Mengenal KPI Keuangan, Contoh & Perannya untuk Finance

Bayangkan jika bisnis Anda berjalan tanpa KPI keuangan yang jelas untuk mengukur kesehatan finansial. Keputusan diambil hanya berdasarkan insting, sementara masalah keuangan perlahan menumpuk tanpa terdeteksi.

Akibatnya, kerugian bisa datang tiba-tiba dan mengancam kelangsungan usaha. Tanpa KPI, Anda tidak akan tahu apakah strategi bisnis berjalan efektif atau justru membawa perusahaan ke arah yang salah.

Oleh karena itu, jangan biarkan bisnis Anda terjebak dalam keputusan buta yang berisiko fatal. Pelajari bentuk-bentuk KPI keuangan, cara menghitungnya, dan bagaimana menerapkannya secara efektif di artikel ini untuk memastikan rasio keuangan Anda tetap sehat.

Apa itu KPI Keuangan?

KPI keuangan adalah indikator yang mengukur kinerja finansial suatu bisnis secara kuantitatif. Perusahaan menggunakan KPI ini untuk menilai seberapa efektif mereka mengelola pendapatan, pengeluaran, keuntungan, dan arus kas.

Indikator keuangan ini memiliki beberapa metrik penting, mulai dari margin keuntungan hingga rasio utang terhadap ekuitas. Selain itu, terdapat pula kategori KPI keuangan, meliputi:

• KPI profitabilitas, seperti margin laba kotor dan margin laba bersih.
• Likuiditas, seperti current ratio dan quick ratio.
• KPI efisiensi, seperti perputaran persediaan dan perputaran piutang usaha.
• Penilaian, seperti laba per saham dan rasio harga terhadap laba.
• Leverage, seperti rasio utang terhadap ekuitas dan tingkat pengembalian ekuitas.

Pentingnya KPI Keuangan untuk Divisi Finance

Bayangkan divisi finance bekerja tanpa peta keuangan yang jelas. Hasilnya? Keputusan yang mereka ambil akan tanpa arah berisiko rugi jutaan rupiah.

Agar divisi finance mampu mengarahkan perusahaan menuju kinerja optimal, KPI keuangan penting untuk Anda tetapkan karena:

• Mengukur kesehatan finansial perusahaan: Memastikan posisi keuangan tetap sehat dan terkendali.
• Membantu pengambilan keputusan strategis: Memberikan data akurat untuk menyusun rencana investasi atau efisiensi biaya.
• Mengidentifikasi potensi masalah sejak dini: Mencegah risiko kerugian besar dengan deteksi cost of goods sold dan masalah lainnya secara cepat dan akurat.
• Meningkatkan akuntabilitas tim: Setiap anggota memiliki target yang jelas dan terukur.
• Mendorong pertumbuhan berkelanjutan: Mengarahkan sumber daya pada aktivitas yang paling menguntungkan.

Dengan software akuntansi, divisi finance dapat memantau KPI secara real-time, mengotomatisasi laporan, dan mengurangi kesalahan input. Cek skema harganya di banner berikut untuk memilih sistem yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Cara Membuat KPI Keuangan untuk Accounting

“Angka tanpa arah hanyalah deretan digit.” Itulah sebabnya tim accounting memerlukan KPI yang strategis agar setiap data keuangan punya arti dan tujuan.

Berikut langkah membuat KPI keuangan untuk sistem akuntansi bisnis Anda:

• Identifikasi tujuan bisnis: Pastikan KPI selaras dengan target keuangan jangka pendek dan panjang.
• Pilih metrik yang relevan: Gunakan indikator seperti margin laba bersih, arus kas operasi, atau perputaran piutang.
• Tetapkan target yang realistis: Berdasarkan data historis dan kondisi pasar saat ini.
• Tentukan periode pengukuran: Bulanan, triwulanan, atau tahunan sesuai kebutuhan pelaporan.
• Gunakan sistem monitoring: Perbarui dan evaluasi KPI secara rutin untuk menyesuaikan strategi melalui sistem otomatis terpadu.

Bentuk-bentuk KPI Keuangan dan Contoh Penerapannya

Berikut adalah 8 contoh KPI keuangan yang dapat Anda terapkan di alur bisnis perusahaan:

1. Gross profit margin

Gross profit margin mengukur profitabilitas inti bisnis dengan membandingkan laba kotor terhadap penjualan bersih. Contohnya, Anda memiliki gross profit margin 45%, maka Anda mampu mempertahankan 45% pendapatan sebagai laba kotor setelah dikurangi COGS.

Rumus:

Gross Profit Margin =

(Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan) / Penjualan Bersih × 100%

2. Return on Sales (ROS)

ROS menunjukkan seberapa besar laba operasi yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan. KPI ini dihitung dengan membagi laba operasi (EBIT) dengan pendapatan bersih. Misalnya, ROS 20% berarti setiap Rp1 penjualan menghasilkan laba operasi sebesar Rp0,20.

Rumus:

ROS =

Laba Operasi / Penjualan Bersih × 100%

3. Current ratio

Current ratio mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek menggunakan aset lancar. Semakin tinggi rasio ini, semakin kuat likuiditas perusahaan. Contoh, current ratio 2:1 berarti setiap Rp1 utang lancar ditopang oleh Rp2 aset lancar.

Rumus:

Current Ratio =

Aset Lancar / Kewajiban Lancar

4. Quick ratio

Quick ratio, atau acid-test ratio, menunjukkan kemampuan melunasi kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan penjualan persediaan. KPI ini lebih ketat dibanding current ratio. Misalnya, quick ratio 1,5 berarti perusahaan memiliki Rp1,50 aset cepat cair untuk setiap Rp1 utang lancar.

Rumus:

Quick Ratio =

(Aset Lancar – Persediaan) / Kewajiban Lancar

5. Inventory turnover

Inventory turnover mengukur seberapa sering persediaan terjual dan diganti dalam periode tertentu. Rasio tinggi menunjukkan penjualan cepat, sedangkan rasio rendah bisa menandakan stok berlebih. Contoh, inventory turnover 8 berarti persediaan terjual habis dan diganti 8 kali setahun.

Rumus:

Inventory Turnover =

Harga Pokok Penjualan / Rata-rata Persediaan

6. Accounts receivable turnover

KPI ini mengukur efektivitas penagihan piutang dengan membandingkan penjualan kredit terhadap rata-rata piutang. Semakin tinggi nilainya, semakin cepat piutang tertagih. Misalnya, rasio 10 berarti perusahaan menagih seluruh piutang rata-rata setiap 36 hari.

Rumus:

Accounts Receivable Turnover =

Penjualan Kredit Bersih / Rata-rata Piutang Usaha

7. Earnings per Share (EPS)

EPS menunjukkan laba bersih yang dihasilkan untuk setiap lembar saham beredar. Investor sering menggunakan KPI ini untuk menilai profitabilitas per saham. Contohnya, EPS Rp2.500 berarti setiap saham menghasilkan laba Rp2.500.

Rumus:

EPS = (Laba Bersih – Dividen Saham Preferen) / Jumlah Saham Biasa Beredar

8. Debt to Equity Ratio (DER)

DER membandingkan total utang terhadap total ekuitas perusahaan untuk menilai tingkat leverage. Rasio tinggi bisa menunjukkan risiko finansial yang lebih besar. Misalnya, DER 1,2 berarti utang perusahaan 1,2 kali lebih besar dari ekuitasnya.

Rumus:

DER = Total Utang / Total Ekuitas

Rancang dan Kontrol KPI Akuntansi Anda dengan Kemudahan Sistem Otomatis

Berdiri sejak tahun 2015 di Singapura, HashMicro merupakan perusahaan pengembang software yang fokus pada efisiensi dan kolaborasi. Dalam hal KPI keuangan, HashMicro berkolaborasi dengan AI untuk menghasilkan standar pelaporan yang komprehensif.

Memiliki 2.000+ klien, HashMicro menawarkan berbagai keuntungan bagi Anda yang ingin bergabung bersama. Keuntungan tersebut di antaranya berupa demo gratis, konsultasi bisnis gratis, hingga bebas biaya tambah user.

Performa sistem HashMicro yang mumpuni pun berbanding lurus dengan UI/UX-nya yang ramah pengguna. Tidak berhenti sampai di situ, jajaran fitur-fitur HashMicro accounting juga memungkinkan Anda untuk mengelola keuangan dengan efektif, seperti:

• Hashy AI: Anda dapat memantau dan mengelola pemasukan, pengeluaran, serta utang dan piutang secara rinci melalui prompt sederhana kapan saja dan dimana saja.
• Dokumen terpusat: Seluruh data dan dokumen-dokumen karyawan Anda tersedia dalam satu dashboard terpusat, mencegah data tercecer atau tidak terekam.
• Penghitungan akurat: Anda tidak perlu lagi menghitung gaji, pajak, hingga reimbursement secara manual. Fitur ini mencegah perusahaan dari kerugian waktu dan finansial akibat human error.
• Laporan komprehensif: Hasil laporan CaLK Anda akan tersedia secara lengkap, detail, dan akurat. Ini mencegah Anda dari revisi berulang serta memangkas waktu saat pemrosesan data.
• Rekonsiliasi bank: Software akuntansi online dari HashMicro secara otomatis dan aman mengimpor serta merekonsiliasi seluruh transaksi bank Anda.
• Akrual dan amortisasi: Sistem akuntansi HashMicro meminimalkan human error dengan pencatatan serta perhitungan akrual dan amortisasi otomatis.

Kesimpulan

KPI keuangan adalah alat ukur penting yang membantu perusahaan memahami kesehatan finansial dan kinerjanya secara objektif. Dengannya, Anda dapat mengambil keputusan strategis yang tepat.

Dalam proses mengelola KPI akan jauh lebih efektif jika Anda dukung dengan implementasi software akuntansi yang terintegrasi dan otomatis. HashMicro menyediakan solusi akuntansi yang memudahkan pemantauan KPI secara real-time.

Coba demo gratis sekarang dan temukan kemudahan pengelolaan keuangan yang lebih cerdas.

Pertanyaan Seputar KPI Keuangan

• Apa itu KPI keuangan?

  KPI keuangan adalah indikator kinerja yang mengukur kesehatan dan pencapaian finansial perusahaan. Perusahaan menggunakannya untuk memantau profitabilitas, likuiditas, efisiensi, dan stabilitas keuangan.

• Apa itu KPI dan contohnya?

  KPI (Key Performance Indicator) adalah metrik terukur yang digunakan untuk menilai keberhasilan suatu tujuan. Contohnya termasuk gross profit margin untuk profitabilitas atau current ratio untuk likuiditas.

• Apa KPI yang terbaik untuk bisnis?

  KPI terbaik untuk bisnis adalah yang selaras dengan tujuan strategis perusahaan. Misalnya, ROI, net profit margin, dan customer acquisition cost sering menjadi pilihan utama untuk memantau pertumbuhan dan efisiensi.