Industri garmen mungkin tidak lagi asing di telinga Anda. Meskipun kegiatan produksinya mirip dengan konveksi atau penjahit, skala produksi dan jumlah karyawan pabrik garment jauh lebih besar.
Mengingat skala operasional yang masif, pabrik garmen di Indonesia umum menggunakan software manufaktur. Mengapa demikian? Secara nyata, sistem manufaktur dapat mengotomatiskan pengelolaan bahan baku dan inventaris hingga mengestimasikan kebutuhan material untuk produksi.
Salah satu vendor manufaktur yang banyak pebisnis garment gunakan adalah HashMicro Manufacturing Software. Lengkap dengan teknologi manajemen manufaktur terkini, HashMicro memaksimalkan efisiensi dan kontrol seluruh alur produksi bisnis Anda.
Ingin tahu lebih lanjut tentang software manufaktur beserta seluk beluk industri garment masa kini? Baca artikel ini lebih lanjut untuk mendapatkan jawabannya!
Key Takeaways
|

Daftar Isi:
Pengertian Industri Garmen
Industri garmen adalah pabrik manufaktur yang menghasilkan pakaian jadi dan produk tekstil dalam skala besar. Tujuan berdirinya pabrik garment ini adalah untuk memasarkan produk sandang di dalam negeri maupun luar negeri.
Garmen merupakan istilah dari produk tekstil yang telah melewati proses produksi dan siap guna. Pada proses produksi, garmen melalui tahapan desain, pemilihan bahan, pemotongan, penjahitan, hingga penyelesaian akhir. Hasil akhirnya pun beragam, seperti kaos, kemeja, jaket, jas, almamater, celana, dan berbagai produk lainnya.
Apa Perbedaan Tekstil, Garmen, dan Konveksi?
Meskipun terlihat sama, tekstil, garmen, dan koveksi memiliki perbedaan signifikan di empat faktor berikut ini:
Faktor | Tekstil | Garmen | Konveksi |
Fokus Produksi | Memproduksi bahan kain dari serat alami atau sintetis | Memproduksi pakaian jadi dari kain yang sudah jadi | Menjahit pakaian massal sesuai pesanan, berskala kecil-menengah |
Tahapan Produksi | Pemintalan, penenunan, hingga pewarnaan kain | Pemotongan, penjahitan, dan finishing pakaian | Pemotongan dan penjahitan, tanpa proses desain/finishing besar |
Skala Produksi | Skala industri besar dan padat mesin | Skala besar hingga menengah tergantung target pasar | Skala kecil hingga menengah, berbasis UMKM |
Produk Akhir | Kain mentah atau kain jadi untuk proses lebih lanjut | Pakaian jadi siap jual seperti kemeja, celana, atau jas | Pakaian custom seperti seragam, kaos event, pesanan institusi |
Proses Produksi dalam Industri Garmen
Berikut adalah beberapa tahapan dalam proses produksi dalam industri garmen, dari bahan baku hingga menjadi produk jadi:
1. Pemilihan bahan baku
Bahan baku merupakan hal penting dalam industri garmen. raw material yang pabrik garment gunakan dalam produksi garmen biasanya berupa kain atau kain rajutan yang pabrik pilih berdasarkan kualitas, tekstur, warna, dan ukuran. Bahan baku yang pabrik garment pilih harus sesuai dengan desain dan kebutuhan produksi.
2. Pemotongan kain
Setelah pabrik memilih bahan baku, tahap selanjutnya adalah pemotongan kain. Kain dipotong sesuai dengan pola desain produk yang akan dihasilkan. Pemotongan kain harus pabrik lakukan dengan teliti dan akurat untuk memastikan ketepatan ukuran dan pola.
Dalam proses cutting ini, Anda dapat mengefektivitaskan alur kerja dengan menggunakan modul pendamping software manufaktur dari HashMicro. Klik banner ini untuk informasi skema harga implementasinya.
3. Penjahitan
Setelah kain dipotong, tahap selanjutnya adalah penjahitan. Kain yang sudah pabrik potong dijahit sesuai dengan pola dan desain yang telah ditentukan. Tahap penjahitan harus pabrik lakukan dengan hati-hati dan presisi untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
4. Finishing
Setelah produk selesai dijahit, tahap selanjutnya adalah finishing. Finishing meliputi tahap pembersihan, pengeringan, dan penghalusan produk. Finishing pabrik lakukan untuk membuat produk lebih rapi, halus, dan siap untuk dipakai.
5. Quality control
Setelah produk selesai pabrik finishing, tahap selanjutnya adalah quality control. Quality control pabrik garment lakukan untuk memastikan bahwa produk sudah memenuhi standar kualitas pabrik. Tahap ini sangat penting untuk menghindari produk cacat dan memastikan kepuasan pelanggan.
6. Packaging
Setelah produk dinyatakan lulus quality control, tahap selanjutnya adalah packaging. Produk pabrik kemas dengan rapi dan sesuai dengan standar packaging yang telah ditentukan. Packaging yang baik akan meningkatkan kesan positif pada pelanggan dan menjaga produk tetap dalam kondisi baik selama pengiriman.
Istilah dalam Industri Garmen
Dalam industri garmen ada beberapa istilah yang perlu Anda ketahui untuk menyebutkan barang material dalam inventaris atau proses produksi pakaian. Beberapa di antaranya, seperti:
1. Accessories
Accessories adalah bahan material yang biasa industri gunakan untuk melengkapi sebuah pakaian. Dalam industri ini, accessories dapat berupa kancing, resleting, dan aksesoris lainnya. Accessories juga dapat menambah daya tarik dari sebuah pakaian sehingga dapat meningkatkan harga jual.
2. BoM (Bill of Material)
BOM atau Bill Of Material adalah daftar bahan baku yang industri butuhkan untuk membuat pakaian. Dalam industri garmen manufaktur BOM biasanya disiapkan oleh merchandiser pabrik. Bill Of material adalah dokumen utama yang industri gunakan oleh setiap peran dalam rantai pasokan seperti desainer, merchandiser, buyer, marketing dan lainnya.
3. Bulk
Bulk adalah istilah lain untuk mass production atau produksi dalam jumlah yang besar. Mass production adalah ketika pabrik garmen memproduksi pakaian standar dalam jumlah yang sangat besar sesuai dengan kebutuhan buyer.
4. Consumption
Consumption dalam industri garmen adalah istilah penyebutan untuk banyaknya penggunaan sebuah bahan material pada satu garmen. Istilah consumption atau penggunaan dalam fabricenal dengan YY atau yardage yield, contoh consumption atau penggunaan dalam 1 garmen senilai 2.07 berarti kebutuhan fabric rata-rata adalah 2.07. yard per garmen.
5. Finished goods
Finished goods atau barang jadi adalah sebutan untuk pakaian yang sudah lengkap dengan berbagai macam aksesoris yang pakaian butuhkan pada proses pembuatan dan sudah lolos quality control sehingga siap untuk perusahaan kirim.
6. Inspection
Inspection atau inspeksi merupakan istilah dari pengecekan, inspeksi dalam industri garmen sangat penting untuk industri lakukan untuk mengecek material, karena garmen adalah hasil dari perakitan material atau elemen yang berbeda seperti kain, benang jahit, kancing, dan lainnya, melalui proses penjahitan.
Bahan Baku Industri Garmen yang Umum Pebisnis Gunakan
Industri garmen merangkum produksi berbagai produk tekstil, seperti pakaian, tas, dan alas kaki. Oleh karena itu, penting untuk memilih bahan baku yang tepat demi menghasilkan produk berkualitas.
Berikut adalah beberapa jenis bahan baku yang dapat Anda pertimbangkan:
- Kain atau bahan tekstil: Kain merupakan bahan baku utama dalam industri garmen. Jenis kain yang pabrik garmen gunakan dapat berupa kain katun, kain wol, kain linen, kain satin, kain polyester, dan masih banyak lagi.
- Benang: Selanjutnya, bahan baku yang sering dijadikan pilihan dalam industri garmen adalah benang. Benang pabrik garment gunakan untuk menjahit kain dan membuat berbagai macam motif dan pola pada produk garmen.
- Kancing, resleting, dan aksesori lainnya: Bahan baku ini pabrik garmen gunakan untuk menambahkan detail dan fungsionalitas pada produk garmen. Jenis-jenisnya meliputi kancing kayu dan logam, resleting berbagai ukuran, serta masih banyak lagi.
Mesin-Mesin Penting dalam Industri Garmen
Berikut adalah beberapa mesin penting dalam industri garment:
1. Mesin jahit
Mesin jahit adalah mesin yang paling umum industri ini gunakan. Mesin ini pabrik garment gunakan untuk menjahit kain dan membuat produk garmen seperti pakaian, tas, dan sepatu.
Jenis mesin jahit yang pabrik garment gunakan meliputi mesin jahit lurus, mesin jahit overdeck, mesin jahit zigzag, dan masih banyak lagi.
2. Mesin potong kain
Selanjutnya yaitu Mesin potong kain. Mesin ini pabrik garment gunakan untuk memotong kain dengan presisi dan efisien. Mesin ini dapat memotong banyak lapisan kain sekaligus dan membentuk pola yang pabrik inginkan.
3. Mesin bordir
Selanjutnya, Mesin bordir. Pabrik garmen menggunakannya untuk membuat pola atau motif pada produk garmen. Mesin ini dapat membuat berbagai macam desain bordir dengan cepat dan akurat.
4. Mesin press
Selanjutnya, Mesin press pabrik gunakan untuk menyetrika produk garmen seperti pakaian dan kain. Mesin ini membantu menghasilkan produk yang lebih rapi dan terlihat lebih baik.
Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produk Industri Garmen
Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas produk garmen yang patut untuk Anda perhatikan. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
1. Pemilihan bahan baku yang tepat
Pemilihan bahan baku yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan produk yang pabrik garment hasilkan sangat penting untuk menghasilkan produk garmen yang berkualitas tinggi.
2. Desain yang baik
Desain produk garmen yang baik dan sesuai dengan pasar dapat meningkatkan nilai jual produk dan membantu meningkatkan kepuasan pelanggan.
3. Proses produksi yang baik
Selanjutnya, dengan proses produksi yang baik dan efisien dapat membantu meningkatkan kualitas produk garmen. Proses produksi yang buruk dapat menyebabkan produk garmen menjadi cacat dan kurang berkualitas.
Mengapa Pabrik Garmen Perlu Menggunakan Software Manufaktur?
Software manufaktur sangat penting bagi pabrik garmen karena secara signifikan meningkatkan manajemen dan efisiensi produksi. Dengannya, pabrik garment dapat:
- Meningkatkan efisiensi produksi dan biaya melalui penjadwalan yang lebih baik dan pemantauan bahan baku.
- Mengoptimalkan manajemen persediaan, meminimalkan kelebihan atau kekurangan stok.
- Meningkatkan akurasi dan kualitas produk dengan mengurangi kesalahan manusia dalam setiap tahapan produksi.
- Meningkatkan transparansi dan pemantauan produksi secara real-time, memudahkan identifikasi masalah dan pengambilan keputusan.
Bagaimana Cara Memilih Software Manufaktur yang Tepat untuk Pabrik Garment?
Memilih software manufaktur yang tepat untuk pabrik garmen memerlukan riset dan pertimbangan matang. Pastikan software tersebut menyediakan modul khusus produksi seperti manajemen inventaris, manajemen tenaga kerja, dan laporan analitik.
Pilih juga software yang mudah diintegrasikan dan digunakan, serta didukung layanan pelanggan yang responsif. Pertimbangkan anggaran dan pastikan biayanya sepadan dengan manfaat yang didapat. Jangan lupakan fitur keamanan data dan kemampuan kustomisasi.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, perusahaan garmen dapat menemukan software manufaktur yang sesuai untuk kebutuhan produksi mereka.
Integrasi Proses Produksi Garmen Lintas Divisi dengan Hash Manufacturing Automation
Hash Manufacturing Software memastikan kolaborasi antar divisi berjalan lancar, menyederhanakan proses produksi dengan akses data yang otomatis, real-time, dan akurat.
Software ini terintegrasi dengan sistem inventaris, procurement, akuntansi, CRM, dan lainnya, memungkinkan pelacakan stok di semua gudang, otomatisasi pengadaan, dan menjamin ketersediaan material di pabrik garmen. Integrasi dengan penjualan dan CRM juga membantu mempercepat kesepakatan dan menghasilkan laporan penjualan akurat.
Dengan kemampuan pelaporan langsung dari setiap karyawan, software manufaktur terintegrasi ini sangat penting untuk meningkatkan komunikasi dan produktivitas seluruh perusahaan garmen.
Kesimpulan
Saat ini, industri garmen sangat mengandalkan software manufaktur untuk mengelola bahan baku dan persediaan di gudang, memastikan kelancaran seluruh rantai produksi.
Sebagai salah satu penyedianya, HashMicro menawarkan sistem yang mampu memantau transfer stok antar lini produksi dan mengefektifkan pengelolaan stok di setiap lokasi.
Dapatkan demo gratis sistemnya untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana HashMicro dapat membantu memaksimalkan efisiensi dan kontrol produksi Anda.

Pertanyaan Seputar Industri Garmen
-
Apa yang dimaksud dengan industri garmen?
Industri garmen adalah berfungsi sebagai penambah nilai jual dari produk tekstil. Garmen adalah proses produksi pakaian jadi atau produk tekstil jadi lainnya dalam jumlah massal, sehingga garman sudah pasti adalah industri skala besar.
-
Apa bedanya garmen dan tekstil?
Tekstil meliputi tiga proses pembuatan yaitu : proses pembuatan serat (fiber making mill), proses pembuatan benang (spinning mill), dan proses pembuatan kain (fabric mill). Sedangkan istilah “garmen” lebih merujuk pada proses pembuatan kain menjadi pakaian jadi.
-
Apa perbedaan antara garmen dan konveksi?
Konveksi dan garment sama-sama memproduksi celana untuk laki-laki dan perempuan. Konveksi biasanya membuat pakaian ini dalam jumlah sedikit, sedangkan garment memproduksinya dalam jumlah yang lebih besar.