Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Perlu bantuan atau mau lihat demo singkat dari kami? 😊

Chat di sini, akan langsung terhubung ke WhatsApp tim kami.
6281222846776
×
close button
Violet

Nadia

Active Now

Violet

Nadia

Active Now

Chapter Selanjutnya

CNBC Awards

Mulai Tahun Baru dengan Cara Kerja Baru!

Diskon Hingga 25% untuk Semua Modul HashMicro*

Manfaatkan promo spesial Tahun Baru dan pastikan bisnis melaju lebih cepat di 2026!

*Syarat dan ketentuan berlaku

*Syarat dan ketentuan berlaku
Sisa waktu --:--:--
Klaim Promo

Mengenal Triple Bottom Line (TBL) dalam Bisnis

Diterbitkan:

Triple Bottom Line atau disingkat TBL adalah sebuah konsep CSR yang berkaitan dengan bisnis berkelanjutan (sustainability business). Konsep ini memiliki beberapa kriteria yang sering perusahaan gunakan dalam menjalankan kegiatan produksinya.

Untuk memastikan bahwa kegiatan operasional perusahaan Anda berjalan dengan baik, alangkah baiknya perusahaan Anda menggunakan sebuah Software ERP yang dapat membantu perusahaan Anda dalam menjalankan kegiatan operasional.

Dengan sistem ERP yang terintegrasi dengan sistem akuntansi, CRM, HRM, procurement system, inventory management, sistem gudang, hingga manufaktur dalam satu platform HashMicro.

Untuk mengetahui detail harga dari Software ERP Anda dapat mengunduh skema harga dari HashMicro dan mencoba demo secara gratis.

Key Takeaways

  • Triple Bottom Line adalah sebuah konsep yang berkaitan dengan tiga asumsi penting, yaitu economic prosperity, environmental quality, dan social justice.
  • Substansi utama dari TBL meliputi CSR-People, CSR-Planet, dan CSR-Profit.
  • Untuk memastikan kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan baik dengan TBL, Anda perlu menggunakan Software ERP yang efektif dan terintegrasi dengan banyak modul. HashMicro menawarkan ERP terbaik bagi Anda dengan beragam integrasi modul bisnis. Coba gratis sekarang. Klik di Sini untuk Demo Gratisnya!
DemoGratis

Daftar Isi:

    Daftar Isi

      Sejarah Adanya Triple Bottom Line

      Konsep Triple Bottom Line muncul di tahun 1994 yang dicetuskan oleh John Elkington seorang penulis yang berasal dari inggris. Dalam bukunya yang berjudul Cannibal with Forks memberikan kritik tajam kepada perusahaan dan industri yang mencemari lingkungan hidup secara eksplisit.

      Pada saat itu, hampir seluruh perusahaan hanya berorientasi pada keuntungan semata. Karena hal ini lah perusahaan cenderung mengabaikan faktor dan dampak negatif dari kegiatan operasional yang perusahaan lakukan secara masif atau berlebihan.

      Dampak negatif yang muncul dari kegiatan industri terhadap lingkungan sangat beragam, mulai dari pencemaran lingkungan hidup, pemanasan global, deforestasi, rusaknya sumber daya alam, dan masih banyak lainnya.

      Atas dasar inilah John Elkington mencetuskan Triple Bottom Line dalam bukunya pada tahun 1994. Beberapa tahun kemudian konsep ini menjadi standar bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan industrialisasinya.

      Baca juga: 10 Tips Pengembangan Bisnis untuk Anda dengan Software ERP

      Apa itu Triple Bottom Line?

      Triple Bottom Line adalah sebuah konsep yang berkaitan dengan tiga asumsi penting, yaitu economic prosperity, environmental quality, dan social justice. Tiga asumsi ini didefinisikan sebagai landasan fundamental yang mempengaruhi adanya bisnis berkelanjutan (sustainability business).

      Secara definitif, TBL adalah sebuah Konseptualisasi dari pengukuran kinerja perusahaan yang dilihat dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dengan adanya konsep ini, maka perusahaan harus menyesuaikan aspek ekonomi,sosial dan lingkungannya pada kegiatan operasionalnya. Aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan sifatnya saling berhubungan dan melengkapi.

      Substansi Utama Triple Bottom Line

      mengenal triple bottom line tbl dalam bisnis Konsep Triple Bottom Line (TBL) adalah fondasi dari kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) sebuah perusahaan. Substansi utama TBL terdiri dari planet, people, profit berikut adalah penjelasannya.

      CSR – People

      People adalah substansi pertama dari triple bottom line. Masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan tersebut berdiri merupakan stakeholder yang penting untuk perusahaan perhatikan. Masyarakat sekitar merupakan salah satu kunci keberhasilan dari kegiatan CSR. Perusahaan harus memperhatikan keadaan masyarakat sekitar lokasi perusahaan. Perusahaan harus bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Seperti memberikan program kompetensi untuk meningkatkan keterampilan masyarakat.

      CSR – Planet

      Planet dalam hal ini yang mengacu pada lingkungan hidup. Lingkungan menjadi faktor utama setelah people atau masyarakat di konsep triple bottom line. Apabila kebutuhan masyarakat sekitar terpenuhi namun tidak memperhatikan lingkungan sekitar, maka teori ini tidak berlaku dan kegiatan CSR perusahaan tersebut akan terkendala.

      Polusi, pencemaran udara, deforestasi dan perubahan iklim adalah beberapa dampak negatif dari kegiatan produksi perusahaan. Maka saat ini perusahaan harus memperhatikan aspek lingkungan ketika menjalankan aktivitas produksinya. Sehingga masyarakat tidak merasa rugi dan terganggu dengan kegiatan produksi perusahaan tersebut. Perusahaan dapat menggunakan teknologi ramah lingkungan agar tidak terjadi pencemaran yang dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan masyarakat sekitar.

      CSR – Profit

      Tidak bisa terbantahkan bahwa semua perusahaan ingin mendapatkan keuntungan dalam menjalankan bisnisnya. Untuk mendapatkan profit, perusahaan harus bisa mengelola biaya dengan baik dan efisien dalam setiap kegiatan yang perusahaan lakukan. Perusahaan dapat meminimalkan pengeluaran dari penggunaan bahan material yang tidak perlu serta meningkatkan produktivitas perusahaan dengan membangun dan memelihara hubungan jangka panjang dengan stakeholder.

      Guna meningkatkan profit melalui konsep triple bottom line, perusahaan juga disarankan menggunakan software ERP terjangkau dan terintegrasi. Tentunya, Anda perlu memperkirakan dana yang perlu Anda habiskan untuk setiap keputusan bisnis yang ada bukan? Kini, Anda bisa mencoba skema harga software gratis. Klik banner berikut untuk mencobanya.

      download skema harga software erp
      download skema harga software erp

      Baca juga: Pentingnya Software ERP Startup untuk Tingkatkan Profit Bisnis!

      Kesimpulan

      Triple bottom line merupakan sebuah konsep yang dicetuskan oleh John Elkington karena pada saat itu perusahaan hanya mementingkan keuntungan semata tanpa memperhatikan aspek lainnya. Konsep TBL menjadi terobosan baru bagi perusahaan dalam CSR. TBL memiliki tiga aspek yang harus perusahaan perhatikan yaitu people, planet, dan profit.

      Untuk memastikan bahwa kegiatan operasional perusahaan Anda berjalan dengan baik dan dapat mempraktekan TBL dalam kegiatannya, alangkah baiknya perusahaan Anda menggunakan sebuah Software ERP yang dapat membantu perusahaan Anda dalam menjalankan kegiatan operasional.

      Dengan sistem ERP yang terintegrasi dengan sistem akuntansi, CRM, HRM, procurement system, inventory management, sistem gudang, hingga manufaktur dalam satu platform HashMicro. Untuk mengetahui detail harga dari Software ERP Anda dapat mengunduh skema harga dari HashMicro dan mencoba demo secara gratis.

      ERP

      Dewi Sartika

      Senior Content Writer

      Berbekal pengalaman selama 6 tahun dalam industri SaaS, Dewi telah menjadi praktisi untuk penulisan artikel terkait accounting dan bidang keuangan. Ia berfokus menulis artikel seputar Laporan keuangan (neraca, laba rugi, arus kas), standar akuntansi (PSAK, IFRS, GAAP), perpajakan (e-faktur, PPn, tax planning), dan manajemen biaya.

      William adalah seorang praktisi dengan gelar Bachelor of Computer Science dari Nanyang Technological University Singapore, dengan keahlian mendalam terkait teknologi informasi dan pengembangan sistem. Pengalaman awal dalam bidang teknologi menumbuhkan ketertarikannya terhadap solusi enterprise yang dapat mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis. Selama sepuluh tahun terakhir, William mendalami dunia sistem Enterprise Resource Planning (ERP), yang memperkuat keahliannya dalam arsitektur sistem, implementasi solusi bisnis terintegrasi, serta optimalisasi proses operasional melalui teknologi.



      HashMicro berpegang pada standar editorial yang ketat dan menggunakan sumber utama seperti regulasi pemerintah, pedoman industri, serta publikasi terpercaya untuk memastikan konten yang akurat dan relevan. Pelajari lebih lanjut tentang cara kami menjaga ketepatan, kelengkapan, dan objektivitas konten dengan membaca Panduan Editorial kami.