Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Perlu bantuan atau mau lihat demo singkat dari kami? 😊

Chat di sini, akan langsung terhubung ke WhatsApp tim kami.
6281222846776
×
close button
Violet

Nadia

Active Now

Violet

Nadia

Active Now

Chapter Selanjutnya

CNBC Awards

Cara Membuat Invoice Profesional dan Cepat di Tahun 2025

Diterbitkan:

Banyak bisnis masih menghadapi tantangan dalam membuat invoice secara manual yang rawan kesalahan dan memakan waktu. Kondisi ini sering menghambat arus kas dan memperlambat proses penagihan.

Kerumitan meningkat ketika data pelanggan, nominal, dan nomor invoice harus dicatat satu per satu tanpa sistem yang terintegrasi. Akibatnya, risiko duplikasi maupun keterlambatan pembayaran makin besar.

Untuk mengatasi masalah tersebut, memahami cara membuat invoice yang benar serta penggunaan software akuntansi menjadi solusi yang lebih efisien. Melalui panduan berikut, Anda dapat mempelajari langkah praktis sekaligus memilih sistem terbaik untuk mempercepat proses penagihan bisnis Anda.

Key Takeaways

  • Invoice merupakan dokumen legal yang memastikan kejelasan transaksi sekaligus menjaga keteraturan pencatatan keuangan bisnis.
  • Setiap invoice harus memuat elemen identitas, detail transaksi, dan syarat pembayaran agar valid, transparan, dan mudah diproses klien.
  • Software akuntansi HashMicro membantu mengotomatiskan pembuatan invoice, memastikan akurasi data, dan mempercepat siklus pembayaran untuk menjaga kesehatan arus kas perusahaan.
Klik untuk Demo Gratis!
DemoGratis

Daftar Isi:

    Daftar Isi

      Apa Itu Invoice dan Mengapa Sangat Penting bagi Bisnis?

      Pernahkah Anda bertanya mengapa dokumen sederhana seperti invoice memegang peranan krusial dalam operasional bisnis? Invoice atau faktur adalah dokumen komersial yang merinci transaksi antara penjual dan pembeli sebagai permintaan pembayaran resmi. Tanpa invoice, tidak ada dasar hukum yang jelas untuk menagih piutang usaha Anda, yang bisa berakibat fatal.

      Fungsi invoice jauh melampaui sekadar alat penagihan, karena ia menjadi dokumen sumber utama untuk pencatatan pendapatan dan piutang usaha. Bagi manajer, analisis data invoice memberikan wawasan berharga mengenai tren penjualan dan perilaku pelanggan. Hal ini menjadikan invoice sebagai fondasi penting untuk pengambilan keputusan strategis dan menjaga kesehatan finansial perusahaan.

      Komponen Wajib yang Harus Ada dalam Setiap Invoice Profesional

      Untuk memastikan sebuah invoice dianggap sah dan profesional, ada beberapa komponen informasi yang wajib disertakan. Kelengkapan komponen ini tidak hanya mempercepat proses verifikasi di pihak klien, tetapi juga penting untuk pencatatan akuntansi dan kepatuhan pajak. Kekurangan satu elemen saja dapat menyebabkan penolakan pembayaran atau masalah saat proses audit di kemudian hari.

      Setiap komponen memiliki fungsi spesifik yang mendukung kejelasan dan legalitas transaksi yang terjadi. Misalnya, nomor invoice yang unik berfungsi sebagai identitas tunggal, sementara rincian produk memberikan transparansi penuh. Mari kita bedah setiap komponen wajib yang harus selalu ada dalam setiap faktur yang Anda terbitkan untuk klien.

      1. Judul yang jelas (‘Invoice’ atau ‘Faktur’)

      Judul yang jelas di bagian atas dokumen secara instan mengidentifikasi fungsinya sebagai tagihan resmi. Ini membantu penerima, terutama di departemen keuangan, untuk segera memproses dokumen sesuai alur pembayaran. Tanpa judul spesifik, dokumen Anda bisa keliru dianggap sebagai kutipan atau pesanan pembelian, yang akhirnya menunda pembayaran.

      2. Nomor invoice yang unik

      Nomor invoice yang berurutan dan unik adalah kunci untuk sistem pelacakan yang terorganisir. Sistem penomoran konsisten memungkinkan Anda melacak status setiap tagihan dengan mudah di dalam software akuntansi Anda. Bagi pelanggan, nomor ini menjadi referensi utama saat melakukan konfirmasi pembayaran, sehingga komunikasi menjadi lebih efisien.

      3. Identitas lengkap penjual dan pembeli

      Mencantumkan informasi lengkap kedua belah pihak, termasuk nama perusahaan, alamat, dan NPWP, adalah syarat fundamental untuk validitas hukum. Informasi ini menegaskan siapa yang menagih dan siapa yang ditagih, yang penting untuk tujuan perpajakan dan audit. Detail yang akurat memastikan invoice Anda tidak tertunda karena proses verifikasi internal yang rumit di perusahaan klien.

      4. Tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo

      Tanggal penerbitan menandai dimulainya periode kredit, sementara tanggal jatuh tempo memberitahukan batas akhir pembayaran. Komponen ini sangat krusial untuk manajemen arus kas karena memberikan kerangka waktu yang jelas untuk menindaklanjuti tagihan. Tanpa tanggal jatuh tempo yang spesifik, pelanggan mungkin akan menunda pembayaran tanpa batas waktu yang pasti.

      5. Deskripsi detail produk atau jasa

      Deskripsi rinci untuk setiap item, termasuk kuantitas, harga per unit, dan jumlah total, memberikan transparansi penuh. Ini menjawab pertanyaan ‘untuk apa saya membayar?’ dan secara signifikan mengurangi risiko perselisihan pembayaran. Deskripsi yang jelas juga membantu tim internal pelanggan untuk melakukan verifikasi silang dengan pesanan pembelian yang disetujui.

      6. Subtotal, pajak (PPN), diskon, dan total akhir

      Merinci setiap komponen biaya secara terpisah menunjukkan profesionalisme dan transparansi yang tinggi. Struktur ini memudahkan departemen akuntansi pelanggan untuk melakukan pembukuan dan memastikan kepatuhan pajak. Menurut Direktorat Jenderal Pajak, pencantuman PPN yang benar adalah kewajiban bagi Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan sangat penting untuk validitas faktur pajak.

      7. Syarat dan metode pembayaran

      Bagian ini memberikan instruksi jelas tentang bagaimana dan kapan pembayaran harus dilakukan. Mencantumkan detail rekening bank, opsi pembayaran lain, dan ketentuan denda keterlambatan akan mengurangi komunikasi yang tidak perlu. Semakin banyak opsi pembayaran yang Anda tawarkan, semakin mudah bagi pelanggan untuk menyelesaikan kewajiban mereka.

      Panduan Lengkap Cara Membuat Invoice (Manual vs. Otomatis)

      Setelah memahami komponennya, langkah selanjutnya adalah proses pembuatan invoice itu sendiri. Secara umum, ada dua pendekatan utama, yaitu cara manual menggunakan perangkat lunak umum dan cara otomatis memakai software akuntansi. Pilihan metode ini sering kali bergantung pada skala bisnis, volume transaksi, dan kebutuhan efisiensi Anda.

      Metode manual mungkin cukup untuk bisnis yang baru mulai, namun menjadi tidak efisien dan rentan kesalahan seiring pertumbuhan. Di sisi lain, penggunaan software akuntansi menawarkan otomatisasi, akurasi, dan profesionalisme yang menghemat waktu. Mari kita bedah kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pendekatan agar Anda dapat memilih solusi yang paling tepat.

      Cara manual menggunakan Microsoft Excel atau Word

      Membuat invoice secara manual menggunakan aplikasi seperti Excel atau Word adalah metode yang paling dasar. Anda dapat membuat templat sederhana yang berisi semua komponen wajib, lalu mengisinya secara manual untuk setiap transaksi. Meskipun terlihat mudah, pendekatan ini memiliki risiko tinggi human error dalam pengetikan dan perhitungan yang dapat merusak citra profesional Anda.

      Cara otomatis menggunakan Software Akuntansi

      Menggunakan software akuntansi adalah langkah transformatif untuk mengelola penagihan secara efisien, akurat, dan profesional. Perangkat lunak ini secara otomatis menghasilkan nomor invoice berurutan, menyimpan data pelanggan, dan melakukan semua perhitungan tanpa risiko kesalahan. Lebih dari itu, Anda dapat membuat invoice berulang, mengirim pengingat otomatis, dan mengintegrasikannya langsung dengan sistem perpajakan seperti e-Faktur.

      Tips Praktis untuk Mengoptimalkan Proses Penagihan dan Pembayaran

      Tips Praktis untuk Mengoptimalkan Proses Penagihan dan Pembayaran

      Mengirim invoice hanyalah setengah dari pekerjaan; tujuan akhirnya adalah menerima pembayaran tepat waktu. Proses penagihan yang tidak efisien adalah salah satu penyebab utama masalah arus kas pada banyak bisnis. Keterlambatan pembayaran dapat mengganggu kemampuan Anda untuk membayar pemasok, menggaji karyawan, dan berinvestasi kembali.

      Dengan beberapa penyesuaian sederhana pada alur kerja, Anda dapat secara signifikan mengurangi rata-rata waktu penerimaan pembayaran. Tips-tips berikut berfokus pada komunikasi yang jelas, kemudahan pembayaran, dan otomatisasi proses tindak lanjut. Menerapkan praktik ini tidak hanya memperbaiki kondisi keuangan, tetapi juga menjaga hubungan baik dengan pelanggan.

      1. Kirim invoice sesegera mungkin

      Jangan menunda pengiriman invoice setelah pekerjaan selesai, karena setiap hari penundaan akan memperpanjang waktu pembayaran. Segera kirimkan faktur saat transaksi selesai agar ingatan klien mengenai nilai yang mereka terima masih segar. Menggunakan software yang dapat mengirim invoice secara instan akan sangat membantu mempercepat siklus ini.

      2. Tawarkan berbagai metode pembayaran

      Memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk membayar adalah cara paling efektif untuk mempercepat penerimaan kas. Tawarkan berbagai opsi seperti transfer bank, kartu kredit, atau payment gateway, dan pastikan semua instruksi tercantum dengan jelas. Semakin sedikit hambatan yang dihadapi pelanggan, semakin besar kemungkinan mereka membayar lebih awal.

      3. Otomatiskan pengingat pembayaran

      Menindaklanjuti invoice yang jatuh tempo secara manual sangat memakan waktu dan seringkali terasa canggung. Manfaatkan fitur pengingat otomatis pada software akuntansi untuk mengirimkan notifikasi ramah kepada pelanggan. Otomatisasi ini memastikan tidak ada tagihan yang terlewat, menjaga profesionalisme, dan secara konsisten mendorong pembayaran tepat waktu.

      4. Tetapkan syarat pembayaran yang jelas dan tegas

      Komunikasikan syarat pembayaran Anda, seperti ‘Net 30’, secara jelas sejak awal kerjasama. Pertimbangkan untuk menerapkan kebijakan denda keterlambatan atau menawarkan diskon untuk pembayaran lebih awal sebagai insentif. Ketentuan yang jelas dan diterapkan secara konsisten akan membentuk ekspektasi yang benar pada pelanggan.

      Kesalahan Umum dalam Membuat Invoice dan Cara Menghindarinya

      Kesalahan dalam pembuatan invoice, sekecil apa pun, dapat menciptakan efek domino yang merugikan bisnis Anda. Banyak dari kesalahan ini terjadi karena proses manual yang tidak terstruktur dan kurangnya pemeriksaan ulang. Mengidentifikasi dan memahami kesalahan-kesalahan umum ini adalah langkah pertama untuk membangun sistem penagihan yang andal.

      Dengan menghindari jebakan-jebakan ini, Anda tidak hanya memastikan arus kas yang lebih lancar tetapi juga membangun kepercayaan dengan pelanggan. Sebagian besar kesalahan ini dapat dieliminasi dengan mudah melalui standardisasi dan penggunaan alat yang tepat. Berikut adalah beberapa kesalahan paling umum dan bagaimana software akuntansi terbaik dapat menjadi solusi preventif yang efektif.

      1. Kesalahan penulisan detail dan perhitungan

      Salah mengetik nama klien atau satu angka dalam perhitungan adalah kesalahan yang paling sering terjadi dalam proses manual. Kesalahan ini membuat perusahaan Anda terlihat tidak profesional dan dapat menjadi alasan untuk menolak pembayaran. Solusinya adalah menggunakan software akuntansi yang secara otomatis menarik data pelanggan dan melakukan semua perhitungan secara akurat.

      2. Tidak menggunakan nomor invoice yang unik

      Menggunakan nomor invoice yang sama atau tidak berurutan akan menciptakan kekacauan dalam pembukuan Anda. Hal ini membuat pelacakan pembayaran menjadi sangat sulit dan dapat menimbulkan masalah serius saat audit. Software akuntansi modern secara otomatis menghasilkan nomor invoice unik yang berurutan untuk setiap transaksi baru.

      3. Keterlambatan dalam pengiriman invoice

      Menunggu hingga akhir bulan untuk mengirim semua invoice adalah praktik yang kurang efisien dan memperlambat arus kas Anda. Semakin cepat Anda mengirim invoice, semakin cepat siklus pembayaran dimulai. Gunakan sistem yang memungkinkan Anda membuat dan mengirim faktur secara instan setelah pekerjaan selesai untuk menjaga momentum.

      4. Tidak menyertakan syarat dan ketentuan pembayaran

      Invoice yang tidak mencantumkan tanggal jatuh tempo, metode pembayaran, atau kebijakan denda akan menciptakan ambiguitas. Hal ini memberi pelanggan alasan untuk menunda pembayaran karena tidak adanya urgensi yang jelas. Selalu pastikan setiap invoice memiliki syarat dan ketentuan yang lengkap untuk menetapkan ekspektasi yang jelas.

      Optimalkan Manajemen Bisnis Anda dengan Solusi Akuntansi dari HashMicro

      software akuntansi hashmicro

      Software akuntansi HashMicro membantu mengoptimalkan manajemen bisnis melalui sistem terintegrasi yang menyederhanakan proses penagihan dan pelaporan. Solusi ini mengatasi kendala seperti kesalahan data manual dan kurangnya visibilitas status pembayaran secara real-time.

      Dengan modul akuntansi canggih, perusahaan dapat memproses transaksi lebih cepat, membuat faktur otomatis, dan meminimalkan human error. Integrasi penuh antar modul memastikan setiap data tercatat akurat sehingga keputusan bisnis dapat diambil dengan lebih tepat.

      Fitur software akuntansi HashMicro:

      • Automated Invoicing: Membuat dan mengirimkan invoice secara otomatis berdasarkan data penjualan atau kontrak, mengurangi pekerjaan manual dan mempercepat siklus penagihan.
      • Payment Reminder Otomatis: Mengirimkan pengingat pembayaran secara otomatis kepada pelanggan sebelum, saat, dan sesudah tanggal jatuh tempo untuk mengurangi keterlambatan pembayaran.
      • Integrasi E-Faktur dan DJP: Terhubung langsung dengan sistem Direktorat Jenderal Pajak untuk pembuatan dan pelaporan e-Faktur secara otomatis, memastikan kepatuhan pajak yang lebih mudah.
      • Multi-Currency Support: Mendukung transaksi dan pembuatan invoice dalam berbagai mata uang dengan kurs yang diperbarui secara otomatis, ideal untuk bisnis dengan klien internasional.
      • Laporan Piutang Real-Time: Menyediakan dasbor dan laporan piutang usaha (account receivable) secara real-time untuk memantau status pembayaran dan kesehatan arus kas secara akurat.

      Dengan HashMicro, perusahaan Anda dapat meningkatkan efisiensi operasional, transparansi data, dan otomatisasi proses penagihan yang lebih baik. Untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda secara nyata, coba demo gratisnya sekarang!

      Kesimpulan

      Menguasai cara membuat invoice yang benar merupakan fondasi penting untuk menjaga stabilitas arus kas dan memastikan akurasi proses penagihan. Langkah ini juga memperkuat kredibilitas bisnis melalui pengelolaan dokumen yang rapi, konsisten, dan sesuai standar profesional.

      Software akuntansi HashMicro membantu menyederhanakan proses penagihan melalui otomasi pembuatan faktur, pengingat pembayaran, dan pelacakan transaksi. Sistem ini juga menyediakan integrasi e-Faktur serta laporan keuangan real-time untuk meningkatkan kontrol dan efisiensi operasional.

      Untuk memastikan kecocokan kebutuhan bisnis Anda, HashMicro menyediakan demo gratis yang memungkinkan Anda menilai fitur dan manfaatnya secara langsung. Langkah ini membantu Anda membangun sistem penagihan yang lebih andal dan memastikan setiap pembayaran diterima tepat waktu.

      Pertanyaan Seputar Cara Membuat Invoice

      • Apa perbedaan antara invoice, kuitansi, dan purchase order?

        Invoice adalah permintaan pembayaran, kuitansi adalah bukti pembayaran telah diterima, dan Purchase Order (PO) adalah dokumen pemesanan dari pembeli sebelum transaksi.

      • Apakah invoice memiliki kekuatan hukum?

        Ya, invoice adalah dokumen hukum yang mengikat. Invoice dapat digunakan sebagai bukti utang di pengadilan jika terjadi sengketa pembayaran.

      • Bolehkah saya membuat invoice tanpa memiliki badan usaha (PT/CV)?

        Tentu saja. Sebagai freelancer, Anda tetap dapat dan harus mengeluarkan invoice. Cukup gunakan nama lengkap dan NPWP (jika ada) pada bagian identitas penjual.

      • Apa keuntungan utama menggunakan software invoice dibandingkan Excel?

        Keuntungan utamanya adalah otomatisasi, akurasi, dan efisiensi. Software menangani penomoran, perhitungan, pengingat, dan pelacakan pembayaran, yang mengurangi pekerjaan manual dan risiko human error secara drastis.

      • Berapa lama saya harus menyimpan arsip invoice?

        Di Indonesia, dokumen keuangan seperti invoice wajib disimpan selama minimal 10 tahun. Menyimpan arsip secara digital menggunakan software akuntansi adalah cara yang aman dan efisien.

      Content Writer 6

      Content Writer

      Jennifer Santoso CA, CFA, CPA

      Head of Finance and Accounting

      Expert Reviewer

      Jennifer merupakan seorang profesional akuntansi yang memiliki gelar Bachelor of Accounting dari President University dan melanjutkan pendidikan ke jenjang Master of Accounting dari National University of Singapore. Pengalaman pendidikan ini membentuk kemampuannya dalam memahami dan menerapkan prinsip akuntansi serta manajemen keuangan dalam praktik bisnis. Pengalaman profesional di bidang keuangan dan pelaporan mengasah keahliannya dalam analisis finansial dan penyusunan laporan strategis. Selama tujuh tahun terakhir, Jennifer mengelola fungsi keuangan perusahaan di HashMicro, yang memperkuat kemampuannya dalam optimalisasi proses akuntansi, pengendalian internal, serta pengambilan keputusan berbasis data finansial untuk mendukung pertumbuhan bisnis.



      HashMicro berpegang pada standar editorial yang ketat dan menggunakan sumber utama seperti regulasi pemerintah, pedoman industri, serta publikasi terpercaya untuk memastikan konten yang akurat dan relevan. Pelajari lebih lanjut tentang cara kami menjaga ketepatan, kelengkapan, dan objektivitas konten dengan membaca Panduan Editorial kami.


      TINGGALKAN KOMENTAR

      Silakan masukkan komentar anda!
      Silakan masukkan nama Anda di sini

      Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

      Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

      Dipercaya oleh 2,000+ klien

      Rasakan Keajaibannya Sendiri

      Saya Mau Coba Dulu!