Setiap perusahaan tentu memiliki upaya agar dapat mempertahankan eksistensinya di tengah persaingan pasar. Usaha-usaha tersebut tidak lepas dari peranan tim pemasaran dan tim penjualan dalam melakukan strategi yang mantap untuk dapat mencapai target penjualan. Strategi pemasaran yang baik, memungkinkan perusahaan mampu meraup keuntungan lebih tinggi dan mampu meningkatkan posisinya di pasar. Dalam usaha mencapai tujuan pemasaran tersebut, Anda dapat mempermudahnya dengan mengaplikasikan Software Penjualan pada bisnis Anda.
Di samping itu, apakah Anda sebagai pemilik bisnis masih merasa kesulitan dalam menentukan target perusahaan? Cara menentukan target penjualan ini perlu dipelajari dengan baik agar dapat menyusun strategi yang tepat. Artikel ini akan membantu Anda menenentukan target dengan metode SMART. Setelah menentukan target pemasaran, Anda dapat memaksimalkan tercapainya tujuan dengan bantuan Aplikasi Penjualan. Cari tahu rincian harga pemasangan Software penjualan dan sesuaikan dengan budget perusahaan Anda.
Baca juga: 5 Aplikasi Penjualan Terbaik di Indonesia
Daftar Isi
Target Penjualan sebagai Tolak Ukur Kompetisi Pasar
Penjualan yang sesuai dengan target merupakan tolak ukur keberhasilan perusahaan dalam kompetisi pasar. Cara yang bisa perusahaan lakukan untuk mendapatkan keuntungan adalah dengan aktivitas penjualan produk yang sesuai dengan selera dan permintaan pasar, yang dapat dimudahkan melalui bantuan Software Penjualan untuk enterprise. Perusahaan akan berhasil dalam persaingan yang semakin ketat jika mendapatkan laba atau keuntungan melalui pencapaian target. Selain itu, pencapaian target akan terus perusahaan dukung dengan upaya peningkatan volume penjualan.
Pencapaian target serta peningkatan volume penjualan dari suatu perusahaan perlu ditunjang dengan adanya program-program pemasaran yang menyangkut aktivitas marketing mix yaitu product, price, promotion, dan place. Saat ini, penjualan bagi perusahaan sebagai kegiatan yang harus disertai dengan sebuah target yang hendak dicapai. Target tersebut pada akhirnya disebut sebagai capaian penjualan. Umumnya target ditentukan pada awal periode bisnis dan menjadi tanggung jawab tim penjualan, baik secara menyeluruh maupun antar anggota tim penjualan.
Baca juga: Rencana Pemasaran Adalah: Peran Penting dalam Bisnis Anda
Tujuan Target Penjualan
Target penjualan bagi perusahaan berguna untuk pemacu semangat dalam mencapai keuntungan yang telah seluruh tim harapkan. Meskipun tidak ada standar khusus untuk target yang terpilih, tapi setiap perusahaan wajib menentukan targetnya masing-masing. Dalam menentukan target, ada beberapa persyaratan yang harus perusahaan penuhi supaya tujuan tersebut tercapai dan tidak menjadi bumerang bagi perusahaan. Perusahaan tidak bisa asal menentukan target, karena khawatir sumber daya yang perusahaan miliki akan menjadi tidak optimal. Misalnya, perusahaan menentukan target yang terlalu rendah, padahal kemampuan tim peninjauan tinggi. Jika hal ini terjadi, maka akan merugikan tim sales karena kemampuannya tidak bisa maksimal.
Bisa jadi, sales mendapatkan target penjualan yang terlalu rendah padahal kemampuannya sangat tinggi. Jika hal ini terjadi, maka dipastikan akan menyusutkan kemampuan sales tersebut. Sementara itu, target yang terlalu tinggi juga tidak akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan maupun tim sales yang bertanggung jawab. Target yang terlalu tinggi dan tidak masuk akal justru akan menimbulkan demotivasi tim sales. Fighting spirit yang ada pada dari para tim sales akan mudah jatuh karena merasa beban yang tim hadapi terlalu tinggi.
Untuk menentukan target penjualan yang tepat, tentunya perusahaan harus memahami faktor-faktor lain yang ada pada perusahaan. Selain itu, perusahaan juga harus menentukan cara yang tepat dalam menentukan capaian penjualan. Penggunaan kemudahan Software CRM tentunya akan memudahkan proses-proses pengelolaan tersebut.
Jenis Target Penjualan
Sebelum menentukan target penjualan, perlu bagi perusahaan untuk menentukan terlebih dahulu jenis target yang perusahaan inginkan. Target penjualan tidak selalu tentang target keuntungan dalam nominal uang yang ingin tercapai. Ada beberapa hal yang bisa Anda kategorikan sebagai sebuah bentuk capaian penjualan, yakni target penjualan produk, target persentase distribusi, dan target promosi.
1. Target penjualan produk
Jenis target penjualan ini secara umum melibatkan keuntungan dari hasil penjualan barang. Target ini melibatkan barang yang bisa dikonversikan dalam mata uang, misalnya rupiah. Dalam setiap usaha, perusahaan tentu memiliki harapan agar barang dan jasa yang dijualnya bisa segera laku. Target penjualan seperti ini cenderung menghitung kesuksesan seorang sales dari banyaknya barang yang berhasil terjual atau banyaknya uang yang berhasil tim dapatkan.
Jika pendapatan yang tim peroleh bisa mencapai target yang perusahaan tentukan atau mungkin melebihi capaian penjualan, maka sales dapat perusahaan anggap berhasil dalam mencapai target penjualan tersebut. Sebaliknya, jika sales gagal menjual produk pada jumlah atau nilai uang tertentu seperti pada nominal yang telah perusahaan targetkan, maka sales gagal memenuhi target penjualannya.
2. Target persentase distribusi
Target persentase distribusi merupakan jenis target penjualan yang diukur dari keberhasilan perusahaan dalam mendistribusikan produk dari pabrik ke outlet, ritel, atau pengecer. Jika persentase permintaan barang ke sebuah outlet naik, maka capaian penjualan bisa dikatakan tercapai. Selain itu, perusahaan menilai apakah telah mencapai target jika persentase jumlah outlet yang menjadi distributor semakin bertambah atau setara dengan tingkat target yang telah sebelumnya perusahaan tentukan. Hanya saja, dalam penentuan target persentase distribusi masih harus menetapkan banyaknya produk yang akan perusahaan distribusikan kepada tiap outlet, retail, atau pengecer.
3. Target promosi
Target promosi merupakan target penjualan yang perusahaan tentukan dari sebuah ajang promosi perusahaan. Ketika perusahaan mengadakan sebuah promosi, maka ada keuntungan yang juga menjadi harapan dari kegiatan tersebut. Sifat dari target promosi adalah dalam waktu yang singkat dan menggunakan modal yang cukup besar untuk melakukannya. Maka itu, tidak heran kalau target promosi cenderung lebih besar dibandingkan capaian penjualan lainnya. Namun, dengan strategi promosi yang tepat, beberapa konsumen akan tertarik membeli produk secara langsung. Bentuk promosi yang dapat perusahaan lakukan bisa bermacam-macam seperti melalui media sosial, iklan di radio, televisi, koran, atau bisa juga hanya melalui word of mouth.
Jika jumlah engagement yang terjalin melalui promosi memenuhi target tertentu, maka target telah tercapai. Sebagai bagian dari kerangka bisnis, promosi merupakan hal sangat penting dalam pemasaran yang berdampak pada pencapaian target dan peningkatan volume penjualan. Strategi promosi merupakan kegiatan yang perusahaan lakukan untuk membujuk konsumen agar tertarik dan mau membeli produk yang Anda tawarkan. Proses daya tarik yang biasanya perusahaan gunakan dalam promosi bersifat massal sehingga setiap konsumen yang melihat secara langsung menjadi target pasar. Setiap perusahan yang bergerak di bidang perdagangan dan penjualan produk tidak bisa terlepas dari aktivitas promosi.
Maka dari itu, target promosi sering perusahaan terapkan dalam target penjualan perusahaan. Promosi memegang peranan yang sangat penting untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Akan tetapi, promosi harus tetap perusahaan dukung dengan strategi yang baik dan penggunaan Software Pemasaran yang tepat agar omset penjualan yang optimal target promosi bisa tercapai. Maka dari itu, promosi harus perusahaan lakukan dengan strategi yang tepat dan efektif. Perusahaan yang menerapkan target promosi, maka harus terlebih dahulu menentukan strategi promosi yang akan perusahaan gunakan. Selanjutnya, susun rencana-rencana lain untuk menunjang kegiatan promosi, termasuk target yang ingin tercapai dari kegiatan promosi tersebut.
Baca juga: Riset Pasar: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Tips
Cara Menentukan Target Penjualan
Target penjualan harus perusahaan tentukan atas dasar kemampuan perusahaan dalam menjual produknya. Tentunya, harus sesuai dengan kondisi sumber daya yang ada, termasuk tim penjualan yang terlibat. Selanjutnya, perusahaan bisa menentukan target penjualan dengan metode SMART, yaitu kepanjangan dari Specific, Measurable, Attainable, Realistic, dan Time blounded.
1. Specific (spesifik)
Target penjualan yang perusahaan tentukan harus spesifik, berarti target harus memiliki dasar pencapaian yang pasti dan tidak mengambang. Sebagai contoh, ketika menentukan capaian penjualan pada perusahaan kosmetik, perusahaan harus bisa menentukan target yang spesifik seperti pada satu periode atau per tahun. Perusahaan bisa menentukan capaian penjualan yang harus tercapai sebanyak 100.000 unit produk atau bisa saja berbeda sesuai dengan kondisi perusahaan. Sangat tidak dianjurkan untuk membuat target dengan kira-kira atau atau pembulatan seperti dua ribuan, lima ribuan, seratus ribuan dan lain sebagainya. Spesifik berarti jumlah bisa tim mengerti secara bulat.
Baca juga: Manfaat Perangkat Lunak CRM bagi Industri Jasa Modern
2. Measurable (dapat terukur)
Target penjualan yang baik harus dapat terukur yang berarti perusahaan akan bisa mengetahui ukuran ketercapaian dari capaian penjualan yang telah perusahaan buat. Misalnya, perusahaan kosmetik menargetkan penjualan pada sebuah agen untuk satu periode bertambah sebanyak 200% dari periode sebelumnya. Dengan target ini, maka perusahaan bisa menghitung kesuksesan tersebut dengan tingkat keberhasilan penjualan periode sebelumnya. Jika pada pada periode sebelumnya terjual 100.000 unit, maka pada periode terencana penjualan harus 200.000 unti. Dengan target penjualan yang seperti ini, maka penjualan yang terjadi dapat terukur seberapa tinggi keberhasilannya.
3. Attainable (dapat diraih)
Target penjualan yang baik adalah yang dapat diraih, baik oleh perusahaan tim penjualan, maupun setiap anggota dalam tim penjualan. Perusahaan harus menentukan capaian penjualan yang perlu seluruh tim yakini dapat mereka raih pada akhir periode. Jika perusahaan akan menaikkan target, maka harus membuat angka kenaikan yang memang bisa tercapai. Contohnya, jika rata-rata pendapatan perusahaan selama dua tahun terakhir adalah 200 juta per bulan, maka perusahaan bisa saya menaikkan target menjadi 250 juta hingga 300 juta per bulan.
Angka ini tentunya masih rasional dan dapat tim Anda raih, meskipun tetap harus menyesuaikan dengan meningkatnya tingkat usaha yang perusahaan lakukan. Begitu juga target untuk tim penjualan, misalnya untuk seorang anggota penjualan Anda targetkan 50 juta per bulan, maka peningkatannya perlu Anda sesuaikan juga, misalnya 55 juta per bulan atau 60 juta per bulan. Data bisa Anda ketahui dari pencapain target sebelumnya, khususnya jika seorang tenaga penjual bisa melewati targetnya.
Baca juga: 4 Rekomendasi Software CRM Terbaik di Indonesia
4. Realistic (wajar)
Target harus dapat Anda tentukan secara realistis atau wajar. Setiap perusahaan sudah pasti mengharapkan hasil penjualan yang spektakuler. Namun, capaian penjualan yang spektakuler harus dapat Anda imbangi dengan kualitas produk atau benefit yang bisa konsumen dapatkan. Tanpa hal-hal tersebut, maka sudah pasti target justru akan menyulitkan sales. Maka dari itu, target harus Anda buat secara realistis, yaitu sesuai dengan kewajaran dan seimbang dengan faktor-faktor lain yang ada di dalam perusahaan.
5. Time bounded (terbatas oleh waktu)
Target yang baik harus Anda beri batasan waktu. Artinya, ada batas berakhir untuk mengukur keberhasilan atas ketercapaian target tersebut. Perusahaan tidak dianjurkan untuk membuat capaian penjualan tanpa menentukan batas waktu penjualan tersebut dapat tercapai. Misalnya, seorang tenaga penjual mendapatkan target 30 juta rupiah dan harus tercapai selama 1 bulan.
Setelah satu bulan berakhir, maka perusahaan harus segera menyimpulkan. Jika penjualan tidak mencapai 30 juta rupiah, maka tenaga sales tersebut dapat Anda nyatakan gagal. Target tidak harus dalam bentuk uang, bisa saja perusahaan memberikan target dalam bentuk barang sebagai ukurannya. Misalnya, seorang tenaga penjual Anda beri target sebesar 150 unit per bulan. Intinya, setelah 1 bulan Anda akan segera mengetahui dan dapat menyimpulkan hasilnya, yaitu tercapai target atau tidak tercapai targetnya.
Baca juga: Pangsa Pasar Adalah: Simak Pengertian dan Strategi dalam Meningkatkannya!
Monitoring Target Penjualan
Peran tim sales dalam sebuah perusahaan sangatlah penting. Tim sales memberikan banyak profit dan income yang seluruh karyawan perusahaan nikmati dan menjadi modal untuk pertumbuhan perusahaan di masa depan. Maka dari itu, seharusnya perusahaan bisa memberikan penghargaan yang cukup layak bagi para sales. Penghargaan tidak hanya dalam bentuk insentif saja, melainkan bisa dalam bentuk lainnya seperti outing, penghargaan bersertifikat, dan lain sebagainya, yang bisa Anda kelola melalui Software HRM . Biasanya, hal-hal justru sering terlupakan, padahal bisa memberikan efek positif yang sangat besar bagi kemajuan perusahaan sendiri.
Namun, yang paling penting bagi perusahaan adalah melakukan monitoring dalam hal kinerja sales yang sudah terbagi dalam tim-tim kecil. Monitoring sangat berguna untuk memudahkan dalam pengawasan kinerja tim sales. Walaupun dalam sebuah tim, namun setiap sales secara perorangan tetap memiliki target pribadi yang telah perusahaan tentukan. Target pribadi tersebut sudah menjadi tanggung jawab pribadi dan harus bisa tercapai pada akhir periode.
Perusahaan harus sadar dan mengerti bahwa kerja tim sales tidak mudah karena harus mampu mencapai target dalam tenggat waktu yang telah tim tetapkan. Bahkan, tim sales sadar bahwa kegagalannya mencapai target akan mendapatkan sanksi yang cukup berat dari perusahaan. Maka dari itu, perusahaan harus melakukan monitoring kinerja sesuai dengan SOP dalam tim sales.
Caranya Melakukan Monitoring
Jika target tercapai, berarti tim sales mendapatkan penilaian bisa bekerja dengan baik dan sukses secara individu. Namun, kegagalan mencapai target akan menunjukkan bahwa kinerja tim sales sangat buruk. Padahal, tim sales bekerja tanpa kenal jam kerja dan umumnya tim sales hanya menerima imbalan berupa insentif yang akan perusahaan berikan setiap bulan atas hasil yang telah tim capai.
1. Dokumentasi tim sales
Dalam memonitoring pekerjaan tim sales, maka ada baiknya perusahaan selalu menekankan kepada tim dan anggota untuk memiliki dokumentasi saat bekerja. Dokumentasi bisa berupa data, dokumen, arsip, atau segala bukti fisik lain yang bisa membuktikan bahwa di lapangan tim sales telah bekerja dengan baik. Capaian penjualan akan terpantau dengan adanya tindakan monitoring. Perusahan bisa mengetahui hal sebenarnya terjadi, misalnya terjadi peningkatan penjualan atau penurunan penjualan.
2. Briefing pagi dan sore
Tindakan monitoring bisa Anda lakukan dengan meeting atau briefing setiap hari. Meeting dapat Anda lakukan 2 waktu, yaitu pagi hari dan sore hari. Meeting pagi hari berguna untuk membahas rencana yang akan tim Anda lakukan dalam sehari, misalnya berkenaan dengan tempat dan kunjungan konsumen prospek. Briefing kedua dapat Anda lakukan di sore hari dan membahas mengenai hal-hal yang harus tim perbaiki dari aktivitas hari ini. Meeting tim sales sangat penting sehingga setiap anggota akan merasa memiliki tanggung jawab untuk bekerja dengan baik setiap harinya.
3. Pendekatan ke konsumen
Cara monitoring yang selanjutnya adalah dengan melihat cara sales dalam mendekati dan memprospek calon pelanggan. Perusahaan harus bisa memastikan bahwa sales menggunakan cara-cara yang telah perusahaan tetapkan dan tidak menggunakan cara kotor agar cepat mencapai target. Sekalipun target adalah hal yang utama, namun tim sales sebaiknya tetap mengikuti arahan dari perusahaan dengan baik.
Baca juga: Distribusi Adalah | Pengertian, Jenis, Tahapan, dan Contohnya
Aplikasi Monitoring Kinerja Tim Sales
Tim sales merupakan tim yang selalu aktif di lapangan atau bekerja secara outdoor. Maka dari itu, perusahaan harus menggunakan teknologi terbaru dan tercanggih untuk melakukan monitoring terhadap kinerja tim sales. Satu-satunya solusi bagi perusahaan adalah dengan menggunakan Aplikasi Monitoring Kinerja Team Sales.
Dengan aplikasi ini, maka kinerja tim sales akan terintegrasi dengan tim-tim lainnya yang ada dalam perusahaan. Selain itu, manajer penjualan akan mudah memonitoring kinerja dari tiap tenaga sales. Aplikasi Penjualan dari HashMicro memberikan kemudahan bagi para tenaga sales untuk melakukan penjualan yang lebih efisien dan mencapai target yang telah ditetapkan. Aplikasi ini juga dapat dintegrasikan dengan Aplikasi CRM untuk mempermudah Anda dalam melakukan pemantauan aktivitas penjualan secara menyeluruh. Klik disini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai skema perhitungan harga software agar dapat disesuaikan dengan bisnis Anda.
Kesimpulan
Menentukan target penjualan sangat penting dalam menjalankan suatu bisnis. Dengan menentukan target penjualan, perusahaan dapat lebih mudah dalam mengatur strategi penjualan mereka. Untuk itu, perusahaan perlu mengetahui siapa saja yang menjadi targetnya. Adapun hal tersebut dapat dilakukan dengan memonitor keseluruhan aktivitas penjualan. Untuk itu, penggunaan Aplikasi CRM dapat menjadi solusi yang akan memudahkan Anda dalam memaksimalkan pengelolaan penjualan.
Melalui Aplikasi CRM, Anda dapat lebih mudah dalam melakukan pemantauan terhadap bisnis. Selain itu, aplikasi ini juga akan membantu dalam mengelola berbagai informasi penting perusahaan, sehingga dapat memudahkan Anda dalam mengatur strategi pengelolaan bisnis. Sebagai salah satu penyedia layanan Software ERP terbaik, HashMicro menyediakan Aplikasi CRM dengan berbagai fitur unggul yang akan membantu Anda dalam memaksimalkan pengelolaan penjualan. Dapatkan skema harga software dan konsultasi terbaik seputar Software Konstruksi dengan menjadwalkan demo gratis bersama kami.
Baca juga: