Dalam ekosistem B2B yang sangat kompetitif, kehilangan satu prospek karena kelalaian administrasi adalah kerugian besar. Masalah seperti pipeline berantakan, data tercecer, dan follow-up yang terlambat dapat diatasi dengan deal management software sebagai sistem inti tim penjualan.
Sebagai spesialis yang mengikuti perkembangan teknologi sales, saya melihat deal management software ini bekerja jauh melampaui pencatatan kontak. Ia memvisualisasikan funnel dan meningkatkan win rate. Tanpanya, tim penjualan berisiko besar gagal mencapai target pendapatan.
Di tahun 2025 ini, pasar dibanjiri dengan berbagai pilihan perangkat lunak. Berdasarkan riset mendalam dan perbandingan fitur, saya telah mengurasi 12 rekomendasi terbaik yang relevan untuk bisnis skala menengah hingga enterprise, khususnya di Indonesia.
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Apa Itu Deal Management Software dan Mengapa Krusial?
Secara definisi, deal management software adalah platform yang dirancang khusus untuk mengorganisir, melacak, dan mengoptimalkan setiap tahapan dalam siklus penjualan. Berbeda dengan CRM standar yang hanya menyimpan data, software ini fokus pada stage progression—memastikan prospek bergerak dari tahap negosiasi awal hingga closing.
Urgensi bisnis untuk mengadopsi teknologi ini sangat tinggi. Data menunjukkan bahwa perusahaan yang mengelola deal secara terstruktur memiliki akurasi forecasting pendapatan yang jauh lebih tinggi. Tanpa visibilitas ini, keputusan strategis manajemen hanya akan didasarkan pada asumsi, bukan data riil lapangan.
Kriteria Penting dalam Memilih Software Manajemen Deal
Memilih perangkat lunak yang tepat bisa menjadi tantangan tersendiri. Berdasarkan pengalaman saya membantu berbagai klien, fitur wajib yang harus ada meliputi Sales Forecasting untuk prediksi pendapatan dan Pipeline Visibility agar Anda tahu di mana setiap prospek berada.
Selain fitur, aspek skalabilitas dan integrasi adalah kunci jangka panjang. Pastikan sistem pilihan Anda dapat tumbuh bersama bisnis dan terhubung mulus dengan sistem akuntansi atau inventaris. Terakhir, jangan abaikan kesesuaian lokal; dukungan terhadap regulasi pajak Indonesia dan tim support lokal yang responsif akan sangat memudahkan operasional Anda dibandingkan tools asing yang kaku.
Daftar Rekomendasi Deal Management Software Terbaik
Untuk memudahkan Anda melihat gambaran umum setiap platform, berikut ringkasan singkat dari beberapa deal management software terbaik yang perlu dipertimbangkan.
Ideal Untuk
Solusi ERP & Sales terintegrasi dengan kustomisasi tanpa batas untuk enterprise.
Ideal Untuk
Platform CRM global dengan ekosistem fitur yang sangat luas.
Ideal Untuk
Pilihan populer untuk strategi inbound sales dan marketing.
Ideal Untuk
CRM visual yang didesain khusus oleh tenaga penjualan.
Ideal Untuk
Solusi all-in-one yang terjangkau untuk berbagai skala bisnis.
Ideal Untuk
CRM modern dengan pendekatan AI untuk insight penjualan.
Jika Anda membutuhkan penjelasan yang lebih mendalam, berikut ulasan lengkap dari setiap software untuk membantu Anda menentukan pilihan terbaik.
1. HashMicro (Hash Core ERP – Sales Module)
HashMicro telah memantapkan posisinya sebagai penyedia solusi ERP terdepan di kawasan Asia Pasifik, khususnya Indonesia. Solusi Sales Module dari Hash Core ERP dirancang untuk perusahaan yang membutuhkan fleksibilitas tinggi dan kontrol penuh atas proses penjualan mereka.
Keunggulan utama HashMicro terletak pada kemampuannya menyediakan kustomisasi tanpa batas dan model lisensi unlimited user. Hal ini sangat jarang ditemukan pada kompetitor SaaS global yang biasanya membatasi akses berdasarkan biaya per pengguna. Selain itu, integrasinya yang menyeluruh dengan modul Inventaris dan Akuntansi memastikan bahwa setiap deal yang tertutup langsung terupdate di stok dan laporan keuangan.
Fitur Utama:
- Sales Forecast and Actualization: Menganalisis tren pasar dan memberikan prediksi penjualan yang akurat dibandingkan realisasi.
- Quotation & Sales Order Management: Otomatisasi pembuatan dokumen penawaran dan persetujuan berjenjang.
- Multi-Price Lists & Discount Management: Fleksibilitas dalam mengatur strategi harga dan diskon untuk berbagai tipe pelanggan.
- Customer Segment (RFM) Analysis: Analisis mendalam perilaku pelanggan untuk strategi retensi yang lebih baik.
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
| Kustomisasi sangat fleksibel sesuai kebutuhan unik industri di Indonesia. | Membutuhkan waktu implementasi awal untuk penyesuaian sistem yang kompleks. |
| Model unlimited user tanpa biaya tambahan per pengguna, sangat hemat untuk tim besar. | Kurang cocok untuk bisnis mikro yang hanya membutuhkan fitur pencatatan kontak sederhana. |
| Dukungan penuh terhadap regulasi lokal seperti e-Faktur dan perpajakan Indonesia. | |
HashMicro: Solusi terbaik untuk perusahaan menengah hingga besar yang mencari sistem terintegrasi penuh dengan dukungan lokal yang kuat.
Website: https://www.hashmicro.com/id/
2. Salesforce Sales Cloud
Salesforce adalah raksasa dalam industri CRM global yang dikenal dengan ekosistem fiturnya yang sangat luas. Platform ini menawarkan kemampuan manajemen opportunity yang sangat mendalam, memungkinkan tim penjualan untuk melacak setiap interaksi secara rinci.
Fitur unggulannya meliputi Sales Path yang memandu tenaga penjual melalui tahapan deal, serta Lead Scoring berbasis AI. Namun, kompleksitas dan biaya implementasinya sering kali menjadi penghalang bagi perusahaan yang belum memiliki tim IT khusus.
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
| Ekosistem aplikasi pihak ketiga yang sangat luas (AppExchange). | Biaya lisensi per pengguna relatif mahal dan cenderung naik seiring skala. |
| Fitur AI (Einstein) yang canggih untuk prediksi penjualan. | Kurva pembelajaran (learning curve) yang curam bagi pengguna baru. |
Salesforce: Ideal untuk perusahaan multinasional yang membutuhkan ekosistem fitur global.
Website: https://www.salesforce.com/ap/
3. HubSpot Sales Hub
HubSpot sangat populer di kalangan praktisi inbound marketing karena kemudahan penggunaannya. Sales Hub mereka menawarkan antarmuka yang bersih dan intuitif, memudahkan tim penjualan untuk mengadopsi sistem tanpa pelatihan yang rumit.
Fitur seperti Meeting Scheduler dan pelacakan email sangat membantu produktivitas harian. Meskipun ada versi gratis, biaya untuk fitur-fitur enterprise bisa melonjak drastis saat database kontak Anda membesar.
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
| User interface yang sangat intuitif dan mudah digunakan. | Biaya langganan meningkat signifikan untuk fitur tingkat lanjut. |
| Versi gratis tersedia untuk memulai. | Kurang fleksibel untuk kustomisasi proses bisnis yang sangat spesifik. |
HubSpot: Pilihan tepat untuk tim yang mengutamakan kemudahan penggunaan dan strategi inbound.
Website: https://www.hubspot.com/
4. Pipedrive
Pipedrive dibangun dengan filosofi “oleh tenaga penjualan, untuk tenaga penjualan”. Fokus utamanya adalah visualisasi pipeline yang jelas, memudahkan manajer untuk melihat status setiap kesepakatan dalam satu pandangan.
Fitur pengingat aktivitasnya memastikan tidak ada tugas follow-up yang terlewat. Namun, untuk kebutuhan integrasi yang lebih kompleks seperti manufaktur atau akuntansi mendalam, Pipedrive mungkin memerlukan alat tambahan.
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
| Visualisasi pipeline yang sangat baik dan mudah dimengerti. | Fitur pelaporan tidak sekomprehensif kompetitor enterprise. |
| Fokus kuat pada aktivitas penjualan harian. | Integrasi native dengan sistem ERP terbatas. |
Pipedrive: Cocok untuk tim penjualan kecil hingga menengah yang fokus pada aktivitas harian.
Website: https://www.pipedrive.com/
5. Zoho CRM
Zoho CRM menawarkan solusi yang kaya fitur dengan harga yang kompetitif. Platform ini mencakup hampir semua aspek manajemen hubungan pelanggan, mulai dari media sosial hingga otomatisasi tenaga penjualan.
Fitur Blueprint memungkinkan Anda memetakan proses penjualan agar tim mengikuti standar operasional yang baku. Kekurangannya terkadang terletak pada antarmuka yang terasa kurang modern dibandingkan kompetitor baru.
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
| Harga yang terjangkau dengan fitur yang cukup lengkap. | Dukungan pelanggan terkadang lambat merespons. |
| Integrasi baik dengan ekosistem produk Zoho lainnya. | Antarmuka pengguna terasa sedikit kaku dan kurang modern. |
Zoho CRM: Solusi hemat biaya untuk bisnis yang membutuhkan fitur lengkap.
Website: https://www.zoho.com/crm/
6. Freshsales (Freshworks)
Freshsales menonjolkan kemampuan AI mereka yang disebut Freddy AI untuk memberikan wawasan prediktif mengenai kesepakatan. Ini membantu tim penjualan memprioritaskan prospek yang paling mungkin untuk closing.
Tampilan activity timeline memberikan konteks sejarah interaksi yang lengkap dengan setiap pelanggan. Cocok untuk bisnis yang ingin memanfaatkan teknologi cerdas dalam proses penjualan mereka.
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
| Fitur AI yang membantu scoring prospek secara otomatis. | Opsi kustomisasi laporan masih terbatas. |
| Setup yang cepat dan mudah. | Integrasi dengan aplikasi non-Freshworks bisa menantang. |
Freshsales: Baik untuk tim yang ingin memanfaatkan AI dalam scoring prospek.
Website: https://www.freshworks.com/freshsales-crm/
7. Monday.com Sales CRM
Awalnya dikenal sebagai alat manajemen proyek, Monday.com kini menawarkan modul CRM yang sangat fleksibel. Keunggulan utamanya adalah kemampuan kustomisasi papan kerja (boards) yang sangat visual.
Anda dapat membuat otomatisasi sederhana tanpa kode (no-code) untuk menghemat waktu administrasi. Namun, fitur pelaporan penjualannya mungkin belum sedalam software CRM khusus.
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
| Sangat visual dan mudah disesuaikan (drag-and-drop). | Fitur CRM spesifik mungkin kurang mendalam dibanding pemain lama. |
| Bagus untuk kolaborasi antar tim. | Biaya bisa menjadi mahal jika menambah banyak fitur. |
Monday.com: Pilihan tepat untuk tim yang membutuhkan fleksibilitas visual tinggi.
Website: https://monday.com/crm
8. Insightly
Insightly memiliki kekuatan unik dalam menjembatani kesenjangan antara penjualan dan pengiriman proyek. Setelah deal dimenangkan, Anda dapat langsung mengonversinya menjadi proyek.
Fitur Relationship Linking memetakan jaringan koneksi yang kompleks antar kontak, yang sangat berguna untuk penjualan B2B yang melibatkan banyak pemangku kepentingan.
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
| Integrasi manajemen proyek bawaan yang kuat. | Antarmuka pengguna terkadang terasa padat. |
| Bagus untuk memetakan hubungan organisasi yang kompleks. | Kurang fitur otomatisasi pemasaran bawaan. |
Insightly: Ideal untuk bisnis berbasis layanan yang perlu mengelola proyek pasca-penjualan.
Website: https://www.insightly.com/
9. Copper
Jika perusahaan Anda sangat bergantung pada Google Workspace, Copper adalah pilihan yang natural. Desainnya dibuat menyerupai aplikasi Google, sehingga pengguna merasa familiar.
Fitur entri data otomatisnya mengambil informasi dari Gmail dan Kalender, mengurangi beban administrasi manual secara signifikan.
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
| Integrasi Google Workspace terbaik di kelasnya. | Hanya optimal jika Anda pengguna ekosistem Google. |
| Otomatisasi entri data yang sangat membantu. | Fitur pelaporan relatif standar. |
Copper: Rekomendasi utama bagi pengguna berat Google Workspace.
Website: https://www.copper.com/
10. Bitrix24
Bitrix24 adalah platform kolaborasi bisnis masif yang menawarkan CRM sebagai salah satu fiturnya. Keunggulannya adalah versi gratis yang cukup luas dan kemampuan untuk unlimited deals.
Selain CRM, Anda mendapatkan alat komunikasi, manajemen tugas, dan pembuatan situs web. Namun, banyaknya fitur bisa membuat pengguna baru merasa kewalahan.
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
| Menawarkan banyak fitur kolaborasi bisnis dalam satu paket. | Antarmuka bisa sangat membingungkan karena terlalu banyak fitur. |
| Versi gratis yang cukup dermawan. | Dukungan teknis bisa lambat untuk akun gratis. |
Bitrix24: Cocok untuk bisnis yang mencari platform kolaborasi lengkap dengan CRM.
Website: https://www.bitrix24.id/
11. Zendesk Sell
Berasal dari keluarga Zendesk yang terkenal dengan dukungan pelanggan, Zendesk Sell fokus pada produktivitas penjualan. Integrasinya dengan Zendesk Support memberikan pandangan 360 derajat terhadap pelanggan.
Fitur Smart Lists membantu menyaring prospek terbaik, dan integrasi telepon memudahkan pencatatan panggilan penjualan.
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
| Integrasi sempurna dengan sistem tiket support Zendesk. | Fokus fitur lebih berat ke arah komunikasi dibanding manajemen pipeline. |
| Aplikasi mobile yang sangat fungsional. | Harga bisa menjadi mahal untuk paket lengkap. |
Zendesk Sell: Pilihan terbaik jika tim sales dan support Anda perlu berkolaborasi erat.
Website: https://www.zendesk.com/sell/
12. Nimble
Nimble memposisikan diri sebagai CRM sosial yang cerdas. Alat ini secara otomatis memperkaya profil kontak dengan data dari media sosial, memberikan konteks berharga sebelum Anda menghubungi prospek.
Ini sangat berguna untuk membangun hubungan yang lebih personal dan relevan di era digital saat ini.
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
| Pengayaan data profil sosial otomatis yang sangat baik. | Fitur manajemen deal pipeline agak dasar. |
| Sangat baik untuk networking dan relationship building. | Penyimpanan data terbatas pada paket dasar. |
Nimble: Sangat baik untuk tenaga penjualan yang mengandalkan media sosial dan networking.
Website: https://www.nimble.com/
Tips Mengimplementasikan Deal Management Software agar Sukses

Selain itu, perhatikan data hygiene atau kebersihan data. Sistem tercanggih sekalipun akan gagal jika data yang dimasukkan tidak akurat. Lakukan evaluasi rutin dan manfaatkan lead management software terbaik untuk memastikan kualitas data sejak tahap awal prospek masuk.
Kesimpulan
Pemilihan deal management software harus didasarkan pada kebutuhan spesifik, skala perusahaan, dan anggaran Anda. Tidak ada satu solusi yang cocok untuk semua, namun memilih partner teknologi yang memahami konteks lokal dan menawarkan fleksibilitas adalah langkah bijak.
Bagi perusahaan di Indonesia yang sedang berkembang pesat atau sudah mapan, HashMicro menawarkan kombinasi unik antara kustomisasi mendalam, fitur enterprise, dan dukungan lokal yang sulit ditandingi. Dengan model unlimited user, Anda tidak perlu khawatir biaya membengkak saat tim Anda bertambah besar. Saya menyarankan Anda untuk mencoba demo gratis mereka dan melihat langsung bagaimana sistem ini dapat beradaptasi dengan alur kerja bisnis Anda.
Pertanyaan Seputar Deal Management Software
-
Apa perbedaan Deal Management Software dengan CRM biasa?
Deal management software lebih fokus pada pergerakan prospek melalui tahapan penjualan (pipeline) dan forecasting, sementara CRM biasa lebih fokus pada penyimpanan database kontak.
-
Apakah software ini bisa terintegrasi dengan sistem akuntansi?
Ya, software yang baik seperti HashMicro memiliki integrasi native dengan sistem akuntansi untuk otomatisasi faktur dan sinkronisasi pembayaran.
-
Mengapa HashMicro direkomendasikan untuk perusahaan Indonesia?
HashMicro menawarkan dukungan lokal, kepatuhan terhadap regulasi pajak Indonesia (e-Faktur), dan fitur kustomisasi yang fleksibel dengan harga kompetitif.


