Banyak perusahaan mengalami kesulitan dalam menentukan titik impas bisnis mereka. Tanpa pemahaman yang tepat tentang hubungan biaya, volume, dan laba, keputusan strategis seringkali meleset. Hal ini bisa membuat bisnis rentan terhadap kerugian saat menghadapi perubahan pasar.
Salah satu solusi yang digunakan adalah analisis CVP atau Break Even Point (BEP). Menurut penelitian Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Bisnis (Polinema, 2023), penerapan analisis CVP membantu perusahaan mencapai target laba dengan menghitung BEP, margin kontribusi, serta margin of safety secara lebih akurat
Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang konsep CVP, peranannya dalam perhitungan laba, serta bagaimana sistem akuntansi dapat membantu pengelolaan data keuangan secara praktis. Simak penjelasan lengkapnya agar bisnis Anda mampu membuat keputusan finansial yang lebih tepat.
Daftar Isi:
Key Takeaways
|
Apa itu CVP (Cost Volume Profit)?
CVP adalah sebuah analisis yang telah dilakukan oleh perusahaan untuk menentukan bagaimana perubahan biaya variabel atau tetap serta volume dalam penjualan dapat mempengaruhi laba perusahaan.
Dengan analisis ini, perusahaan dapat lebih paham mengenai kinerja secara keseluruhannya. Dengan melihat berapa banyak unit produk yang harus terjual sehingga mencapai titik impas atau untuk mencapai ambang batas profit atau margin tertentu.
Komponen CVP
Dalam menjalankan analisis CVP, perusahaan perlu memahami setiap elemen yang memengaruhi hubungan antara biaya, volume, dan laba. Dengan mengetahui komponen-komponen ini secara menyeluruh, manajemen dapat membuat strategi penjualan dan pengelolaan biaya yang lebih efektif dan tepat sasaran.
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah pengeluaran yang tidak berubah walaupun volume penjualan naik atau turun, misalnya sewa gedung, premi asuransi, dan gaji tetap karyawan. Pengelolaan biaya ini penting untuk menghitung break even point dengan akurat
2. Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya variabel berubah seiring fluktuasi penjualan, termasuk pembelian bahan baku, biaya produksi per unit, dan komisi penjualan. Memahami biaya variabel membantu perusahaan menyesuaikan strategi harga dan estimasi laba.
3. Volume Penjualan
Volume penjualan menunjukkan jumlah unit produk yang diperkirakan akan terjual dalam periode tertentu. Data ini menjadi dasar penting dalam perhitungan laba, break even point, dan perencanaan produksi.
4. Harga Jual
Harga jual adalah nilai yang dibebankan untuk setiap unit produk. Penentuan harga yang tepat berdampak langsung pada profitabilitas, serta membantu perusahaan menyeimbangkan antara daya tarik pasar dan margin keuntungan.
5. Laba
Laba adalah hasil akhir dari pendapatan dikurangi total biaya tetap dan variabel. Analisis CVP memanfaatkan laba untuk menilai efektivitas strategi penjualan dan menentukan keputusan bisnis yang optimal.
Fungsi CVP
CVP adalah suatu cara bagi sebuah bisnis, analisis CVP memiliki beberapa fungsi antara lain:
- Menganalisis keberadaan bisnis bagi manajemen perusahaan, salah satu contohnya adalah membantu membuat keputusan saat dalam kondisi rugi dalam suatu periode perusahaan, dari analisis ini dapat menentukan apakah bisnis akan tetap berjalan atau tidak.
- Analisis CVP membantu manajemen perusahaan untuk lebih memahami perbedaan biaya pada tiap produksi dan penjualan, jika ada perubahan volume produksi maupun volume penjualan, maka analisis ini dapat memperkirakan laba yang akan diperoleh perusahaan.
- CVP memberikan gambaran informasi secara jelas agar penjualan mencapai Break Even Point (BEP) atau mencapai target laba yang diperoleh perusahaan.
- Untuk menentukan jumlah produksi agar hasilnya optimal dengan melakukan analisis pada perubahan biaya variabel dan tetap.
Baca juga: Costing adalah Penghitungan Biaya untuk Pengelolaan Keuangan
Tujuan CVP (Cost volume profit)
Dalam dunia bisnis modern, pengambilan keputusan yang tepat sangat bergantung pada pemahaman hubungan antara biaya, volume penjualan, dan laba. Analisis CVP hadir sebagai alat penting untuk membantu manajemen dalam merumuskan strategi yang efisien dan berorientasi pada hasil.
- Perolehan laba bergantung pada biaya efisien: Pengelolaan biaya per unit yang spesifik memastikan laba perusahaan tetap stabil, meski volume penjualan atau biaya berubah secara signifikan.
- Membantu pengambilan keputusan: CVP memberikan panduan yang jelas bagi manajemen untuk membuat keputusan penting, menilai risiko, dan menetapkan strategi bisnis yang tepat.
- Wawasan dampak variasi biaya & penjualan: Analisis CVP menunjukkan bagaimana perubahan biaya variabel, biaya tetap, dan volume penjualan memengaruhi laba, sehingga memudahkan perencanaan.
Untuk mengatasi permasalahan manajemen pada perusahaan, penggunaan sistem ERP berperan besar dalam mengoptimalkan penjualan bisnis secara efektif pada perusahaan. Maka dari itu, Anda dapat menggunakan Software CRM Sales dengan fitur terlengkap dari HashMicro.
Rumus CVP
Komponen utama dari analisis CVP adalah rasio CM dan rasio biaya variabel, break even point atau titik impas, margin of safety, perubahan laba bersih dan tingkat leverage. Rumus CVP dapat digunakan untuk menghitung volume penjualan yang dibutuhkan untuk menutup biaya dan break even. Ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu:
Equation metode
Persamaan dalam rumus CVP ini menggunakan peran laporan laba rugi perusahaan. Dalam menggunakan rumus ini, Anda perlu mencari quantity atau jumlah produk yang harus terjual (target penjualan) agar dapat mencapai target profit.
Profit = Unit Contribution Margin x Quantity – Fixed Expenses Method
Contribution margin
Pada analisis CVP juga dapat menggunakan contribution margin produk. Contribution margin merupakan selisih antara total penjualan dan total biaya variabel. Agar bisnis yang berjalan dapat menguntungkan, contribution margin harus melebihi dari total biaya tetap.
Selain itu, contribution margin dapat terhitung per unit, yaitu sisa setelah biaya variabel per unit kurang harga jual per unit. Rasionya ditentukan dengan membaginya dengan total penjualan.
Contribution margin digunakan dalam penentuan BEP penjualan. Dengan membagi total biaya tetap dengan rasio contribution margin, BEP penjualan dapat dihitung. Misalnya, perusahaan dengan biaya tetap Rp100.000.000,- dan contribution margin 40% harus memperoleh pendapatan Rp250.000.000,- untuk mencapai BEP.
Breakeven Sales (Rp) = Fixed Cost : Contribution Margin Ratio
Required Sales (Unit) = (Targeted Profit + Fixed Cost) : Contribution Margin Per Unit
Rumus CVP membantu perusahaan menghitung jumlah penjualan yang diperlukan untuk menutup biaya dan mencapai target laba. Dengan memahami rumus utama seperti profit, contribution margin, dan break even point, manajemen bisa merencanakan strategi penjualan dan pengelolaan biaya lebih efektif.
Rumus / Komponen | Penjelasan Singkat |
Profit | Profit = Unit Contribution Margin × Quantity – Fixed Expenses. Menunjukkan laba yang diperoleh setelah menutup biaya tetap. |
Contribution Margin (CM) | Selisih total penjualan dan biaya variabel. Digunakan untuk menghitung BEP dan menentukan jumlah penjualan yang diperlukan. |
Break Even Sales (Rp) | Pendapatan yang dibutuhkan untuk menutup biaya tetap: Fixed Cost ÷ CM Ratio. |
Required Sales (Unit) | Jumlah unit yang harus dijual agar mencapai target profit: (Targeted Profit + Fixed Cost) ÷ CM per Unit. |
Optimalkan Proses CVP Anda dengan Software Akuntansi HashMicro
Software akuntansi HashMicro merupakan software akuntansi terbaik di Indonesia dengan fitur lengkap untuk berbagai industri. Sistem ini dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan perusahaan serta mendukung tanpa batasan pengguna, sehingga lebih fleksibel dalam mengelola keuangan bisnis.
Dengan fitur unggulan seperti AR & AP Overview, Invoices Overview, Profit & Loss Analysis, Bank & Cash Balance, Bills Overview, dan Total Asset Calculation, HashMicro mampu menyajikan data keuangan real-time. Hal ini memudahkan analisis CVP, pengambilan keputusan, dan perencanaan bisnis yang lebih akurat.
Berikut merupakan fitur utama dari software akuntansi Hashmciro:
- AR AP Overview: Memantau piutang dan utang perusahaan secara real-time untuk menjaga arus kas tetap sehat.
- Invoices Overview: Menyediakan ringkasan faktur yang memudahkan pengelolaan pembayaran pelanggan dan vendor.
- Profit & Loss Analysis: Memberikan laporan laba rugi yang akurat untuk menilai kinerja keuangan bisnis.
- Bank & Cash Balance: Menampilkan saldo kas dan bank secara otomatis agar perusahaan tahu posisi likuiditasnya.
- Bills Overview: Mengatur tagihan yang harus dibayar dengan mudah dan terstruktur untuk menghindari keterlambatan.
- Total Asset Calculation: Menghitung total aset perusahaan secara detail sehingga memudahkan pelaporan keuangan.
Kesimpulan
CVP adalah metode yang digunakan manajemen bisnis untuk menganalisis hubungan antara biaya, volume penjualan, dan profit. Analisis ini juga dikenal sebagai Break Even Point (BEP) yang membantu perusahaan memahami titik impas dan potensi laba secara lebih jelas.
Untuk itu, HashMicro menghadirkan software akuntansi yang siap mempermudah pengelolaan keuangan perusahaan. Sistem ini dilengkapi fitur AR & AP Overview, Invoices Overview, Profit & Loss Analysis, Bank & Cash Balance, Bills Overview, dan Total Asset Calculation yang memudahkan analisis CVP.
Coba demo gratis HashMicro sekarang dan rasakan kemudahan mengelola arus kas, laporan keuangan, rekonsiliasi bank, faktur, serta optimalkan perhitungan dan strategi bisnis Anda secara real-time.