetap dan mana yang variabel. Misalnya:

      • Tetap: gaji karyawan Rp50 juta, sewa fasilitas Rp10 juta, utilitas Rp5 juta.
      • Variabel: bahan baku Rp20 juta, ongkos kirim Rp5 juta, pengemasan Rp2 juta.

      3. Jumlahkan biaya tetap

      Tambahkan semua item yang termasuk biaya tetap. Dari contoh di atas, total fixed cost = Rp50 juta + Rp10 juta + Rp5 juta = Rp65 juta per bulan.

      Kesimpulannya, biaya tetap adalah pengeluaran yang tidak berubah meskipun volume produksi naik atau turun. Nilainya bisa berubah di masa depan, tapi dalam satu periode anggaran tetap konstan.

      Baca juga: Biaya Tetap dan Biaya Variabel adalah: Simak Definisi dan Contohnya!

      Optimalkan Pengelolaan Biaya dengan HashMicro

      software akuntansi hashmicro

      Mengendalikan biaya tetap memang bukan hal mudah, apalagi jika perusahaan memiliki banyak komponen pengeluaran dari sewa, gaji, hingga utilitas.

      Sistem akuntansi HashMicro hadir untuk membantu perusahaan Anda menjaga efisiensi biaya tetap sekaligus memastikan arus kas tetap sehat.

      Dengan sistem yang terintegrasi, Anda bisa mengelola keuangan secara otomatis dan akurat. Mulai dari pencatatan transaksi, analisis laporan, hingga integrasi dengan modul lain, semua dibuat untuk memberi kendali penuh atas anggaran perusahaan.

      Fitur unggulan yang mendukung pengelolaan biaya:

      • Chart of Account Otomatis: Mempermudah klasifikasi biaya tetap dan variabel agar laporan lebih jelas.
      • Budget Management: Membuat, memantau, dan membandingkan anggaran dengan realisasi secara real-time.
      • Cashflow Forecasting: Memberikan prediksi arus kas berdasarkan pengeluaran tetap dan variabel.
      • Financial Reports Lengkap: Menyajikan laporan detail untuk analisis titik impas dan profitabilitas.
      • Multi-Project Accounting: Mengelola biaya tetap di tiap proyek atau divisi tanpa tumpang tindih.
      • Integrasi Antar Modul: Menghubungkan data keuangan dengan inventaris, penjualan, dan pembelian.
      Expert’s Review

      Dengan HashMicro, pengelolaan biaya tetap jadi lebih transparan. Kami bisa melihat kondisi keuangan dengan jelas dan mengambil keputusan lebih cepat.

      — Jennifer Santoso, Head of Finance and Accounting 

      Kesimpulan

      Biaya tetap adalah komponen dasar dalam menjalankan bisnis yang umumnya ditetapkan melalui kontrak atau jadwal tertentu.  Untuk mengelola biaya secara efektif, terutama bagi perusahaan skala besar, diperlukan software akuntansi yang andal dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.

      HashMicro Accounting Software hadir sebagai solusi unggulan untuk membantu perusahaan mengendalikan keuangan dengan lebih akurat dan transparan.

      Dengan HashMicro, Anda bisa memantau kondisi keuangan di setiap cabang, melakukan analisis mendalam, hingga membuat estimasi pendapatan dengan tepat. Dapatkan demo gratis untuk merasakan langsung manfaatnya!

      Accounting
      Dewi Sartika

      Senior Content Writer

      Saya adalah seorang praktisi untuk penulisan artikel dengan pengalaman selama kurang lebih 6 tahun dalam industri SaaS, khususnya di bidang accounting. Saya mengulas topik pembahasan mengenai laporan keuangan (neraca, laba rugi, arus kas), standar akuntansi (PSAK, IFRS, GAAP), perpajakan (e-faktur, PPn, tax planning), dan manajemen biaya. Saya mengutamakan pendekatan yang informatif dan aplikatif dalam setiap artikel yang saya tulis, sehingga dapat menjadi solusi pilihan untuk bisnis profesional.

      Jennifer Santoso CA, CFA, CPA

      Head of Finance and Accounting

      Expert Reviewer

      Saya adalah seorang profesional akuntansi dengan pengalaman 7 tahun di bidang keuangan dan pelaporan. Saat ini, saya menjabat sebagai Head of Finance and Accounting di HashMicro. Saya meraih gelar Bachelor of Accounting dari President University dan Master of Accounting dari National University of Singapore.



      HashMicro berpegang pada standar editorial yang ketat dan menggunakan sumber utama seperti regulasi pemerintah, pedoman industri, serta publikasi terpercaya untuk memastikan konten yang akurat dan relevan. Pelajari lebih lanjut tentang cara kami menjaga ketepatan, kelengkapan, dan objektivitas konten dengan membaca Panduan Editorial kami.


      Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

      Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

      Dipercaya oleh 2,000+ klien

      Rasakan Keajaibannya Sendiri

      Saya Mau Coba Dulu!