Biaya produksi adalah jumlah uang yang keluar untuk memproduksi barang atau jasa tertentu. Perusahaan harus menentukan harga jual produk dengan menghitung unsur-unsur biaya produksi. Jika biaya pabrikasi terlalu tinggi, perusahaan mungkin harus menargetkan jasa premium yang dapat membayar harga lebih tinggi. Namun, jika biaya pabrikasi rendah, perusahaan dapat menargetkan pasar lebih luas serta menawarkan harga yang lebih kompetitif.
Oleh karena itu, mengetahui unsur-unsur biaya produksi sangat penting dalam menentukan strategi dan target pasar dalam bisnis. Dari unsur-unsur biaya pabrikasi inilah nantinya akan perusahaan ketahui berapa harga produk bisnis. Sebelum mengetahui lebih lanjut, Anda perlu memahami pengertian dan juga cara perhitungannya.
Daftar Isi
Pengertian Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan faktor penting dalam menentukan harga jual suatu produk atau jasa. Biaya tersebut meliputi pengadaan bahan mentah, pemilihan pemasok, pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi, dan distribusi produk. Dalam kaitannya dengan biaya produksi, terdapat tiga jenis biaya utama yang harus Anda perhitungkan, yaitu biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.
Biaya bahan mentah mencakup biaya pengadaan bahan untuk memproduksi barang atau jasa, sedangkan, biaya tenaga kerja untuk membayar upah pekerja yang terlibat dalam proses produksi. Terakhir, biaya overhead mencakup berbagai macam biaya dalam proses produksi, seperti biaya listrik, bahan mentah tidak langsung dan sebagainya.
Baca juga: Online Accounting: Definisi dan Manfaatnya bagi Bisnis Anda!
Unsur-unsur Biaya Produksi
Biaya produksi terdiri dari beberapa unsur yang harus perusahaan perhitungkan dengan baik. Selain itu, setiap unsur memiliki peran penting dalam menentukan harga jual suatu produk atau jasa. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang unsur-unsur biaya produksi sangat penting dalam pengambilan keputusan bisnis.
1. Direct Material (Bahan Baku Langsung)
Bahan baku langsung adalah unsur biaya produksi yang mencakup biaya pembelian bahan mentah yang langsung terlibat dalam proses produksi. Dalam proses produksi, direct material merupakan bahan yang langsung terlibat dan berkontribusi pada pembuatan produk jadi.
Bahan mentah bertujuan untuk membuat produk jadi dan merupakan komponen penting dari produk tersebut. Pengelolaan biaya direct material yang efektif sangat penting bagi perusahaan dalam mempertahankan kualitas produk dan meminimalkan biaya pabrikasi.
2. Direct Labor (Tenaga Kerja Langsung) termasuk unsur biaya produksi
Dalam proses produksi, bahan mentah harus melalui tahap konversi yang harus tenaga lakukan sehingga dapat Anda gunakan secara efektif dalam pembuatan produk jadi. Biaya yang terkait dengan SDM ini adalah biaya tenaga kerja atau upah yang perusahaan berikan sebagai imbalan atas kontribusi yang akan pekerja peroleh.
Oleh karena itu, unsur tenaga kerja langsung mencakup biaya bulanan atau upah harian, tunjangan, dan insentif lainnya. Pemahaman yang baik tentang biaya tenaga kerja sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola anggaran produksi dan meningkatkan efisiensi produksi secara keseluruhan.
3. Factory Overhead (Overhead Pabrik) termasuk unsur biaya produksi
Overhead pabrik merupakan unsur biaya pabrik yang tidak terlibat secara langsung pada pengeluaran tertentu dalam proses produksi. Selain itu, biaya overhead pabrik yang beragam, seperti biaya bahan baku tak langsung, tenaga kerja tidak langsung, biaya pemeliharaan mesin dan reparasi, serta biaya operasional lainnya, akan mempengaruhi perhitungan production cost pada bisnis.
Baca juga: Sistem Akuntansi: Pengertian, Manfaat, Unsur, dan Penerapannya
Cara Menghitung Biaya Produksi
Setelah memahami unsur-unsur biaya produksi, penting untuk mengetahui cara menghitungnya. Meskipun terdengar sederhana, Anda harus menambahkan semua jenis biaya yang terlibat dalam produksi, mulai dari bahan baku, tenaga kerja langsung sampai biaya overhead pabrik. Jumlah dari keseluruhan tersebut menjadi total biaya pabrikasi.
Sebagai contoh, perusahaan makanan yang berfokus memproduksi snack dengan target 1000 ball, dan ingin mencoba pemasaran melalui marketplace, maka perlu melakukan perhitungan biaya produksi secara teliti. Berikut prosedur menghitung biaya pabrikasinya.
-
-
- Biaya bahan baku: Rp30.000.000
- Upah karyawan: Rp20.000.000
- Iklan dan endorsement: Rp8.000.000
- Biaya internet: Rp2.000.000
- Kemasan produk:15.000.000
- Penyimpanan produk: 5.000.000
-
Jika semua biaya tersebut dijumlahkan, hasilnya akan mencapai Rp80.000.000. Setelah itu, hasil tersebut dibagi dengan 1000 ball. Jadi hasil akhirnya adalah Rp80.000 per ball snack. Dengan demikian, Anda dapat menentukan target pasar dan mampu memperkirakan berapa kira-kira laba yang hendak perusahaan inginkan.
Kesimpulan
Untuk menghitung biaya produksi, Anda perlu menambahkan semua unsur biaya yang terlibat dalam proses produksi. Namun, perhitungan manual seringkali rumit dan memakan waktu. Oleh karena itu, beberapa perusahaan mengandalkan penggunaan software akuntansi dalam menghitung biaya produksi, seperti Hash Accounting Software.
Software Accounting memudahkan Anda dalam menghitung dan mengelola biaya secara efektif. Sistem ini memiliki fitur-fitur canggih untuk membantu perusahaan mengatur keuangan, termasuk pembuatan laporan keuangan, manajemen stok, dan sebagainya. Terlebih lagi dengan menggunakan software ini, Anda dapat lebih fokus dalam mengembangkan bisnis Anda. Oleh karena itu, daftar dan kelola sistem bisnis Anda di sini!