Asset Lifecycle Management (ALM) adalah pendekatan terstruktur untuk mengelola aset sejak tahap perencanaan, akuisisi, penggunaan, hingga penghapusan. Tujuannya adalah memastikan setiap aset tetap produktif dan memberikan nilai maksimal sepanjang siklus hidupnya.
Tanpa strategi ALM yang jelas, perusahaan mudah mengalami downtime, pemborosan anggaran, dan kehilangan kendali atas kondisi aset. Sebaliknya, dengan dukungan cloud-based asset management, pemantauan performa dan biaya aset dapat dilakukan secara real-time.
Artikel ini akan membahas pengertian ALM dan tahapan utamanya dalam bisnis modern. Anda juga akan memahami bagaimana penerapan ALM membantu menjaga efisiensi operasional dan meningkatkan ROI setiap aset secara berkelanjutan.
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Apa Itu Asset Lifecycle Management?
ALM atau Asset Lifecycle Management adalah proses pengelolaan aset perusahaan sepanjang siklus hidupnya. Melalui implementasi tepat guna, aset dapat memberikan nilai maksimal dan berkontribusi secara efisien terhadap operasional bisnis jangka panjang.
Berdirinya ALM itu sendiri berfungsi sebagai kontrol operasional perusahaan agar tetap efektif dan meminimalkan downtime. Sehubungan dengan hal itu, siklus manajemen aset seperti SAP asset management melewati 4 tahapan utama, yaitu:
- Planning (perencanaan)
- Procurement or acquisition (pengadaan atau pembelian)
- Operation and maintenance (Operasional dan pemeliharaan)
- Disposal or archive (pembuangan atau arsip)
Untuk pembahasan yang lebih mendalam, keempat tahap dalam asset lifecycle management akan kami uraikan secara rinci melalui ulasan berikut.
4 Tahapan Asset Lifecycle Management

Apa sajakah empat tahap asset lifecycle management tersebut? Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
1. Planning (perencanaan)
Perencanaan adalah tahap awal dalam pengelolaan siklus hidup aset, di mana perusahaan merencanakan kebutuhan dan strategi penggunaan aset untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Pada tahap ini, Anda harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti anggaran, umur aset, serta estimasi biaya pemeliharaan. Perencanaan yang matang melalui dukungan sistem manajemen aset akan memastikan aset yang akan Anda peroleh sesuai dengan kebutuhan bisnis dan dapat berfungsi optimal.
2. Procurement or acquisition (pengadaan atau pembelian)
Tahap pengadaan atau akuisisi adalah proses memperoleh aset, baik melalui pembelian langsung, kontrak, atau lelang. Dalam implementasinya, Anda harus memastikan bahwa aset telah memenuhi kebutuhan operasional bisnis serta memiliki dukungan purna jual yang baik.
Misalnya, jika Anda membeli truk baru untuk kebutuhan logistik, perhatikan hal-hal seperti ketersediaan suku cadang, spesifikasi, benefit dari vendor untuk Anda, serta kualitas akomodasi dibandingkan harga jual dan garansinya.
3. Operation and maintenance (operasional dan pemeliharaan)
Anggap saja, Anda telah memiliki aset yang Anda idam-idamkan. Selanjutnya, Anda akan masuk tahap operasional dan pemeliharaan yang memastikan bahwa aset berfungsi dengan baik dan memberikan performa maksimal.
Dalam tahap ini, Anda harus menyusun jadwal pemeliharaan preventif, memperbaiki kerusakan, dan melakukan pemantauan rutin. Dengan pemeliharaan yang baik, Anda akan mencegah kerusakan dini pada aset yang dapat berujung pada downtime.
4. Disposal or archive (pembuangan atau arsip)
Tahap terakhir dalam asset lifecycle management adalah pembuangan atau pengarsipan aset yang sudah tidak dapat berfungsi dan memberikan manfaat lagi. Terkait langkah selanjutnya, Anda perlu memutuskan apakah aset terkait akan Anda jual, daur ulang, atau lainnya.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan IT di Indonesia memutuskan untuk menjual server lama yang sudah tidak efektif untuk mengolah data. Menjadi penghujung tahapan ALM, proses disposal sejatinya dapat Anda undur waktu terjadinya agar aset dapat berumur panjang.
Bagaimanakah caranya? Secara umum, pebisnis andal banyak yang menggunakan smart asset solution. Perangkat lunak ini memetakan seluruh perencanaan, pertimbangan, dan pemeliharaan Anda dengan efisien melalui satu platform.
Harga implementasi software ini pun sepadan dengan fitur-fitur yang ditawarkan. Berapakah nilai implementasi sistemnya? Klik banner berikut untuk mendapatkan jawaban selengkapnya!
Mengapa Tracking Asset Lifecycle Penting?
Tahukah Anda? ALM atau dalam nama lain dapat Anda sebut sebagai tracking asset lifecycle, penting untuk memastikan kelancaran proses produksi.
Selain memperpanjang usia pemakaian aset, terdapat beberapa alasan penting mengapa Anda harus memiliki asset lifecycle management (atau cloud asset management), seperti:
- Memastikan pengelolaan aset yang efisien
- Menjaga keberlanjutan operasional perusahaan
- Mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat
- Membantu dalam perencanaan pengadaan dan penggantian aset
- Menyediakan data yang akurat untuk laporan dan audit
- Mengoptimalkan pemanfaatan aset selama masa operasional
Keuntungan Menggunakan Asset Lifecycle Management

- Mengurangi pengeluaran tak terduga dengan pemeliharaan yang lebih terencana.
- Mencegah kerugian finansial akibat aset yang rusak atau tidak terpakai.
- Mempermudah pengawasan dan pelaporan aset kepada pihak terkait seperti auditor atau pemerintah.
- Memastikan perusahaan tetap mematuhi aturan terkait pengelolaan aset, menghindari sanksi atau denda.
Optimalkan Masa Guna Aset Perusahaan Anda dengan Langkah Cerdas Bersama Software HashMicro

Demo gratis, konsultasi bisnis gratis, opsi kustomisasi yang luas, serta skalabilitas sistemnya yang fleksibel dapat Anda kantongi dengan mudah, bahkan sebelum Anda benar-benar mengadopsi sistemnya.
Tidak berhenti sampai di situ, fitur-fitur asset management system dari HashMicro juga mumpuni bagi Anda yang mengelola perusahaan di skala menengah ke atas. Beberapa fitur andalan HashMicro tersebut meliputi:
- Asset stocktake with barcode: Melaporkan status aset (breakdown, operative, missing, found, dan lainnya) ke dalam sistem menggunakan barcode.
- Preventive maintenance scheduling: Membuat jadwal pemeliharaan aset dengan mudah untuk mencegah gangguan operasional yang tidak terduga.
- Asset maintenance budget: Fitur yang mengelola dan melacak anggaran pemeliharaan untuk setiap aset atau kelompok aset.
- Asset GPS tracking: Melacak lokasi aset dengan menggunakan GPS secara akurat dan real time.
- QR code scanning for facilities request: Fitur pemindaian kode QR yang terpasang di berbagai fasilitas atau peralatan untuk mengajukan permintaan perbaikan atau pemeliharaan secara cepat dan efisien.
- Comprehensive report: Menyediakan laporan otomatis terperinci terkait biaya pemeliharaan, operasional, dan kebutuhan aset lainnya guna pengambilan keputusan yang tepat sasaran.
Kesimpulan
Dalam pengelolaan perusahaan, asset lifecycle management memastikan bahwa aset bergerak dan memberikan manfaat optimal di sepanjang masa operasionalnya. Dengan melalui empat tahap utama yang ada, Anda dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya tak perlu.
Sehubungan dengan hal itu, guna mempermudah implementasi ALM, smart asset solution HashMicro menawarkan kemudahan dalam mengelola aset secara real-time, mengoptimalkan biaya pemeliharaan, dan mendukung pengambilan keputusan berbasis data akurat.
Jadwalkan demo gratis untuk mengetahui bagaimana solusi ini dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan aset di perusahaan Anda!
Pertanyaan Seputar Asset Lifecycle Management
-
Apa itu asset lifecycle management?
Asset Lifecycle Management (ALM) adalah pengelolaan aset dari akuisisi hingga penghapusan. ALM memastikan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan aset. Proses ini mencakup perencanaan, pemeliharaan, dan pengelolaan aset secara terstruktur.
-
Apa saja tahap manajemen aset?
Tahap manajemen aset meliputi perencanaan, pengadaan, operasional, dan pembuangan. Setiap tahap bertujuan untuk memastikan aset memberikan nilai maksimal. Masing-masing tahap memerlukan perhatian dan pemeliharaan yang berbeda.
-
Bagaimana siklus hidup aset secara menyeluruh?
Siklus hidup aset dimulai dari perencanaan dan pengadaan. Aset kemudian dioperasikan dan dipelihara untuk memastikan performa optimal. Pada akhirnya, aset akan dihapus atau digantikan sesuai kebutuhan bisnis.




