Manajemen konstruksi melibatkan banyak proses dan persyaratan. Ini merupakan fondasi untuk setiap proyek pembangunan sekaligus kunci keberhasilannya. Tujuan utama dari manajemen proyek konstruksi adalah untuk secara tajam mengontrol dan memantau kemajuan suatu proyek dalam hal kualitas, biaya, dan waktu. Ini mencakup spektrum tanggung jawab yang luas dan menyebar ke berbagai sektor mulai dari perumahan, agrikultur, institusi, industri, dan pembangunan infrastruktur lainnya. Maka dari itu, kerap diperlukan otomatisasi untuk prosesnya yang luas dengan bantuan Sistem Manajemen Proyek Konstruksi yang dapat dipercaya.
Manajer konstruksi memainkan peran yang sangat penting untuk memastikan keberhasilan suatu proyek. Banyak faktor yang memiliki dampak besar terhadap keberhasilan proyek konstruksi, sehingga peran manajer sebagai stabilitator dan fasilitator koordinasi antar tim sangat penting. Untuk menghindari human error ketika me-manage konstruksi sebaiknya gunakan sebuah aplikasi konstruksi tambahan untuk mengontrol suatu proyek. Untuk memastikan Anda menggunakan aplikasi konstruksi yang tepat, pastikan Anda memahami skema perhitungan harga software manajemen konstruksi sebelum membeli.
Anda dapat membaca artikel informatif di bawah ini, untuk mengetahui lebih lengkap tentang proses dan prinsip yang ada di dalam manajemen konstruksi!
Daftar Isi
Peran Kontraktor Umum
Manajer konstruksi harus siap mencari kontraktor begitu tahap desain selesai. Kontraktor umum bertanggung jawab pada beberapa hal berikut:
- Menjadi tulang punggung proyek
- Koordinasi pekerjaan
- Alokasi sumber daya
- Pemecahan masalah saat masalah muncul
Ada dua jenis kontraktor umum. Pertama, mereka yang akan melaksanakan tugas berdasarkan visi arsitek dan desainer. Yang kedua, mereka yang bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pembuatan desain proyek. Jadi, jelaslah bahwa kontraktor umum memainkan peran pokok selama proses pembangunan dan mereka memiliki tanggung jawab yang berbeda tergantung pada keterlibatan mereka selama tahap desain proyek.
Fungsi Utama Manajemen Konstruksi
Setiap proyek konstruksi memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai. Sering kali, tujuan ini saling tumpang tindih. Dalam kasus seperti ini, manajer konstruksi perlu memiliki sistem manajemen konstruksi yang tepat. Mereka harus dapat memberikan penjelasan kepada seluruh pemangku kepentingan dan mencegah perselisihan yang dapat menghambat kelancaran proyek. Dengan mengingat hal tersebut, berikut ini kami rangkum beberapa fungsi utama manajemen konstruksi:
- Menetapkan tujuan dan ruang lingkup proyek dengan jelas. Ini juga termasuk mengatur jadwal, menetapkan standar kinerja, penganggaran, dan memilih pekerja proyek.
- Meningkatkan alokasi sumber daya dengan memperbaiki proses pengadaan dan pengelolaan peralatan.
- Menjalankan tugas-tugas operasional sebagai hasil dari koordinasi dan pemantauan efektif dari seluruh proses (misalnya: desain, kontrak, perencanaan dll).
- Membangun saluran komunikasi yang kuat untuk menghindari atau menyelesaikan konflik proyek
Langkah-Langkah Memenangkan Proyek Konstruksi
Proses bidding atau penawaran bisa panjang dan menantang. Parameter yang dapat memengaruhi kesulitan proses penawaran adalah jumlah total kontraktor yang mengajukan penawaran untuk pekerjaan itu. Proses penawaran dimulai ketika pemilik proyek berbagi informasi mengenai proyek dengan kontraktor dan subkontraktor untuk mendapatkan penawaran.
Pertama, estimasi biaya dibuat berdasarkan pada desain. Dengan begini, klien dapat memiliki gambaran tentang anggaran yang akan dibutuhkan oleh kontraktor umum untuk melaksanakan proyek. Ada dua jenis penawaran yang dapat diantisipasi kontraktor:
- Penawaran terbuka: Biasanya lebih menarik banyak perhatian dan sangat umum dalam hal proyek konstruksi publik. Dalam proyek penawaran terbuka, setiap kontraktor memiliki kesempatan untuk mengajukan penawaran.
- Penawaran tertutup: Biasanya proyek-proyek swasta lebih sering menggunakannya. Dalam hal ini, klien (pemilik proyek) dapat mengundang tim kontraktor tertentu untuk mengajukan penawaran mereka.
Setelah pemilik proyek menerima penawaran, mereka biasanya akan memutuskan pemenang berdasarkan tiga hal, yakni harga penawaran, nilai (manfaat), dan kualifikasi kontraktor. Kemudian, setelah kontraktor dipilih, kedua belah pihak (klien dan kontraktor) harus menemukan model pembayaran yang sesuai dengan proyek mereka. Beberapa model pembayaran yang bisa Anda pilih yakni:
Lump Sum: Ini adalah pilihan utama di sebagian besar proyek konstruksi. Klien menyetujui harga yang telah tersepakati dan membayarnya di awal terlepas dari hasil proyek.
Harga satuan: Ketika klien dan kontraktor tidak dapat menyetujui harga tertentu, maka harga satuan ditentukan untuk setiap tahap proyek.
Biaya plus jasa: Ini menguntungkan bagi kontraktor. Dalam hal ini, klien adalah orang yang harus menanggung biaya tambahan selama proses pembangunan.
Tahapan-Tahapan Manajemen Konstruksi
Setelah proses penawaran dan tanda tangan kontrak selesai, saatnya memulai proyek konstruksi. Manajemen proyek bangunan sangat berbeda dengan manajemen proyek jenis lain. Namun, ada beberapa prinsip yang biasanya selalu ada. Strategi manajemen proyek konstruksi biasanya terdiri dari lima tahapan:
-
Inisiasi
Sebelum proyek dimulai, manajer konstruksi harus membuat laporan kelayakan proyek dan mengajukannya ke pemangku kepentingan untuk menentukan apakah mereka dapat melanjutkan sesuai rencana. Jika semua orang setuju, manajer konstruksi mengumpulkan dokumen inisiasi proyek yang mencakup ruang lingkup serta kebutuhan bisnis.
Pengumpulan dan pelengkapan dokumen inisiasi tentu akan sulit ketika menggunakan cara manual. Berkas-berkas proyek seperti gambar kerja atau IMB tentu menyulitkan manager proyek dalam mengolah berkasnya. Hal itulah yang membuat manager proyek tentu membutuhkan Sistem Manajemen Proyek Konstruksi. software konstruksi bertujuan untuk mengolah dan mengumpulkan dokumen penting proyek secara otomatis. Anda hanya perlu menggunakan smartphone atau tablet untuk melihat dan mengakses dokumen proyek.
-
Perencanaan
Di tahap inilah manajer proyek menyusun perencanaan yang mencakup informasi tentang beberapa aspek penting dari proyek, seperti alur kerja dan estimasi biaya. Perencanaan adalah proses panjang yang tidak pernah berakhir sampai proyek selesai, karena selalu ada perubahan.
Perencanaan pelaksanaan proyek tentu harus matang dan terencana. Hal ini untuk menghindari adanya kemunduran proyek dan jangka waktu yang lama. Anda tentu dapat menggunakan sistem manajemen proyek konstruksi sebagai sistem yang membantu proses perencanaan konstruksi. Anda akan secara otomatis membuat rencana proyek sehingga hasil lebih maksimal.
Bonus Tip: Untuk membuat sebuah perencanaan biaya, Anda dapat menggunakan sebuah Sistem Akuntansi untuk mempermudah proses perencanaan biaya agar tidak membengkak dan lebih terorganisir.
-
Eksekusi
Melaksanakan Proyek konstruksi yang sebenarnya mulai dari sini. Tahap proses ini biasanya terdiri dari dua proses, yakni pelaksanaan proyek dan pengendalian atau pemantauan proses. Selama fase ini, tim proyek terus memastikan bahwa semua tugas berjalan sebagaimana mestinya. Setiap aspek dari proses konstruksi dapat dipenuhi dengan mengadakan rapat secara teratur.
-
Pemantauan
Manajer konstruksi mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk mengawasi proyek dan menyesuaikan jadwalnya dengan perubahan dan masalah-masalah yang muncul. hal ini dapat mengendalikan kendali terhadap proyek
-
Penutupan
Tahap ini adalah penyelesaian proyek. Pada tahap ini, manajer konstruksi memeriksa apakah proyek telah memenuhi tujuan awal dan apakah proyek selesai berdasarkan estimasi anggaran awal. Kemudian, manajer menyusun laporan yang menyajikan hasil akhir dari proyek, yang dapat menjadi sumber pengetahuan berharga untuk proyek pembangunan masa depan.
Baca juga: 17 Software ERP Terbaik di Indonesia Tahun 2021
Tips Mengoptimalkan Penjadwalan Proyek Konstruksi
Anda harus dapat menyelesaikan proyek tepat waktu. Sebab, jika tidak, akan menghabikan banyak biaya dan anda akan menempatkan tim proyek anda di bawah tekanan. Inilah mengapa proyek konstruksi membutuhkan solusi digital seperti sistem manajemen proyek yang dapat memberikan visibilitas lengkap di seluruh proses dan memudahkan pemangku kepentingan proyek untuk memonitor setiap detail. Berikut adalah empat komponen dasar penjadwalan dalam manajemen konstruksi:
1. Alokasi tugas secara real-time
Membuat, menetapkan, dan memprioritaskan tugas secara real-time selama pengembangan proyek konstruksi sangat penting. Dengan begitu, Anda dapat memastikan bahwa penyelesaian semua masalah dengan tepat waktu dan penundaan yang menyebabkan pemborosan dapat terhindari.
2. Pemantauan perkembangan secara online
Digitalisasi industri konstruksi semakin mengalami kemajuan dan penjadwalan adalah bagian penting di dalamnya. Memantau kemajuan secara online dan real-time dengan sebuah aplikasi manajemen proyek dapat membantu Anda mempercepat kemajuan proyek dan memperpendek siklusnya.
Semua itu dapat dengan mudah apabila Anda memiliki sistem manajemen proyek otomatis.
3. Bagi jadwal ke pekerja
Setelah memberikan tugas dan menetapkan rencana yang jelas, maka sudah saatnya untuk mengomunikasikan semuanya itu kepada seluruh pekerja yang terlibat. Melalui perangkat lunak manajemen proyek yang andal, ini dapat dilakukan secara real-time sehingga memudahkan tim untuk mengoordinasikan langkah selanjutnya dengan lebih cepat dan mudah.
4. Komunikasi dengan subkontraktor via mobile
Salah satu masalah yang paling umum yang sering terjadi dalam manajemen konstruksi adalah kurangnya kepercayaan di seluruh rantai pasokan. Akibatnya, subkontraktor akhirnya menunda tugas mereka karena takut subkontraktor sebelumnya tidak menyelesaikan pekerjaan mereka tepat waktu. Hal ini menyebabkan penundaan proyek yang signifikan dan meninggalkan situs konstruksi selama berminggu-minggu sebelum memulai tugas berikutnya.
Kesimpulan
Sistem Manajemen Proyek Konstruksi terpusat memungkinkan seluruh pihak, termasuk subkontraktor, untuk memantau kemajuan berbagai tugas dengan menggunakan ponsel mereka. Ini dapat mempercepat dan meningkatkan kepercayaan di antara berbagai pemangku kepentingan proyek. Terdapat banyak faktor dalam menjaga keberlangsungan proyek agar terus lancar tanpa kendala.
Salah satunya adalah dengan menggunakan sistem konstruksi yang meningkatkan efisiensi. Mulai dari pengelolaan proyek konstruksi, inventory, klien, hingga karyawan konstruksi hanya dengan software konstruksi dari HashMicro. Dapatkan skema perhitungan harga inventory management software HashMicro secara lengkap sekarang, gratis!