Secara sederhana, kegiatan distribusi adalah suatu proses penyaluran yang mencakup proses pengiriman kepada beberapa orang atau pada beberapa tempat. Dalam dunia bisnis, kegiatan distribusi dilakukan untuk mempermudah proses dan juga penyaluran barang ataupun jasa dari produsen ke konsumen akan lebih mudah memakai Software Trading. Pelaku kegiatan atau distributor, bertanggung jawab untuk menjadi fasilitator agar setiap konsumen bisa mendapatkan barang atau jasa dari produsen.
Distributor biasanya membeli barang terlebih dahulu dari pihak produsen agar selanjutnya bisa dijual kembali kepada para konsumen. Dengan memakai Software Trading, para distributor mampu membuat suatu barang atau jasa agar bisa tersebar luas ke target pasar yang membutuhkan secara cepat dan otomatis. Dari penjelasan di atas maka bisa disimpulkan bahwa kegiatan distribusi adalah sesuatu yang erat kaitannya dengan aktivitas pemasaran.
Baca juga: Ketahui Manfaat Software Trading untuk Memajukan Usaha Grosir
Daftar Isi
Pengertian Kegiatan Distribusi
Distribusi adalah suatu penyaluran yang di dalamnya mencakup proses pengiriman kepada beberapa orang atau pada beberapa tempat. Bila kita tinjau dari perspektif bisnis, distribusi dilakukan sebagai upaya untuk mempermudah proses penyampaian dan juga penyaluran barang ataupun jasa dari produsen ke pihak konsumen. Jadi, kegiatan distribusi ini erat kaitannya dengan kegiatan pemasaran. Untuk para pebisnis distribusi, mereka harus mampu membuat suatu produk ataupun jasa agar bisa tersebar luas ke target pasar yang membutuhkan.
Dalam era perekonomian modern seperti yang terjadi saat ini, jalur distribusi sebenarnya sudah semakin singkat karena kehadiran teknologi yang berbasis digital. Sebelumnya, memasarkan produk yang berada di luar negeri atau di luar pulau terasa sangat susah, tetapi karena kehadiran teknologi digital, maka prosesnya bisa jadi lebih mudah. Contohnya, saat ini kita bisa memesan kebutuhan kita hanya dengan memakai marketplace online, jadi sudah tidak perlu jauh-jauh lagi mengunjungi toko.
Jenis Kegiatan Distribusi
Proses distribusi menjadi bagian penting dalam rangkaian operasional bisnis suatu perusahaan. Distribusi sangat penting untuk produsen, karena proses inilah yang menjadi kunci bagaimana produk tersalurkan sampai ke tangan customer dan dikonsumsi. Distribusi juga menjadi urat nadi keberlangsungan penjualan. Berikut jenis-jenisnya:
1. Langsung
Jenis kegiatan distribusi pertama adalah distribusi langsung yang dilakukan oleh produsen kecil agar bisa meminimalkan biaya distribusi. Pihak produsen bisa menjual produk tersebut secara langsung ke konsumen, yakni dengan melakukan pemasaran, penjualan dan pengiriman barang sendiri. Dengan kehadiran media sosial dan marketplace online, para produsen kecil bisa memasarkan produk secara leluasa dan juga menjangkau konsumen yang lebih banyak dari berbagai daerah.
2. Tidak langsung
Jenis distribusi yang kedua adalah distribusi tidak langsung. Dalam hal ini, pihak produsen hanya fokus dalam mengandalkan jasa distributor saja, yaitu grosir ataupun retail. Umumnya, kegiatan distribusi ini digunakan oleh perusahaan berskala besar agar bisa menjangkau pemasaran yang lebih luas. Cara kerjanya juga sering digunakan dalam memasarkan produk yang tahan lama. Proses distribusinya pun memerlukan waktu yang cukup laman, mulai dari mengambil barang ke produsen, menempatkan stok barang di gudang distributor, lalu menjualnya kepada pihak retailer.
3. Semi langsung
Jenis distribusi yang terakhir adalah distribusi semi langsung, yakni kelompok yang lebih mengacu pada jalur distributor khusus. Dalam kegiatan distribusi barang, memang membutuhkan penanganan tertentu. Tahap ini memanfaatkan produsen agar bisa mengendalikan distributor dari perusahaan Anda, contohnya seperti distribusi dengan sifat barang yang lebih mahal dan juga lebih mewah.
Tujuan Kegiatan Distribusi
Tujuannya mungkin membuat Anda merasa penasaran karena banyaknya kegiatan distribusi di tengah masyarakat yang rupanya semakin berkembang. Pada dasarnya bukan hanya untuk menyalurkan produk atau jasa dari produsen kepada konsumen, melainkan masih ada beberapa tujuan lainnya. Tujuannya, antara lain sebagai berikut:
1. Adanya jaminan ketika proses produksi
Alur distribusi yang baik mampu menjaga keterkaitan antar suatu proses produksi agar barang tersebut tidak menumpuk terlalu lama di gudang. Kondisi ini juga berlaku untuk produsen berskala besar dan menengah. Sedangkan untuk produsen kecil, mereka bisa langsung melakukan penjualan agar bisa mempersingkat jalur distribusinya.
2. Barang atau jasa pasti lebih berguna
Konsumen adalah orang-orang yang pada akhirnya mendapat manfaat dari pekerjaan yang produsen lakukan dalam menciptakan barang dan jasa. Peran produsen dalam membuat barang dan jasa adalah agar bisa konsumen manfaatkan. Namun, bila tidak tersalurkan dengan tepat waktu, maka konsumen tidak akan bisa menikmati barang ataupun jasa tersebut.
3. Memudahkan pelanggan mendapatkan barang atau jasa
Tujuannya adalah agar proses penyaluran bisa lebih memudahkan konsumen dalam memperoleh barang atau jasa, karena tidak semua konsumen memiliki akses ke produsen secara langsung. Contohnya saja seperti barang yang sudah pabrik produksi besar, maka dalam hal pihak distributor harus bisa menjadi jembatan penghubung antar konsumen dan juga produsen agar barang atau jasa tersebut bisa lebih tepat sasaran.
Baca juga: Permasalahan dalam Proses Distribusi dan Cara Mengatasinya
Contoh Kegiatan Distribusi pada Bisnis
Beberapa ragam contoh meliputi pembelian barang, pengemasan, pengangkutan, penyimpanan, dan penjualan ke pedagang besar atau kecil. Ada banyak contoh yang dengan mudah bisa Anda temui dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini contohnya:
1. Produsen makanan yang memasarkan secara online
Saat ini, sudah banyak orang yang beralih memanfaatkan kecanggihan dunia digital. Kegiatan distribusi pun tidak ketinggalan dengan kemajuan teknologi ini. Produsen makanan yang memasarkan produknya secara online dan mengirimnya langsung ke konsumen merupakan salah satu contoh. Umumnya kegiatan ini termasuk dalam distribusi tidak langsung karena pihak produsen lebih sering memakai jasa kurir dan sebagainya.
2. Proses jual beli hewan kurban
Menjelang Hari Raya Idul Adha ada banyak pedagang hewan kurban yang membuka lapak musiman. Peternak sapi dan kambing akan menjual ternaknya ke konsumen. Kegiatan ini termasuk dalam distribusi langsung karena hewan ternak tersebut dijual langsung ke konsumen.
3. Reseller dari perabotan rumah tangga
Penjualan perabot atau perlengkapan rumah tangga dari produsen melalui agen atau reseller tentu termasuk contoh kegiatan distribusi. Barang tersebut sudah melalui proses distribusi tidak langsung. Dari adanya pihak reseller, bisa Anda ketahui bahwa ini adalah kegiatan distribusi tidak langsung.
4. Proses jual beli sayuran
Distribusi barang adalah contoh kegiatan yang paling sering kita lihat. Misalnya membeli sayuran, petani sayuran yang menjual hasil tanamnya pada pedagang sayur, yang kemudian menjual kembali sayurnya pada konsumen. Hal ini termasuk ke dalam contoh kegiatan distribusi langsung karena terjadi tanpa adanya pihak perantara.
Kesimpulan
Kegiatan distribusi adalah kegiatan ekonomi yang menggabungkan proses produksi dan juga proses konsumsi. Tujuan utama adalah agar bisa menyalurkan barang yang telah produsen hasilkan ke pihak konsumen. Kegiatan ini ada tiga jenis, yakni langsung, tidak langsung, dan semi langsung yang memiliki contoh kegiatan distribusi masing-masing.
Kegiatan distribusi dapat Anda lakukan dengan Software Trading untuk mempermudah pengelolaan dan menjamin barang bisa sampai ke tangan konsumen secara aman dan cepat secara otomatis. Dapatkan demo gratis sekarang juga!
