Rekonsiliasi bank adalah proses membandingkan catatan keuangan perusahaan dengan laporan bank untuk memastikan kecocokan. Proses ini melibatkan pencocokan transaksi, perbedaan saldo, dan koreksi kesalahan agar laporan keuangan akurat dan sesuai dengan saldo bank.
Apakah Anda mengalami kesulitan dalam mengurus pembukuan perusahaan Anda? Anda tidak sendirian. Faktanya, hanya 14% pemilik bisnis yang benar-benar menguasai akuntansi, pembukuan, dan proses rekonsiliasi bank dengan baik.
Namun, perusahaan harus menjalankan pembukuan demi keberlangsungan bisnis. Kini banyak perusahaan yang menggunakan sistem manajemen akuntansi terbaik dari HashMicro untuk mengotomatisasi proses pembukuan perusahaan.
Gunakan software akuntansi yang dapat membantu proses pembukuan dan mempermudah proses bank reconciliation. Sistem akuntansi unggul pasti memiliki fitur Fast Bank Reconciliation yang secara otomatis mengimpor dan merekonsiliasi transaksi bank Anda.
Baca Juga: Optimalkan Pembayaran Digital dengan Software Akuntansi
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Apa itu Rekonsiliasi Bank?
Rekonsiliasi bank adalah proses membandingkan laporan keuangan perusahaan dengan laporan keuangan bank. Proses ini melibatkan pencocokan transaksi, perbedaan saldo, dan koreksi kesalahan agar laporan keuangan akurat dan sesuai dengan saldo bank.
Selain itu, rekonsiliasi bank mencocokkan catatan saldo perusahaan dengan laporan bank untuk memastikan keakuratan pencatatan. Proses ini mendeteksi kesalahan pencatatan atau perbedaan transaksi yang terjadi, seperti cek yang belum didepositkan penerima.
Tujuan rekonsiliasi bank adalah mencegah penipuan dan memastikan laporan keuangan sesuai dengan data bank. Hal ini juga memungkinkan perusahaan mengetahui transaksi yang belum tercatat dan menjaga ketelitian pencatatan penerimaan serta pengeluaran uang.
Fungsi Penting Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank tidak hanya berguna untuk menghindari kesalahan pencatatan di pembukuan Anda dan mendeteksi penipuan, namun juga punya banyak kegunaan lainnya yang bisa membantu perusahaan Anda. Mari kita bahas lebih jauh.
1. Menghindari kesalahan
Bukan hanya Anda atau staf keuangan yang bisa melakukan kesalahan, namun bank juga bisa salah. Cari di mana perbedaan pembukuan terjadi, catatan mana yang akurat, serta mana yang harus dikoreksi. Rekonsiliasi bank sangat efektif untuk mendeteksi kesalahan pembukuan yang terjadi.
Selain itu, masih ada berbagai jenis kesalahan pembukuan yang sering dilakukan akuntan profesional sekalipun, termasuk duplikasi catatan belanja, pihak bank melewatkan satu pencatatan transaksi, dan entri data yang tidak efisien.
Rekonsiliasi bank bisa membantu Anda mencari di mana terjadi kesalahan pembukuan dan menghindari potensi kerugian bisnis Anda.
Baca Juga: Hindari 4 Kesalahan Umum Berikut dalam Manajemen Arus Kas
2. Mendeteksi penipuan
Rekonsiliasi bank bisa membantu Anda mendeteksi penipuan yang terjadi dan menyelamatkan uang Anda sebelum berkembang terlalu jauh. Jika Anda melihat transaksi yang terjadi di luar sepengetahuan Anda, segera selidiki. Bisa jadi seseorang sedang menggunakan rekening perusahaan Anda untuk hal-hal yang ilegal.
3. Meningkatkan operasional bisnis
Di saat kesalahan pembukuan sudah terlalu sering, bisa jadi ada yang tidak beres dengan operasional bisnis yang sedang Anda jalankan. Hal ini menandakan minimnya efisiensi perusahaan Anda, khususnya mengenai pembukuan dan keuangan.
Inilah pentingnya Anda untuk memperbaiki kesalahan pembukuan yang terjadi dengan rekonsiliasi bank. Jika kesalahan bisa ditekan, atau bahkan dicegah, maka efisiensi akan meningkat.
Cara Membuat Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank juga membutuhkan prosedur-prosedur tertentu. Berikut cara rekonsiliasi bank secara manual:
1. Lakukan perbandingan saldo kas perusahaan dan rekening dari bank
Cara melakukan perbandingan saldo kas perusahaan dengan rekening bank ialah dengan menganalisis rekening koran bank yang didapatkan setiap bulan.
Biasanya jika perusahaan membuka cek giro di Bank, maka perusahaan akan mendapatkan rekening koran setiap akhir bulan yang berisi berbagai macam transaksi seperti cek, setoran, biaya layanan, bahkan saldo kas perusahaan.
Rekening koran tadi dibandingkan dengan kas yang dicatat di perusahaan apakah terjadi persamaan atau sebaliknya. Namun, sangat jarang terjadi kesamaan akibat faktor tertentu. Salah satu penyebabnya adalah kesalahan pencatatan di pihak perusahaan. Namun, bukan tidak mungkin bahwa pihak bank juga melakukan kesalahan yang sama.
2. Catat transaksi yang dilakukan oleh bank
Bank mencatat transaksi secara digital dan otomatis disesuaikan dengan yang tertera di rekening koran. Walaupun, demikian, pelacakan transaksi tetap dapat berpedoman pada rekening koran.
Catat seluruh transaksi yang muncul di rekening koran pada buku kas di bab yang berbeda. Kemudian, tindaklanjuti jika dalam perbandingannya terdapat perbedaan yang signifikan.
Prosedur ini minimal sebagai data tercatat yang menjadi bukti bahwa memang terjadi selisih antara catatan perusahaan dengan catatan bank.
3. Lakukan penelusuran transaksi yang masih dalam proses
Sangat sulit agar catatan keuangan di bank dengan kas perusahaan mengalami kecocokan. Penyebabnya pun bermacam-macam, seperti keterlambatan laporan setoran ataupun adanya cek edaran.
Sebenarnya, hal tersebut bukannya tidak tercatat, tetapi masih dalam proses pencatatan. Maka dari itu, perlu dilakukan penelusuran terkait hal tersebut bagi pihak perusahaan dengan menghubungi pihak terkait untuk menanyakan seputar kejelasannya.
Biasanya akan ditemukan penyebab adanya selisih nominal antara catatan di bank dan perusahaan, sehingga akan muncul penyesuaian-penyesuaian dari penemuan-penemuan tersebut.
4. Buat lembar kerja untuk menghitung selisih
Maksud dari proses ini adalah menuliskan proses dan hasil penghitungan di lembar kerja.
Pastikan nominal hasil penghitungan menjelaskan selisih yang sebenarnya. Sehingga ada titik terang terkait masalah ketidaksingkronan data tersebut. Jika hal ini berhasil dilakukan, maka rekonsiliasi bank sudah rampung dan selesai.
Jika masih terjadi selisih yang meragukan, maka harus perlu dilakukan penghitungan ulang dengan lebih detail dan teliti, sehingga data-data keuangan harus valid karena menjadi dasar penghitungan.
5. Lakukan penelusuran dan pengecekan ulang
Tahapan yang terakhir adalah melakukan penelusuran lanjutan dan pengecekan ulang terutama untuk data-data yang janggal, mencurigakan, dan semacamnya.
Rumusnya adalah jika selisih hanya Rp 1.000.000 rupiah berarti penyebabnya bisa karena kesalahan input data. Tetapi jika lebih dari nominal itu, berarti masih ada laporan keuangan yang belum tercatat di bank dan sebaiknya Anda menelusuri penyebabnya lebih lanjut.
Jika pun sudah selesai dan sudah ditetapkan, jangan dulu lakukan penyesuaian. Cek ulang agar kesalahannya lebih minim. Memang proses ini membutuhkan waktu. Tetapi ini semua demi keteraturan laporan keuangan perusahaan dan kepercayaan dari pihak perbankan.
Melakukan rekonsiliasi bank secara manual memang memungkinkan, tetapi di tengah pesatnya pertumbuhan kompetitor, otomatisasi adalah kunci untuk tetap unggul. Dengan sistem yang dapat menyederhanakan seluruh proses ini, bisnis Anda akan lebih efisien dan fokus pada hal yang benar-benar penting.
Klik banner di bawah untuk menemukan skema harga terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Anda, dan mulai transformasi bisnis Anda sekarang!
Frekuensi Rekonsiliasi Bank
Pertanyaannya sekarang, seberapa seringkah harusnya kita menjalankan rekonsiliasi? Sebenarnya, tidak ada jawaban yang salah terhadap pertanyaan ini. Namun kami menyarankan agar sebaiknya Anda menjalankan rekonsiliasi paling sedikit satu kali setiap bulannya.
Ada juga perusahaan yang menjalankan proses ini setiap beberapa hari sekali. Alasannya yaitu untuk menghindari pengeluaran yang tak terduga atau penipuan yang marak terjadi di transaksi yang berjalan secara online.
Jika perusahaan melakukan rekonsiliasi dengan bank hanya sebulan sekali, maka di saat Anda mengetahuinya maka sudah terlambat untuk melakukan penanganan atau perbaikan.
Rekonsiliasi Bank Otomatis dengan Software HashMicro
Untuk sebuah perusahaan yang bisa melakukan ratusan hingga ribuan transaksi setiap bulannya, rekonsiliasi bank secara manual sudah pasti sangat memakan waktu dan tenaga. Itu sebabnya banyak perusahaan menggunakan sistem akuntansi untuk memudahkan proses ini.
Dengan software accounting terunggul dari HashMicro, proses rekonsiliasi menjadi lebih mudah dan cepat. Hanya dengan beberapa klik, mencocokkan laporan keuangan perusahaan dengan laporan keuangan bank bisa langsung selesai.
Jika Anda menemukan ketidakcocokan antara laporan keuangan perusahaan dengan laporan keuangan dari bank, segera selidiki. Apakah ada pencatatan transaksi yang terlewat, atau pembayaran yang belum selesai? Atau bahkan ada masalah yang butuh perhatian Anda?
Kesimpulan
Bank reconciliation adalah proses krusial bagi setiap perusahaan. Tidak hanya membantu meminimalisir kesalahan pembukuan dan mendeteksi potensi penipuan, proses ini juga mendukung efisiensi kinerja departemen keuangan secara keseluruhan.
Dengan sistem akuntansi yang andal, perusahaan dapat mencocokkan laporan keuangan dengan lebih mudah dan akurat. Untuk hasil yang lebih optimal, banyak bisnis di Indonesia telah mengintegrasikan modul akuntansi mereka dengan sistem ERP terbaik dari HashMicro, menghadirkan solusi terpusat untuk pengelolaan bisnis yang lebih efisien.
Ingin tahu lebih lanjut tentang bank reconciliation atau sistem akuntansi yang dapat meningkatkan performa bisnis Anda? Klik link berikut untuk berbicara dengan tim kami dan jadwalkan demo gratis sekarang!
FAQ Mengenai Rekonsiliasi Bank
-
Mengapa rekonsiliasi bank penting?
Rekonsiliasi bank penting untuk memastikan akurasi catatan keuangan, mendeteksi kesalahan atau penipuan, dan memastikan saldo kas yang dilaporkan sesuai dengan saldo bank sebenarnya.
-
Apa saja penyebab perbedaan antara catatan perusahaan dan bank?
Perbedaan dapat disebabkan oleh cek beredar, setoran dalam proses, biaya bank yang belum dicatat, pendapatan bunga, atau kesalahan pencatatan oleh perusahaan atau bank.
-
Seberapa sering rekonsiliasi bank harus dilakukan?
Idealnya, rekonsiliasi bank dilakukan setiap bulan setelah menerima laporan bank. Namun, untuk meningkatkan akurasi dan deteksi dini kesalahan, beberapa perusahaan melakukan rekonsiliasi lebih sering, seperti mingguan atau harian.