Pernahkah Anda bertanya, seberapa efektif perusahaan benar-benar menghasilkan keuntungan dari setiap modal yang dikeluarkan? Jawabannya bisa ditemukan melalui rasio profitabilitas. Rasio ini menjadi indikator penting yang membantu Anda memahami kesehatan finansial bisnis sekaligus menilai seberapa efisien strategi yang sudah dijalankan.
Dengan menganalisis rasio profitabilitas, Anda tidak hanya tahu besaran laba yang diperoleh, tetapi juga bisa melihat produktivitas dari seluruh sumber daya yang digunakan. Informasi ini sangat berguna untuk mengambil keputusan, mulai dari perencanaan strategi pemasaran, investasi, hingga pengelolaan operasional sehari-hari.
Menariknya, kini Anda tidak perlu lagi melakukan analisis secara manual. Software ERP dapat membantu mengotomatisasi perhitungan rasio profitabilitas sekaligus menyajikan laporan keuangan yang akurat dan real-time. Simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut!
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Pengertian Rasio Profitabilitas
Secara umum, rasio perhitungan dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan adalah kegunaan rasio profitabilitas. Dengan kata lain, rasio ini memiliki definisi sebagai langkah untuk menggambarkan bagaimana efektivitas perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Salah satu ahli yaitu Irham Fahmi dalam bukunya yang berjudul Kinerja Laporan Keuangan mengatakan bahwa rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu.
Manfaat Rasio Profitabilitas
Setiap perusahaan pasti ingin mengetahui seberapa besar keuntungan yang dihasilkan dari modal yang telah digunakan. Melalui rasio profitabilitas, perusahaan dapat menilai efektivitas strategi keuangan sekaligus mengukur efisiensi penggunaan sumber daya. Pada bisnis industri mebel, misalnya, rasio profitabilitas mampu menunjukkan seberapa optimal modal kerja yang dikeluarkan dalam menghasilkan laba bersih setelah pajak.
Manfaat rasio profitabilitas yang bisa diperoleh antara lain:
- Mengetahui tingkat laba yang diperoleh dalam satu periode tertentu.
- Membantu perusahaan membandingkan kinerja keuangan dari tahun ke tahun.
- Menilai sejauh mana modal dan aset digunakan secara produktif.
- Memberikan gambaran yang jelas bagi investor atau kreditur terkait potensi keuntungan perusahaan.
- Menjadi pedoman manajemen untuk mengambil keputusan bisnis yang lebih terarah.
Dengan memahami manfaat ini, perusahaan dapat lebih mudah merancang strategi jangka panjang, menjaga kesehatan finansial, serta meningkatkan daya saing di pasar, termasuk bagi pelaku industri mebel yang ingin terus berkembang.
Jenis dan Rumus Rasio Profitabilitas
Jenis Rasio | Fungsi | Rumus |
---|---|---|
Gross Profit Margin | Mengukur persentase laba kotor terhadap penjualan, menilai efisiensi operasional. | Laba Kotor ÷ Total Pendapatan × 100% |
Net Profit Margin | Menunjukkan persentase laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. | Laba Bersih Setelah Pajak ÷ Penjualan |
Return on Assets (ROA) | Menilai efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba dari total aset. | Laba Bersih ÷ Total Aset |
Return on Equity (ROE) | Mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari modal pemegang saham. | Laba Bersih Setelah Pajak ÷ Ekuitas |
Return on Sales (ROS) | Menunjukkan tingkat keuntungan setelah biaya variabel produksi, sebelum bunga & pajak. | (Laba Sebelum Pajak & Bunga ÷ Penjualan) × 100% |
Return on Capital Employed (ROCE) | Mengukur profitabilitas dari modal kerja yang digunakan. | Laba Sebelum Pajak & Bunga ÷ Modal Kerja |
Setelah mengetahui pengertian, tujuan dan manfaat profitabilitas, Anda tentunya harus mengetahui cara menghitung rasio laporan profitabilitas produk dari beberapa jenis dari rasio ini. Perlu Anda ketahui bahwa rasio ini memiliki beragam jenis, mulai dari margin laba kotor hingga return on capital employed. Maka dari itu, Anda juga perlu mengetahui cara menghitung rasio profitabilitas. Seperti apakah penjelasan dari masing-masing jenis serta bagaimana rumus perhitungannya? Simak penjelasannya berikut ini!
1. Margin laba kotor (gross profit margin)
Dengan margin laba kotor, Anda dapat menilai persentase laba kotor terhadap pendapatan hasil penjualan. Dalam hal ini, semakin besarnya margin laba kotor maka dapat dikatakan bahwa perusahaan menjalankan kegiatan operasionalnya dengan baik. Namun sebaliknya, apabila margin laba kotor semakin kecil maka perusahaan kurang efisien dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Adapun rumus perhitungan margin laba kotor sebagai berikut:
Gross Profit Margin = (Laba Kotor/Total Pendapatan) x 100%
2. Margin laba bersih (net profit margin)
Margin laba bersih adalah salah satu jenis yang memiliki fungsi untuk menganalisis dan menilai persentase laba bersih yang perusahaan dapatkan setelah pengurangan pajak terhadap pendapatan yang berasal dari penjualan. Jika margin laba bersih tinggi, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan baik. Berikut ini merupakan rumus perhitungan margin laba bersih:
Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak / Penjualan
3. Rasio pengembalian aset (return on asset ratio)
Return on asset ratio memiliki kegunaan untuk menilai persentase keuntungan yang perusahaan peroleh terkait dengan sumber daya atau total aset. Oleh karena itu, melalui return on asset ratio akan menunjukkan efisiensi perusahaan dalam mengelola aset yang mereka miliki. Adapun rumus perhitungan dari rasio pengembalian aset sebagai berikut:
Return on Asset Ratio = Laba Bersih / Total Aset
4. Rasio pengembalian ekuitas (return on equity ratio)
Jenis rasio ini memiliki kegunaan untuk menganalisis kemampuan perusahaan saat menghasilkan laba yang berasal dari investasi pemegang saham perusahaan. Anda dapat menghitung return on equity ratio berdasarkan penghasilan perusahaan terhadap modal yang telah pemilik perusahaan investasikan. Berikut ini merupakan rumus perhitungan dari rasio pengembalian ekuitas:
Return on Equity Ratio = Laba Bersih Setelah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham
5. Rasio pengembalian penjualan (return on sales ratio)
Return on sales ratio memiliki kegunaan untuk menunjukkan tingkat keuntungan suatu perusahaan setelah melakukan berbagai pembayaran biaya variabel produksi. Biaya variabel produksi tersebut meliputi biaya bahan baku dan gaji karyawan sebelum dikurangi dengan bunga dan pajak. Adapun untuk rumus perhitungan return on sales ratio sebagai berikut:
Return on Sales = (Laba sebelum pajak dan bunga / Penjualan) x 100%
6. Pengembalian modal yang telah dipergunakan (return on capital employed)
Jenis dari rasio profitabilitas dapat menilai keuntungan yang perusahaan miliki dari modal yang telah terpakai. Dalam hal ini, modal adalah penjumlahan antara ekuitas perusahaan dengan kewajiban tidak lancar. Dengan jenis ini, efisiensi serta profitabilitas modal perusahaan dapat terlihat. Berikut ini merupakan rumus perhitungannya:
Return on Capital Employed = Laba Sebelum Pajak dan Bunga / Modal Kerja
Cara Cerdas Kelola Profitabilitas Menggunakan Software Akuntansi
Melalui rasio profitabilitas, perusahaan dapat mengetahui seberapa efektif modal dan aset digunakan dalam menghasilkan keuntungan. Namun, banyak bisnis masih kesulitan dalam mengelola laporan keuangan karena data yang tersebar dan perhitungan manual yang rentan error. Di sinilah Software Akuntansi HashMicro hadir sebagai solusi.
HashMicro tidak hanya membantu mencatat transaksi, tetapi juga menyajikan laporan keuangan yang lengkap, akurat, dan real time. Dengan informasi yang lebih terstruktur, perusahaan dapat lebih mudah memantau laba, menilai performa finansial, serta menyusun strategi berdasarkan data yang valid. Dapatkan kesempatan demo gratis sekarang juga.
Berikut adalah beberapa fitur utama yang ada dalam software akuntansi HashMicro:
- Bank Integrations & Auto Reconciliation: Mempercepat rekonsiliasi bank dan mengurangi kesalahan manual.
- Profit & Loss vs Budget & Forecast: Membantu analisis keuangan dengan perbandingan laporan laba rugi terhadap anggaran dan perkiraan.
- E-faktur & DJP Integration: Mempermudah proses perpajakan melalui integrasi langsung dengan sistem e-faktur dan DJP.
- Cash Flow Reports: Memberikan wawasan tentang kesehatan keuangan perusahaan melalui laporan arus kas.
- Multi-company with Inter Company Transaction and Consolidation: Memungkinkan pengelolaan keuangan untuk beberapa perusahaan secara efisien.
- Hashy AI Invoice Reminder: Secara otomatis mengirim notifikasi kepada pelanggan saat ada invoice yang jatuh tempo atau belum dibayar, terintegrasi langsung dengan modul AR Collector Hashy.
Kesimpulan
Rasio profitabilitas bukan hanya sekadar angka, tetapi cerminan seberapa sehat dan produktif perusahaan Anda dalam menghasilkan laba. Melalui analisis ini, Anda bisa melihat sejauh mana dana yang terpakai benar-benar memberikan hasil optimal, mulai dari margin laba kotor hingga return on capital employed.
Namun, di tengah tuntutan bisnis yang serba cepat di era digital, mengandalkan perhitungan manual tentu bukan lagi pilihan efisien. Di sinilah Software Akuntansi HashMicro hadir untuk membantu Anda mengotomatiskan perhitungan laba, menyajikan laporan keuangan akurat, hingga menampilkan insight mendalam lewat fitur seperti financial dashboard dan cash flow forecasting.
Tak berhenti di situ, HashMicro juga menawarkan rangkaian Software ERP terbaik lainnya, mulai dari manajemen inventaris hingga pengelolaan dokumen. Dengan satu sistem terintegrasi, efisiensi dan produktivitas bisnis Anda bisa meningkat secara signifikan. Jadi, tunggu apa lagi? Wujudkan operasional bisnis dengan cek demo gratis sekarang juga!
Pertanyaan Seputar Rasio Profitabilitas
-
Apa itu rasio profitabilitas?
Rasio profitabilitas adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari penjualan, aset, atau ekuitas yang dimilikinya.
-
Mengapa rasio profitabilitas penting?
Karena rasio ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam mengelola sumber daya untuk memperoleh keuntungan, serta menjadi acuan bagi investor dan manajemen dalam menilai kinerja bisnis.
-
Apa saja jenis-jenis rasio profitabilitas?
Beberapa yang paling umum adalah:
1. Gross Profit Margin = Laba Kotor ÷ Penjualan
2. Net Profit Margin = Laba Bersih ÷ Penjualan
3. Return on Assets (ROA) = Laba Bersih ÷ Total Aset
4. Return on Equity (ROE) = Laba Bersih ÷ Ekuitas