Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Jadwalkan Demo Sekarang!

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×
close button
Violet

Nadia

Active Now

Violet

Nadia

Active Now

Chapter Selanjutnya

CNBC Awards

Bingung Cari Sistem yang Cocok Untuk Bisnis Anda?

Coba HashMicro & Dapatkan Diskon Hingga 20%!

Kuota terbatas* kontak kami untuk informasi lebih lanjut

*promo spesial hanya di bulan September

*promo spesial hanya di bulan September
Sisa waktu --:--:--
Klaim Promo

Daftar Isi

plus minus

    Artikel Terkait:

    plus minus

    Artikel Terkait

    Strategi Bisnis Logistik: Tips Optimasi & Manajemen Gudang

    Diterbitkan:

    Direview oleh

    Bisnis logistik di Indonesia menunjukkan tren positif. Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memproyeksikan pertumbuhan industri logistik dan rantai pasok mencapai 7–10% pada 2025, didorong oleh meningkatnya e-commerce dan digitalisasi rantai pasok.

    Di balik pertumbuhan tersebut, perusahaan ekspedisi masih menghadapi masalah klasik. Mulai dari manajemen gudang yang tidak efisien, koordinasi divisi yang lambat, hingga keterlambatan pengiriman yang merugikan konsumen.

    Untuk itu, pelaku usaha perlu memahami langkah strategis dalam mengatasi kendala operasional. Dengan pengelolaan yang tepat, bisnis logistik bisa lebih efisien sekaligus membangun kepercayaan pelanggan.

    DemoGratis

    Daftar Isi:

      Daftar Isi

        Apa Itu Bisnis Logistik?

        Sebelum membahas cara memulai bisnis logistik, ada baiknya memahami pengertiannya terlebih dahulu. Bisnis logistik adalah aktivitas yang mengutamakan manajemen aliran barang, informasi, atau jasa dari titik asal hingga sampai ke tujuan dengan efisiensi dan ketepatan waktu.

        Kegiatan ini mencakup perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan proses seperti transportasi, penyimpanan, pengepakan, dan distribusi. Mulai dari pengangkutan barang hingga penyimpanan di gudang, logistik menjadi tulang punggung berbagai industri dalam menjaga kelancaran pasokan dan kepuasan pelanggan.

        Persiapan Sebelum Memulai Bisnis Logistik

        Apa saja yang harus Anda siapkan sebelum memulai bisnis logistik? Berikut daftarnya.

        1. Tentukan Jangkauan Layanan

        Langkah awal adalah menetapkan area pengiriman yang bisa dijangkau. Pilihan paling sederhana biasanya dimulai dari pengiriman dalam kota, lalu berkembang ke antar kota dalam provinsi, hingga antar provinsi bila sumber daya mencukupi.

        2. Pilih Bentuk Usaha

        Tentukan bentuk badan usaha logistik yang sesuai dengan modal, jumlah kendaraan, dan tenaga kerja yang tersedia. Setiap pilihan memiliki kebutuhan dan konsekuensi berbeda, sehingga harus disesuaikan dengan kemampuan awal Anda.

        3. Susun Rencana Operasional

        Buat rencana bisnis atau SOP untuk mengatur alur kerja, penugasan, serta target pengiriman. Jika operasional tidak berjalan setiap hari, tentukan jadwal pengiriman, target harian/mingguan, dan pegawai yang bertanggung jawab agar layanan tetap konsisten.

        4. Hitung Kebutuhan Modal

        Modal mencakup biaya kendaraan, sewa tempat, perizinan, hingga perlengkapan kantor. Pastikan semua tercatat dengan jelas dalam laporan keuangan dan siapkan dana darurat agar bisnis tetap berjalan saat menghadapi kondisi tak terduga.

        5. Lengkapi Izin Usaha

        Daftarkan bisnis ke otoritas resmi dengan memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) sesuai ketentuan Kementerian Perdagangan. Dokumen pendukung yang biasanya diperlukan antara lain NPWP, KTP, serta akta pendirian perusahaan.

        6. Fokus pada Layanan Profesional

        Kepercayaan pelanggan dibangun dari layanan yang tepat waktu, aman, dan menjaga kualitas barang hingga ke tujuan. Gunakan fasilitas penyimpanan yang tahan cuaca, suhu, dan benturan untuk memastikan paket tetap utuh selama perjalanan.

        Jika diperlukan, gunakan juga software manajemen inventory untuk memantau pergerakan dan juga posisi logistik di gudang Anda.

        5 Langkah Mengembangkan Bisnis Logistik

        Dalam mengembangkan bisnis khususnya di sektor ekspedisi, ada beberapa hal penting yang harus Anda pertimbangkan terlebih dahulu, termasuk penerapan program distributor yang efektif.

        Berikut 5 langkah awal dalam mengembangkan bisnis logistik yang sukses:

        1. Diversifikasi model bisnis dan layanan

        Perusahaan logistik dapat mengembangkan layanan dari sekadar pengiriman barang menjadi solusi end-to-end, misalnya penambahan layanan fulfillment, cold storage, atau ekspedisi internasional.

        Sebagai contoh, banyak perusahaan ekspedisi di Indonesia kini menambah layanan last mile delivery untuk e-commerce, serta fasilitas pergudangan dengan sistem cross-docking.

        Model ini terbukti efisien karena barang bisa langsung dialihkan ke armada berikutnya tanpa harus disimpan lama di gudang.

        2. Mengidentifikasi audience dan target pasar

        Dalam menentukan model bisnis jasa logistik, biasanya perusahaan harus melihat potensi dan peluang pasar yang ada di sekitar. Misalnya, dengan mempromosikan melalui sosial media atau tulisan yang tertera pada kendaraan pick-up atau truk.

        Selain itu, Anda dapat mengajukan proposal kepada supplier bahan baku untuk menjadi distributor produk seperti depot minuman, distribusi gas LPG dan sebagainya.

        Adapun cara-cara lain, yang dapat mempermudah dalam menghubungkan antara perusahaan dengan konsumen yaitu melalui aplikasi-aplikasi seperti Gojek, Grab, Maxim dan lainnya yang dapat consumer akses melalui smartphone.

        3. Memperluas jaringan pasar dan mitra

        Langkah pengembangan berikutnya adalah memperluas jangkauan pasar, baik secara geografis maupun segmen pelanggan. Kemitraan dengan e-commerce, marketplace, atau manufaktur besar dapat meningkatkan volume pengiriman sekaligus memperkuat posisi bisnis di industri.

        Sebagai ilustrasi, distributor LPG biasanya bekerja sama dengan depo resmi Pertamina agar distribusi berjalan lancar dan terjamin legalitasnya. Pola serupa bisa diterapkan oleh perusahaan logistik dengan menggandeng pemasok atau retail chain besar.

        4. Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan jasa logistik

        Digitalisasi menjadi kunci dalam pengembangan logistik modern. Penerapan sistem manajemen gudang (WMS), pelacakan real-time, serta integrasi IoT dapat meningkatkan akurasi stok dan mempercepat pengiriman. Efisiensi operasional ini juga berdampak pada kepuasan pelanggan.

        Contohnya, penggunaan RFID pada gudang memungkinkan perusahaan melacak pergerakan barang secara otomatis. Selain itu, pemerintah juga mulai mendorong sistem logistik nasional (Sislognas) yang mengedepankan digitalisasi rantai pasok agar distribusi barang antarwilayah lebih efisien.

        5. Memastikan kepatuhan regulasi dan standar keselamatan

        Ketika bisnis berkembang, risiko juga meningkat. Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan semua armada dan gudang sesuai standar keselamatan serta mematuhi regulasi pemerintah, termasuk aturan mengenai ODOL (Over Dimension and Over Loading).

        Sebagai referensi, Kementerian Perhubungan mengatur larangan ODOL melalui Peraturan Menteri Perhubungan No. 60 Tahun 2019. Melanggar aturan ini bukan hanya memicu denda, tetapi juga berisiko merusak reputasi bisnis.

        Karena itu, audit kepatuhan armada dan pelatihan pengemudi menjadi bagian penting dalam tahap pengembangan logistik.

        Anda bisa melihat artikel lain mengenai aplikasi stok barang toko yang memberikan rekomendasi aplikasi untuk memaksimalkan pengelolaan stok di toko Anda.

        Berikut ini rangkuman empat langkah utama yang perlu Anda lakukan untuk membangun bisnis logistik yang sukses.

        Langkah Deskripsi
        Menentukan Model Bisnis Tentukan fokus usaha: pindahan, e-commerce, atau armada sendiri. Model yang tepat meningkatkan efisiensi dan profit.
        Mengidentifikasi Target Pasar Kenali konsumen lewat riset pasar. Manfaatkan media sosial, branding kendaraan, hingga aplikasi digital.
        Investasi Teknologi Gunakan WMS dan sistem pelacakan real-time. Teknologi membantu kurangi kesalahan manual dan percepat distribusi.
        Memperluas Jaringan Bangun kemitraan dengan supplier atau marketplace. Contoh: distributor LPG resmi untuk distribusi stabil.
        Legalitas & Kepatuhan Lengkapi SIUP dan taati aturan pemerintah. Hindari praktik ODOL demi keamanan dan keberlanjutan bisnis.

        3 Kendala yang Sering Dihadapi Bisnis Logistik

        bisnis logistik

        Meskipun terlihat sederhana, bisnis ini ternyata memiliki sejumlah kendala yang sering pelaku bisnis hadapi. Berikut 3 kendala yang sering perusahaan hadapi dalam mengelola bisnis logistik:

        1. Koordinasi antar divisi yang buruk

        Koordinasi antara divisi gudang, transportasi, hingga layanan pelanggan sering kali menjadi titik lemah. Misalnya, tim gudang terlambat mengupdate status stok, sementara tim transportasi sudah menjadwalkan pengiriman.

        Ketidaksinkronan informasi ini menyebabkan jadwal pengiriman terganggu dan pelanggan menerima barang lebih lambat dari yang dijanjikan.

        Buruknya koordinasi juga membuat proses organisasi sulit berjalan efisien. Alih-alih membentuk alur kerja yang rapi, setiap divisi bekerja secara terpisah (silo).

        2. Kesalahan dalam manajemen gudang

        Gudang adalah pusat kendali bisnis logistik, sehingga kesalahan kecil sekalipun dapat berdampak besar. Pencatatan stok secara manual, salah penempatan barang, atau kurangnya prosedur stock opname sering menimbulkan masalah.

        Dampaknya bisa berupa keterlambatan pengiriman, kehilangan barang, hingga penurunan kualitas produk yang disimpan terlalu lama.

        Tanpa dukungan sistem manajemen gudang (Warehouse Management System/WMS), kesalahan seperti ini akan terus berulang.

        Dalam jangka panjang, perusahaan bukan hanya kehilangan efisiensi, tetapi juga kepercayaan konsumen karena barang tidak sampai tepat waktu atau dalam kondisi terbaik.

        3. Minimnya relasi dengan konsumen

        Hubungan dengan konsumen adalah kunci keberhasilan logistik, baik di level B2B maupun B2C. Namun, banyak perusahaan ekspedisi hanya fokus pada pengiriman fisik barang tanpa memperhatikan pengalaman pelanggan.

        Akibatnya, konsumen merasa tidak dilibatkan dan kurang percaya dengan layanan yang diberikan.

        Di era digital, pelanggan menuntut transparansi penuh seperti pelacakan real-time, notifikasi otomatis, hingga layanan pelanggan yang responsif.

        Jika hal ini tidak disediakan, maka konsumen akan mudah beralih ke kompetitor yang mampu memberikan komunikasi lebih baik dan pengalaman yang lebih memuaskan.

        Optimalkan Bisnis Logistik Anda dengan Logistics Management Software

        Software Logistik

        Masalah koordinasi antar divisi, kesalahan dalam manajemen gudang, hingga layanan pelanggan yang kurang transparan adalah tantangan nyata yang dihadapi perusahaan logistik. Tanpa sistem yang tepat, biaya operasional meningkat, pengiriman sering terlambat, dan kepercayaan konsumen mudah hilang.

        Logistics Management Software hadir untuk menjawab kendala tersebut dengan teknologi yang terintegrasi. Sistem ini bukan hanya mencatat stok, tetapi juga menghubungkan gudang, armada, dan konsumen dalam satu platform yang transparan.

        Hasilnya, operasional lebih efisien, biaya terkendali, dan pengalaman pelanggan meningkat.

        Fitur Utama Logistics Management Software

        • Warehouse Management System (WMS): Mengelola stok secara otomatis, mengurangi risiko salah hitung, dan mempermudah stock opname. Setiap barang bisa dilacak mulai dari lokasi penyimpanan hingga keluar dari gudang.
        • Fleet Tracking & Route Optimization: Memantau pergerakan armada secara real-time dan menentukan rute tercepat sekaligus hemat biaya.
        • Inventory & Order Management: Mengintegrasikan data pemesanan dengan persediaan gudang sehingga risiko overstock atau kehabisan barang dapat dihindari. Proses distribusi juga jadi lebih cepat dan akurat.
        • E-commerce & Marketplace Integration: Terhubung langsung dengan platform seperti Tokopedia, Shopee, atau sistem e-commerce internal. Konsumen dapat memantau status pesanan mereka secara real-time,
        • Customer Communication & Notification System: Memberikan notifikasi otomatis tentang status pengiriman melalui SMS, email, atau aplikasi.
        • Reporting & Analytics Dashboard: Menyediakan laporan terperinci terkait kinerja gudang, armada, dan kepuasan pelanggan. Data ini membantu manajemen membuat keputusan berbasis fakta, bukan sekadar perkiraan.

        Kesimpulan 

        Industri logistik dapat beroperasi dengan lancar jika manajemen gudang berjalan secara efektif dan efisien. Mengelola bisnis logistik tidaklah mudah, penting memikirkan langkah-langkah dalam operasionalnya.

        Logistics Management Software berperan penting dalam mengoptimalkan dan memudahkan segala aktivitas dalam bisnis logistik. sistem ini membantu mengelola persediaan barang, monitoring barang serta mengendalikan stok.

        Software ini menyediakan berbagai fitur yang memudahkan proses logistik. Jika Anda tertarik untuk menggunakan sistem manajemen gudang, Anda dapat mencoba demo gratis sekarang!

        InventoryManagement
        Jonathan Kurniawan

        Senior Content Writer

        Saya adalah seorang praktisi dalam industri SaaS yang secara khusus membahas tentang procurement. Dilatarbelakangi dengan pengalaman selama 5 tahun, saya berspesialisasi dalam penulisan artikel yang mengulas tentang manajemen vendor, budget control procurement, otomatisasi proses pengadaan barang, dan analisis procurement. Saya konsisten dalam memberikan informasi dan solusi praktis bagi para bisnis profesional dalam meningkatkan efisiensi dan otomatisasi bisnis mereka.

        Irfan Syahputra

        Senior Product Manager

        Expert Reviewer

        Saya adalah seorang profesional dengan pengalaman 9 tahun di bidang inventory dan pengembangan produk sistem inventaris. Saat ini, saya menjabat sebagai Senior Product Manager di HashMicro. Saya meraih gelar Bachelor of Industrial Engineering dari Universitas Diponegoro.



        HashMicro berpegang pada standar editorial yang ketat dan menggunakan sumber utama seperti regulasi pemerintah, pedoman industri, serta publikasi terpercaya untuk memastikan konten yang akurat dan relevan. Pelajari lebih lanjut tentang cara kami menjaga ketepatan, kelengkapan, dan objektivitas konten dengan membaca Panduan Editorial kami.


        Default Banner

        Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

        Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

        Dipercaya oleh 2,000+ klien

        Rasakan Keajaibannya Sendiri

        Saya Mau Coba Dulu!