Seringkali perusahaan bingung saat hasil aktual jauh berbeda dengan anggaran yang sudah disusun. Perbedaan ini bisa mempengaruhi keputusan strategis dan bahkan menimbulkan kerugian besar jika tidak dianalisis dengan benar.
Variance analysis adalah metode analisis keuangan yang membandingkan hasil aktual dengan data yang direncanakan. Teknik ini membantu perusahaan memahami penyebab perbedaan serta menilai kinerja bisnis secara lebih objektif.
Melalui artikel ini, Anda akan memahami definisi, jenis, hingga contoh penerapan variance analysis dalam bisnis. Simak pembahasan lengkapnya sampai akhir agar wawasan Anda lebih terarah dan aplikatif.
Key Takeaways
|
Pengertian Variance Analysis dalam Bisnis
Variance analysis dalam bisnis adalah proses membandingkan hasil aktual dengan rencana atau anggaran yang telah ditetapkan. Analisis ini digunakan untuk menemukan selisih atau perbedaan, baik yang bersifat positif (favorable) maupun negatif (unfavorable).
Tujuan utamanya adalah membantu manajemen akuntansi memahami mengapa terdapat perbedaan antara target dengan realisasi. Dengan demikian, perusahaan dapat mengidentifikasi faktor penyebab sekaligus mengambil langkah korektif.
Variance analysis pada akhirnya menjadi alat penting dalam meningkatkan efisiensi, mengendalikan biaya, dan memperkuat strategi bisnis.
Faktor Penting yang Harus Diperhatikan Saat Melakukan Variance Analysis
Melakukan variance analysis tidak cukup hanya dengan membandingkan angka rencana dan realisasi. Ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan agar hasil analisis benar-benar akurat dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan bisnis:
- Akurasi data: Variance analysis hanya bisa memberikan hasil bermanfaat jika data yang digunakan akurat dan valid. Data yang salah akan menghasilkan kesimpulan keliru dan berdampak pada keputusan bisnis.
- Konsistensi periode analisis: Pemilihan periode harus konsisten, misalnya bulanan, kuartalan, atau tahunan. Hal ini penting agar perbandingan antar periode lebih objektif dan mudah ditelusuri.
- Faktor eksternal: Inflasi, perubahan harga bahan baku, fluktuasi nilai tukar, hingga regulasi pemerintah bisa mempengaruhi hasil aktual. Faktor ini wajib dipertimbangkan agar analisis tidak bias.
- Identifikasi akar penyebab: Jangan hanya berhenti pada angka variansinya, tetapi telusuri penyebab utama dari perbedaan. Pendekatan ini akan membantu perusahaan mengambil keputusan yang lebih tepat.
- Keterlibatan manajemen: Variance analysis harus didukung oleh manajemen agar hasilnya bisa langsung diintegrasikan ke strategi bisnis. Tanpa dukungan ini, analisis berisiko tidak ditindaklanjuti.
- Relevansi indikator: Pastikan indikator atau variabel yang dianalisis sesuai dengan tujuan perusahaan. Fokus pada variabel yang memberi dampak signifikan pada kinerja bisnis.
Keuntungan dari Variance Analysis
Melakukan variance analysis bukan hanya soal menemukan perbedaan antara anggaran dan realisasi. Lebih dari itu, analisis ini memberikan banyak keuntungan yang dapat membantu perusahaan berkembang lebih sehat.
- Mengukur kinerja bisnis: Variance analysis membantu perusahaan menilai sejauh mana kinerja aktual sesuai dengan target yang ditetapkan.
- Mengendalikan biaya: Dengan mengetahui selisih biaya, perusahaan bisa segera melakukan langkah efisiensi untuk menekan pengeluaran berlebih.
- Mengidentifikasi masalah lebih cepat: Perbedaan signifikan antara rencana dan realisasi menjadi sinyal adanya masalah yang perlu segera ditangani.
- Meningkatkan perencanaan ke depan: Hasil analisis bisa menjadi acuan untuk menyusun anggaran dan strategi yang lebih realistis di periode berikutnya.
- Mendukung pengambilan keputusan: Data dari variance analysis memberi manajemen dasar yang kuat untuk menentukan langkah strategis bisnis.
Macam-Macam Variance Analysis Beserta Rumus Perhitungannya
Variance analysis terbagi ke dalam beberapa jenis yang membantu perusahaan menilai efisiensi biaya, tenaga kerja, hingga penjualan. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Material Price Variance (MPV)
Jenis analisis ini menilai seberapa besar selisih antara harga bahan aktual yang dibeli perusahaan dengan harga standar yang sudah direncanakan sebelumnya. Jika harga aktual lebih tinggi, maka perusahaan mengalami unfavorable variance, artinya biaya lebih besar dari yang dianggarkan.
Analisis ini penting untuk memantau kebijakan pengadaan bahan baku dan negosiasi dengan supplier.
Rumus: (Harga Aktual-Harga Standar) X Kuantitas Aktual
2.Material Usage Variance (MUV)
Analisis ini fokus pada jumlah bahan yang dipakai. Jika perusahaan menggunakan lebih banyak bahan dibandingkan standar yang ditentukan, maka terjadi pemborosan. Varians ini sering dipengaruhi oleh kualitas bahan, tingkat kerusakan dalam produksi, atau kesalahan manusia. Dengan mengetahui selisih ini, perusahaan bisa mencari cara mengurangi waste.
Rumus:(Kuantitas Aktual–KuantitasStandar)×Harga Standar
3. Labour Rate Variance (LRV)
Varians ini menghitung perbedaan antara tarif upah aktual yang dibayarkan dengan tarif standar yang dianggarkan. Jika perusahaan harus membayar upah lebih tinggi, bisa jadi karena adanya lembur, kenaikan gaji mendadak, atau penggunaan tenaga kerja dengan keterampilan lebih tinggi dari perkiraan. Hal ini membantu perusahaan mengontrol struktur biaya tenaga kerja.
Rumus: (Tarif Aktual–Tarif Standar)×Jam Aktual
4. Labour Efficiency Variance (LEV)
Analisis ini mengukur efisiensi jam kerja. Jika karyawan memerlukan jam kerja lebih banyak daripada standar, berarti produktivitas menurun. Faktor penyebabnya bisa berupa kurangnya pelatihan, peralatan rusak, atau alur kerja yang tidak efektif. Hasil varians ini sangat penting untuk evaluasi kinerja tim operasional.
Rumus: (Jam Aktual–Jam Standar)×Tarif Standar
5. Overhead Spending Variance
Varians ini menghitung selisih antara biaya overhead aktual yang dikeluarkan dengan biaya overhead yang dianggarkan. Biaya overhead biasanya mencakup sewa, listrik, atau biaya administrasi. Jika hasilnya negatif, artinya perusahaan perlu mengevaluasi pos pengeluaran yang membengkak.
Rumus: Biaya Overhead Aktual–Biaya Overhead
6. Overhead Efficiency Variance
Jenis varians ini menilai seberapa efisien jam kerja yang digunakan dalam hubungannya dengan biaya overhead. Jika jam kerja aktual lebih besar dari standar, maka overhead per unit produksi bisa meningkat. Analisis ini membantu perusahaan mengetahui apakah biaya overhead sudah digunakan secara efektif sesuai kapasitas kerja.
Rumus: (Jam Standar–Jam Aktual)×Tarif Overhead Standar
7. Sales Price Variance
Varians ini menilai perbedaan pendapatan penjualan akibat selisih harga jual. Jika perusahaan menjual produk dengan harga lebih tinggi dari yang dianggarkan, maka variansnya menguntungkan. Namun jika lebih rendah, bisa jadi karena diskon berlebihan atau tekanan kompetitif. Analisis ini membantu manajemen dalam menentukan strategi harga.
Rumus: (Harga Aktual–Harga Standar)×Kuantitas Terjual
8. Sales Volume Variance
Varians ini mengukur pengaruh jumlah unit yang terjual terhadap pendapatan. Jika penjualan aktual lebih tinggi dari rencana, perusahaan mendapat keuntungan tambahan. Sebaliknya, jika lebih rendah, perlu dicari penyebabnya, misalnya strategi pemasaran yang kurang efektif atau tren permintaan pasar yang berubah.
Rumus: (Kuantitas Aktual–Kuantitas Standar)×Harga Standar
Contoh Penerapan Variance Analysis
Agar lebih jelas, berikut contoh penerapan variance analysis pada sebuah perusahaan manufaktur:
Studi Kasus: PT Sinar Jaya (Manufaktur Produk Plastik)
PT Sinar Jaya menetapkan anggaran untuk produksi 1.000 unit produk plastik pada bulan Januari 2025. Menurut standar biaya, setiap unit membutuhkan:
- Bahan baku: 2 kg plastik dengan harga Rp10.000/kg
- Tenaga kerja langsung: 1 jam kerja dengan tarif Rp20.000/jam
- Overhead standar: Rp5.000 per unit
Sehingga total biaya standar per unit = (Rp20.000 bahan baku + Rp20.000 tenaga kerja + Rp5.000 overhead) = Rp45.000/unit.
Untuk 1.000 unit, total biaya standar adalah Rp45.000.000.
Namun, pada realisasinya:
- Bahan baku yang digunakan = 2.200 kg dengan harga Rp11.000/kg
- Tenaga kerja yang dipakai = 1.100 jam dengan tarif Rp22.000/jam
- Overhead aktual = Rp6.000.000
Hasil Perhitungan Variance
- Material Price Variance (MPV)
(Harga Aktual–Harga Standar)×Kuantitas Aktual
= (Rp11.000 – Rp10.000) × 2.200 kg = Rp2.200.000 (unfavorable)
→ Biaya membengkak karena harga bahan baku naik. - Material Usage Variance (MUV)
(Kuantitas Aktual–Kuantitas Standar)×Harga Standar
= (2.200 – 2.000) × Rp10.000 = Rp2.000.000 (unfavorable)
→ Ada pemborosan bahan sebanyak 200 kg. - Labour Rate Variance (LRV)
(Tarif Aktual–Tarif Standar)×Jam Aktual
= (Rp22.000 – Rp20.000) × 1.100 = Rp2.200.000 (unfavorable)
→ Tarif upah lebih tinggi karena ada lembur atau tenaga kerja berpengalaman. - Labour Efficiency Variance (LEV)
(Jam Aktual–Jam Standar)×Tarif Standar
= (1.100 – 1.000) × Rp20.000 = Rp2.000.000 (unfavorable)
→ Tenaga kerja memakan waktu lebih lama dari yang direncanakan. - Overhead Spending Variance
Overhead Aktual – Overhead Standar
= Rp6.000.000 – Rp5.000.000 = Rp1.000.000 (unfavorable)
→ Pengeluaran overhead lebih tinggi dari anggaran.
Kesimpulan Studi Kasus
Dari hasil variance analysis, PT Sinar Jaya mengalami total selisih negatif sekitar Rp9,4 juta. Varians ini terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku, pemborosan penggunaan bahan, serta biaya tenaga kerja yang lebih tinggi.
Dengan informasi ini, manajemen bisa mengambil langkah korektif, seperti mencari supplier alternatif, memperbaiki proses produksi agar lebih efisien, atau mengatur ulang jadwal kerja untuk mengurangi lembur.
Permudah Analisis Keuangan dengan Software Akuntansi HashMicro
Mengelola variance analysis secara manual seringkali memakan waktu dan rentan kesalahan. HashMicro hadir sebagai solusi all-in-one yang membantu perusahaan mengotomatisasi analisis keuangan, mulai dari pencatatan, perhitungan selisih, hingga pembuatan laporan yang komprehensif.
Didukung oleh Hashy AI, sistem ini mampu memberikan insight mendalam secara real-time mengenai perbedaan antara anggaran dan realisasi. Anda bisa langsung mengetahui varians yang menguntungkan (favorable) maupun merugikan (unfavorable), lengkap dengan analisis penyebabnya.
Dengan fitur terintegrasi ini, perusahaan tidak hanya menghemat waktu dalam pengolahan data, tetapi juga dapat mengambil keputusan strategis dengan lebih cepat dan tepat.
Berikut adalah fitur yang ditawarkan oleh HashMicro:
- Profit & Loss vs Budget & Forecast: Membantu membandingkan realisasi profit dan loss dengan anggaran serta proyeksi sebelumnya, sehingga varians langsung terlihat.
- Cash Flow Reports: Memberikan laporan arus kas aktual yang bisa dibandingkan dengan proyeksi, memudahkan analisis selisih likuiditas.
- Forecast Budget: Memperkirakan anggaran biaya masa depan berdasarkan data historis, sehingga variance analysis lebih akurat untuk evaluasi.
- Financial Statement with Budget Comparison: Menyediakan laporan perbandingan kinerja keuangan aktual dengan anggaran, sehingga varians bisa diidentifikasi secara jelas.
- Financial Ratio: Menyediakan perhitungan rasio otomatis yang membantu memahami dampak varians terhadap kesehatan keuangan perusahaan.
Kesimpulan
Variance analysis membantu perusahaan memahami perbedaan antara rencana dan realisasi, sekaligus mengungkap faktor yang mempengaruhi kinerja bisnis. Dengan analisis ini, manajemen bisa lebih cepat mengidentifikasi masalah dan mengambil langkah strategis yang tepat.
Namun, melakukan variance analysis secara manual seringkali memakan waktu dan rentan kesalahan. Di sinilah HashMicro Accounting Software hadir sebagai solusi terintegrasi yang mempermudah pengelolaan data, analisis keuangan, hingga penyusunan laporan otomatis dengan dukungan Hashy AI.
Dengan sistem yang akurat dan efisien, perusahaan dapat membuat keputusan berbasis data tanpa khawatir keliru. Klik banner di bawah ini untuk coba demo gratis HashMicro dan buktikan sendiri kemudahan dalam mengelola variance analysis Anda.
Pertanyaan Seputar variance analysis
-
Apa yang dimaksud dengan analisis varians?
Analisis varians adalah metode evaluasi yang membandingkan hasil aktual dengan anggaran atau standar untuk mengukur selisihnya.
-
Apa yang dimaksud dengan variance?
Variance adalah ukuran statistik yang menunjukkan seberapa jauh nilai data menyebar dari rata-rata.
-
Apa itu uji ANOVA analysis of variance dalam statistik?
Uji ANOVA adalah teknik statistik untuk menguji perbedaan rata-rata dari tiga kelompok data atau lebih.
-
Mengapa penting untuk melakukan analisis variance?
Analisis variance penting karena membantu perusahaan mengidentifikasi penyebab penyimpangan dan mengambil keputusan yang lebih tepat.