Masih sering bingung membedakan istilah inventory dan warehouse? Keduanya memang saling berkaitan dalam rantai pasok, tetapi memiliki fungsi yang berbeda.
Inventory mencakup semua persediaan barang yang memengaruhi profitabilitas dan kelancaran bisnis, sementara warehouse adalah fasilitas fisik tempat barang disimpan, dikelola, dan didistribusikan.
Bagi pemilik bisnis dan manajer operasional, memahami perbedaan ini penting untuk menjaga ketersediaan barang, menekan biaya penyimpanan, dan meningkatkan efisiensi rantai pasok. Artikel ini akan membantu Anda memahami peran masing-masing secara lebih mendalam.
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Pengertian Inventory dan Warehouse Management Beserta Sistemnya
Inventory Management
Manajemen inventory adalah praktik pengelolaan dan kontrol atas jumlah persediaan barang atau produk yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
Tujuan utama inventory gudang adalah untuk menjaga keseimbangan antara ketersediaan barang yang mencukupi untuk memenuhi permintaan pelanggan dan menghindari kelebihan stok yang dapat menyebabkan biaya penyimpanan yang tinggi atau risiko penurunan nilai.
Dalam management inventory, perusahaan menggunakan berbagai metode dan teknologi, termasuk perangkat lunak manajemen persediaan, analisis data, dan strategi pengadaan untuk mengoptimalkan level persediaan, meminimalkan biaya penyimpanan, dan meningkatkan efisiensi operasional.
Contoh aktivitas manajemen inventory yaitu menentukan kapan dan berapa banyak barang yang harus dipesan kembali untuk menjaga tingkat persediaan yang optimal.
Warehouse Management
Manajemen warehouse atau gudang adalah serangkaian kegiatan terkait dengan pengelolaan fisik dan operasional gudang atau pusat distribusi. Ini mencakup pengorganisasian dan pemantauan pergerakan barang, penyimpanan, pengambilan pesanan, dan distribusi produk.
Selain itu, warehouse cost management menjadi aspek penting dalam mengelola biaya operasional gudang secara efisien, termasuk biaya tenaga kerja, penyimpanan, dan distribusi.
Tujuan management gudang atau warehouse adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional, meminimalkan kesalahan pengiriman, dan memastikan ketersediaan stok yang tepat pada waktu yang tepat.
Sistem Manajemen Gudang (WMS) adalah perangkat lunak yang umumnya digunakan dalam manajemen gudang untuk memberikan visibilitas yang lebih baik terhadap persediaan, memantau pergerakan barang secara real-time, dan mengoptimalkan proses penyimpanan dan distribusi.
Contoh aktivitas manajemen gudang yaitu menentukan lokasi penyimpanan yang optimal untuk setiap jenis barang untuk mempermudah pengambilan dan meminimalkan waktu pencarian.
Perbedaan utama Antara Management Inventory dan Management Warehouse
Meskipun inventory dan warehouse memiliki hubungan yang sangat erat dalam hal persediaan barang di suatu perusahaan, nyatanya warehouse dan inventory management memiliki perbedaan pengertian dan tujuan yang mendasar. Berikut adalah beberapa perbedaan tersebut:
Kriteria | Inventory Management | Warehouse Management |
Definisi | Pengelolaan dan kontrol jumlah persediaan barang. | Pengelolaan fisik dan operasional gudang/pusat distribusi. |
Fokus Utama | Kuantitas dan pergerakan barang di seluruh perusahaan. | Proses penyimpanan, pengambilan pesanan, dan distribusi. |
Tujuan | Menjaga keseimbangan stok, mengoptimalkan level persediaan. | Meningkatkan efisiensi operasional dan distribusi barang. |
Pendekatan Teknologi | Menggunakan perangkat lunak manajemen persediaan. | Menggunakan Sistem Manajemen warehouse (WMS) dan teknologi di gudang. |
Aktivitas Utama | Pengadaan, pemantauan tingkat persediaan, pengendalian biaya penyimpanan. | Pemantauan dan organisasi pergerakan barang, penataan gudang, distribusi barang. |
Tools yang Digunakan | Perangkat lunak manajemen persediaan, analisis data. | Sistem Manajemen warehouse (WMS), barcode, RFID. |
Penting untuk digunakan | Perusahaan dengan banyak produk dan varian. | Pusat distribusi, gudang dengan pergerakan barang intensif. |
Mengapa Inventory dan Warehouse Management yang Baik Penting dalam suatu Perusahaan?
Perusahaan membutuhkan manajemen inventory dan warehouse untuk beberapa alasan krusial yang memengaruhi keberlanjutan dan efisiensi operasional mereka. Berikut adalah beberapa alasan utama:
1. Optimasi persediaan
Manajemen Inventory: Memastikan bahwa persediaan barang selalu sejalan dengan permintaan pelanggan dan tren pasar. Mengoptimalkan tingkat persediaan membantu menghindari kelebihan stok yang dapat menyebabkan biaya penyimpanan tinggi atau risiko penurunan nilai.
Manajemen Warehouse: Menata dan mengorganisir barang dengan baik di gudang membantu dalam pencarian dan pengambilan barang yang lebih efisien, memastikan bahwa persediaan yang optimal tersedia untuk memenuhi permintaan.
2. Efisiensi operasional
Manajemen Inventory: Meminimalkan waktu yang dihabiskan untuk mengelola persediaan dan pemesanan barang dengan menggunakan metode dan sistem manajemen persediaan yang canggih.
Manajemen Warehouse: Menerapkan proses dan sistem yang efisien untuk penerimaan, penyimpanan, dan distribusi barang membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional.
3. Kepuasan pelanggan
Manajemen Inventory: Menjaga ketersediaan produk yang diinginkan oleh pelanggan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun loyalitas.
Manajemen Warehouse: Memastikan pengiriman tepat waktu dan akurat berkontribusi pada pengalaman pelanggan yang positif.
4. Mengurangi biaya
Manajemen Inventory: Menghindari kelebihan stok yang tidak perlu dapat mengurangi biaya penyimpanan dan risiko penurunan nilai.
Manajemen Warehouse: Pengaturan yang efisien di gudang dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan penggunaan ruang penyimpanan.
5. Peningkatan visibilitas
Manajemen Inventory: Memberikan visibilitas yang baik terhadap stok dan tren penjualan membantu perusahaan merespons dengan cepat terhadap perubahan pasar.
Manajemen Warehouse: Sistem Manajemen Gudang (WMS) memberikan visibilitas real-time terhadap pergerakan barang dan status persediaan.
6. Pencegahan kehilangan dan kerusakan barang
Manajemen Inventory: Memantau dan mengelola persediaan secara efisien membantu mencegah kehilangan dan kerusakan barang yang dapat merugikan perusahaan.
Manajemen Warehouse: Pengaturan dan pemeliharaan gudang yang baik dapat mengurangi risiko kerusakan atau kehilangan barang selama penyimpanan atau pengiriman.
Dengan demikian, management inventory dan warehouse menjadi kunci untuk menjaga kelancaran operasional, meminimalkan biaya, dan memenuhi ekspektasi pelanggan, yang semuanya merupakan faktor penting dalam kesuksesan perusahaan.
Pentingnya Integrasi Antara Management Inventory dan Warehouse
“Fashion Haven,” toko pakaian lokal, mengalami tantangan dalam pengelolaan stok dan ruang gudang yang terbatas. Sebelumnya, mereka mengandalkan pencatatan manual, menyebabkan kesalahan pengiriman, kehilangan stok, dan kesulitan dalam menemukan produk tertentu di gudang yang sempit.
Fashion Haven memutuskan untuk mengadopsi software inventaris dan warehouse terintegrasi. Dengan integrasi Barcode & QR Code, setiap item pakaian diberikan label unik untuk memudahkan identifikasi dan pelacakan. Lot & Serial Number Management membantu memastikan bahwa setiap seri produk memiliki riwayat yang tercatat dengan baik.
RFID Warehouse Rack Stock In-Out Automation digunakan untuk otomatisasi proses masuk dan keluar stok di rak gudang, mengurangi waktu proses dan risiko kesalahan. Analisis Fast Moving Slow Moving Stocks memberikan wawasan tentang tren penjualan, membantu mereka dalam mengelola stok produk yang paling diminati dengan lebih efektif.
Dengan menggunakan Stock Forecasting, Fashion Haven dapat merencanakan persediaan untuk musim atau tren tertentu, menghindari kelebihan atau kekurangan stok. Stock Aging Report membantu mengidentifikasi dan menangani produk yang mendekati masa akhir atau sudah tidak laku di pasaran.
Stock Optimizer per warehouse secara cerdas menempatkan stok di lokasi yang paling efisien dalam gudang yang terbatas. Hasilnya, Fashion Haven mengalami peningkatan efisiensi operasional, mengurangi kesalahan pengiriman, dan meningkatkan ketersediaan produk. Integrasi ini membantu mereka mengatasi tantangan pengelolaan stok dan memperbaiki pengalaman belanja pelanggan.
Solusi Sistem Inventory dan Warehouse dari HashMicro
Menggunakan sistem manajemen gudang dan inventory membantu bisnis mengelola persediaan dan pergerakan barang dengan efisiensi tinggi. Namun, pemilihan vendor yang tepat sama pentingnya karena sistem yang salah dapat memicu ketidakakuratan data, kesalahan pengiriman, biaya berlebih, hingga risiko kehilangan barang.
Dengan aplikasi stok barang yang tepat, perusahaan dapat mencatat persediaan secara akurat, meminimalkan kesalahan operasional, dan meningkatkan efisiensi pengelolaan gudang.
HashMicro menawarkan warehouse management system terintegrasi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan manajemen persediaan bisnis, lengkap dengan fitur-fitur unggulan untuk mengoptimalkan operasional perusahaan.
- 3D View of Stock Location per Warehouse: memberikan visualisasi tiga dimensi dari lokasi stok, mempermudah navigasi dan pengorganisasian gudang. “
- Location Removal Priority: memungkinkan prioritas penghapusan lokasi, mengoptimalkan ruang penyimpanan.
- RFID Warehouse Rack Stock In-Out Automation: mengotomatisasi proses masuk dan keluar stok, meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko kesalahan.
- Fast Moving Slow Moving Stocks: memberikan analisis pergerakan produk, memungkinkan strategi persediaan yang tepat.
Dengan kombinasi fitur-fitur ini, HashMicro memberikan solusi terintegrasi yang meningkatkan transparansi dan pengendalian atas manajemen persediaan dan gudang.
“Inventory management fokus pada pengendalian stok, sedangkan warehouse management mengatur penyimpanan dan pergerakan barang. Memahami perbedaannya membantu bisnis meningkatkan efisiensi rantai pasok.”
– Anandia Denisha, Regional Manager
Kesimpulan
Inventory adalah aset strategis yang memengaruhi profitabilitas, sedangkan warehouse merupakan fasilitas untuk penyimpanan dan distribusi. Manajemen inventory menjaga ketersediaan stok sesuai permintaan, sementara manajemen gudang meningkatkan efisiensi operasional.
Keduanya menjadi kunci kelancaran bisnis dan dapat dioptimalkan melalui software terintegrasi. HashMicro menawarkan solusi manajemen gudang dan inventory yang membantu bisnis meningkatkan akurasi dan efisiensi.
Coba demo gratis untuk melihat manfaatnya bagi perusahaan Anda.
Pertanyaan Seputar Perbedaan Antara Inventory dan Warehouse Management
-
Apa saja 4 jenis manajemen inventaris?
Empat metode utama manajemen inventaris meliputi manajemen tepat waktu (JIT), perencanaan kebutuhan material (MRP), kuantitas pesanan ekonomis (EOQ), dan penjualan inventaris harian (DSI)
-
Apa saja 4 metode inventaris?
Empat metode penilaian inventaris utama adalah FIFO atau First-In, First-Out; LIFO atau Last-In, First-Out; Identifikasi Spesifik; dan Biaya Rata-rata Tertimbang .
-
Inventory masuk aset apa?
Persediaan termasuk dalam kategori aset lancar, yang merupakan aset yang diharapkan dapat diubah menjadi uang tunai atau digunakan dalam waktu satu tahun atau kurang, seperti bahan baku, barang dalam proses, atau barang jadi yang siap dijual.