Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×

Nadia

Active Now

Nadia

Active Now

Lihat Artikel Lainnya

BerandaIndustryFinancePengertian Piutang Tak Tertagih dan Metode Penghapusannya

Pengertian Piutang Tak Tertagih dan Metode Penghapusannya

Piutang tak tertagih atau bad debts dalam istilah sistem akuntansi profesional adalah hutang orang lain kepada perusahaan Anda untuk suatu transaksi, tetapi piutang tersebut tidak bisa dikembalikan kreditur meskipun perusahaan telah mengupayakan tindakan penagihan. Perusahaan melakukan bisnis dengan menjual produk tujuannya adalah untuk menghasilkan keuntungan. Namun, dengan adanya piutang, situasinya berbanding terbalik. Perusahaan justru memperoleh kredit macet karena pembeli tidak membayar pinjaman. Kredit bermasalah akhirnya menjadi utang yang malah mengurangi laba bersih. Untuk melihat piutang yang tidak tertagih, gunakan sistem akuntansi agar dapat menagih utang-utang agar keuangan tetap stabil.

Jika terjadi piutang tak tertagih, laporan keuangan perusahaan tentunya akan berantakan.  Untuk menghindari hal tersebut, gunakan sistem akuntansi berbasis cloud agar laporan keuangan tetap terjaga. Dengan fitur analytical reporting yang ada pada sistem akuntansi yang memberikan laporan laba rugi, Anda dapat melacak keuangan yang berantakan jika ada piutang tak tertagih.
DemoGratis

Apakah Piutang Tak Tertagih Merupakan Beban?

Piutang tak tertagih biasanya menjadi biaya operasional dan termasuk dalam biaya penjualan, umum, dan administrasi organisasi. Biaya ini nantinya mengurangi laba bersih perusahaan periode yang sama. Sehingga akibatnya piutang ini tercatat dalam laporan laba rugi dalam sistem akuntansi. Adanya beban ini dapat membantu perusahaan mengetahui pelanggan mana yang lebih sering mengalami gagal bayar. Adanya komponen ini merupakan salah satu yang harus perusahaan catat dan pertanggung jawabkan dalam laporan keuangan sistem akuntansi terakurat.

Dua Metode Penghapusan Piutang Tak Tertagih

piutang tak tertagih
sumber: freepik.com

Untuk tidak lagi membebankan piutang kepada konsumen, perusahaan dapat melakukannya dengan dua cara. Cara pertama adalah dengan melakukan penghapusan langsung terhadap piutang tersebut atau write-off. Cara kedua yang dapat perusahaan lakukan adalah dengan menyisihkan secara bertahap piutang atau allowance. Berikut kami rangkum penjelasan lebih jelas mengenai kedua metode tersebut:

Metode penghapusan langsung atau write-off

Karena metode penghapusan piutang ini menghapus langsung ke akun piutang pelanggan, perusahaan perlu mempertimbangkan persyaratan untuk penghapusan piutang tak tertagih dari konsumen. Dengan cara ini, beban bad debts menjadi kerugian bagi perusahaan, sehingga piutang ini akan mengurangi laba. Sebagai gantinya, perusahaan akan memasukkan bad debts tersebut dalam akun beban, sehingga menambah liabilitas.

Metode penyisihan atau allowance

Metode penyisihan piutang tak tertagih tidak memasukkannya secara nyata dalam jurnal. Yang mana, metode ini lebih mengutamakan penyisihan atau penghapusan piutang secara bertahap dengan jumlah yang kecil. Perusahaan yang menggunakan metode penyisihan bad debts tidak memperlihatkan kerugian dalam laporan keuangannya. Sebaliknya, bad debts secara bertahap akan mengurangi laba perusahaan. Cara ini dinilai jauh lebih unggul bagi perusahaan, terutama dari sudut pandang pemangku kepentingan. Terdapat tiga komponen utama dari metode penyisihan, antara lain:

  • Perkirakan piutang tidak tertagih.
  • Catatan entri jurnal dengan mendebet beban hutang buruk dan penyisihan kredit untuk piutang tidak tertagih.
  • Ketika Anda memutuskan untuk menghapus akun, debet penyisihan piutang ragu-ragu dan kreditkan akun piutang yang sesuai.

Cara Menghitung Piutang Tak Tertagih

Bad debts dihitung sebagai persentase dari total piutang. Untuk menghitung biaya piutang tak tertagih, bagilah jumlah total semua piutang dengan jumlah total piutang tak tertagih dan kalikan angka itu dengan 100 sehingga menghasilkan persentase. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dengan piutang sebesar Rp10.000.000 dan bad debts sebesar Rp500.000 menggunakan rumus berikut untuk menghitung biaya piutang tak tertagih.

Rp500.000 ÷ Rp10.000.000 x 100% = 5%

Dalam kasus ini, beban perusahaan mewakili 5% dari piutang usahanya. Cara terbaik untuk mengelola beban bad debts adalah dengan menggunakan rumus ini untuk memantau kredit macet secara keseluruhan dan dalam setiap akun pelanggan. Dengan menetapkan ambang batas tertentu untuk pinjaman bermasalah saat ini dan yang berpotensi bertambah, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah untuk mengelola dan mencegah beban pinjaman bermasalah sebelum mereka lepas kendali.

Menghitung piutang secara manual dengan jumlah yang banyak rentan terjadi kesalahan yang berakibat buruk pada keuangan perusahaan. Waktu yang dibutuhkan untuk menghitung secara manual juga tidak sedikit, untuk itu gunakanlah sistem keuangan dari HashMicro untuk membantu menghitung keuangan perusahaan Anda.

download skema harga software erp
download skema harga software erp

Jurnal Bad Debts dalam Akuntansi

Persentase penjualan

Cara pertama adalah membuat laporan berdasarkan persentase penjualan. Tahap pertama adalah dengan menjumlahkan hutang bersih dan tak tertagih untuk menentukan persentase penjualan. Manajemen kemudian menentukan biaya kredit bermasalah melalui proses waktu antara penjualan utang bersih dan total hasil penjualan. Manajemen menghitung persentase dan kemudian mengalikannya dengan penjualan kredit bersih atau total penjualan kredit untuk menentukan biaya bad debts. Berikut ini contohnya:

Pada tanggal 30 April 2021, PT Maju Abadi melaporkan penjualan kredit bersih sebesar Rp10.000.000. Dengan menggunakan metode persentase penjualan, mereka memperkirakan bahwa 1% dari penjualan kredit mereka tidak akan tertagih. Berdasarkan tabel di bawah, terlihat bahwa Rp100.000 (1% dari Rp10.000.000) merupakan biaya piutang tak tertagih yang manajemen perkirakan akan timbul.

contoh 1

Persentase piutang

Berdasarkan metode persentase piutang, yang memperkirakan biaya bad debts, perusahaan membuat daftar umur piutang yang bervariasi tergantung kebijakan masing-masing perusahaan. PT Maju Abadi mempunyai daftar piutang dengan estimasi piutang tak tertagih sebagai berikut.

contoh 2

Per 30 Juli 2021, piutang Debitur A telah melewati batas penagihan 90 hari, sedangkan debitur B dan E sudah jatuh tempo selama 1 minggu. Agar kondisi keuangan tetap aman, maka estimasi penulisan akun piutang pada jurnal 30 Juli adalah:

= Belum Jatuh Tempo + Lewat Jatuh Tempo

= Rp207,500 + Rp105,000 + Rp1,250,000 = Rp1,562,500

contoh 3

Baca juga: Rumus Persamaan Dasar Akuntansi Terlengkap untuk Menghitung Keuangan Bisnis Anda!

Kesimpulan

Piutang tak tertagih merupakan piutang perusahaan untuk suatu transaksi, tetapi piutang tersebut tidak bisa perusahaan tagih kepada kreditur. Untuk melakukan penghapusan terhadap hutang konsumen, perusahaan dapat melakukannya dengan dua cara, yaitu white-off atau penghapusan secara langsung dan allowance atau penyisihan secara bertahap. Adanya komponen ini merupakan salah satu yang harus perusahaan catat dan pertanggung jawabkan dalam laporan keuangan. 

Accounting

Kini tidak perlu khawatir lagi untuk melakukan perhitungan akuntansi bisnis Anda! Sistem Akuntansi dari Hashmicro dapat membantu bisnis Anda untuk otomatiskan seluruh proses perhitungan keuangan, mulai dari pengelolaan arus kas, pembuatan laporan keuangan, rekonsiliasi bank, jurnal penyesuaian, pembuatan faktur, dan lain-lainnya dengan sistem terbaik untuk enterprise Indonesia. Bahkan Anda dapat mengunduh skema harga software ERP dari HashMicro untuk mengetahui perhitungan harganya secara pasti dan dapatkan harga terbaik dari kami!

Apakah artikel Ini bermanfaat?
YaTidak

Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda?

Dewi Sartika
Dewi Sartikahttps://www.hashmicro.com/id/
Dewi Sartika adalah seorang content writer berbakat dengan pengetahuan mendalam dalam bidang akuntansi. Dengan pengalaman bertahun-tahun di industri akuntansi, Dewi telah menggabungkan passion-nya dalam menulis dengan keahlian dalam dunia keuangan.
Finance

Highlight

Artikel Populer