Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Perlu bantuan atau mau lihat demo singkat dari kami? 😊

Chat di sini, akan langsung terhubung ke WhatsApp tim kami.
6281222846776
×
close button
Violet

Nadia

Active Now

Violet

Nadia

Active Now

Chapter Selanjutnya

CNBC Awards

Mengenal Build to Order (BTO): Definisi dan Peran bagi Bisnis

Diterbitkan:

Apakah Anda sering memproduksi dalam jumlah besar, tetapi stok menumpuk karena sulit terjual? Produksi massal yang tidak tepat bisa menyebabkan pemborosan biaya, gudang penuh, dan arus kas terganggu. Inilah mengapa model Build to Order (BTO) membantu bisnis hanya memproduksi sesuai permintaan, menghindari risiko stok berlebih.

Build to Order (BTO) adalah model produksi di mana barang hanya dibuat setelah ada pesanan dari pelanggan, sehingga mengurangi risiko kelebihan stok. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat menyesuaikan produk sesuai permintaan tanpa perlu menyimpan inventaris dalam jumlah besar.

Lalu, apa itu Build to Order (BTO) dan kenapa model ini bisa membantu bisnis menghindari pemborosan produksi? Simak artikel ini sampai habis untuk memahami cara kerja BTO dan bagaimana strategi ini bisa meningkatkan efisiensi bisnis Anda!

Key Takeaways

Klik untuk Demo Gratis!
DemoGratis

Daftar Isi:

    Daftar Isi

      Apa itu Build to Order (BTO)?

      Build to Order (BTO) adalah model produksi yang hanya memproduksi barang setelah ada pesanan dari pelanggan. Model produksi ini membantu bisnis menghindari kelebihan stok dan meminimalkan pemborosan biaya produksi yang dapat berdampak buruk bagi perusahaan.

      Banyak bisnis menerapkan Build to Order (BTO) karena model ini memungkinkan mereka menyesuaikan produk sesuai kebutuhan pelanggan. Perusahaan juga dapat mengurangi risiko kelebihan stok yang sering terjadi pada produksi massal. 

      Perbedaan Build to Order, Build to Stock, dan Make to Order

      Sebelum kita masuk ke pembahasan lebih dalam, penting untuk memahami perbedaan antara Build to Order (BTO), Build to Stock (BTS), dan Make to Order (MTO) . Banyak bisnis masih bingung membedakan ketiganya, padahal masing-masing memiliki karakteristik unik yang memengaruhi efisiensi produksi, biaya, dan kepuasan pelanggan. 

      Berikut di bawah ini penjelasan karakteristik perbedaan antara tiga hal tersebut: 

      Build to Order Build to Stock Make to Order
      • Produksi dimulai setelah pesanan masuk
      • Tidak ada stok barang jadi, hanya stok bahan baku
      • Waktu produksi lebih lama karena barang dibuat dari nol
      • Mengurangi risiko kelebihan stok dan pemborosan bahan baku
      • Memungkinkan personalisasi produk sesuai keinginan pelanggan
      • Membutuhkan manajemen produksi dan rantai pasok yang baik
      • Produksi dilakukan sebelum ada pesanan
      • Barang disimpan dalam gudang dan siap dijual kapan saja
      • Memungkinkan pengiriman cepat karena produk sudah tersedia
      • Berisiko kelebihan stok jika permintaan meleset dari perkiraan
      • Membutuhkan analisis pasar yang akurat untuk memprediksi permintaan
      • Cocok untuk produk yang sering dibeli dalam jumlah besar
      • Produksi dimulai setelah pesanan masuk, tetapi dengan stok bahan baku yang tersedia
      • Waktu produksi lebih cepat dibandingkan BTO karena bahan baku sudah disiapkan
      • Risiko kelebihan stok lebih rendah dibandingkan BTS
      • Lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan permintaan pasar
      • Cocok untuk bisnis yang membutuhkan keseimbangan antara kecepatan dan fleksibilitas produksi

      Peran Build to Order (BTO) pada Proses Produksi

      Penerapan Build to Order (BTO) memang dapat membantu perusahaan dari risiko kelebihan atau kekurangan stok. Namun, peran konsep Build to Order tidak hanya sebatas itu saja. Berikut adalah beberapa peran utama BTO dalam proses produksi:

      1. Meningkatkan fleksibilitas produksi

      Dalam model ini, bisnis dapat menyesuaikan setiap pesanan sesuai permintaan pelanggan. Fleksibilitas ini sangat bermanfaat bagi industri yang menawarkan produk dengan berbagai opsi kustomisasi, seperti otomotif dan elektronik.

      2. Mengoptimalkan penggunaan bahan baku

      Karena produksi hanya dilakukan berdasarkan pesanan, perusahaan dapat mengontrol penggunaan bahan baku dengan lebih efisien. Hal ini mengurangi pemborosan dan membantu bisnis menjaga keseimbangan antara permintaan dan ketersediaan bahan produksi.

      3. Meminimalkan biaya produksi dan penyimpanan

      Dengan menghilangkan kebutuhan untuk menyimpan stok barang dalam jumlah besar, perusahaan dapat menghemat biaya penyimpanan dan logistik. Selain itu, produksi yang lebih terarah membantu bisnis mengurangi biaya tenaga kerja yang tidak diperlukan untuk produksi massal.

      4. Meningkatkan kepuasan pelanggan

      BTO memungkinkan pelanggan mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Model ini memastikan bahwa setiap produk yang diterima pelanggan benar-benar memenuhi ekspektasi, sehingga meningkatkan loyalitas pelanggan.

      Kelebihan dan Kekurangan Build to Order (BTO) 

      Terlepas dari manfaat yang diberikan, Build to Order (BTO) juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu Anda perhatikan. Model produksi ini menawarkan fleksibilitas tinggi dalam memenuhi permintaan pelanggan, tetapi juga menghadirkan tantangan tersendiri dalam operasional dan manajemen rantai pasokan.

      Di bawah ini adalah kelebihan dan kekurangan BTO yang bisa menjadi pertimbangan Anda sebelum mengimplementasikan konsep ini dalam bisnis:

      Kelebihan BTO

      1. Minim risiko persediaan berlebih 

      Perusahaan hanya memproduksi barang setelah menerima pesanan dari pelanggan. Dengan cara ini, tidak ada stok berlebih yang harus disimpan di gudang. Bisnis bisa menghemat biaya penyimpanan dan menghindari kerugian akibat produk yang tidak terjual.

      2. Personalisasi produk sesuai kebutuhan pelanggan

      Model BTO memungkinkan pelanggan mendapatkan produk yang sesuai dengan preferensi mereka. Bisnis dapat menawarkan variasi spesifikasi, fitur, atau desain tanpa harus menyimpan banyak stok berbeda. Dengan tingkat personalisasi yang tinggi, kepuasan pelanggan bisa meningkat, sehingga mendorong loyalitas mereka.

      3. Efisiensi penggunaan sumber daya

      Produksi berdasarkan pesanan membantu perusahaan mengalokasikan bahan baku dan tenaga kerja secara optimal. Tidak ada pemborosan bahan karena produksi hanya dilakukan saat ada permintaan. Bisnis bisa menghindari biaya produksi yang tidak perlu dan meningkatkan profitabilitas.

      4. Mengurangi risiko produk usang atau tidak laku

      Produk yang dibuat sesuai pesanan memastikan bahwa semua barang yang diproduksi memiliki pembeli. Perusahaan tidak perlu khawatir tentang produk yang sudah tidak relevan dengan pasar. Hal ini sangat menguntungkan untuk industri yang sering mengalami perubahan tren atau teknologi.

      5. Arus Kas Lebih Sehat

      Beberapa perusahaan menerapkan pembayaran di muka sebelum memulai produksi. Dengan begitu, bisnis bisa mengelola keuangan lebih baik karena dana sudah tersedia sebelum barang dibuat. Risiko kehilangan modal akibat barang yang tidak terjual juga bisa dihindari.

      Kekurangan BTO

      1. Waktu produksi lebih lama

      Pelanggan harus menunggu produk selesai diproduksi sebelum menerima barang mereka. Waktu tunggu ini bisa lebih lama dibandingkan model produksi massal, yang memungkinkan pengiriman instan dari stok yang sudah tersedia. Jika pelanggan membutuhkan produk dalam waktu singkat, model BTO bisa menjadi hambatan.

      2. Ketergantungan pada rantai pasokan yang stabil

      Perusahaan harus memastikan bahan baku selalu tersedia agar produksi bisa berjalan lancar. Jika pemasok mengalami keterlambatan, maka waktu produksi bisa terganggu dan menyebabkan pesanan tertunda. Koordinasi dengan pemasok harus dilakukan dengan baik agar bisnis tetap bisa memenuhi permintaan pelanggan tepat waktu.

      3. Biaya produksi lebih mahal

      Produksi dalam jumlah kecil atau satuan biasanya lebih mahal dibandingkan produksi massal. Tanpa skala ekonomi, biaya bahan baku dan tenaga kerja per unit bisa meningkat. Perusahaan harus menyesuaikan strategi harga agar tetap kompetitif tanpa mengorbankan profitabilitas.

      4. Tantangan dalam manajemen kapasitas produksi

      Jika ada lonjakan pesanan dalam waktu singkat, perusahaan mungkin kesulitan memenuhi semua permintaan tepat waktu. Bisnis harus memastikan bahwa kapasitas produksi bisa menyesuaikan volume pesanan tanpa menyebabkan keterlambatan. Jika manajemen kapasitas tidak dilakukan dengan baik, pelanggan bisa kecewa dan mencari alternatif lain.

      5. Ketergantungan pada sistem dan teknologi yang canggih

      Perusahaan harus menggunakan sistem manajemen produksi yang efisien untuk memastikan setiap pesanan diproses dengan akurat. Tanpa teknologi yang memadai, bisnis bisa mengalami kesulitan dalam mengoordinasikan pesanan, stok bahan baku, dan produksi. Investasi dalam sistem ERP atau software manufaktur menjadi hal yang wajib agar BTO bisa berjalan dengan optimal.

      Contoh Penerapan Build to Order

      Ya, kami sudah menjelaskan sebelumnya kalau penerapan konsep Build to Order (BTO) membutuhkan teknologi yang memadai. Tanpa teknologi yang tepat, proses produksi bisa terhambat, biaya meningkat, dan pesanan pelanggan sulit dipenuhi dengan efisien

      Berikut adalah beberapa contoh penerapan Build to Order secara optimal:

      1. Industri otomotif

      Perusahaan seperti Tesla dan BMW menerapkan sistem manufaktur Build to Order di mana pelanggan dapat memilih spesifikasi mobil yang diinginkan mulai dari warna, jenis interior, fitur tambahan, hingga sistem transmisi.

      Produksi baru dilakukan setelah pesanan diterima, sehingga perusahaan tidak menimbun stok kendaraan yang tidak sesuai permintaan pasar.

      2. Industri elektronik

      Dalam industri elektronik, Dell menjadi salah satu brand yang terkenal dengan model Build to Order. Pelanggan bisa memilih komponen seperti prosesor, RAM, kapasitas penyimpanan, dan kartu grafis. Dell baru merakit komputer setelah pesanan dikonfirmasi dan pembayaran dilakukan.

      3. Industri konstruksi

      Dalam proyek perumahan kustom atau arsitektur khusus, kontraktor hanya membangun rumah setelah klien menentukan desain dan anggaran. Setiap unit memiliki karakteristik unik sesuai kebutuhan pembeli, bukan produk massal.

      4. Industri fashion

      Beberapa merek seperti Nike By You atau Levi’s Tailor Shop memungkinkan pelanggan mendesain sepatu atau jeans mereka sendir yang menggunakan sistem produksi barang dilakukan setelah desain disetujui.

      5. Industri manufaktur

      Dalam industri alat berat atau mesin produksi, sistem Build to Order sering digunakan karena tiap klien membutuhkan spesifikasi berbeda.

      Misalnya, perusahaan tambang memesan mesin dengan daya tertentu sesuai kondisi lapangan yang berbeda – beda.

      HashMicro dan Build to Order: Kombinasi Tepat untuk Efisiensi Produksi!

      Build to Order

      Sistem Manufaktur HashMicro adalah solusi canggih yang dirancang untuk membantu bisnis mengelola proses manufaktur dengan lebih efisien dan akurat. Sistem ini mencakup berbagai fitur otomatisasi, mulai dari perencanaan produksi sampai pemantauan pesanan secara real-time, sehingga sangat ideal untuk model Build to Order (BTO).

      Dengan skalabilitas yang luas, sistem ini dapat digunakan oleh berbagai jenis industri manufaktur, baik skala kecil maupun besar. Alhasil, Anda dapat menyesuaikan sistem sesuai dengan kebutuhan produksi yang dibutuhkan oleh bisnis Anda.

      Keunggulan lain dari sistem ini adalah integrasi AI cerdas bernama Hashy, yang meningkatkan akurasi dalam pengelolaan produksi BTO. Hashy membantu dalam peramalan permintaan, optimasi penggunaan bahan baku, serta analisis performa produksi secara otomatis, sehingga mengurangi risiko kesalahan dan meningkatkan efektivitas produksi. 

      Berikut adalah fitur-fitur yang ditawarkan oleh sistem manufaktur HashMicro: 

      • Manufacturing Production Scheduling – Menjadwalkan produksi secara otomatis untuk memastikan setiap pesanan Build to Order diproses tepat waktu tanpa hambatan.
      • Secret Recipe / BoM – Mengelola resep produksi dan Bill of Materials (BoM) secara presisi agar bahan baku sesuai dengan spesifikasi pesanan pelanggan.
      • Manufacturing Requisition Planning – Mengoptimalkan permintaan bahan baku berdasarkan pesanan masuk agar produksi berjalan lancar tanpa kekurangan atau kelebihan stok.
      • Made to Order Completion Forecast – Memprediksi waktu penyelesaian produksi dengan akurasi tinggi sehingga bisnis dapat memberikan estimasi pengiriman yang lebih pasti kepada pelanggan.
      • Conveyor Belt Sensor IoT Integration – Memanfaatkan sensor IoT untuk memantau pergerakan barang di lini produksi, memastikan efisiensi dan deteksi dini terhadap potensi gangguan.
      • Finished Goods Production Simulation – Mensimulasikan hasil produksi sebelum eksekusi nyata untuk mengidentifikasi potensi masalah dan meningkatkan akurasi dalam memenuhi pesanan pelanggan.

      Kesimpulan 

      Model Build to Order (BTO) memberikan fleksibilitas tinggi bagi bisnis dalam memenuhi pesanan pelanggan secara spesifik, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan efisiensi produksi. Namun, tanpa sistem yang tepat, penerapan BTO bisa menjadi tantangan, terutama dalam manajemen bahan baku, perencanaan produksi, dan estimasi waktu penyelesaian. Di sinilah software PPIC berperan penting dalam membantu mengelola proses-proses tersebut secara terintegrasi dan akurat.

      Dengan menggunakan Sistem Manufaktur HashMicro, bisnis dapat mengotomatiskan seluruh proses BTO, mulai dari perencanaan produksi hingga pengelolaan bahan baku secara akurat. Dilengkapi dengan teknologi AI seperti Hashy, sistem ini membantu meningkatkan efisiensi, meminimalkan kesalahan, dan memastikan pesanan selesai tepat waktu sesuai kebutuhan pelanggan.

      Jika bisnis Anda ingin menerapkan model Build to Order dengan lebih efisien dan terstruktur, kini saatnya beralih ke solusi manufaktur berbasis teknologi. Segera jadwalkan demo gratisnya sekarang! 

      HashManufacturingAutomation

      Pertanyaan Seputar Build to Order

      • Di industri apa saja Build to Order sering digunakan?

        Model Build to Order sering digunakan di industri otomotif, elektronik, manufaktur mesin, furnitur kustom, dan aerospace, di mana produk dibuat berdasarkan spesifikasi pelanggan untuk meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi produksi.

      • Apakah Build to Order mengurangi biaya produksi?

        Ya, Build to Order dapat mengurangi biaya produksi dengan meminimalkan stok berlebih, menghindari pemborosan bahan baku, dan memastikan setiap produk dibuat sesuai permintaan pelanggan.

      • Bisakah Build to Order diterapkan oleh perusahaan kecil?

        Ya, Build to Order bisa diterapkan oleh perusahaan kecil karena memungkinkan produksi berdasarkan pesanan tanpa perlu menyimpan banyak stok.

      • Apa saja teknologi yang mendukung model Build To Order?

        Teknologi yang mendukung model Build to Order meliputi sistem ERP terintegrasi, CAD/CAM, Internet of Things (IoT), konfigurator produk online, dan automasi produksi yang memungkinkan koordinasi real-time antara pesanan, desain, dan manufaktur.

      Kinan Eliana

      Content Writer

      Saya adalah seorang spesialis yang berfokus pada penulisan artikel terkait industri bisnis profesional. Saya telah berkecimpung selama 3 tahun dan konsisten menyajikan artikel dengan spesialisasi topik seperti proses operasional bisnis manufaktur, manajemen omnichannel, manajemen proyek, serta implementasi teknologi digital untuk proses bisnis. Melalui artikel yang saya tulis, saya mengedepankan kebutuhan para pelaku bisnis agar dapat membantu dalam mengatasi masalah operasional.

      Anandia Denisha, MBA

      Regional Manager

      Expert Reviewer

      Saya adalah seorang profesional dengan pengalaman lebih dari 5 tahun dalam bidang Marketing. Saat ini saya memegang jabatan sebagai Regional Manager untuk Marketing Teams di HashMicro. Saya telah meraih gelar Master of Business Administration dari Universitas Bina Nusantara.



      HashMicro berpegang pada standar editorial yang ketat dan menggunakan sumber utama seperti regulasi pemerintah, pedoman industri, serta publikasi terpercaya untuk memastikan konten yang akurat dan relevan. Pelajari lebih lanjut tentang cara kami menjaga ketepatan, kelengkapan, dan objektivitas konten dengan membaca Panduan Editorial kami.


      Hash Manufacturing Automation

      Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

      Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

      Dipercaya oleh 2,000+ klien

      Rasakan Keajaibannya Sendiri

      Saya Mau Coba Dulu!