Sebagai sektor yang melibatkan investasi besar, aset berharga, dan transaksi kompleks, bisnis properti memerlukan pengelolaan keuangan yang efektif dan akurat. Akuntansi memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan keuangan perusahaan properti serta memfasilitasi pengambilan keputusan yang tepat.
Hal inilah yang menjadi alasan penerapan sistem akuntansi sangat penting bagi bisnis, karena sistem akuntansi menjadi pondasi yang kuat dalam mengelola keuangan bisnis properti.
Akuntansi perusahaan properti adalah cabang akuntansi yang secara khusus mengelola informasi keuangan terkait bisnis properti, termasuk pencatatan, analisis, dan pelaporan transaksi pembelian, penjualan, penyewaan, pengembangan, serta penyusutan aset. Tujuannya menyediakan informasi keuangan untuk mendukung keputusan, perencanaan, dan evaluasi kinerja perusahaan.
Sistem ini membantu dalam pengelolaan pendapatan, beban, aset, dan kewajiban yang berkaitan dengan properti, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan standar akuntansi yang berlaku.
Oleh karena itu, artikel ini akan membahas mengenai pentingnya akuntansi dalam perusahaan properti dan real estate.
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Apa Itu Akuntansi Properti?
Akuntansi properti adalah cabang akuntansi yang khusus membahas aspek keuangan terkait dengan bisnis properti. Dalam lingkup ini, akuntansi berperan penting dalam pencatatan, pengukuran, dan laporan keuangan perusahaan properti.
Hal ini termasuk juga ke dalam aktivitas pembelian, penjualan, pengelolaan, dan penilaian aset dalam properti.
Selain pencatatan transaksi, akuntansi perusahaan properti juga melibatkan pengukuran nilai properti sebagai tolak ukur dalam akuntansi. Properti biasanya merupakan aset berharga yang terus mengalami perubahan nilai dari waktu ke waktu.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan penilaian yang akurat untuk menggambarkan nilai properti secara aktual.
Secara umum, sistem akuntansi properti pada perusahaan real estate dan perusahaan properti memiliki perbedaan yang signifikan, yaitu kompleksitas transaksi. Perusahaan real estate cenderung terlibat dalam transaksi yang lebih kompleks, seperti pembelian lahan dan pengembangan proyek. Oleh karena itu, akuntansi perusahaan properti ini seringkali melibatkan perhitungan nilai properti.
Jika Anda masih ingin mengetahui lebih dalam tentang software akuntansi properti dan ingin terlebih dahulu mengetahui perhitungan harga yang sesuai dengan perusahaan Anda, klik gambar di bawah ini untuk melihat skema harganya.
Manfaat Software Akuntansi
Software akuntansi adalah alat yang penting untuk bisnis dalam berbagai skala. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, software ini semakin diminati karena kemampuannya untuk mengelola laporan keuangan perusahaan properti dengan lebih efisien dan akurat.
Berikut beberapa manfaat utama dari penggunaan software akuntansi:
1. Otomatisasi dan efisiensi
Salah satu manfaat terbesar dari accounting software adalah kemampuannya untuk mengotomatiskan berbagai tugas yang sebelumnya dilakukan secara manual salah satunya adalah penyusunan laporan keuangan perusahaan properti. Ini termasuk pencatatan transaksi, pembuatan faktur, penghitungan pajak, hingga pengelolaan piutang.
Dengan otomatisasi ini, perusahaan dapat menghemat waktu dan tenaga kerja, sehingga staf akuntansi bisa fokus pada analisis data dan pengambilan keputusan strategis. Otomatisasi ini juga mengurangi risiko kesalahan manusia yang sering terjadi pada proses manual.
2. Akurasi dan pengurangan kesalahan
Kesalahan dalam pencatatan laporan keuangan perusahaan properti dapat berdampak serius bagi bisnis, terutama dalam hal perpajakan dan audit. Software akuntansi dilengkapi dengan algoritma yang mampu meminimalkan kesalahan manusia.
Selain itu, fitur validasi data dalam software ini memastikan bahwa setiap data yang dimasukkan sudah benar dan konsisten. Dengan demikian, bisnis dapat lebih percaya diri dengan akurasi data keuangan yang dimiliki.
3. Pembuatan laporan keuangan yang lebih cepat
Dengan software akuntansi, laporan keuangan dapat dihasilkan secara instan. Proses ini tidak hanya cepat tetapi juga akurat, karena data yang digunakan selalu diperbarui secara real-time.
Laporan seperti neraca, laporan laba rugi, arus kas, dan lain-lain dapat diakses kapan saja dengan hanya beberapa klik. Kemampuan ini sangat berguna bagi manajemen untuk melakukan analisis keuangan yang lebih mendalam dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
4. Kemudahan dalam pengelolaan pajak
Mengelola pajak bisa menjadi tugas yang rumit dan memakan waktu, terutama jika dilakukan secara manual. Software akuntansi dapat membantu menyederhanakan proses ini dengan menghitung pajak secara otomatis berdasarkan transaksi yang telah dicatat.
Beberapa software bahkan dilengkapi dengan fitur untuk memperbarui peraturan pajak secara otomatis, sehingga bisnis selalu mengikuti regulasi yang terbaru.
Dengan berbagai manfaat tersebut, software akuntansi tidak hanya membantu mengelola aspek keuangan tetapi juga mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.
Prinsip Akuntansi Real Estate
Dalam industri real estate, penerapan prinsip akuntansi yang tepat sangat penting untuk memastikan keakuratan laporan keuangan perusahaan properti dan transparansi operasional.
Berikut adalah beberapa prinsip akuntansi yang harus diperhatikan oleh perusahaan real estate, disusun berdasarkan skala prioritas yang paling penting:
1. Prinsip pengakuan pendapatan (Revenue Recognition)
Prinsip ini menentukan kapan dan bagaimana pendapatan dari penjualan atau sewa properti harus diakui dalam laporan keuangan perusahaan real estate.
Penting untuk memastikan bahwa pendapatan diakui pada waktu yang tepat, yaitu ketika hak atas properti telah dipindahkan kepada pembeli atau penyewa, dan pembayaran dapat dipastikan diterima.
Pengakuan pendapatan yang tepat memastikan keakuratan laporan keuangan dan mencerminkan kinerja aktual perusahaan.
2. Prinsip pengakuan penuh (Full Disclosure)
Prinsip ini mewajibkan perusahaan untuk mengungkapkan semua informasi yang relevan dan material terkait properti dalam laporan keuangan. Ini mencakup detail tentang transaksi signifikan, kebijakan akuntansi yang diterapkan, estimasi yang digunakan dalam penilaian aset, dan risiko yang signifikan yang dihadapi perusahaan.
Pengungkapan penuh memberikan transparansi kepada pemangku kepentingan perusahaan (stakeholders) dan memungkinkan mereka untuk membuat keputusan investasi yang informasional.
3. Prinsip biaya history (Historical Cost Principle)
Prinsip ini mengharuskan perusahaan untuk mencatat semua properti pada biaya perolehannya. Biaya perolehan mencakup biaya pembelian properti, biaya pembangunan, dan biaya pengembangan lainnya yang diperlukan untuk membawa properti ke kondisi yang dapat digunakan atau dijual.
Dengan mencatat properti berdasarkan biaya historisnya, perusahaan dapat menghindari penilaian yang subjektif dan memastikan bahwa aset dicatat dengan nilai yang dapat diverifikasi.
4. Prinsip konsistensi (Consistency)
Prinsip ini menekankan pentingnya menggunakan metode akuntansi yang konsisten dari satu periode ke periode berikutnya. Konsistensi dalam metode akuntansi memungkinkan perbandingan yang akurat dari kinerja perusahaan dari waktu ke waktu.
Hal ini penting dalam mengevaluasi keberlanjutan operasional dan keuangan perusahaan serta dalam membuat keputusan strategis jangka panjang.
5. Prinsip kesatuan usaha (Entity Concept)
Prinsip ini memandang perusahaan sebagai entitas bisnis yang terpisah dari pemiliknya. Artinya, transaksi perusahaan harus dipisahkan secara jelas dari transaksi pribadi pemilik atau dari entitas lain yang terkait.
Prinsip ini mendorong pemisahan yang jelas antara keuangan perusahaan dan keuangan pribadi pemilik, menjaga integritas laporan keuangan perusahaan dan meminimalkan risiko manipulasi atau kesalahan akuntansi.
Metode Penilaian Real Estate
Dalam industri real estate, pemilihan metode penilaian yang tepat sangat penting untuk memastikan nilai properti dinilai secara akurat sesuai dengan kondisi pasar dan tujuan penilaian yang diinginkan.
1. Metode nilai wajar (Fair Value Approach)
Metode nilai qajar menilai properti berdasarkan nilai yang dapat diperoleh dari transaksi di pasar yang wajar antara pihak-pihak yang terinformasi dan independen.
Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kondisi pasar saat ini, karakteristik properti, dan kebutuhan serta preferensi pembeli dan penjual. Metode ini sering digunakan untuk properti komersial atau investasi yang memiliki pasar aktif dan transparan.
2. Metode biaya (Cost Approach)
Proses penilaian melibatkan perhitungan biaya aktual untuk membangun properti baru dengan ukuran, desain, dan materi yang serupa dengan properti yang ada.
Setelah itu, biaya penyusutan akibat usia dan kondisi fisik properti yang ada dihitung dan dikurangkan dari biaya penggantian yang baru. Metode ini cocok digunakan untuk properti yang tidak memiliki transaksi pasar yang aktif atau properti unik yang sulit dibandingkan dengan properti serupa.
Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Properti Beserta Contohnya
Di bawah ini adalah beberapa jenis laporan keuangan perusahaan properti yang umum digunakan:
1. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan performa keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun atau kuartal. Laporan ini mencantumkan pendapatan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan untuk menentukan laba bersih atau kerugian.
Dalam perusahaan properti, pendapatan dapat berasal dari penjualan properti, pendapatan sewa, dan pendapatan lain seperti komisi manajemen properti. Di sisi biaya, perusahaan perlu mencatat beban operasional, seperti biaya konstruksi, pemeliharaan, pemasaran, dan gaji.
Laporan ini membantu pemangku kepentingan memahami bagaimana perusahaan menghasilkan laba dari operasional dan efisiensi pengelolaan biaya.
Contoh laporan aba rugi:
2. Neraca
Neraca memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi keuangan perusahaan pada satu titik waktu tertentu. Laporan ini dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas. Pada perusahaan properti, aset termasuk tanah, bangunan, proyek yang sedang dalam pembangunan, kas, piutang dari penjualan properti, dan aset tidak lancar lainnya.
Liabilitas mencakup hutang bank, hutang dagang, dan kewajiban lainnya. Ekuitas merupakan bagian yang dimiliki oleh pemilik atau pemegang saham, yang berasal dari modal yang disetor dan laba ditahan. Neraca penting bagi investor dan kreditor untuk menilai stabilitas keuangan perusahaan serta kemampuannya untuk memenuhi kewajiban jangka panjang.
Contoh laporan neraca:
3. Laporan arus kas
Laporan arus kas menunjukkan aliran masuk dan keluar kas dari tiga aktivitas utama: operasional, investasi, dan pendanaan. Pada perusahaan properti, arus kas dari operasional mencakup penerimaan dari penjualan properti atau pendapatan sewa, serta pengeluaran untuk biaya operasional sehari-hari.
Arus kas dari investasi mencakup pembelian tanah atau pembangunan properti baru, serta penjualan aset tetap. Arus kas dari pendanaan mencakup aktivitas terkait dengan pembiayaan eksternal, seperti pinjaman bank atau penerbitan saham.
Laporan ini sangat penting dalam menilai likuiditas perusahaan properti, karena proyek properti sering kali memerlukan modal yang besar dan jangka waktu pengembalian yang lama.
Contoh laporan arus kas:
4. Laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan ekuitas mencatat perubahan dalam ekuitas pemegang saham selama periode akuntansi. Laporan ini menjelaskan bagaimana laba atau rugi bersih, dividen yang dibagikan, serta investasi baru dari pemegang saham memengaruhi ekuitas perusahaan.
Di perusahaan properti, laba ditahan dapat diinvestasikan kembali ke proyek baru atau digunakan untuk melunasi hutang. Laporan ini memberikan wawasan kepada pemegang saham tentang bagaimana manajemen memanfaatkan keuntungan perusahaan dan bagaimana ekuitas berkembang seiring waktu.
Contoh laporan perubahan ekuitas:
5. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian penting yang menyediakan penjelasan rinci terkait item-item yang tercantum dalam laporan keuangan. Dalam konteks perusahaan properti, catatan ini dapat mencakup informasi tentang metode penilaian properti, pengakuan pendapatan dari proyek yang sedang berjalan, kebijakan amortisasi aset tetap, serta penjelasan tentang proyek properti yang tertunda atau diakui sebagian.
Contoh catatan atas laporan keuangan:
6. Laporan keuangan buku besar
Laporan buku besar adalah laporan yang menyajikan ringkasan semua transaksi yang tercatat dalam akun-akun perusahaan, dengan rincian setiap debit dan kredit. Buku besar mengelompokkan transaksi berdasarkan jenis akun, seperti aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan biaya.
Contoh laporan keuangan buku besar:
7. Laporan keuangan akun utang
Laporan akun utang mencatat seluruh kewajiban yang dimiliki perusahaan kepada pihak ketiga, baik berupa utang jangka pendek (yang harus dibayar dalam waktu dekat) maupun utang jangka panjang. Laporan ini penting untuk memberikan gambaran mengenai seberapa besar tanggungan keuangan yang perlu dilunasi oleh perusahaan dan dapat digunakan untuk mengelola arus kas dan strategi pembayaran utang.
Contoh laporan keuangan akun utang:
8. Laporan akun piutang dan uang muka penyewa
Laporan ini memberikan rincian tentang piutang yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan atau penyewa, baik yang sudah jatuh tempo maupun yang belum. Selain itu, laporan ini juga mencakup jumlah uang muka yang telah dibayar oleh penyewa sebagai jaminan atau pembayaran awal atas layanan atau produk yang akan diberikan. Laporan ini membantu dalam memantau arus kas yang akan diterima di masa mendatang.
Contoh laporan akun piutang dan uang muka penyewa:
9. Salinan laporan rekening koran (bank statement) bulanan
Laporan rekening koran atau bank statement adalah salinan yang diberikan oleh bank yang menunjukkan seluruh transaksi yang terjadi dalam rekening perusahaan selama periode bulanan, termasuk setoran, penarikan, dan biaya-biaya lainnya. Laporan ini juga mencantumkan saldo awal dan saldo akhir dalam periode tersebut, serta memberikan gambaran yang jelas mengenai posisi kas perusahaan pada saat itu.
Contoh salinan laporan rekening koran:
Catatan ini membantu pengguna laporan keuangan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang keputusan akuntansi yang memengaruhi laporan keuangan utama, sehingga transparansi dan akurasi informasi yang diberikan dapat dipastikan.
Penerapan Akuntansi Properti pada Real Estate
Dalam penerapan akuntansi real estate, properti tidak hanya memastikan kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku, tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk mengelola aset properti dengan efektif, menjaga nilai properti yang akurat.
1. Melakukan review bulanan
Melakukan review bulanan terhadap transaksi keuangan properti membantu memastikan bahwa semua pencatatan akuntansi dilakukan dengan tepat dan tidak terjadi kesalahan yang signifikan.
Review ini juga membantu dalam mengidentifikasi potensi masalah atau kebutuhan perbaikan dalam pengelolaan keuangan properti.
2. Membuat prosedur pelaporan yang akurat
Membuat prosedur pelaporan yang akurat adalah langkah kunci untuk memastikan bahwa laporan keuangan properti disusun dengan benar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Prosedur ini mencakup tahapan pengumpulan data, penyusunan laporan, serta verifikasi dan validasi informasi keuangan sebelum dilaporkan kepada pihak terkait.
3. Pisahkan dana pribadi dan dana usaha
Memisahkan dana pribadi dan dana usaha adalah prinsip dasar dalam akuntansi properti yang penting untuk menjaga integritas laporan keuangan. Dengan memisahkan dana ini, perusahaan dapat menghindari campur aduk keuangan pribadi pemilik dengan keuangan perusahaan, yang dapat menyulitkan audit dan pelaporan keuangan.
4. Buat rincian transaksi bisnis
Membuat rincian transaksi bisnis yang jelas dan terperinci membantu memastikan bahwa semua transaksi properti direkam dengan benar dan dapat dilacak kembali. Rincian ini mencakup informasi tentang penerimaan dan pengeluaran uang, pembelian dan penjualan properti, serta transaksi penting lainnya yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan.
5. Penyusunan anggaran dan monitoring
Penyusunan anggaran yang akurat dan sistematis membantu mengatur pengeluaran dan pendapatan properti dengan lebih efisien. Monitoring secara berkala terhadap realisasi anggaran membantu mengidentifikasi deviasi dari rencana serta memungkinkan tindakan korektif yang tepat waktu.
Dengan menerapkan semua praktik di atas, perusahaan real estate dapat meningkatkan pengelolaan keuangan mereka serta memastikan bahwa laporan keuangan mereka akurat dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kesalahan dalam Akuntansi Properti Real Estate
Dalam praktik akuntansi properti real estate, memahami dan menghindari kesalahan umum sangat penting untuk menjaga keakuratan laporan keuangan.
Pemahaman ini tidak hanya memastikan kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku, tetapi juga mendukung pengelolaan aset properti yang efektif dan transparan. Berikut beberapa kesalahan yang sering terjadi.
- Pengelolaan arus kas yang buruk: Kurangnya pengawasan dan pengelolaan arus kas dapat menyebabkan kekurangan likuiditas. Penting untuk memantau arus kas masuk dan keluar secara rutin untuk memastikan kelancaran operasional.
- Kesalahan dalam pencatatan transaksi properti: Kesalahan pencatatan transaksi jual beli, sewa, atau transfer properti dapat menyebabkan ketidakakuratan dalam laporan keuangan. Setiap transaksi harus dicatat dengan tepat dan lengkap.
- Kesalahan penilaian properti: Penilaian yang tidak akurat terhadap properti dapat menyebabkan penyajian yang salah dalam laporan keuangan. Penilaian harus dilakukan oleh profesional yang kompeten dan berdasarkan metode yang sesuai.
- Kurangnya dokumentasi yang memadai: Dokumentasi yang lengkap dan terorganisir adalah elemen yang sangat penting dalam memastikan akurasi dan kepatuhan dalam akuntansi properti real estate. Tidak menyimpan dokumen pendukung transaksi dan kontrak dapat menyebabkan kesulitan dalam proses verifikasi dan audit.
Komponen Utama Akuntansi Properti dan Real Estate
Komponen Utama Akuntansi Properti dan Real Estate
Dalam akuntansi perusahaan properti, terdapat beberapa komponen utama yang menjadi dasar pemahaman akuntansi. Komponen-komponen tersebut melingkupi kas bisnis hingga beban bisnis.
Memiliki pemahaman yang baik tentang komponen-komponen utama, membuat pengelola properti dapat melakukan pencatatan keuangan yang akurat. Berikut ini adalah komponen utama akuntansi properti yang perlu Anda simak!
1. Aset
Aset dalam akuntansi properti merujuk pada semua elemen yang memiliki nilai ekonomi dan dimiliki entitas properti. Ini mencakup berbagai jenis aset yang terkait dengan properti, seperti tanah, bangunan, inventaris, investasi properti, serta hak dan kontrak yang berkaitan. Salah satu contoh aset yang paling sering dikenal dalam properti adalah tanah dan bangunan.
2. Kewajiban
Dalam akuntansi, kewajiban adalah salah satu komponen penting dalam laporan keuangan suatu entitas. Kewajiban merujuk pada tanggungan finansial atau kewajiban hukum yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan atau organisasi.
Komponen ini mencerminkan jumlah yang harus dibayarkan oleh entitas kepada pihak ketiga atau pihak lain dalam jangka waktu tertentu.
3. Equitas
Dalam konteks sistem akuntansi perusahaan properti, ekuitas merupakan salah satu komponen penting dalam laporan keuangan suatu entitas properti. Ekuitas properti mencerminkan klaim terhadap aset properti setelah dikurangi kewajiban terkait.
Laporan keuangan, seperti neraca properti, akan mencatat ekuitas sebagai salah satu komponen utama yang memberikan gambaran tentang kesehatan keuangan dan nilai properti tersebut.
4. Pendapatan
Pendapatan merujuk pada aliran masuk atau hasil dari penerimaan uang yang beroperasi properti tersebut. Selain itu, pendapatan properti merupakan indikator kunci untuk mengevaluasi kinerja keuangan suatu properti dan memahami sejauh mana properti tersebut menghasilkan keuntungan. Pendapatan dalam akuntansi properti dapat berasal dari berbagai sumber, seperti sewa, jasa, royalti, hingga penjualan.
5. Beban
Beban adalah pengeluaran atau biaya yang timbul dalam kepemilikan, pengelolaan, dan operasi properti. Selain itu, beban merupakan bagian penting dari perhitungan keuangan properti. Dalam pelaksanaannya, perusahaan harus mencatat dan mengelola beban dengan baik untuk memastikan pengeluaran yang tepat dan efisiensi operasional properti.
Tips Pengelolaan Akuntansi Properti dan Real Estate
Untuk dapat mengelola akuntansi properti yang baik, Anda perlu memaksimalkan beberapa hal penting di dalamnya. Hal ini penting karena akuntansi dalam perusahaan properti memegang peranan yang krusial. Berikut ini adalah tips pengelolaan dalam akuntansi properti yang perlu Anda simak!
1. Pilih metode akuntansi yang sesuai
Dalam memilih metode akuntansi, perlu untuk mempertimbangkan tujuan bisnis dan skala properti Anda. Jika properti Anda merupakan bisnis skala kecil atau menengah, Anda mungkin bisa menggunakan metode kas.
Namun, jika properti Anda merupakan bisnis skala besar atau terlibat dalam transaksi kompleks, maka metode akrual mungkin lebih cocok.
-
-
Metode akuntansi kas
Metode akuntansi kas dalam bisnis properti adalah suatu pendekatan akuntansi di mana pendapatan dan beban berdasarkan aliran uang kas. Namun, pada konteks bisnis properti, metode ini mengacu pada pengakuan pendapatan sewa dan beban terkait pada saat uang tunai terbayarkan. Hal ini tanpa memperhatikan waktu terjadinya transaksi atau periode perjanjian sehingga semuanya berjalan fleksibel.
-
Metode akuntansi akrual
Akuntansi akrual merujuk pada pendekatan akuntansi di mana pendapatan dan beban berdasarkan waktu terjadinya transaksi, bukan berdasarkan aliran uang kas. Metode akuntansi akrual dalam bisnis properti bisa lebih kompleks, seperti pengembang properti, pemilik properti besar, atau perusahaan real estat. Oleh karena itu, melibatkan transaksi yang lebih besar, metode akuntansi akrual memberikan gambaran yang lebih akurat.
-
2. Buat bagan akun (COA)
Bagan akun memberikan gambaran sistematis tentang semua rekening yang berfungsi saat pencatatan keuangan properti Anda. Setiap bisnis perlu untuk memiliki akun-akun yang berbeda tergantung kebutuhan.
Beberapa contoh akun yang umum dalam akuntansi properti meliputi akun aset (seperti properti investasi, piutang sewa), akun kewajiban (seperti hipotek, hutang kepada pemasok), akun ekuitas (seperti modal pemilik), dan akun pendapatan dan beban (seperti pendapatan sewa, biaya perbaikan).
3. Pisahkan pengeluaran pribadi
Langkah awal untuk memisahkannya adalah dengan menggunakan rekening pribadi secara eksklusif untuk transaksi bisnis properti, seperti penerimaan sewa, pembayaran hipotek, atau biaya perbaikan.
Dengan catatan, hindari menggunakan rekening ini untuk pengeluaran pribadi Anda. Jika memungkinkan, dapatkan kartu kredit bisnis yang terpisah dari kartu kredit pribadi. Kemudian, gunakan kartu kredit bisnis untuk pembelian yang terkait dengan properti, seperti peralatan, bahan renovasi, atau pembayaran vendor.
4. Buat sistem yang terorganisir dengan sistem akuntansi perusahaan properti
Membuat sebuah sistem yang terorganisir dalam bisnis properti sangat penting bagi bisnis itu sendiri. Kemudian, Anda harus menetapkan proses yang jelas untuk pencatatan keuangan properti bisnis.
Seperti misalnya, tentukan frekuensi pencatatan (harian, mingguan, bulanan), metode pencatatan yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi, serta siapa yang bertanggung jawab untuk melakukan pencatatan dan analisis keuangan.
5. Pastikan keakuratan pencatatan dalam akuntansi perusahaan properti
Setiap bisnis pastinya membutuhkan laporan operasionalnya agar mengetahui proses usahanya berjalan. Akan tetapi, terkadang proses pencatatan dalam laporan sangat rentan kesalahan jika melakukannya secara manual.
Selain itu, software akuntansi dapat membantu memudahkan proses pencatatan, menghitung otomatis, menyimpan data secara terstruktur, serta menghasilkan laporan keuangan yang akurat. Dengan memastikan keakuratan ini, Anda akan memiliki informasi keuangan akurat.
Rekomendasi Software Akuntansi Perusahaan Properti
Setelah mengetahui manfaat, prinsip hingga tips pengelolaan akuntansi perusahaan properti, tentunya Anda perlu mengetahui beberapa rekomendasi aplikasi developer perumahan yang bisa menjadi pertimbangan Anda.
Dengan mengetahui jenis sistem yang ada, Anda bisa menemukan sistem yang sesuai dengan kebutuhan yang Anda miliki pada saat ini. Adapun itu, berikut merupakan sistem akuntansi perumahan terbaik yang bisa Anda gunakan:
1. Software akuntansi real estate HashMicro
Salah satu sistem yang bisa Anda gunakan yaitu Sistem Akuntansi milik HashMicro. Software akuntansi untuk developer perumahan ini merupakan solusi yang komprehensif untuk membantu developer perumahan mengoptimalkan pengelolaan keuangan mereka dan mencapai keberhasilan dalam industri yang kompetitif ini. Dengan menggunakan satu sistem terpusat, hal ini akan membantu para developer untuk mengawasi dan memantau seluruh proses keuangan yang ada.
Simak bagaimana software akuntansi indonesia HashMicro mengintegrasikan berbagai proses bisnis di perusahaan sebesar Decorient di video berikut ini:
Berikut merupakan beberapa keuntungan yang akan developer dapat ketika menggunakan software akuntansi untuk developer perumahan ini:
- Penggunaan tanpa batas: hal ini akan menguntungkan bagi perusahaan yang memiliki jumlah karyawan yang banyak. Dengan begitu, tidak akan ada kendala karena sedikitnya akses terhadap sistem.
- Harga terjangkau: dengan harga yang terjangkau, bisnis baik dari skala kecil hingga enterprise semua bisa menggunakan aplikasi developer perumahan ini.
- User-friendly: sistem yang ada memiliki tampilan yang sederhana sehingga bisa siapapun gunakan dengan mudah
- Kustomisasi: accounting software indonesia ini memiliki fitur kustomisasi sehingga bisa terus tim sesuaikan dengan kebutuhan bisnis dari perusahaan yang ada
Klik banner di bawah ini untuk mendapatkan skema harganya.
2. Sistem akuntansi properti Koneksi
Selanjutnya, software akuntansi untuk developer perumahan yang bisa Anda gunakan yaitu milik Koneksi. Sistem akuntansi perumahan milik Koneksi memiliki fitur seperti manajemen anggaran proyek, pemantauan biaya, serta laporan keuangan yang komprehensif.
Dengan sistem akuntansi perumahan Koneksi, developer perumahan dapat dengan mudah memantau aliran uang, mengontrol pengeluaran, serta memiliki informasi keuangan yang akurat dan terperinci.
3. Software akuntansi properti Total
Software akuntansi untuk developer perumahan milik Total sendiri merupakan pilihan tepat untuk developer yang mencari sistem yang mudah untuk digunakan.
Fitur seperti pencatatan transaksi penjualan, pemantauan inventaris perumahan, dan integrasi dengan sistem pengelolaan sumber daya manusia akan membantu mengelola kegiatan operasional yang ada. Dengan fitur-fitur ini, sistem Total dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis.
4. Sistem akuntansi properti Bee Accounting
Yang terakhir, ada software akuntansi untuk developer perumahan Bee Accounting. Fitur unggulan dari sistem ini yaitu fitur pemantauan arus kas bisnis yang ada.
Selain itu, sistem Bee Accounting menawarkan keamanan data yang baik dengan dukungan backup dan enkripsi, serta kemudahan akses melalui berbagai perangkat seperti komputer. Dengan fitur tersebut, sistem akuntansi ini membantu mempermudah proses akuntansi dan memberikan informasi yang untuk pengambilan keputusan yang tepat.
Kesimpulan
Pengelolaan akuntansi yang baik dalam perusahaan properti memainkan peran yang penting dalam menjaga keberlangsungan bisnis. Selain itu, dengan memilih metode yang sesuai serta memastikan seluruh operasional berjalan dengan akurat dan terorganisir menjadi salah satu upaya untuk memastikan keuangan berjalan dengan baik.
Hal tersebut dapat terlaksana apabila bisnis menggunakan dukungan sebuah software untuk mengurusnya. Dalam konteks ini, software akuntansi HashMicro dapat menjadi solusi yang efektif untuk membantu Anda mengelola akuntansi properti dengan lebih baik. Software ini juga dilengkapi dengan asisten AI untuk pelaporan dan analisis kondisi bisnis Anda.
Simak bagaimana software akuntansi HashMicro membantu perusahaan konstruksi seperti Decorient dalam menyederhanakan pengelolaan keuangannya di video berikut:
Dengan fitur-fitur yang komprehensif dan kemampuan untuk mengotomatiskan banyak aspek akuntansi, HashMicro dapat membantu meningkatkan efisiensi, akurasi, dan transparansi dalam pengelolaan keuangan properti Anda. Jadwalkan demo gratis bersama kami untuk menerapkannya!
Pertanyaan Seputar Akuntansi Perusahaan Properti
-
Mengapa penting bagi perusahaan untuk memiliki catatan akuntansi yang akurat?
Mempertahankan catatan keuangan yang akurat adalah bagian kunci dari pembukuan akuntansi. Catatan yang akurat membantumu dalam membuat laporan keuangan yang mencerminkan posisi keuangan bisnismu. Laporan ini memungkinkanmu untuk membuat keputusan yang didasarkan pada informasi yang baik.
-
Apa yang dimaksud dengan bisnis real estate?
Usaha real estate merupakan sebuah usaha yang berhubungan dengan jual beli tanah serta bangunan yang ada di atasnya.
-
Bisnis properti meliputi apa saja?
Apa itu bisnis properti? Bisnis properti adalah suatu kegiatan usaha, baik individu maupun perusahaan, yang mengelola aset berupa tanah serta bangunan. Aset tanah dan bangunan tersebut bisa dalam berbagai macam bentuk. Mulai dari rumah, rumah toko (ruko), apartemen, gedung perkantoran.