Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×

Nadia

Active Now

Nadia

Active Now

Lihat Artikel Lainnya

×

Penawaran Eksklusif: Diskon 35% untuk Bundling 5 Modul Sistem ERP

*Dapatkan segera sebelum 19 April 2024

BerandaProductsAccountingCara Menghitung Laba Kotor, Rumus dan Pengertiannya

Cara Menghitung Laba Kotor, Rumus dan Pengertiannya

Laba kotor merupakan salah satu indikator terpenting bagi sebuah perusahaan. Dalam ekonomi akuntansi, laba merupakan keuntungan. Dalam buku Analisis Laporan Keuangan: Konsep Dasar dan Deskripsi Laporan Keuangan (2019), laba adalah selisih pendapatan dengan beban. Sehingga perhitungan laba bisa untuk mengukur beban (biaya) dan pendapatan. Anda dapat mengotomatiskan pengelolaan arus kas, pembuatan laporan keuangan, rekonsiliasi bank, jurnal penyesuaian, pembuatan faktur, dan lain-lainnya dengan Sistem Akuntansi Terintegrasi.

Laba sangat erat dengan sebuah bisnis dan laporan keuangan dalam bidang akuntansi, para pemilik bisnis tentunya harus memahami dengan baik apa itu laba dan bagaimana mengolahnya. Kurangi proses akuntansi manual yang makan waktu seperti pembukuan, kalkulasi depresiasi aset, dan lain-lain dengan Aplikasi Akuntansi Keuangan yang terandal. 

Baca juga: Gross Margin adalah: Pengertian, Rumus, dan Contohnya

DemoGratis

Daftar Isi

Apa itu Laba Kotor?

Apa itu Laba Kotor?

Laba kotor adalah laba bisnis setelah dikurangi biaya yang terkait dengan pembuatan dan penjualan produknya atau biaya yang terkait dengan penyediaan layanan. Laba kotor akan muncul pada laporan laba rugi perusahaan dan dapat Anda hitung dengan mengurangkan harga pokok penjualan (HPP) dari pendapatan (penjualan). Besar kecilnya laba kotor bisa mempengaruhi tindak lanjut perusahaan, tentang apa yang harus mereka lakukan di periode yang akan datang. Perhitungan laba kotor biasa ada dalam laporan laba rugi, dengan menggunakan sistem manajemen akuntansi yang terintegrasi Anda dapat menghitung laporan laba rugi dengan mudah, akurat dan cepat. 

Laba ini mengukur seberapa efisien bisnis menggunakan tenaga kerja dan persediaan untuk menghasilkan barang atau jasa. Perhitungan ini memperhitungkan biaya variabel yang bervariasi dengan output, seperti; bahan baku, tenaga kerja, komisi Sales, biaya kartu kredit pembelian pelanggan, peralatan, termasuk depresiasi atas penggunaan, utilitas untuk lokasi produksi, dan pengiriman.

Secara umum, laba kotor tidak meliputi aset tetap yaitu biaya yang harus perusahaan bayarkan terlepas dari tingkat keluarannya. Aset tetap termasuk sewa, iklan, asuransi, gaji pegawai tidak secara langsung terlibat dalam produksi dan perlengkapan kantor. Adapun penghitungan komponen tersebut dapat dilakukan dengan mudah menggunakan sistem akuntansi yang terintegrasi.

Faktor yang Mempengaruhi Laba

Beberapa yang menjadi keunggulan dari sistem akuntansi terbaik HashMicro tersebut yaitu dapat memberikan informasi secara real-time dengan akurasi tinggi hingga membantu mengetahui pendapatan dan pengeluaran secara tepat. Setidaknya ada tiga faktor yang mempengaruhi laba, yaitu: 

  1. Perubahan harga jual 

Harga jual berpengaruh pada besaran laba yang perusahaan peroleh. Apabila harga jualnya semakin tinggi, maka laba perusahaan akan meningkat. Perbedaan harga jual di periode yang berbeda akan berdampak pada perubahan laba yang perusahaan dapat. 

2. Perubahan kuantitas produk yang dijual 

Jumlah kuantitas produk yang terjual juga berpengaruh pada besaran laba. Misalnya semakin banyak barang yang terjual, otomatis laba perusahaan akan meningkat. Anda dapat menggunakan software manajemen penjualan untuk meningkatkan konversi penjualan, sehingga dapat meningkatkan laba. Sebelum Anda menggunakan software tersebut, Anda dapat mengetahui lebih lanjut mengenai skema perhitungan harga software manajemen penjualan HashMicro terlebih dahulu, sehingga dapat memperkirakan biaya yang akan Anda keluarkan. 

3. Harga pokok penjualan produk 

Perubahan harga pokok penjualan sangat terpengaruh oleh harga bahan baku, upah serta kenaikan harga. Apabila harga pokok penjualannya berubah, namun harga jualnya tetap, maka laba perusahaan juga akan berubah.

Baca juga: Apa itu Profit dan Bagaimana Cara untuk Meningkatkannya Dalam Bisnis?

Tujuan Menghitung Laba Atas Penjualan

Tujuan menghitung laba

Mengetahui pendapatan kotor penting untuk proses akuntansi bisnis karena  secara khusus berkaitan dengan harga pokok penjualan. Dengan kata lain, hasil data dapat mencerminkan efektivitas manajemen perusahaan dalam hal pembelian persediaan. Selain itu dapat membantu perusahaan mengalokasikan tenaga kerja atau mengambil keputusan tentang pabrik atau lokasi produksi barang. 

Margin kotor sangat bervariasi di seluruh produk dan industri dan biasanya banyak orang gunakan untuk mengukur profitabilitas satu produk bisnis. Hal ini menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan barang atau jasa. Jika suatu perusahaan memiliki beberapa proyek atau beberapa produk, pelaporan setiap proyek akan terlaksana secara terpisah.

Perbedaan Laba Kotor dan Laba Bersih

Dalam bisnis, laba kotor biasanya terkalkulasi pada akhir periode dan menghasilkan pendapatan perusahaan dari penjualan produk untuk periode tersebut. Hasil penjualan tersebut kemudian akan perusahaan gunakan untuk menutupi biaya operasional, seperti biaya administrasi, biaya produksi, dan biaya pemasaran. 

Berbeda dengan laba bersih, yang merupakan sisa penghasilan dari laba kotor, bila seluruh penghasilan teralokasikan untuk membayar biaya produksi, upah, bunga dan pajak, maka sisanya disebut laba bersih. Biasanya, perhitungannya adalah laba kotor dikurangi semua biaya operasional.

download skema harga software erp
download skema harga software erp

Cara Menghitung Laba (Kotor & Bersih)

Sebelum menghitung laba bersih, hal pertama yang harus pemilik bisnis lakukan adalah menghitung jumlah laba kotor dalam periode yang tertentu.

Rumus menghitung laba kotor adalah:

Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan (HPP)

  • Penjualan Bersih, adalah biaya-biaya dalam kegiatan penjualan yang mengurangi hasil penjualan: Penjualan – Distribusi – Retur Penjualan – Diskon Penjualan
  • Harga Pokok Penjualan (HPP), adalah biaya yang berkaitan dengan barang hasil produksi yang akan dijual ke konsumen: Persediaan awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir
  • Pembelian Bersih, adalah total biaya yang keluar untuk membeli segala kebutuhan berkaitan dengan proses produksi dan penjualan: Pembelian + Distribusi – Retur pembelian – Diskon Pembelian

Setelah itu, barulah kalkulasikan berapa jumlah atau nilai laba bersih pada periode tertentu tersebut.

Rumus menghitung laba bersih adalah:

Laba Kotor – Beban Usaha

Beban Usaha: Beban Operasional + Beban Non-Operasional

Laba Sebelum Pajak, Bunga, Penyusutan Amortisasi (EBTIDA): Beban Bunga – Biaya Operasional, Laba Sebelum Pajak dan Bunga (EBIT): EBITDA – Biaya Penyusutan dan Amortisasi, dan Laba Sebelum Pajak (EBT): Beban Bunga + Pendapatan Bunga – EBIT

Baca juga : Biaya Overhead Pabrik: Apakah Penting Menghitung Biaya Produksi?

Kesimpulan

Itulah pembahasan singkat mengenai laba kotor, mulai dari pengertiannya hingga bagaimana cara menghitungnya. Dengan membaca artikel singkat di atas maka seharusnya Anda sudah tau seberapa untung bisnis yang sedang Anda jalankan. Karena besar kecilnya laba bisa mempengaruhi tindak lanjut perusahaan, tentang apa yang harus Anda lakukan pada periode yang akan datang.

Jika Anda memiliki perusahaan atau bisnis yang sedang berjalan, jangan lupa untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional bisnis dalam menghitung keuangan. HashMicro menyediakan software untuk otomatiskan pengelolaan arus kas, pembuatan laporan keuangan, rekonsiliasi bank, jurnal penyesuaian, pembuatan faktur, dan lain-lainnya dengan Accounting Software terbaik. Dapatkan demo gratis software akuntansi terbaik dari HashMicro untuk ketahui lebih lanjut bagaimana solusi kami bisa membantu bisnis Anda.

Accounting

Apakah artikel Ini bermanfaat?
YaTidak

Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda?

Dewi Sartika
Dewi Sartikahttps://www.hashmicro.com/id/
Dewi Sartika adalah seorang content writer berbakat dengan pengetahuan mendalam dalam bidang akuntansi. Dengan pengalaman bertahun-tahun di industri akuntansi, Dewi telah menggabungkan passion-nya dalam menulis dengan keahlian dalam dunia keuangan.

Highlight

Artikel Populer