Key Performance Indicators atau KPI adalah serangkaian pengukuran yang dapat dihitung untuk mengukur kinerja karyawan dalam jangka panjang secara keseluruhan.
KPI secara khusus dapat membantu HR dalam menentukan pencapaian strategis, keuangan, dan operasional perusahaan, terutama membandingkan dengan bisnis lain dalam industri yang sama.
Bayangkan jika Anda sebagai HR menilai karyawan berdasarkan penampilan saja, pastinya karyawan tersebut tidak akan bisa berkembang untuk menjadi lebih baik lagi yang sesuai dengan nilai perusahaan.
Setiap perusahaan pasti memiliki standar yang harus dipenuhi oleh karyawan untuk menjaga kinerja mereka tetap optimal.
KPI adalah kompas yang membantu perusahaan menavigasi lautan kinerja menuju puncak kesuksesan, menjadikannya alat yang memandu dan memberikan arah dalam perjalanan bisnis.
Oleh karena itu, sebelum melakukan menilai kinerja karyawan Anda, penting untuk memahami KPI secara mendalam dalam artikel ini, agar Anda dapat dapat mengurangi penilaian yang bersifat subjektif dengan menggunakan sistem HRM.
Key Takeaways:
|
Daftar Isi
- Pentingnya KPI dalam Penilaian Kinerja Karyawan
- Jenis-jenis KPI dalam Perusahaan
- Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan dari KPI?
- Bagaimana Cara Membuat KPI Menjadi Lebih Efektif
Pentingnya KPI dalam Penilaian Kinerja Karyawan
Apakah Anda pernah mengalami kewalahan dalam memastikan karyawan dapat berkembang dari segi kemampuan kerjanya?
KPI adalah elemen yang penting untuk memastikan karyawan Anda mendukung tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Berikut adalah beberapa alasan terbesar mengapa Anda memerlukan KPI di perusahaan:
- Menjaga keselarasan tim: Seperti kompas yang mengarahkan kapal ke pelabuhan yang sama, KPI memastikan bahwa seluruh tim bergerak menuju tujuan bersama dengan seirama.
- Menyediakan pemeriksaan kesehatan karyawan: Sebagaimana pemeriksaan kesehatan yang mengidentifikasi risiko dan parameter kesehatan, KPI memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi perusahaan dari potensi risiko hingga aspek keuangan.
- Mengkalkulasi perubahan kinerja karyawan: KPI adalah alat untuk menganalisis pencapaian dan kegagalan, memungkinkan Anda untuk memfokuskan upaya pada apa yang berhasil dan mengurangi tindakan yang tidak efektif.
- Meminta pertanggungjawaban karyawan: Karyawan diajak untuk berperan aktif dengan KPI yang membantu mereka melacak kemajuan mereka, sementara HR menggunakan data ini untuk mengelola tim dengan lebih efisien.
Jenis-jenis KPI dalam Perusahaan
Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, pemantauan dan pengukuran kinerja menjadi kunci kesuksesan.
Jenis-jenis KPI yang digunakan dalam perusahaan bervariasi dan pemahaman tentang berbagai jenis ini adalah langkah awal untuk meningkatkan operasi dan mencapai tujuan bisnis.
Oleh karena itu, Anda harus menggunakan sistem HRM untuk membantu Anda dalam melakukan penilaian kinerja yang efektif. Salah satunya adalah sistem HRM dari HashMicro.
Di bawah ini adalah beberapa jenis KPI yang perlu Anda ketahui:
1. Financial metrics
Dalam dunia bisnis, KPI yang terkait dengan aspek finansial biasanya berfokus pada pendapatan atau profit margin.
Jika proses pengukuran laba bersih telah dilakukan dengan cermat, maka data ini akan mencerminkan sisa pendapatan yang sah. Sisa pendapatan ini adalah laba yang tersisa setelah mengurangkan semua pengeluaran, seperti pajak, pembayaran bunga, dan lain-lain.
Anda dapat mengakses data financial metrics melalui laporan keuangan perusahaan.
Beberapa contoh KPI yang berkaitan dengan keuangan, seperti liquidity ratios, profitability ratios, solvability ratios, dan turnover ratios.
Liquidity ratios dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola dan membayar utang jangka pendek berdasarkan aset yang dimilikinya. Anda dapat menghitung rasio ini dengan membagi aset lancar dengan hutang atau kewajiban lancar.
Profitability ratios atau yang lebih dikenal dengan net profit margin digunakan untuk menilai seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan penjualan dengan biaya yang sekecil mungkin.
Solvability ratios mengukur total hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang, dalam hubungannya dengan total aset perusahaan. Ini membantu menilai kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka panjangnya dalam jangka waktu tertentu.
Turnover ratios mengukur seberapa cepat perusahaan dapat memproduksi dan menjual barangnya, serta mengindikasikan efisiensi perusahaan dalam mengelola persediaan dan penjualan.
2. Customer experience metrics
Jenis KPI yang berfokus pada aspek pelanggan biasanya digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan dan retensi pelanggan.
Metrik ini merupakan alat yang sangat berguna bagi tim customer service untuk memahami dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Jenis ini digunakan untuk menghitung jumlah permintaan layanan pelanggan terkait dengan masalah baru yang muncul.
Anda juga dapat mengevaluasi tingkat keberhasilan dengan membandingkan jumlah permintaan layanan dengan jumlah resolusi yang berhasil, serta mengukur rata-rata waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan permintaan layanan pelanggan terkait dengan suatu masalah.
Selain itu, Anda dapat mengukur pengalaman pelanggan dengan perusahaan. Biasanya, KPI ini diperoleh melalui pengumpulan data survei dan informasi tambahan secara internal.
Dengan menggunakan KPI ini, Anda dapat lebih memahami dan mengelola hubungan dengan pelanggan, dengan tujuan meningkatkan tingkat kepuasan dan retensi pelanggan.
3. Marketing KPI
Dalam ranah marketing, KPI digunakan sebagai alat untuk menilai sejauh mana upaya pemasaran dan promosi perusahaan telah efektif.
Jenis ini sering digunakan untuk mengukur seberapa sering calon pelanggan merespons media pemasaran yang digunakan.
Anda dapat menggunakan jenis ini untuk melacak jumlah pengunjung yang mengakses halaman-halaman tertentu di situs web perusahaan.
Anda dapat memahami apakah online traffic memiliki potensi untuk meningkatkan tingkat penjualan atau tidak.
Selain itu, Anda dapat melacak dan memperhatikan interaksi di profil media sosial perusahaan. Ini membantu dalam memahami sejauh mana media sosial berperan dalam menarik perhatian pelanggan.
Jenis ini juga berfokus pada program promosi yang mendorong pelanggan untuk melakukan tindakan tertentu, seperti mengisi formulir atau melakukan pembelian.
KPI ini mengukur berapa banyak artikel blog yang dipublikasikan oleh perusahaan dalam periode waktu tertentu. Hal ini dapat mencerminkan seberapa efektif perusahaan berinvestasi dalam konten pemasaran.
Anda juga dapat mengukur jumlah klik yang dilakukan oleh pelanggan melalui tautan dalam email pemasaran. Ini membantu dalam memahami sejauh mana email pemasaran efektif dalam mengarahkan pelanggan ke situs web perusahaan.
Dengan memahami dan menggunakan jenis ini, Anda mencapai hasil yang lebih baik dalam menarik pelanggan dan meningkatkan penjualan.
4. IT KPI
Semua perusahaan, terutama yang beroperasi di bidang teknologi, selalu berusaha untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka.
Anda dapat menghitung jumlah waktu keseluruhan ketika sistem tidak dapat beroperasi karena perbaikan atau pemeliharaan. Downtime ini dapat berdampak pada kemampuan pelanggan untuk menjalankan tugas mereka.
KPI ini mirip dengan yang digunakan dalam layanan pelanggan, tetapi lebih berfokus pada permintaan dan permasalahan yang dihadapi oleh staf internal, seperti permintaan hardware atau software, masalah jaringan, atau isu-isu teknologi internal lainnya.
Anda juga dapat mengukur kemajuan dalam pengembangan produk internal dengan menghitung jumlah perubahan yang telah diterapkan pada produk tersebut.
Jenis ini menghitung jumlah masalah kritis yang ditemukan dalam sistem atau program perusahaan yang dapat berdampak pada kinerja dan keamanan sistem.
Selain itu, Anda dapat mengukur seberapa sering data penting disimpan dan dicadangkan di lokasi yang aman. Pencadangan data yang teratur adalah langkah penting dalam menjaga keamanan dan ketersediaan informasi yang krusial bagi perusahaan.
Dengan memantau dan menggunakan jenis ini, Anda dapat mengukur kinerja karyawan dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
Fakta Menarik
Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan dari KPI?
Key Performance Indicator adalah bagian integral dalam mengukur dan mengelola kinerja di berbagai bidang bisnis.
Namun, seperti halnya alat manajemen lainnya, KPI juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan dengan cermat.
Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari KPI:
Kelebihan | Kekurangan |
|
|
Bagaimana Cara Membuat KPI Menjadi Lebih Efektif?
Penentuan KPI yang efektif bisa menjadi tantangan tersendiri.
Mencari KPI yang paling berguna dan berdampak dalam pengambilan keputusan memerlukan pendekatan yang baik.
Ketika Anda memulai proses penyusunan laporan KPI, pertimbangkan langkah-langkah berikut ini:
1. Klarifikasi tujuan adanya KPI
Diskusikan dengan mitra bisnis Anda tentang tujuan dan maksudnya.
Ingatlah, KPI hanya bermanfaat jika pengguna memahaminya.
Sebelum Anda menyusun laporan, pastikan Anda memahami apa yang ingin dicapai oleh Anda atau mitra bisnis Anda.
2. Persyaratan KPI yang jelas
Pastikan bahwa KPI yang Anda pilih memenuhi kriteria yang spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis, dan terikat waktu.
KPI yang tidak jelas, sulit diukur, atau tidak realistis hampir tidak memiliki nilai.
3. Kemampuan beradaptasi
Ketika Anda menyusun laporan KPI, bersiaplah untuk menghadapi perubahan bisnis dan perhatian yang dapat berubah.
Seiring dengan perkembangan kebutuhan bisnis dan pelanggan, KPI juga harus beradaptasi, mengikuti perubahan dalam angka, metrik, dan tujuan.
4. Hindari KPI yang berlebihan
Terkadang, ada dorongan untuk memasukkan sebanyak mungkin KPI ke dalam laporan.
Namun, ingatlah bahwa KPI yang terlalu banyak dapat membuat laporan sulit dipahami, dan mungkin mengaburkan metrik yang benar-benar penting untuk difokuskan.
5. Menggunakan Sistem HRM
Anda tidak perlu merasa cemas saat menghadapi proses evaluasi dan manajemen karyawan.
Salah satu solusi terbaik yang dapat Anda manfaatkan adalah sistem HRM dari HashMicro.
HashMicro adalah penyedia solusi HR yang unggul dalam menawarkan solusi manajemen karyawan terbaik di Indonesia.
Sistem ini menyajikan beragam fitur penilaian untuk mengevaluasi kinerja serta potensi karyawan secara terstruktur, memungkinkan Anda untuk merencanakan perkembangan karier yang lebih baik.
Tak hanya itu, Anda juga dapat meningkatkan kinerja dan mempertahankan para karyawan berbakat melalui manajemen sumber daya yang dapat diperbarui secara real-time dan akurat.
Apakah Anda tertarik untuk mencoba? Silakan klik tautan ini untuk mendapatkan demo gratis.
Pertanyaan Seputar KPI
-
Apakah HR bertanggung jawab atas pengukuran KPI karyawan?
HR memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa KPI (Key Performance Indicator) yang digunakan relevan, terukur, dan sesuai dengan tujuan organisasi. Namun, dalam praktiknya, manajer langsung sering kali terlibat dalam menetapkan KPI karyawan.
-
Bagaimana HR menggunakan KPI dalam manajemen kinerja karyawan?
HR menggunakan Key Performance Indicator sebagai pedoman untuk menetapkan tujuan karyawan, melakukan evaluasi kinerja, memberikan umpan balik, mengidentifikasi area pengembangan, dan mengarahkan kegiatan pelatihan dan pengembangan.
-
Bagaimana cara menentukan KPI?
Untuk menentukan Key Performance Indicator yang efektif, langkah awalnya adalah memahami tujuan organisasi atau tim, mengidentifikasi area-area kunci yang memengaruhi pencapaian tujuan tersebut, dan kemudian merumuskan indikator yang dapat diukur untuk mengukur kemajuan.
-
Bagaimana sistem HRM membantu dalam pengukuran KPI karyawan?
Sistem HRM dapat memfasilitasi proses pengukuran Key Performance Indicator karyawan dengan menyediakan platform untuk mengelola dan melacak indikator kinerja, menghasilkan laporan terkait pencapaian target, dan memudahkan evaluasi kinerja secara sistematis.
-
Apakah sistem HRM dapat menyesuaikan KPI sesuai dengan kebutuhan perusahaan?
Ya, sistem HRM sering kali dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, memungkinkan penyesuaian dan pengaturan Key Performance Indicator yang spesifik sesuai dengan tujuan bisnis, departemen, atau peran karyawan tertentu.