Pernahkah Anda merasa strategi pemasaran sudah maksimal, tapi hasilnya tetap jauh dari harapan? Tanpa Anda sadari, masalahnya bukan pada iklan atau produknya, melainkan karena Anda menyasar customer segment yang salah.
Saat bisnis tidak memiliki segmentasi pelanggan yang jelas, semua upaya pemasaran menjadi seperti menebak-nebak. Anda mengeluarkan biaya besar untuk menjangkau semua orang, tapi hanya sedikit yang benar-benar tertarik.
Akibatnya, konversi rendah, pelanggan tidak loyal, dan strategi sulit berkembang. Oleh karena itu, memahami customer segmentation sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang. Simak artikel ini untuk mengetahui jenis, fungsi, contoh, dan pengertian customer segment.
Key Takeaways
|

Daftar Isi:
Apa itu Customer Segment?
Customer segment adalah pengelompokan pelanggan ke dalam kategori tertentu berdasarkan kesamaan karakteristik, kebutuhan, atau perilaku. Segmentation ini hadir agar bisnis dapat menyesuaikan produk, layanan, dan strategi pemasaran dengan lebih tepat sasaran.
Dampak customer segmentation sendiri terbilang signifikan. Anda berpeluang besar untuk meningkatkan penjualan produk atau jasa karena marketing atau branding layanan Anda terasa personal dan relevan dengan nilai-nilai konsumen.
Untuknya, strategi ini menjadi kunci dalam menciptakan hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan dalam meningkatkan konversi.
Tujuan Segmentasi Pelanggan Bagi Bisnis
Menjual produk tanpa mengenal siapa pelanggan Anda layaknya memancing ikan di kolam udang. Salah sasaran, salah target pemasaran, dan berujung pada nihilnya penjualan. Di sinilah segmentasi pelanggan menjadi “kompas” bagi Anda untuk menarik pelanggan lebih banyak.
Customer segmentation secara kontinyu hadir bersama beberapa tujuan penting bagi bisnis Anda, seperti:
- Memahami kebutuhan pelanggan dengan lebih detail, sehingga produk atau layanan bisa Anda sesuaikan secara efektif.
- Meningkatkan efisiensi pemasaran dengan menyusun pesan yang relevan untuk tiap segmen.
- Mengoptimalkan alokasi anggaran dan sumber daya karena hanya fokus pada target potensial.
- Meningkatkan retensi dan loyalitas pelanggan melalui pendekatan yang lebih personal.
- Membantu inovasi produk atau layanan berdasarkan preferensi unik dari setiap kelompok pelanggan.
Mengetahui ini, jika Anda ingin memastikan berjalannya segmentasi selalu tepat sasaran, proses manual tidak lagi relevan. Anda butuh bantuan sistem CRM yang mumpuni. Namun, berapakah harga implementasinya dan mengapa sistem ini esensial? Klik banner berikut untuk mendapat jawabannya.
Jenis-Jenis Customer Segmentation
Berikut adalah empat jenis customer segment yang perlu Anda ketahui sebelum menentukan strategi pemasaran dan langkah bisnis lainnya:
1. Segmentasi demografis
Segmentasi demografis membagi pelanggan berdasarkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, pekerjaan, dan status pernikahan. Data ini mudah Anda dapat melalui survey lapangan atau melihat tren pasar melalui media sosial.
Jenis ini memberikan gambaran dasar siapa pelanggan Anda. Misalnya, produk fashion remaja tentu perlu Anda pasarkan untuk anak-anak sekolah, dan seterusnya.
2. Segmentasi geografis
Jenis customer segmentation ini mengelompokkan pelanggan berdasarkan lokasi tempat tinggal atau aktivitas mereka, seperti negara, kota, iklim, atau wilayah tertentu. Segmentasi geografis sangat berguna saat produk atau layanan memiliki daya tarik berbeda tergantung daerahnya.
3. Segmentasi psikografis
Segmentasi psikografis menggali lebih dalam ke gaya hidup, nilai-nilai, kepribadian, dan minat pelanggan. Jenis ini memungkinkan Anda membangun hubungan emosional yang lebih kuat.
Contoh customer segment ini adalah jika pelanggan Anda menyukai gaya hidup minimalis, maka pendekatan yang sederhana dan bersih akan lebih menarik perhatian mereka daripada promosi yang ramai dan penuh warna.
4. Segmentasi perilaku
Berbeda dengan ketiga jenis sebelumnya, segmentasi perilaku fokus pada bagaimana pelanggan berinteraksi dengan produk Anda. Termasuk di dalamnya adalah pola pembelian, frekuensi transaksi, loyalitas, dan tanggapan terhadap promosi.
Segmentasi ini sangat berguna untuk menciptakan penawaran khusus melalui software CRM, seperti diskon untuk pelanggan lama atau bundling untuk pembeli baru.
Fungsi Segmentasi Pelanggan
Secara umum, segmentasi pelanggan berfungsi sebagai pondasi utama dalam menyusun strategi pemasaran yang efektif. Dengan membagi pelanggan ke dalam kelompok yang lebih spesifik, Anda dapat memahami kebutuhan dan preferensi mereka secara lebih mendalam.
Selain itu, customer segmentation memiliki fungsi untuk membantu meningkatkan efisiensi operasional. Misalnya, Anda dapat mengalokasikan anggaran dan sumber daya ke segmen yang paling menguntungkan, sehingga hasil yang Anda peroleh menjadi optimal.
Fungsi lain yang tak kalah penting adalah membangun loyalitas pelanggan. Dengan pendekatan yang lebih personal, pelanggan akan merasa lebih Anda hargai dan pahami. Ini menciptakan pengalaman positif yang mendorong mereka untuk terus kembali dan merekomendasikan bisnis Anda.
Contoh Customer Segment
Merunut dari banyaknya contoh customer segment yang mungkin terjadi, berikut kami sajikan tiga skema segmen di ranah bisnis F&B, jasa konsultan, dan bisnis ritel:
1. Contoh segmentasi dalam bisnis F&B
Dalam bisnis makanan dan minuman, segmen pelanggan milenial usia 18–25 tahun sangat menjanjikan. Mereka senang mencoba tempat makan baru, mengutamakan suasana yang estetik, dan cenderung membagikan pengalaman mereka di media sosial.
Untuk itulah, banyak restoran dan kafe merancang interior yang menarik, menyediakan menu kekinian, serta aktif menjalankan promosi digital melalui sistem CRM dan media sosial untuk menjangkau segmen secara lebih personal dan cepat.
2. Customer segment yang cocok untuk penyedia jasa konsultan
Banyak jasa konsultan menyasar individu yang baru memulai bisnis dan membutuhkan arahan profesional dalam perencanaan atau pengelolaan. Segmen ini biasanya mencari solusi yang praktis, tidak terlalu teoritis, dan langsung bisa diterapkan di lapangan.
Konsultan yang mampu menyederhanakan proses dan memberikan panduan step-by-step akan lebih mereka percaya karena dapat menjawab kebutuhan konkret, bukan sekadar strategi umum.
3. Contoh customer segmentation dalam bisnis ritel
Dalam dunia ritel, segmen ibu rumah tangga berusia 30 hingga 45 tahun memiliki peran besar sebagai pengambil keputusan pembelian rumah tangga. Mereka menginginkan produk berkualitas dengan harga bersaing, serta layanan yang cepat dan nyaman.
Untuknya, banyak toko ritel besar menyesuaikan kampanye pemasaran mereka untuk segmen ini, mulai dari penawaran loyalti, katalog promo mingguan melalui WhatsApp CRM, hingga sistem belanja online yang mudah digunakan.
Dapatkan Target Segmentasi yang Akurat dan Otomatis Melalui CRM HashMicro
Manajemen pelanggan adalah topik diskusi yang kompleks. Tidak hanya mencakup customer segment, melainkan repeat order, program loyalitas, dan banyak strategi lainnya yang perlu Anda pantau dan terapkan. Mengapa? Tentu saja untuk menjamin konversi dan penjualan yang naik terus-menerus.
Untuk itu, metode manual tidak lagi relevan dan mencukupi kebutuhan manajemen pelanggan. Sebagai solusi terbaik, sistem CRM adalah tawaran yang layak Anda pertimbangkan.
HashMicro dengan software CRM-nya hadir sebagai opsi terkuat yang dapat Anda miliki. Berdiri sejak tahun 2015, vendor ini fokus pada penyediaan sistem yang efisien, komprehensif, dan mudah untuk dikustomisasi.
Cocok bagi bisnis dengan skala menengah ke atas, HashMicro menyediakan beragam keuntungan pra pembelian, seperti demo gratis, konsultasi bisnis gratis dengan ahlinya, hingga bebas biaya tambah user kapanpun. Fitur-fiturnya pun andal dalam manajemen pelanggan, seperti:
- Automated promotion management: Sistem secara otomatis menerapkan promosi yang relevan kepada segmen pelanggan berdasarkan histori belanja mereka.
- Email marketing management: Segmentasikan prospek dengan mudah, kirim email campaign efektif, dan kelola balasan secara otomatis.
- Revenue forecasting: Memperkirakan revenue dari setiap prospek dengan akurat dan buat daftar prioritas prospek dengan mudah.
- Loyalty points management: Mengelola program loyalitas kepada pelanggan melalui software CRM yang terintegrasi dengan sistem POS dan Sales.
- CRM mobile apps: Aplikasi CRM yang tersedia di platform Android dan iOS untuk koordinasi antar tim dan memonitor pergerakan salesperson dengan akurat.
- Integration to marketplaces: Integrasi software dengan platform marketplace terkemuka di Indonesia seperti Tokopedia, Lazada, dan Shopee.
- Sales report generation: Dengan software CRM Indonesia, dapatkan laporan penjualan real-time, pantau aktivitas, dan kinerja tim secara lengkap dan mudah.
Kesimpulan
Customer segment membantu bisnis mengenali siapa pelanggan mereka sebenarnya. Dengan membaginya ke dalam beberapa jenis seperti demografis, geografis, psikografis, dan perilaku, strategi pemasaran bisa lebih tepat sasaran.
Jika Anda ingin menyusun segmentasi pelanggan secara otomatis dan akurat, gunakan HashMicro CRM. Sistem ini memungkinkan Anda mengelola data pelanggan, melacak interaksi, dan mengoptimalkan penawaran dalam satu platform terpadu.
Jadwalkan demo gratis untuk merasakan langsung kemudahan yang ada!

Pertanyaan Seputar Customer Segment
-
Apa yang dimaksud dengan customer segment?
Customer segment adalah proses mengelompokkan konsumen agar strategi pemasaran lebih tepat sasaran. Dengan segmentasi, perusahaan dapat menyusun komunikasi yang relevan untuk tiap kelompok.
-
Apa saja kategori segmentasi pelanggan?
Segmentasi pelanggan meliputi pembagian konsumen berdasarkan demografi, geografis, psikografis, dan perilaku. Setiap jenis membantu bisnis memahami preferensi dan perilaku pelanggan.
-
Bagaimana cara menentukan segmentasi?
Cara menentukan segmentasi adalah dengan menganalisis data pelanggan seperti usia, lokasi, minat, dan kebiasaan beli. Setelah itu, kelompokkan pelanggan berdasarkan kesamaan tersebut untuk strategi pemasaran yang lebih fokus.
-
Apa arti segmen pelanggan di BMC?
Segmen pelanggan di BMC adalah kelompok konsumen yang menjadi target utama sebuah bisnis. BMC (Business Model Canvas) sendiri merupakan kerangka kerja untuk merancang model bisnis secara menyeluruh dan sistematis.