Banyak bisnis impor dan distribusi rugi tanpa sadar karena tidak menghitung landed cost secara lengkap. Mereka hanya melihat harga beli, padahal ada biaya tersembunyi yang diam-diam memangkas margin.
Jika perhitungannya masih manual, risiko salah hitung akan semakin besar, terutama saat biaya pengiriman, bea cukai, dan pajak berubah. Di sinilah software akuntansi berperan penting untuk menghitung dan mengalokasikan biaya secara akurat.
Artikel ini akan membantu Anda memahami definisi, komponen biaya, rumus perhitungan, dan strategi optimasi landed cost. Dengan pemahaman yang tepat, Anda bisa menetapkan harga lebih strategis dan menjaga profit tetap sehat.
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Payment Automation adalah sistem berbasis teknologi yang mengotomatiskan seluruh proses pembayaran utang dan piutang perusahaan secara digital untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kontrol arus kas.
Cara kerja payment automation adalah mengotomatiskan seluruh siklus pembayaran mulai dari pemindaian dan validasi faktur, persetujuan digital terstruktur, penjadwalan dan eksekusi pembayaran otomatis, hingga rekonsiliasi dan pelaporan real-time dalam satu alur kerja terpadu.
Software Akuntansi HashMicro dapat membantu perusahaan dalam menjalankan biisnis anda,
Payment Automation adalah sistem berbasis teknologi yang mengotomatiskan seluruh proses pembayaran utang dan piutang perusahaan secara digital untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kontrol arus kas.
Cara kerja payment automation adalah mengotomatiskan seluruh siklus pembayaran mulai dari pemindaian dan validasi faktur, persetujuan digital terstruktur, penjadwalan dan eksekusi pembayaran otomatis, hingga rekonsiliasi dan pelaporan real-time dalam satu alur kerja terpadu.
Software Akuntansi HashMicro dapat membantu perusahaan dalam menjalankan biisnis anda,
Apa Itu Landed Cost?
Landed cost adalah representasi biaya total suatu produk atau pengiriman hingga produk tersebut tiba di pintu gudang pembeli. Ini mencakup semua biaya yang terkait dengan pengiriman, mulai dari harga beli barang, biaya pengiriman, asuransi, bea masuk, pajak, hingga biaya penanganan lainnya. Dengan kata lain, landed cost memberikan gambaran finansial yang jauh lebih akurat daripada sekadar melihat harga pembelian awal dari pemasok. Memahami angka ini secara presisi memungkinkan perusahaan untuk menetapkan harga jual yang tepat, menganalisis margin laba per produk secara akurat, dan membuat keputusan pengadaan yang lebih strategis.
Konsep ini menjadi sangat krusial bagi perusahaan yang beroperasi dalam skala internasional, seperti importir, distributor, dan manufaktur yang mengandalkan bahan baku dari luar negeri. Tanpa perhitungan landed cost yang cermat, perusahaan berisiko mengalami kerugian karena menetapkan harga jual terlalu rendah atau kehilangan daya saing karena harga yang terlalu tinggi. Selain itu, perhitungan ini juga penting untuk tujuan akuntansi, khususnya dalam menentukan nilai persediaan yang benar sesuai standar akuntansi keuangan. Oleh karena itu, mengabaikan landed cost sama saja dengan mengelola bisnis dengan data yang tidak lengkap, yang dapat membahayakan kesehatan finansial perusahaan dalam jangka panjang.
Komponen Utama yang Membentuk Landed Cost
Untuk menghitung landed cost secara akurat, Anda perlu mengidentifikasi dan menjumlahkan semua biaya yang terlibat dalam proses pengadaan hingga barang tiba di lokasi Anda. Komponen-komponen ini dapat bervariasi tergantung pada jenis produk, negara asal, dan perjanjian pengiriman. Mengabaikan salah satu dari komponen ini dapat menyebabkan perhitungan yang tidak akurat dan berdampak pada margin keuntungan Anda. Berikut adalah rincian komponen utama yang perlu Anda perhitungkan:
1. Biaya produk (Cost of goods)
Biaya produk merupakan komponen paling dasar dan biasanya paling signifikan dalam landed cost. Ini adalah harga asli yang Anda bayarkan kepada pemasok atau produsen untuk barang itu sendiri sebelum biaya lain ditambahkan. Biaya ini sering kali menjadi titik awal negosiasi dan tercantum dengan jelas dalam faktur pembelian atau purchase order. Penting untuk memastikan bahwa harga yang disepakati sudah mencakup semua aspek produk, termasuk kualitas, spesifikasi, dan kuantitas yang sesuai dengan pesanan Anda. Kesalahan dalam mencatat biaya awal ini akan merambat dan menyebabkan seluruh perhitungan menjadi tidak valid.
2. Biaya pengiriman dan logistik (Shipping and logistics)
Komponen ini mencakup semua biaya yang terkait dengan pengangkutan fisik barang dari lokasi pemasok ke gudang Anda. Biaya ini bisa sangat bervariasi dan mencakup beberapa elemen, seperti biaya angkut (baik melalui laut, udara, atau darat), biaya penanganan di pelabuhan atau bandara (handling fees), biaya bahan bakar tambahan (fuel surcharges), dan biaya kontainer. Memilih metode dan rute pengiriman yang paling efisien adalah salah satu cara utama untuk mengendalikan komponen biaya ini, sehingga diperlukan analisis cermat terhadap opsi yang ditawarkan oleh penyedia jasa logistik.
3. Bea masuk dan pajak (Customs and duties)
Ketika barang diimpor dari negara lain, pemerintah negara tujuan akan mengenakan bea masuk dan pajak sebagai syarat untuk memasukkan barang tersebut. Besaran biaya ini ditentukan oleh kode HS (Harmonized System) produk, nilai barang, dan peraturan perdagangan yang berlaku antara kedua negara. Selain bea masuk, mungkin ada pajak lain yang berlaku, seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Impor atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), yang semuanya harus dimasukkan ke dalam perhitungan landed cost. Informasi mengenai tarif ini bisa didapatkan dari situs resmi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
4. Biaya asuransi (Insurance)
Asuransi pengiriman adalah biaya yang dibayarkan untuk melindungi nilai barang dari risiko kerusakan atau kehilangan selama dalam perjalanan. Meskipun terkadang dianggap sebagai biaya opsional, mengabaikan asuransi dapat berakibat fatal jika terjadi insiden yang tidak diinginkan. Besaran premi asuransi biasanya dihitung berdasarkan persentase dari nilai total barang yang dikirim, dan ini merupakan komponen penting untuk memastikan keamanan finansial dari investasi persediaan Anda. Memilih polis asuransi yang tepat dapat memberikan ketenangan pikiran dan perlindungan dari kerugian yang signifikan.
5. Biaya tambahan dan tak terduga (Additional and unforeseen costs)
Selain komponen utama di atas, sering kali ada biaya tambahan lain yang perlu diperhitungkan. Ini bisa mencakup biaya penanganan di pelabuhan tujuan, biaya demurrage (denda keterlambatan pengambilan kontainer), biaya inspeksi, biaya jasa broker kepabeanan, hingga biaya perbankan untuk transaksi internasional. Penting untuk mengalokasikan dana darurat untuk biaya tak terduga yang mungkin muncul selama proses pengiriman, karena biaya-biaya ini sering kali tidak dapat diprediksi namun dapat berdampak besar pada total biaya akhir.
Mengapa Menghitung Landed Cost Penting Bagi Bisnis Anda?
Menghitung landed cost secara akurat bukanlah sekadar latihan akuntansi yang rumit, melainkan sebuah kebutuhan strategis yang fundamental untuk kesehatan dan pertumbuhan bisnis. Keputusan yang didasarkan pada data biaya yang tidak lengkap dapat menyesatkan arah perusahaan, mulai dari strategi penetapan harga hingga analisis profitabilitas. Dengan memiliki gambaran biaya yang menyeluruh, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan terinformasi. Mari kita telaah lebih dalam beberapa alasan utamanya:
1. Menentukan harga jual produk yang akurat
Salah satu manfaat paling langsung dari perhitungan landed cost adalah kemampuannya untuk membantu Anda menetapkan harga jual yang strategis. Jika Anda hanya mendasarkan harga jual pada harga beli produk, Anda berisiko besar mengalami kerugian karena semua biaya tambahan (pengiriman, pajak, asuransi) akan menggerus margin laba Anda. Dengan mengetahui total biaya per unit, Anda dapat menetapkan harga yang tidak hanya menutupi semua pengeluaran tetapi juga memberikan margin keuntungan yang sehat dan tetap kompetitif di pasar. Ini adalah dasar dari strategi penetapan harga yang berkelanjutan.
2. Analisis profitabilitas yang lebih tepat
Dengan landed cost, Anda dapat menganalisis profitabilitas setiap produk atau setiap lini produk dengan tingkat akurasi yang jauh lebih tinggi. Anda bisa mengidentifikasi produk mana yang benar-benar menguntungkan dan mana yang ternyata memiliki biaya tersembunyi yang tinggi. Informasi ini sangat berharga untuk pengambilan keputusan terkait portofolio produk, strategi pemasaran, dan alokasi sumber daya, memastikan Anda berinvestasi pada produk yang memberikan pengembalian terbaik. Tanpa analisis ini, Anda mungkin secara tidak sadar mempertahankan produk yang merugi.
3. Valuasi inventaris yang sesuai standar akuntansi
Dari perspektif akuntansi, landed cost sangat penting untuk penilaian persediaan yang akurat di neraca keuangan. Standar akuntansi seperti PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) sering kali mengharuskan perusahaan untuk menyertakan semua biaya yang diperlukan untuk membawa persediaan ke kondisi dan lokasi saat ini. Valuasi inventaris yang benar tidak hanya penting untuk kepatuhan tetapi juga untuk memberikan gambaran yang jujur tentang aset perusahaan kepada investor, kreditur, dan pemangku kepentingan lainnya.
4. Pengambilan keputusan strategis yang lebih baik
Data landed cost yang akurat memberdayakan manajemen untuk membuat berbagai keputusan strategis. Misalnya, Anda dapat membandingkan total biaya dari pemasok yang berbeda di negara yang berbeda, mengevaluasi efisiensi rute pengiriman, atau memutuskan apakah lebih menguntungkan untuk membeli dalam jumlah besar untuk mengurangi biaya per unit. Tanpa data ini, keputusan-keputusan penting tersebut hanya akan didasarkan pada asumsi, bukan fakta, yang dapat membahayakan posisi kompetitif perusahaan dalam jangka panjang.
Panduan Lengkap Cara Menghitung Landed Cost (Studi Kasus)
Meskipun konsepnya sederhana, yaitu menjumlahkan semua biaya terkait, proses perhitungan landed cost bisa menjadi rumit karena banyaknya variabel yang terlibat, terutama dalam pengiriman internasional. Kunci utamanya adalah mendokumentasikan setiap biaya yang muncul secara teliti. Untuk mempermudah, kita akan membedah rumus dasar dan mengaplikasikannya dalam sebuah studi kasus yang realistis. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitungnya:
1. Rumus dasar landed cost
Pada dasarnya, rumus untuk menghitung total landed cost adalah penjumlahan dari semua komponen biaya yang telah kita bahas sebelumnya. Setelah mendapatkan total biaya, Anda dapat membaginya dengan jumlah unit yang dikirim untuk mendapatkan landed cost per unit. Formula ini membantu Anda mengetahui biaya sebenarnya untuk setiap barang yang Anda miliki di gudang. Memahami kedua rumus ini adalah langkah awal yang paling penting.
- Rumus Total Landed Cost:
Total Landed Cost = Biaya Produk + Biaya Pengiriman + Bea Masuk & Pajak + Asuransi + Biaya Tambahan - Rumus Landed Cost per Unit:
Landed Cost per Unit = Total Landed Cost / Jumlah Unit
2. Studi kasus: Menghitung landed cost impor furnitur
Bayangkan PT Furnitur Jaya, sebuah perusahaan ritel di Jakarta, mengimpor 100 unit meja kantor dari pemasok di Vietnam. Untuk memahami profitabilitas produk ini, manajer perlu menghitung landed cost per unit secara akurat. Berikut adalah rincian biayanya:
- Harga Produk: $50 per unit, total $5.000 untuk 100 unit.
- Biaya Pengiriman Laut (Ocean Freight): $800 dari Ho Chi Minh ke Tanjung Priok.
- Asuransi Pengiriman: 0.5% dari nilai produk, yaitu 0.5% x $5.000 = $25.
- Bea Masuk: 10% dari nilai CIF (Cost, Insurance, Freight). Nilai CIF = $5.000 + $25 + $800 = $5.825. Maka, Bea Masuk = 10% x $5.825 = $582.5.
- PPN Impor: 11% dari (Nilai CIF + Bea Masuk) = 11% x ($5.825 + $582.5) = 11% x $6.407.5 = $704.83.
- Biaya Penanganan Lokal & Jasa Broker: Rp 3.000.000 (asumsi kurs $1 = Rp 16.000, maka setara dengan $187.5).
Tabel Perhitungan Total Landed Cost:
| Komponen Biaya | Biaya (USD) |
|---|---|
| Biaya Produk (100 unit) | $5,000.00 |
| Biaya Pengiriman Laut | $800.00 |
| Asuransi Pengiriman | $25.00 |
| Bea Masuk | $582.50 |
| PPN Impor | $704.83 |
| Biaya Penanganan & Broker | $187.50 |
| Total Landed Cost | $7,299.83 |
Dengan total biaya sebesar $7,299.83 untuk 100 unit, maka Landed Cost per Unit adalah $7,299.83 / 100 = $72.99. Angka ini menunjukkan bahwa biaya sebenarnya untuk setiap meja bukanlah $50, melainkan hampir $73. Dengan informasi ini, PT Furnitur Jaya dapat menetapkan harga jual yang menguntungkan setelah menambahkan margin laba yang diinginkan.
Tantangan Umum dalam Menghitung Landed Cost
Meskipun penting, proses perhitungan landed cost sering kali dipenuhi dengan berbagai tantangan yang dapat menyulitkan perusahaan untuk mendapatkan angka yang akurat. Tantangan ini umumnya berasal dari kompleksitas rantai pasok global, kurangnya visibilitas, dan ketergantungan pada proses manual. Mengidentifikasi tantangan-tantangan ini adalah langkah pertama untuk menemukan solusi yang tepat, baik melalui perbaikan proses internal maupun adopsi teknologi.
Salah satu tantangan terbesar adalah adanya biaya tersembunyi (hidden costs) yang sering kali baru muncul setelah proses pengiriman berjalan. Biaya seperti denda keterlambatan (demurrage), biaya inspeksi mendadak oleh bea cukai, atau biaya penyimpanan tambahan di pelabuhan dapat secara signifikan meningkatkan total biaya tanpa diduga. Selain itu, fluktuasi nilai tukar mata uang juga menjadi masalah serius; biaya yang diperkirakan dalam satu mata uang dapat membengkak ketika dikonversi ke mata uang lain pada saat pembayaran. Ketergantungan pada perhitungan manual menggunakan spreadsheet juga sangat rentan terhadap human error, seperti kesalahan input data atau penggunaan rumus yang salah, yang dapat mengakibatkan perhitungan yang tidak akurat dan pada akhirnya merugikan perusahaan.
Strategi Efektif untuk Mengoptimalkan Landed Cost
Mengurangi landed cost secara efektif berarti meningkatkan margin keuntungan secara langsung tanpa harus menaikkan harga jual. Optimasi ini bukanlah tugas yang bisa diselesaikan dalam satu malam, melainkan proses berkelanjutan yang membutuhkan analisis, negosiasi, dan pemanfaatan teknologi secara strategis. Dengan pendekatan yang tepat, perusahaan dapat menemukan berbagai peluang penghematan di sepanjang rantai pasoknya. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:
1. Negosiasi dengan supplier dan forwarder
Jangan pernah ragu untuk bernegosiasi dengan semua pihak yang terlibat dalam rantai pasok Anda. Bicarakan kemungkinan diskon untuk pembelian dalam jumlah besar dengan pemasok Anda. Selain itu, bangun hubungan jangka panjang dengan perusahaan jasa pengiriman (freight forwarder) untuk mendapatkan tarif yang lebih kompetitif dan layanan yang lebih baik. Menurut sebuah laporan dari DHL, kolaborasi yang kuat dengan mitra logistik adalah kunci untuk mengidentifikasi inefisiensi dan mengurangi biaya secara keseluruhan.
2. Optimalisasi rute dan metode pengiriman
Analisis secara berkala rute dan metode pengiriman yang Anda gunakan. Terkadang, pengiriman laut yang lebih lambat namun jauh lebih murah bisa menjadi pilihan yang lebih baik daripada pengiriman udara yang cepat tetapi mahal, terutama jika Anda memiliki perencanaan persediaan yang baik. Pertimbangkan juga untuk menggunakan pelabuhan atau bandara alternatif yang mungkin memiliki biaya penanganan yang lebih rendah. Evaluasi ini harus dilakukan secara rutin untuk beradaptasi dengan perubahan biaya dan kondisi pasar.
3. Konsolidasi pengiriman
Jika Anda sering melakukan pengiriman dalam volume kecil dari pemasok yang berdekatan, pertimbangkan untuk mengkonsolidasikan pengiriman tersebut menjadi satu pengiriman besar. Mengirim satu kontainer penuh (FCL – Full Container Load) sering kali jauh lebih hemat biaya per unit daripada mengirim beberapa pengiriman parsial (LCL – Less than Container Load). Strategi ini dapat secara signifikan mengurangi biaya pengiriman dan penanganan, serta menyederhanakan proses administrasi dan bea cukai.
4. Memanfaatkan teknologi untuk otomatisasi
Perhitungan landed cost secara manual tidak hanya memakan waktu tetapi juga sangat rentan terhadap kesalahan. Menggunakan teknologi seperti perangkat lunak akuntansi atau sistem ERP dapat mengotomatiskan proses ini. Sistem dapat secara otomatis menarik data dari pesanan pembelian, faktur pengiriman, dan dokumen bea cukai untuk menghitung landed cost secara akurat dan mengalokasikannya ke setiap produk. Mencari software akuntansi terbaik yang memiliki fitur ini adalah investasi cerdas untuk efisiensi jangka panjang.
Otomatiskan Perhitungan Landed Cost dengan Software Akuntansi HashMicro
Menghadapi tantangan kompleksitas dan potensi kesalahan dalam perhitungan manual, otomatisasi menjadi solusi strategis untuk memastikan akurasi dan efisiensi. Mengadopsi perangkat lunak yang tepat dapat mengubah cara perusahaan Anda mengelola biaya impor dan memberikan visibilitas penuh terhadap profitabilitas produk. Salah satu rekomendasi software akuntansi terdepan adalah HashMicro, yang dirancang khusus untuk menyederhanakan proses keuangan yang rumit, termasuk perhitungan landed cost secara otomatis dan akurat.
Dengan sistem terintegrasi, Anda tidak perlu lagi mengumpulkan data dari berbagai spreadsheet atau dokumen terpisah. Perangkat lunak ini dapat terhubung langsung dengan modul pembelian dan inventaris Anda, memungkinkan semua komponen biaya, mulai dari harga beli hingga biaya pengiriman dan pajak, untuk dialokasikan secara otomatis ke setiap item dalam pengiriman. Kemampuan ini tidak hanya menghemat waktu administrasi secara signifikan tetapi juga meminimalkan risiko human error yang dapat merugikan.
Sistem HashMicro dirancang dengan integrasi penuh antar modul, sehingga data dari berbagai departemen seperti akuntansi, inventaris, pembelian, dan penjualan dapat saling terhubung. Laporan keuangan dan analisis profitabilitas yang dihasilkan pun menjadi jauh lebih andal, memberikan dasar yang kuat bagi manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang lebih cerdas dan tepat waktu. Hal ini memberikan visibilitas yang lebih baik terhadap seluruh operasional bisnis dan memastikan setiap keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan terkini.
Fitur Software Akuntansi HashMicro:
- Landed Costs Management: Mengalokasikan semua biaya tambahan seperti pengiriman, asuransi, dan pajak secara otomatis ke nilai persediaan, memberikan perhitungan HPP yang akurat.
- 3 Way Matching – Invoice Do So: Meningkatkan akurasi operasional dengan mencocokkan faktur, surat jalan, dan pesanan pembelian secara otomatis untuk mengurangi risiko kesalahan pembayaran.
- Multi-Level Analytical: Menyediakan analisis keuangan mendalam per proyek atau cabang, memungkinkan perbandingan kinerja finansial yang komprehensif untuk pengambilan keputusan strategis.
- Bank Integration – Auto Reconciliation: Mengotomatiskan proses rekonsiliasi bank dengan mencocokkan transaksi bank dan catatan internal, memastikan saldo selalu akurat dan menghemat waktu.
- E-Faktur and DJP Integration: Menyederhanakan pengelolaan pajak dengan integrasi langsung ke DJP, memungkinkan pembuatan dan pengiriman e-Faktur secara otomatis untuk kepatuhan yang efisien.
Dengan HashMicro, perusahaan Anda dapat meningkatkan efisiensi operasional, transparansi data, dan otomatisasi proses bisnis yang lebih baik. Untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda secara nyata, jangan ragu untuk mencoba demo gratisnya sekarang juga.
Kesimpulan
Landed cost adalah metrik penting untuk mengetahui biaya riil suatu produk, bukan hanya harga belinya. Memahaminya membantu bisnis menetapkan harga jual yang tepat dan menjaga profit tetap sehat.
Strategi seperti negosiasi biaya, konsolidasi pengiriman, hingga otomatisasi perhitungan dapat menekan landed cost secara signifikan. Software Akuntansi HashMicro mempermudah proses ini dengan alokasi biaya otomatis dan visibilitas data real-time.
Ingin melihat cara kerjanya langsung? Coba demo gratis HashMicro dan rasakan efisiensi pengelolaan biaya impor dalam hitungan menit.
Pertanyaan Seputar Landed Cost
-
Apa perbedaan antara FOB dan CIF dalam konteks landed cost?
FOB (Free On Board) berarti penjual hanya bertanggung jawab hingga barang dimuat ke kapal, sedangkan pembeli menanggung biaya kirim dan asuransi. CIF (Cost, Insurance, Freight) berarti penjual menanggung semua biaya tersebut hingga barang tiba di pelabuhan tujuan.
-
Seberapa sering saya harus menghitung landed cost?
Idealnya, landed cost harus dihitung untuk setiap pengiriman yang masuk. Hal ini memastikan setiap batch produk memiliki valuasi yang akurat, terutama jika biaya pengiriman atau nilai tukar mata uang sering berfluktuasi.
-
Bagaimana cara mengalokasikan biaya pengiriman jika satu kontainer berisi berbagai macam produk?
Alokasi dapat dilakukan berdasarkan berat, volume, atau nilai masing-masing produk. Metode yang paling umum adalah mengalokasikan biaya secara proporsional berdasarkan nilai faktur setiap jenis produk. Perangkat lunak akuntansi yang canggih dapat melakukan alokasi ini secara otomatis.
-
Apa kesalahan terbesar yang harus dihindari saat menghitung landed cost?
Kesalahan terbesar adalah mengabaikan biaya-biaya kecil atau tak terduga seperti biaya penanganan lokal, jasa broker, atau biaya administrasi perbankan. Jika dijumlahkan, biaya-biaya ini dapat secara signifikan memengaruhi total biaya dan margin keuntungan Anda.








