Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×

Nadia

Active Now

Nadia

Active Now

Lihat Artikel Lainnya

Daftar Isi:

    Chapter Berikutnya:

      Pentingnya Sistem Supply Chain Management Bagi Bisnis Anda

      Sebagai seorang pebisnis atau pemimpin perusahaan, apakah Anda sering menemukan masalah seperti overstock atau understock? Atau apakah proses perencanaan penyediaan barang yang Anda jalani sekarang masih dilakukan secara manual, dan berakibat pada ketidakakuratannya barang yang Anda terima.

      Selain hal-hal diatas, munculnya berbagai masalah seperti inventory aging, barang yang tidak terjual dengan baik, serta dead stock akibat dari pengelolaan rantai pasok yang tidak efisien.

      Jika itu masalahnya, maka Sistem supply chain management adalah solusi yang tepat untuk mengatasi hal tersebut.

      Di artikel ini, kami akan membahas mulai dari pengertian apa itu SCM, manfaat, hingga proses apa saja yang ada di dalamnya dan bagaimana sistem SCM dapat membantu bisnis Anda secara lengkap.

      Daftar Isi:

        Key Takeaways

        • Manajemen supply chain adalah pendekatan yang digunakan perusahaan untuk mengelola aliran barang, jasa, informasi, dan sumber daya dari awal hingga akhir untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara efisien.
        • Salah satu toko online terbesar di dunia yaitu Amazon menerapkan Sistem Supply Chain Management (SCM).
        • Sektor industri yang memerlukan implementasi SCM termasuk ritel, manufaktur, FnB, serta Fast Moving Consumer Goods (FMCG).
        • Sistem SCM adalah solusi dalam optimalisasi rantai pasok pada perusahaan.
        DemoGratis

        Tentang Supply Chain Management (SCM) dan Sistem SCM

        Ketika Anda menikmati secangkir kopi pagi, pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana kopi itu bisa sampai di tangan Anda? Bagaimana biji kopi dari petani di pegunungan bisa bertransformasi menjadi kopi nikmat di meja Anda? Nah, jawabannya ada pada Supply Chain Management, atau dari kepanjangan SCM.

        Apa itu Supply Chain Management? Secara sederhana, SCM adalah ilmu dalam mengkoordinasikan semua langkah, dari awal pembelian bahan baku, produksi, pengiriman, hingga produk tersebut sampai ke tangan konsumen.

        Lalu, apa yang dimaksud dengan sistem Supply Chain Management?

        Sistem Supply Chain Management (SCM) adalah suatu rangkaian software yang saling terintegrasi untuk mengelola proses rantai pasok suatu perusahaan mulai dari awal hingga akhir.

        Teknologi modern telah menjadi bagian integral dari sistem SCM. Dengan sistem informasi yang canggih, perusahaan kini dapat memonitor, menganalisis, dan mengoptimalkan seluruh proses supply chain mereka secara real-time.

        Hal tersebut memungkinkan perusahaan untuk lebih responsif terhadap perubahan permintaan pasar, mengidentifikasi hambatan dalam rantai pasok, dan membuat keputusan yang lebih tepat untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.

        Masih banyak manfaat lain dari sistem SCM yang dapat menguntungkan operasional perusahaan Anda. Simak lebih lanjut!

        Apa Sebenarnya Manfaat Utama Sistem SCM untuk Bisnis Anda?

        supply chain system benefits

        Banyak perusahaan mungkin kesulitan mengurus seluruh proses bisnisnya yang kompleks tanpa adanya Supply Chain Management yang baik. Masalah seperti tidak terpusatnya pengelolaan rantai pasok, menyebabkan kompleksitas dalam mengelola proses operasional perusahaan. 

        Pengelolaan proses operasional yang kompleks berakibat pada keterlambatan pengiriman produk, manajemen persediaan yang tidak terkelola dengan baik, serta biaya yang dikeluarkan akan lebih tinggi.

        Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, disinilah peran besar sistem SCM diperlukan. Perusahan dapat mengimplementasikan sistem SCM dalam mengelolarantai pasok mereka, yang dimana sistem SCM membantu dalam:

        Peningkatan Ketepatan Pengiriman

        Dengan sistem SCM, Anda dapat menyediakan visibilitas real-time atas seluruh rantai pasokan, mengotomatisasi proses untuk meminimalkan human-error, dan mengidentifikasi masalah secara cepat. Hal ini memungkinkan anda untuk memberikan pengiriman yang lebih tepat waktu kepada pelanggan.

        Manajemen Persediaan yang Lebih Baik

        Sistem SCM memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan persediaan mereka dengan melacak setiap barang dengan lebih akurat. Hal ini membantu menghindari overstock atau understock persediaan yang dapat mengganggu operasional bisnis.

        Penghematan Budget Operasional

        Melalui optimasi rantai pasokan dan manajemen persediaan yang lebih efisien, Anda dapat menghemat biaya operasional. Biaya penyimpanan yang berlebihan dan biaya transportasi yang tidak perlu dapat dihindari, sehingga meningkatkan profitabilitas.

        Bagaimana Proses dan Cara Sistem SCM Dapat Membantu Bisnis?

        supply chain process

        Apakah Anda tahu, ada satu perusahaan besar yang sukses berkat sistem Supply Chain Management (SCM), yaitu AmazonAmazon sendiri adalah toko online terbesar di dunia saat ini. 

        Mereka menjadi sukses karena menerapkan seluruh proses dalam sistem SCM dengan tepat. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengatur dengan baik semua barang yang dijual, hemat biaya operasional, dan memberikan pelayanan yang membuat pelanggan senang. 

        Dari kisah sukses tersebut, kita bisa melihat bahwa manajemen rantai pasok yang dikelola dengan baik akan berpengaruh besar bagi kesuksesan bisnis. Maka, mari kita lihat secara seksama mengenai proses SCM yang sesuai dan bagaimana sistem ini dapat membantunya:

        Perencanaan (Planning)

        Hasil terbaik dari SCM, diawali dengan proses perencanaan yang maksimal. Proses perencanaan berperan dalam pencocokan bahan baku, hasil produksi, dengan permintaan pelanggan. Hal ini berkaitan dengan bahan mentah yang dibutuhkan pada setiap tahap produksi, kapasitas dan keterbatasan peralatan, serta kebutuhan staf sepanjang proses ini.

        Perusahaan besar sering kali mengandalkan modul sistem ERP khususnya SCM yang berperan dalam membantu mengintegrasikan data dari berbagai sumber dan mengoptimalkan alokasi sumber daya.

        Pembelian (Purchasing)

        Proses produksi pasti akan terhambat apabila bahan baku yang kita butuhkan tidak tersedia dalam jumlah yang sesuai dan pada waktu yang tepat. Di siniah peran krusial pembelian atau bagian procurement dibutuhkan.

        Bisahkan Anda membayangkan, betapa mudahnya proses operasional perusahaan apabila Anda dapat memantau seluruh pembelian barang secara real time tanpa takut terjadinya kendala logistik dan kehilangan barang. 

        Lebih jauh lagi, dengan fitur ini Anda dapat mengatur tanggal pembelian, waktu dan nomor pesanan perusahaan Anda. Inilah alasan kenapa perusahaan besar dan sukses dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat dalam mengatur logistik. 

        Anda juga dapat membandingkan jumlah produk yang Anda beli dengan jumlah produk yang datang atau sebaliknya. Sirkulasi barang tentunya akan terdata, sehingga tidak ada satu orangpun yang dapat mencurangi Anda.

        Produksi (Production)

        Inti dari proses manajemen rantai pasokan adalah perusahaan mengubah bahan mentah menjadi produk baru dengan menggunakan mesin, tenaga kerja, atau sumber daya eksternal lainnya. 

        Selama proses produksi, perusahaan harus mengawasi dengan cermat potensi pemborosan atau faktor yang dapat dikendalikan lainnya. 

        Melalui SCM, perusahaan dapat lebih mudah membuat perencanaan proses produksi secara komprehensif dan terjadwal. Perencanaan proses produksi yang dimaksud meliputi kebutuhan distribusi dan pengiriman, quality control, dan penyesuaian jadwal serta volume produksi.

        Pengelolaan Gudang dan Inventaris (Warehousing & Inventory)

        Kita semua setuju bahwa salah satu aspek yang memainkan peran penting dalam bisnis ini adalah gudang beserta pengelolaan inventaris di dalamnya.

        Pengelolaan gudang yang baik dalam proses SCM menjadi sangat penting karena berperan mengatur pengendalian dan penyimpanan barang dalam rantai pasok. Selain itu peran utama pengelolaan gudang dalam proses SCM adalah melacak persediaan, pengambilan pesanan dan mengurangi biaya.

        Untuk itu, fitur SCM di manajemen gudang hadir untuk membantu Anda mengarahkan apa yang terjadi di dalam gudang dengan lebih efektif. Sistem ini mampu mengatur semua barang yang masuk di gudang dengan melakukan pengecekan otomatis melalui barcode/RFID

        Jika Anda ingin mengoptimalkan rantai pasok industri Anda dengan bantuan sistem supply chain managament yang tepat, download skema harga Hashmicro dengan klik gambar dibawah ini!

        download skema harga software erp
        download skema harga software erp

        Industri yang Membutuhkan Sistem Supply Chain Management

        supply chain industry

        Dalam perjalanan kita membahas Supply Chain Management, Anda mungkin berpikir bahwa hanya industri tertentu saja yang memerlukannya.  Namun faktanya, hampir setiap industri yang ada memiliki proses SCM pada operasionalnya. Maka dari itu, mari kita selami lebih dalam untuk melihat industri mana saja yang benar-benar memanfaatkannya.

        Retail

        Dalam industri retail, memahami kebutuhan pelanggan adalah segalanya dan jika anda masih mengalami masalah dalam hal tersebut, sistem SCM adalah jawabannya.

        Sistem SCM merupakan kunci kesuksesan pada industri retail karena peran sistem SCM sendiri adalah membantu perusahaan melakukan forecasting dengan tepat apa yang pelanggan inginkan dan bagaimana memenuhi permintaan tersebut.

        Manufaktur

        Supply chain dalam industri manufaktur merujuk pada serangkaian proses dan aktivitas yang terlibat dalam produksi, distribusi, dan pengiriman produk-manufaktur dari pemasok bahan baku hingga konsumen akhir. Pada industri manufaktur, sistem SCM menjadi kunci dalam mengintegrasikan rantai pasokan dari hulu ke hilir atau dari pemasok hingga ke tangan kita sebagai pengguna. 

        F&B

        Dalam industri Food and Beverage, sistem SCM berperan untuk memastikan setiap bahan berkualitas sampai tepat waktu untuk diolah dan diproduksi. Dimulai dari pengadaan bahan mentah dari pemasok terpilih, pengiriman bahan mentah tersebut untuk diolah di dapur, proses pengolahan menjadi sebuah produk yang lezat, hingga pendistribusiannya ke customers atau toko-toko di seluruh dunia. Seluruh proses itu dapat dengan mudah dikoordinasikan oleh SCM. 

        Fast Moving Consumer Goods (FMCG)

        Industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) membutuhkan sistem Supply Chain Management (SCM) karena produk-produk yang dikategorikan dalam FMCG merupakan produk yang bisa terjual sangat cepat dan umur penyimpanannya yang cepat. 

        Barang-barang ini seperti makanan, minuman, atau produk perawatan pribadi, yang tidak bisa menunggu.  Jika Anda tidak memiliki SCM yang memungkinkan pergerakan stok yang cepat, Anda akan berakhir dengan produk kadaluwarsa atau barang yang tidak laku. 

        SCM hadir untuk menjaga kelancaran aliran barang dari pabrik ke toko, memastikan produk selalu tersedia untuk konsumen saat membutuhkannya. Dalam menerapkan SCM, perusahaan juga perlu mengembangkan hubungan atau kemitraan dengan pemasok agar terjadi pertukaran yang efisien. 

        Dalam hal ini, supply chain management dapat membantu perusahaan FMCG dalam mengoptimalkan operasi dan meningkatkan keunggulan kompetitif dan profitabilitas.

        Ketahui Kisah Sukses Marimas dengan Bantuan HashMicro

        Kesuksesan perusahaan Anda adalah misi Hashmicro. Pelajari apa kata klien kami tentang bagaimana Hash Manufacturing menyelesaikan berbagai masalah bisnis sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

        Tahapan yang Perlu Dilakukan Sebelum Implementasi Sistem SCM

        Bagi Anda yang tertarik untuk dapat mencoba sistem ini, jangan khawatir! Kami akan memberikan pemahaman terkait apa saja yang harus Anda lakukan sebelum mengimplementasikan sistem SCM bagi opearional perusahaan Anda.

        Menentukan Apakah Rantai Pasok Anda Bermasalah atau Tidak

        Pertama-tama, Anda harus mengidentifikasi terlebih dahulu bagaimana semua proses yang terlibat dalam mengantarkan produk ke pelanggang. 

        Seperti, bagaimana kualitas pemasok menyediakan barang mentah, berapa lama produsen membuat produk, berapa banyak barang yang rusak saat produksi, apa saja hambatan distributor dalam menyebarkan produk, sampai akhirnya pembeli dapat menggunakan produk Anda. 

        Anda perlu mengumpulkan semua data terkait dengan informasi setiap tahapan dalam rantai pasok.  Setelah Anda memiliki data tersebut, sudah saatnya untuk melakukan perbaikan kinerja dalam setiap tahapannya. 

        Berdasarkan data yang Anda dapatkan, maka Anda pasti dapat mengevaluasi permasalahan yang mungkin terjadi pada setiap tahapan rantai pasok. Di sinilah peluang Anda untuk meningkatkan kualitas produk dan mengurasi pemborosan biaya.

        Untuk menghilangkan kekhawatiran Anda dalam permasalahan rantai pasok, Anda perlu merencanakan dan mengembangkan strategi untuk  mengatasi masalah. Seperti meningkatkan proses produksi, merubah cara interaksi dengan pemasok atau meningkatkan manajemen persediaan. 

        Memilih Supplier yang Tepat

        Karena supplier memiliki peran yang krusial, maka Anda perlu menentukan dahulu kriteria pemilihan yang tepat demi keberlangsungan bisnis Anda.  

        Pastikan bahwa supplier yang Anda pilih menyediakan bahan atau produk yang sesuai dengan standar Anda. Selain itu, Anda juga harus mempertimbangkan harga yang ditawarkan, harga yang mahal mungkin meningkatkan biaya yang Anda keluarkan, tapi harga murah memiliki kualitas yang rendah. 

        Setelah Anda memiliki kriteria, selanjutnya carilah supplier yang potensial. Anda dapat mencarinya melalui penelusuran online, pameran dagang atau referensi dari rekan bisnis.  Alangkah lebih baiknya jika Anda melakukan pertemuan dan sesi wawancara dengan calon supplier, dengan menanyakan kriteria yang sudah Anda tentunya sebelumnya, seperti kendala pengiriman dan kapasitas produksi dan lain-lain.

        Permasalah Dalam Mengelola Persediaan

        Secara umum, hal yang dapat Anda lakukan dalam mengelola persediaan barang adalah dengan melakukan perhitungan dan mencatat semua barang yang dimiliki oleh perusahaan Anda. Seperti berapa banyak bahan mentah yang dimiliki dalam periode tertentu, barang yang sedang dalam proses produksi dan produk jadi yang siap untuk dikirim.

        Berikutnya Anda dituntut untuk mengetahui pola permintaan pelanggan. Ini melibatkan peramalan berdasarkan analisis historis penjualan dalam periode tertentu, seberapa banyak barang yang harus disiapkan agar tidak merugi.

        Berdasarkan proyeksi permintaan yang Anda lakukan, Anda pasti dapat menentukan seberapa banyak dan kapan barang harus disimpan. Untuk memudahkan proses ini Anda harus mengelompokan barang-barang dalam persediaan berdasarkan tingkat pentingnya. 

        Disinilah peran sistem SCM dibutuhkan, yang dapat membantu perusahaan Anda dalam pengelolan persediaan yang lebih matang. Lebih lagi, sistem SCM dapat melakukan perlacakan persediaan manufaktur secara real time, peringatan otomatis saat stok rendah perusahaan Anda rendah dan peramalan permintaan yang lebih akurat. 

        Pengaturan Proses Produksi

        Dalam hal ini, Anda dapat merencanakan berapa banyak produk yang Anda produksi dalam periode tertentu. Proses produksi juga harus diikuti dengan proses produksi, seperti aliran kerja, layout pabrik dan pemilihan alat, sehingga meminimalkan biaya.

        Selain itu, aspek yang tidak kalah penting dalam hal ini adalah mengatur alokasi sumber daya manusia dan bahan baku. Anda harus memastikan bahwa peralatan berfungsi dengan baik dan tenaga kerja yang terampil tersedia. 

        Pengukuran Kinerja

        Langkah terakhir yang dapat dilakukan sebelum menerapkan sistem SCM adalah mencari tahu apakah kinerja perusahaan sudah maksimal atau belum .

        Anda dapat menerapkan indikator atau KPI untuk menilai kinerja perusahaan Anda. Sebagai contoh Anda dapat menentukan tujuan atau strategi dengan menetapkan standar target penjualan, tingkat kepuasaan pelanggan,  biaya persediaan, dan lain-lain. 

        Penilaian dapat Anda lakukan secara periodik, harian, minggu atau bahkan tahunan. Dengan melakukan penilaian, maka perusahaan Anda dapat mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dan memperbaiki area yang perlu ditingkatkan. 

        Pilih Sistem SCM yang Tepat untuk Bisnis Anda!

        Seringkali, perusahaan menghadapi dilema dimana harus tetap menggunakan sistem lama yang tidak bisa menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis, atau mencoba beralih ke sistem lain yang lebih modern dan dapat disesuaikan dengan bisnisnya, namun membutuhkan waktu dan tenaga untuk memulainya dari awal.  

        Namun, apa gunanya menggunakan sistem jika hal tersebut tidak bisa menjadi solusi atas permasalahan bisnis Anda? 

        Untuk itu, penting untuk dapat memilih dengan seksama, sistem yang memang tepat dan benar-benar dibutuhkan untuk perusahaan. Ingat, inventasi awal yang Anda keluarkan adalah untuk meningkatkan efisiensi bisnis, bukan menjadi alat yang justru menghambat proses bisnis. 

        Oleh karena itu, Anda, sebagai pemilik bisnis, dapat mempertimbangkan penggunaan SCM yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mencapai pertumbuhan yang lebih besar.

        Apabila Anda masih merasa ragu mengenai sistem SCM  mana yang tepat untuk digunakan, silakan diskusikan dengan tim kami dan dapatkan demo gratis sistem SCM HashMicro dengan klik gambar dibawah ini segera!

        SupplyChainManagement

        Pertanyaan Seputar Supply Chain Management

        • Apa peran ERP bagi SCM?

          ERP memiliki peran dalam Supply Chain Management (SCM) dengan mengintegrasikan dan mengoordinasikan proses bisnis mulai dari produksi hingga distribusi, memungkinkan visibilitas yang lebih baik dan pengambilan keputusan yang lebih efektif dalam rantai pasok perusahaan.

        • Apa manfaat penerapan ERP dalam SCM?

          Dengan penerapan ERP dalam SCM, perusahaan dapat mengoptimalkan pengelolaan persediaan, mengurangi lead time, dan meningkatkan koordinasi antara berbagai divisi. Oleh karena itu, hal ini memungkinkan efisiensi yang lebih tinggi dalam operasi logistik dan distribusi produk.

        Apakah artikel Ini bermanfaat?
        YaTidak
        Fun Fact