Chapter Selanjutnya

Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Jadwalkan Demo Sekarang!

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×
close button
Violet

Nadia

Active Now

Violet

Nadia

Active Now

CNBC Awards

Daftar Isi

plus minus

    Artikel Terkait:

    plus minus

    Artikel Terkait

    Dampak Dead Stock Bagi Bisnis dan Cara Mengatasinya

    Diterbitkan:

    Dead stock adalah persediaan yang tidak dapat terjual. Setiap bisnis terkadang menemukan sebuah dead stock karena memproduksi banyak barang sehingga barang tersebut yang tidak laku akan menjadi stok mati.

    Barang yang termasuk dalam dead stock meliputi barang rusak, pengiriman yang salah, sisa produk musiman atau kadaluwarsa. Barang-barang cepat rusak, seperti makanan atau obat menjadi stok mati karena memiliki tanggal kadaluarsa yang harus segera dibuang. 

    Stok mati dapat menjadi pengeluaran utama yang mengurangi profitabilitas dengan menghambat pendapatan, meningkatkan biaya pembawaan, dan mengambil ruang gudang yang berharga. Strategi untuk mengelola atau menggunakan kembali stok mati termasuk diskon, bundling dan menggunakan saluran penjualan alternatif. 

    Key Takeaways

    • Dead stock adalah persediaan barang yang tidak terjual atau tidak memiliki perputaran dalam jangka waktu yang signifikan.
    • Beberapa dampak dead stock diantaranya adalah kerugian keuangan, meningkatnya biaya holding, dan ruang inventory menjadi lebih sedikit.
    • HashMicro inventory software dapat membantu Anda mencegah dead stock dengan memprediksi permintaan secara akurat, memastikan setiap produk yang ada di gudang dapat mendatangkan keuntungan.
    DemoGratis

    Daftar Isi:

      Daftar Isi

        Apa itu Dead Stock?

        Dead stock adalah persediaan barang yang tidak terjual atau tidak memiliki perputaran dalam jangka waktu yang signifikan. Kondisi ini menandakan produk yang tidak lagi relevan atau diminati oleh pasar.

        Keberadaan dead stock berdampak langsung pada efisiensi operasional dan kesehatan finansial perusahaan, karena mengikat modal kerja dan menimbulkan biaya penyimpanan yang tidak produktif.

        Dampak Dead Stock pada Bisnis

        Dampak Dead Stock pada Bisnis

        1. Kerugian keuangan

        Efek paling signifikan dari dead stock adalah kerugian finansial. Karena kita secara keseluruhan menyadari bahwa barang dagangan adalah usaha yang perusahaan buat dan spekulasi ini mungkin memiliki pilihan untuk membawa manfaat ketika mereka akhirnya menemukan kesuksesan sejati dalam menjual sejumlah besar barang ini.

        Peluang untuk mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut nantinya akan lenyap jika menemukan stok mati. 

        2. Meningkatnya biaya holding

        Biaya pengangkutan persediaan, yang pada dasarnya adalah biaya penyimpanan barang, sering disebut sebagai biaya penyimpanan. Biaya tenaga kerja, ruang untuk penyimpanan, dan asuransi biasanya termasuk dalam biaya ini. Secara alami, biaya penyimpanan perusahaan akan meningkat secara signifikan semakin banyak barang yang kehabisan stok.

        3. Ruang inventory yang lebih sedikit

        Dead Stock akan menempati ruang gudang yang seharusnya bisa Anda gunakan hanya untuk produk yang laku cepat. Oleh karena itu, dampak dead stock ini akan memakan tempat yang cukup banyak sehingga barang lain yang harusnya tersimpan juga akan susah penempatannya.

        Sebisa mungkin perusahaan harus bisa manajemen tempat penyimpanan untuk terjadinya dead stock ini.

        Apa Penyebab Dead Stock?

        Terdapat beberapa poin yang menjadi penyebab dead stock pada perusahaan. Penyebab itu yang akan menjadi dampak kedepannya pada kesuksesan bisnis. Berikut ini beberapa penyebab dead stock:

        1. Perhitungan inventory yang tidak akurat

        Peramalan tidak selalu sempurna. Data yang cacat, ekspektasi yang tidak realistis, atau faktor di luar kendali perusahaan dapat menyebabkan peramalan yang tidak akurat, di mana bisnis salah memprediksi permintaan dan memesan terlalu banyak inventaris.

        Itu terjadi pada semua pengecer dari waktu ke waktu. Jika salah prediksi mengakibatkan overstock, kesalahan lain bisa berujung pada understock, yang sama merugikannya karena menyebabkan kehilangan potensi penjualan.

        2. Praktik pembelian yang tidak konsisten

        Terdapat penyebab baik dalam membeli barang pada waktu yang salah, seperti ketika permintaan rendah maupun memesan terlalu banyak sekaligus. Hal tersebut dapat mengakibatkan perusahaan terjebak dengan kelebihan persediaan.

        3. Jumlah SKU yang berlebihan

        Menemukan keseimbangan yang tepat antara terlalu banyak dan dua penawaran produk yang sedikit bisa menjadi tantangan. Menyimpan berbagai macam produk mungkin tampak seperti cara yang baik untuk memperluas basis pelanggan Anda, tetapi semakin banyak SKU yang Anda tawarkan, semakin banyak yang harus Anda kelola dan semakin banyak yang harus Anda jual.

        4. Penurunan permintaan

        Bahkan jika perusahaan Anda memiliki kemampuan peramalan yang baik, perubahan kondisi pasar dapat menyebabkan penurunan permintaan yang tiba-tiba dan tidak dapat diprediksi, meninggalkan perusahaan dengan inventaris yang tidak dapat diperbaiki.

        5. Masalah kualitas produk

        Produk cacat atau di bawah standar dapat meninggalkan Anda dengan barang-barang yang tidak akan dibeli pelanggan.

        6. Penjualan produk yang buruk

        Suatu produk mungkin tidak terjual karena beberapa alasan, seperti harganya mungkin terlalu tinggi atau mungkin ketinggalan zaman. Selain itu, mungkin kurang menarik daripada produk pesaing atau mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan target pasar.

        download skema harga software erp
        download skema harga software erp

        Strategi Mengatasi Dead Stock

        Untuk menghindari dead stock perusahaan harus mempunyai strategi guna tercapainya manajemen produk yang baik dan agar terhindar dari penumpukan barang. Berikut ini strategi yang bisa perusahaan gunakan:

        1. Melaksanakan stock opname secara rutin

        Sebagai pebisnis, Anda harus mewajibkan setiap tim gudang untuk melakukan aktivitas stock opname bulanan. Ini harus dilakukan untuk mendapatkan inventaris barang aktual dan menggunakannya sebagai dasar untuk pembelian dan perencanaan PPIC produksi dan pembelian bahan produk.

        2. Menghabiskan stok lama terlebih dahulu

        Menghabiskan inventaris lama pada tim pemasaran dan teknik adalah salah satu cara untuk meminta agar proses spesifikasi produk dilakukan terlebih dahulu. Jika tidak bisa, Anda bisa meminta kepada kelompok perancangan agar bahan barang lama yang masih diteruskan di pusat distribusi dipindahkan ke berbagai jenis barang.

        3. Memperbarui layout gudang

        Memperbaharui tata letak gudang harus sebagai strategi selanjutnya untuk menangani stok mati. Pada gudang ini, melakukan reposisi material dengan mengelompokkan produk dengan material yang ada.

        4. Memberikan forecast pembelian

        Saat menjalankan bisnis, Anda harus pandai-pandai menegosiasikan penjualan. Saat ini, peraturan terkait minimum order jarang diterapkan oleh pemasok. Tetapi jika salah satu dari mereka masih memberlakukannya, Anda dapat bernegosiasi dengan mereka, bagaimana caranya? Caranya adalah dengan memberikan perkiraan untuk beberapa bulan kedepan berdasarkan kebutuhan data yang akan Anda dapatkan dari kampanye pemasaran Anda. 

        Pencarian semacam itu terbukti efektif dan sering beberapa perusahaan lakukan. Anda harus memahami bahwa salah satu alasan menerapkan pesanan minimum kepada Anda dari pemasok adalah jika mereka berdasarkan pada jumlah minimum yang terbeli untuk barang-barang tersebut. Dengan membeli prakiraan untuk beberapa bulan ke depan, mereka nantinya dapat menyelesaikan proses produksi sekaligus.

        No. Strategi Mengatasi Dead Stock Deskripsi Singkat
        1. Melaksanakan stock opname secara rutin Lakukan stock opname bulanan untuk mendapatkan inventaris aktual sebagai dasar perencanaan pembelian dan produksi.
        2. Menghabiskan stok lama terlebih dahulu Prioritaskan penggunaan stok lama agar tidak menumpuk dan tetap bergerak melalui proses pemasaran atau redistribusi.
        3. Memperbarui layout gudang Reposisi dan kelompokkan produk di gudang agar pengelolaan stok lebih efisien dan stok mati mudah diidentifikasi.
        4.  Memberikan forecast pembelian Gunakan perkiraan kebutuhan beberapa bulan ke depan untuk menegosiasikan pembelian minimum dengan pemasok dan mencegah penumpukan barang.

         

        Permudah Pengelolaan Dead Stock dengan Software Inventory HashMicro

        deadstock

        Dead stock adalah aset yang tidak produktif dan berpotensi menjadi kerugian besar bagi bisnis. Keberadaannya bukan hanya membebani biaya penyimpanan, tetapi juga menghambat aliran kas dan menghabiskan ruang gudang yang seharusnya bisa digunakan untuk produk yang lebih menguntungkan.

        Software Inventory HashMicro dirancang untuk memberikan solusi menyeluruh agar Anda dapat beralih dari manajemen inventaris yang reaktif menjadi proaktif.

        Dengan sistem yang terintegrasi, Anda mendapatkan visibilitas penuh atas seluruh pergerakan stok, yang memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengambil tindakan strategis untuk meminimalkan risiko dead stock. Berikut beberapa fitur HashMicro:

        • Pelacakan Real-time: Pantau setiap item stok secara real-time untuk segera mengidentifikasi produk yang tidak bergerak.
        • Analisis Permintaan Otomatis: Gunakan analisis data historis untuk memprediksi permintaan secara akurat, mengurangi risiko kelebihan stok.
        • Notifikasi Otomatis: Dapatkan notifikasi otomatis saat produk berpotensi menjadi dead stock, sehingga Anda bisa mengambil tindakan cepat.
        • Laporan & Dasbor Komprehensif: Akses laporan detail mengenai perputaran produk dan profitabilitas untuk keputusan strategis yang lebih baik.

        “HashMicro inventory software menjadi solusi krusial untuk mencegah dead stock dengan memberikan visibilitas real-time dan analitik prediktif, memastikan setiap produk di gudang Anda adalah aset yang berputar dan menguntungkan.”

        Anandia Denisha, Regional Manager

        Kesimpulan 

        Aplikasi stok barang seperti perangkat lunak manajemen inventaris HashMicro dapat membantu menghilangkan stok mati dengan terus memantau dan mengelola tingkat inventaris untuk memastikan Anda memiliki inventaris yang cukup untuk memenuhi permintaan. Ini membantu perusahaan menghindari memegang kelebihan stok yang bisa berakhir di rak tanpa batas waktu. 

        Intinya, menghindari stok mati dapat menjadi tantangan bagi bisnis dari berbagai ukuran.  Membiarkan perusahaan dengan stok mati karena berbagai alasan, mulai dari praktik pemesanan yang tidak konsisten hingga kemerosotan ekonomi dan masalah kualitas. Dapatkan skema harga Software Inventaris untuk mengetahui estimasi harga lebih detail. Segera jadwalkan demo gratisnya!

        InventoryManagement

        Pertanyaan SeputarDead Stock

        • Bagaimana cara mengidentifikasi stok mati?

          Persediaan yang tidak terjual dan usang yang masih dimiliki oleh suatu bisnis tetapi tidak dapat lagi dijual dengan harga penuh (atau sama sekali).

        • Apa artinya jika sesuatu kehabisan stok?

          Kehabisan stok terjadi ketika suatu bisnis tidak dapat memenuhi pesanan karena jumlah produk atau bahan baku yang tidak mencukupi dalam inventarisnya.

        • Apa akibatnya apabila barang sering out of stock?

          Kelangkaan stok barang membuat perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen. Jika permasalahan ini tidak segera teratasi, maka akan dapat mengakibatkan hilangnya penjualan.

        Novi Herawati

        Content Writer

        Saya telah menjadi spesialis dalam menulis artikel di bidang bisnis dan manajemen keuangan perusahaan dalam 3 tahun terakhir. Saya memiliki fokus dalam membahas integrasi sistem digital industri SaaS yang membantu dalam otomatisasi berbagai proses bisnis.

        Anandia Denisha, MBA

        Regional Manager

        Expert Reviewer

        Saya adalah seorang profesional dengan pengalaman lebih dari 5 tahun dalam bidang Marketing. Saat ini saya memegang jabatan sebagai Regional Manager untuk Marketing Teams di HashMicro. Saya telah meraih gelar Master of Business Administration dari Universitas Bina Nusantara.



        HashMicro berpegang pada standar editorial yang ketat dan menggunakan sumber utama seperti regulasi pemerintah, pedoman industri, serta publikasi terpercaya untuk memastikan konten yang akurat dan relevan. Pelajari lebih lanjut tentang cara kami menjaga ketepatan, kelengkapan, dan objektivitas konten dengan membaca Panduan Editorial kami.


        Inventory

        Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

        Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

        Dipercaya oleh 2,000+ klien

        Rasakan Keajaibannya Sendiri

        Saya Mau Coba Dulu!