Setiap bisnis baik besar maupun kecil tentunya memerlukan laporan keuangan untuk mengetahui setiap transaksi dan kondisi keuangan perusahaan. Saat ini banyak usaha yang mulai beralih dari metode manual ke otomatis untuk menghindari risiko human error saat menghitung laporan. Misalnya, penggunaan software erp keuangan tercanggih untuk mengoptimalkan pengelolaan bisnis dan kebutuhan secara maksimal yang berkaitan dengan keuangan. Sehingga, laporan finansial menjadi lebih akurat. Sederhanakan juga pembuatan faktur dan tagihan dengan faktur elektronik dari sistem e-invoicing yang dapat melakukan payment follow up secara otomatis. Artikel kali ini akan membahas tentang laporan keuangan perusahaan, fungsi, dan perbedaannya.
Daftar Isi
Pengertian Tentang Laporan Keuangan Perusahaan
Perusahaan yang memiliki kinerja yang baik biasanya dapat Anda lihat dari laporan keuangan yang mereka miliki. Sebab, laporan keuangan perusahaan merupakan informasi yang menunjukan kondisi finansial suatu entitas pada periode tertentu (bulanan atau tahunan). Laporan ini berisikan transaksi dan pencatatan seperti pembelian, penjualan, dan jenis transaksi bisnis lainnya yang memerlukan uang.
Dengan menggunakan laporan keuangan, Anda bisa mengetahui berapa banyak laba dan rugi yang ada pada satu periode. Pada beberapa perusahaan, mereka masih kesulitan dalam mengontrol biaya pembelian padahal hal tersebut sangat berdampak bagi finansial. Anda dapat mencoba untuk menggunakan software procurement untuk mengelola setiap pembelian dan mendapatkan penawaran terbaik dari pemasok.
Laporan keuangan adalah unsur terpenting bagi setiap bisnis sehingga dalam pengerjaannya harus Anda lakukan dengan hati-hati, cermat, tepat dan tidak bisa sembarangan. Mengingat pentingnya laporan keuangan maka pekerjaan ini dilakukan oleh seorang akuntan yang memang berkompeten pada bidangnya. Dia akan mempresentasikan laporan yang telah selesai dengan detail di hadapan para stakeholder pada saat rapat evaluasi kinerja keuangan.
Baca juga: jenis dan contoh laporan keuangan yang penting bagi bisnis Anda
Fungsi Laporan Keuangan
Banyak pelaku bisnis yang mendapatkan manfaat dari pembuatan laporan keuangan. Informasi mengenai keuangan berguna sebagai penilai kondisi usaha. Misalnya, jika catatan perusahaan terlalu banyak kerugian maka saat itu bisnis sedang mengalami kemunduran. Sebaliknya, jika lebih banyak data profit maka usaha sedang berkembang. Selain itu, informasi keuangan juga dapat menjadi bahan evaluasi perusahaan untuk mengetahui langkah apa yang perlu Anda ambil ketika bisnis mengalami penurunan. Sehingga, jika evaluasi berjalan dengan baik maka proses usaha dapat Anda lakukan dengan lebih mudah.
Tak hanya itu, laporan keuangan berfungsi sebagai pertanggungjawaban perusahaan baik kepada investor maupun pemerintah yang terkait dengan pajak. Jika laporan memiliki informasi yang detail, berarti perusahaan Anda kredibel di mata stakeholder. Namun, apabila Anda memiliki laporan yang berantakan maka orang akan menilai bisnis Anda tidak kredibel dan berpotensi mengalami masalah kedepannya. Buat keputusan yang lebih akurat dengan dukungan software ERP terbaik.
Pengertian Laporan Keuangan Komersial dan Fiskal
Sebagai pebisnis tentunya istilah laporan keuangan komersial dan fiskal sudah tak asing lagi untuk Anda dengar. Laporan keuangan sederhana ini merupakan dua hal yang selalu ada dalam setiap usaha. Akan tetapi, apakah Anda mengetahui perbedaan dari kedua laporan tersebut? Sebab catatan finansial ini memiliki perbedaan yang dimulai dari kepentingan perusahaan hingga perpajakan.
Laporan keuangan komersial adalah catatan pembukuan yang disusun berdasarkan standar yang telah prinsip akuntansi tetapkan yang bersifat netral dan tidak memihak. Sedangkan laporan fiskal dibuat untuk kepentingan perpajakan yang berdasarkan pada peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Terdapat beberapa unsur dalam laporan fiskal yakni:
- Laporan neraca fiskal
- Perhitungan laba rugi dan laba yang di tahan
- Penjelasan contoh laporan keuangan fiskal
- Rekonsiliasi fiskal dengan laporan finansial secara komersial
- Kewajiban membayar pajak pada pemerintah
Perbedaan Laporan Keuangan Komersial dan Fiskal
Setelah melihat pengertian dari kedua laporan tersebut, ada baiknya bagi Anda jika mengetahui komponen perbedaan dari laporan finansial komersial dan fiskal.
Komponen biaya atau beban
Beban merupakan penurunan dari manfaat ekonomi selama kurun waktu satu waktu periode dalam bentuk arus kas keluar ataupun penurunan aset. Sehingga, hal tersebut bisa menyebabkan penurunan ekuitas yang tidak berhubungan dengan pembagian seluruh penanam modal atau investor.
Namun, jika Anda melihat pada bagian fiskal bahwa beban adalah penyesuaian untuk dapat memperoleh, menagih, dan memelihara penghasilan yang berhubungan langsung dengan perolehan pendapatan.
Penghasilan dan pendapatan
Berdasarkan penjelasan yang dikutip dari IFRS IAS 18, pendapatan adalah penghasilan arus masuk bruto atas manfaat ekonominya dalam kurun waktu satu periode tertentu. Biasanya, hal ini terjadi karena munculnya kegiatan dari suatu usaha sehingga dapat menghasilkan peningkatan ekuitas dari para investor. Sedangkan berdasarkan IAI (2007:13), penghasilan adalah suatu kenaikan dari manfaat ekonomi dalam suatu periode akuntansi dalam hal pemasukan ataupun penurunan liabilitas yang mengakibatkan ekuitas tidak berasal dari peningkatan kontribusi penanam modal.
Namun, apabila kita lihat dari komponen penghasilan konsep fiskal, nyatanya tidak jauh berbeda dengan konsep akuntansi. Konsep fiskal ini terbagi menjadi tiga kelompok utama berdasarkan UU no 36 tahun 2008 pasal 4. Yakni, para wajib pajak yang menerima penghasilan dari Indonesia maupun di luar yang menambah kekayaan harus bisa terdiri dari:
- Penghasilan adalah objek pajak penghasilan.
- perolehan dikenakan dari pajak penghasilan yang final
- Penghasilan bukanlah objek penghasilan.
Sehingga, berdasarkan penjelasan kelompok penghasilan berasal dari UU No 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat 1,2,3 terkait pajak penghasilan memiliki metode SAK ataupun fiskal, sehingga penghasilan yang bukan objek pajak tidak akan bisa menambah laba fiskal.
Mengetahui metode penyusutan
Komponen penyusutan adalah yang berada pada umur aktiva. Sehingga, dalam akuntansi umur aktiva tidak bisa terlepas dari bentuk penyesuaian yang dimanfaatkan untuk menentukan hasil usia aktiva. Terdapat beberapa metode penyusutan yaitu:
- Garis Lurus
Metode ini dapat menghasilkan pembebanan yang menetap selama masa penggunaan suatu aset, meskipun nilai sisa tidak mengalami perubahan.
- Garis Menurun
Perhitungan ini perusahan gunakan untuk menghasilkan pembebanan secara menurun selama usia manfaat aset.
- Jumlah Unit
Cara ini mampu menghasilkan biaya yang berdasarkan pada penggunaan yang pada suatu aset harapkan.
Selain itu, aturan perpajakan menetapkan dua metode penyusutan berdasarkan pada UU No 36 tahun 2008 pasal 11 terkait pajak penghasilan, dengan metode garis lurus dan saldo menurun secara lebih konsisten.
Menghitung persediaan
Berdasarkan dari perhitungan persediaan SAK (12;2007) terdapat tiga cara untuk menghitung rumus persediaan. Yakni, rumus FIFO, rata-rata tertimbang, dan LIFO. Sedangkan menurut UU perpajakan yang ada di Indonesia menggunakan dua metode yaitu FIFO dan rata-rata.
Baca juga: Hal-Hal yang Harus Dipertimbangkan dalam Menyusun Anggaran Keuangan Akhir Tahun
Kesimpulan
Laporan keuangan adalah hal penting yang memiliki banyak manfaat salah satunya untuk mengetahui kondisi finansial suatu perusahaan dengan lebih baik. Namun, laporan ini tidak dapat berjalan jika Anda tidak memiliki seorang akuntan yang ahli karena bisa saja terjadi kesalahan ketika sedang menghitung laporan dan tentunya dapat merugikan perusahaan Anda.
Software akuntansi terlengkap dari HashMicro merupakan solusi terbaik bagi Anda untuk mengelola keuangan. Dengan dukungan sistem tercanggih menjadikan software ini sebagai pilihan banyak perusahaan untuk mempermudah proses bisnis. Mari beralih ke HashMicro dan kurangi proses akuntansi manual yang memakan waktu.
